X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Dibilangin, kok, Malah Ketawa! Ini 4 Cara Mengatasi Anak Ngeyel

Bacaan 6 menit
Dibilangin, kok, Malah Ketawa! Ini 4 Cara Mengatasi Anak NgeyelDibilangin, kok, Malah Ketawa! Ini 4 Cara Mengatasi Anak Ngeyel

Ada baiknya orang tua juga harus introspeksi sebelum mencari tahu cara mengatasi anak ngeyel.

Dinasihati bukannya mendengarkan dengan baik, si kecil malah cengengesan. Ngeyel banget! Keki rasanya, ya, Bunda, menghadapi anak yang seperti ini. Simak penjelasan pakar perkembangan dan pengasuhan anak Claire Lerner, LCSW-C melansir laman Psychology Today tentang bagaimana cara mengatasi anak ngeyel.

4 Cara Mengatasi Anak Ngeyel

Apakah Anak Mendengar Perkataan Anda?

Dibilangin, kok, Malah Ketawa! Ini 4 Cara Mengatasi Anak Ngeyel

Image: Pexels

Ini pertanyaan yang kerap terlintas di pikiran orang tua saat anaknya bersikap ngeyel ketika dinasihati atau dikoreksi: “Sebenarnya anak mendengarkan dan mengerti perkataan saya atau tidak, ya?” Ya, anak mendengarkan Anda!

“Tapi mengapa ia malah tertawa atau bersikap ngeyel? Apakah ada yang salah dengannya –seperti sosiopat, mungkin?” Tidak, mereka bukan sosiopat.

Ada beberapa poin penting yang ditegaskan Claire mengenai reaksi ngeyel anak. Yaitu:

  • Saat anak menghindari situasi yang membuat dirinya tidak nyaman, seperti dikoreksi atau dinasihati, ia akan tertawa, menghindari kontak mata atau melarikan diri. Reaksi spontan itu normal.
  • Tertawa atau menghindari kontak mata bukan tanda anak tidak memiliki empati. Sebaliknya, saat itu mereka sedang dibanjiri emosi yang sulit mereka kendalikan. Di sisi lain, mereka belum memiliki keterampilan bagaimana menunjukkan emosinya.
  • Merespons reaksi anak dengan berlebihan akan membuat dirinya semakin malu dan menghindari Anda.

Berikut ini penjelasan cara mengatasi anak ngeyel secara mendalam seperti melansir Psychology Today.

Artikel terkait: Bunda, ini 14 cara jitu cara menghadapi anak nakal dan banyak ulah

Apa yang Menyebabkan Anak Tertawa Saat Dimarahi?

cara mengatasi anak ngeyel

Image: Unsplash

Ketika Anda sedang menasihati, mengoreksi, atau memarahinya karena perilakunya yang tidak baik, anak malah tertawa. Sikapnya itu membuat Parents khawatir dan merasa gagal sebagai orang tua, karena ia tampak tidak merasa bersalah atas perilaku buruknya dan justru bersenang-senang untuk hal itu.

Parents, menurut Claire, respons tertawa yang ditunjukkan anak itu adalah sebuah tindakan penolakannya untuk melakukan kontak mata dengan Anda. Itu sikap atau perilaku bahwa ia sedang melarikan diri atau mengelak dari nasihat/koreksi/amarah Anda.

Di sisi lain, banyak orang tua menganggap sikap tertawa anaknya sebagai ketidakpeduliaannya terhadap Anda dan tidak adanya empati kepada orang yang disakitinya (tanda sosiopat pemula).

Kata Claire, yang harus mengoreksi dirinya terlebih dahulu adalah orang tua. Orang dewasa –dalam hal ini orang tua- beranggapan demikian karena mereka memang cenderung menafsirkan perilaku anak dengan kacamata logikanya, bukan dari sudut pandang anak. Makanya enggak nyambung, karena memang logika orang dewasa dengan perilaku anak-anak tidak bisa dihubungkan. Jadi, cobalah untuk melihat perilaku anak dari sudut pandangnya.

Mekanisme Koping

cara mengatasi anak ngeyel

Image: Unsplash

Respons mengelak itu bukan berarti anak tidak memiliki empati atau perasaan. Banyak anak, terutama mereka yang sifatnya sangat sensitif (highly sensitive/HS), menerima arahan/nasihat orang tuanya sebagai dakwaan/tuduhan (lebih bersifat negatif bukan positif).

Sikap tertawa, membalikkan tubuh, pergi meninggalkan Anda atau menutup telinganya itu bagian dari mekanisme koping. Itu bentuk respons perlindungan dirinya dari sesuatu yang mengancam ketenteramannya, serta cara meluapkan emosi yang sulit untuk diaplikasikannya dalam tindakan.

Secara kognitif mereka tahu bahwa mereka salah, tetapi keterampilan mereka dalam mengatasi kesalahannya belum terbentuk sempurna. Ditambah perasaannya yang sensitif tadi di mana ia menerima nasihat Anda sebagai sebuah serangan, maka ia bersikap ngeyel.

Jadi Anda sudah paham, ya, kalau sikap ngeyelnya terhadap Anda bukan sesuatu yang disengaja. Untuk Bunda ketahui, anak juga lelah, kok, menghadapi diri mereka yang seperti itu.

Artikel terkait: 10 Alasan Dibalik Perilaku Anak yang Terlihat Nakal

Orang Tua Harus Introspeksi Sebelum Cari Tahu Cara Mengatasi Anak Ngeyel

Dibilangin, kok, Malah Ketawa! Ini 4 Cara Mengatasi Anak Ngeyel

Image: Unsplash

Sebelum Parents lelah mencari cara mengatasi anak ngeyel, coba introspeksi diri Anda terlebih dulu. Saat menegur anak, bagaimana cara Anda melakukannya? Apakah reaksi Anda cenderung keras, menggunakan kata-kata yang mempermalukannya atau sampai memberinya hukuman?

Bisa jadi, reaksi Anda yang berlebihan atau cenderung keras itulah sebenarnya yang membuat ia semakin merasa malu, tidak nyaman, dan bersikap tidak terkendali. Ketika otak anak dibanjiri emosi, mereka tidak bisa berpikir jernih, sehingga nasihat baik apa pun yang keluar dari mulut Anda tidak akan bisa diterimanya dengan baik.

Cara Mengatasi Anak Ngeyel

cara mengatasi anak ngeyel

Image: Unsplash

Jangan panik atau stres dulu jika anak tidak mau mendengarkan Anda, Parents. Lakukan ini dulu sebagai cara mengatasi anak ngeyel!

  1. Abaikan saja. Jika anak tertawa, menjulurkan lidah atau menutupi telinganya, abaikan saja. Beri tahu dia untuk berhenti melakukannya. Bertanya mengapa dia melakukan ini hanya akan membuat ia semakin mempertahankan aksinya.
  2. Beri pelukan. Pada dasarnya, anak juga tidak tahu mengapa ia bereaksi seperti itu. Jika anak Anda berpaling dari Anda, jangan memaksanya melakukan kontak mata dengan Anda. Akan lebih baik jika Anda memeluknya dengan penuh kasih dan katakan sesuatu seperti: “Bunda tahu, kamu tidak suka ketika Bunda menyuruhmu mengoreksi perilakumu.”
  3. Diskusikan saat anak tenang. Sebagai orang dewasa, orang tua lebih mampu menggunakan logikanya untuk memperbaiki atau mengatasi perilakunya yang menjengkelkan. Berbeda dengan anak. Ketika mereka sedang kesal atau emosional, otaknya sulit untuk berpikir dan bernalar. Jadi, tunggu sampai anak tenang agar ajaran Anda lebih mudah diterimanya dan ia mampu melakukan refleksi diri.
  4. Katakan maksud Anda dengan baik. “Tadi Bunda memintamu bersikap lembut saat meletakkan gelasmu di atas meja kaca, karena jika tidak gelas itu bisa saja pecah.” Setelah itu beri jeda agar anak dapat merespons pernyataan Anda. “Tapi kamu keburu kesal dan menganggap Bunda memarahimu. Padahal Bunda, kan, tidak ada maksud seperti itu.” Mengulang kembali kisah tadi tanpa menghakimi atau mempermalukan anak akan mengurangi sikap defensifnya, sehingga anak Anda merasa aman dan nyaman. Tujuan dari tahapan ini adalah agar anak dapat bertanggung jawab atas perilakunya dan membuat keputusan positif.

Artikel terkait: Sering memarahi anak di depan umum? Waspadai bahayanya, Parents

Bagaimana Membuat Anak Mengatakan Maaf?

Dibilangin, kok, Malah Ketawa! Ini 4 Cara Mengatasi Anak Ngeyel

Image: Unsplash

Cerita mitra kami
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Solusi dan Cara Kreatif Mengatasi Anak Gerakan Tutup Mulut
Solusi dan Cara Kreatif Mengatasi Anak Gerakan Tutup Mulut
Bebas Bosan, Ajak Si Kecil Lakukan Aktivitas Seru Ini di Rumah
Bebas Bosan, Ajak Si Kecil Lakukan Aktivitas Seru Ini di Rumah

Jangan memaksa anak meminta maaf, Bunda, tetapi ajarkan ia bagaimana berinisiatif meminta maaf jika berbuat salah.

Minta maaf bukan hal yang bisa Anda paksakan kepada anak. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja kadang sulit melakukannya. Jika Anda memaksanya, itu membuat ia berada dalam posisi “si penjahat” dan ia akan semakin menolak melakukannya. Banyak juga, lo, anak yang meminta maaf karena disuruh/dipaksa melakukannya tanpa tahu apa artinya.

Alih-alih memaksanya, lakukan hal ini kepada anak:

  1. Berikan pengertian tentang bagaimana tindakannya dapat memengaruhi orang lain.
  2. Jelaskan kepada anak bahwa bersikap tidak baik tidak hanya menyakiti temannya, tetapi juga membuat temannya merasa tidak nyaman berada di dekatnya.
  3. Jelaskan bahwa meminta maaf bukan tanda ia kalah atau bersalah, tetapi lebih kepada agar temannya merasa lebih baik dan bahagia. Dan ketika temannya merasa bahagia, ia juga pasti akan ikut merasa bahagia.

Nah, mulai sekarang Parents tidak usah marah-marah lagi kalau anak terkesan ngeyel. Tunggu saja sampai hatinya tenang untuk kemudian mengutarakan maksud Anda. Budi baik yang Anda tanamkan sejak kecil, pasti ia ingat. Hanya saja ia memang belum terampil dalam mengendalikan emosinya. Semangat!

Baca juga:

Anak Keras Kepala dan Suka Melawan? Kenali Penyebab Beserta Cara Mendidiknya

Anak tantrum di tempat umum? Jangan panik, atasi dengan 5 cara ini

Balita Kasar dan Suka Memukul Anak yang Lebih Kecil, Salah Siapa?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ester Sondang

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Dibilangin, kok, Malah Ketawa! Ini 4 Cara Mengatasi Anak Ngeyel
Bagikan:
  • Bikin Si Kecil Gembira! Yuk Intip 10 Desain Kamar Anak Perempuan yang Istimewa

    Bikin Si Kecil Gembira! Yuk Intip 10 Desain Kamar Anak Perempuan yang Istimewa

  • 6 Cara Menenangkan Hati Menurut Islam yang Layak Dicoba

    6 Cara Menenangkan Hati Menurut Islam yang Layak Dicoba

  • Ayat Alkitab Tentang Mendidik Anak yang Wajib Parents Ketahui

    Ayat Alkitab Tentang Mendidik Anak yang Wajib Parents Ketahui

app info
get app banner
  • Bikin Si Kecil Gembira! Yuk Intip 10 Desain Kamar Anak Perempuan yang Istimewa

    Bikin Si Kecil Gembira! Yuk Intip 10 Desain Kamar Anak Perempuan yang Istimewa

  • 6 Cara Menenangkan Hati Menurut Islam yang Layak Dicoba

    6 Cara Menenangkan Hati Menurut Islam yang Layak Dicoba

  • Ayat Alkitab Tentang Mendidik Anak yang Wajib Parents Ketahui

    Ayat Alkitab Tentang Mendidik Anak yang Wajib Parents Ketahui

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.