Di masa tumbuh kembang dan eksplorasinya, anak tak jarang melakukan kesalahan yang sengaja maupun tak sengaja dilakukan. Saat hal ini terjadi, sebagai orangtua memang sudah sepatutnya anak ditegur. Tentunya cara menegur anak hendaknya dilakukan dengan baik tanpa menyulut emosi kedua belah pihak.
Seperti halnya kejadian yang baru saja dialami oleh Menteri Pariwisata dan Eknonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Menteri berusia 52 tahun tersebut terlihat menegur putra bungsunya, Sulaiman. Hal ini lantaran anaknya itu tak sengaja menelepon salah seorang Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung menggunakan ponsel pribadi, Parents.
Cara Menegur Anak ala Sandiaga Uno
Potret Sandiaga Uno dengan anak bungsu serta istrinya.
Melalui laman Instagramnya, Sandiaga membagikan momen ketika ia mencoba mengajak sang putra berkomunikasi. Ia bermaksud mengajarkan dan menegur sang anak untuk selalu meminta izin menggunakan ponselnya, termasuk ketika hendak menelepon seseorang.
“Kalau mau telepon orang lain itu harus izin Papa dulu, karena kemarin Sulaiman telepon Putri Tanjung. Kakak Putri Tanjung kan lagi kerja, dia ada di Istana. Kaget dia ditelepon Papa. Ternyata setelah aku cek, Sulaiman telepon Putri Tanjung. Kamu pencet (telepon) Putri Tanjung. Enggak sengaja?” ujar Sandiaga dalam sebuah video.
Tak hanya kejadian menelepon Putri Tanjung saja. Sang anak juga sempat bermain ponsel sang ibunda dan tak sengaja menelepon kakaknya yang ada di Amerika, Parents.
“Barusan kakak kamu telepon, dia bangun dari tidur, dia kaget karena mama enggak nyampai-nyampai, dipikir ada apa-apa,” ungkapnya sambil menarik tangan putranya, lalu merangkul dan mengecupnya.
Ketika ditegur sang ayah, Sulaiman terlihat menunduk. Merasa bersalah, ia juga mengalihkan topik pembicaraan “Papa makan apa?”.
Sandiaga pun kembali menasehati dengan nada lembut dan tak menghakimi. “Lain kali tanya dulu ya.” tuturnya.
Artikel Terkait: Sang Istri Positif Covid-19, Sandiaga Uno :”Mohon Doa untuk Kesembuhannya”
Anak Berulah karena Mencari Perhatian
Potret lengkap Sandiaga Uno dengan istri dan tiga orang anaknya.
Ada berbagai motif yang bisa menjadi latar belakang anak melakukan kesalahan. Orangtua hendaknya bisa paham akan situasi dan tidak langsung memarahi.
Melengkapi unggahannya, Sandiaga pun menceritakan lebih detail hal yang dialami sang anak. Menurutnya, tindakan yang dilakukan buah hatinya itu merupakan satu cara mencari perhatian karena merasa kesepian.
“Terbatasnya sosialisasi dengan teman sekolah selama school from home, membuat anak mencari berbagai cara agar mendapat perhatian lebih dari orangtua,” tulisnya.
Artikel Terkait: 4 Fakta Sandiaga Uno Positif COVID-19, Salah Satunya Tanpa Gejala
Orangtua Tidak Boleh Melabeli Anak dengan Hal Negatif
Melakukan kesalahan bisa terjadi ketika anak beraktivitas. Saat ini terjadi, hendaknya orangtua tidak langsung melabeli dan terpancing emosi, Parents.
Bila label negatif kerap diberikan, dampaknya anak pun bisa merasa kapok untuk berkomunikasi terbuka, bahkan memberontak dan melakukan kesalahan yang sama. Justru, saat tersebut menjadi momen tepat untuk berdiskusi.
Beri tahu ia dengan baik kesalahan yang diperbuat, alasan, serta solusi maupun harapan dari orangtua. Di sisi lain, menurut Sandiaga pemberian perhatian pada anak penting untuk diberikan orangtua, sesibuk apa pun dirinya.
“Sesibuk apapun, kita harus berikan perhatian itu. Jika anak ada salah, ajak diskusi jangan dimarahi. Berikan pelukan dan kasih sayang. Buat dia memahami apa kesalahanya dan tidak mengulang.” Pungkasnya.
Artikel Terkait: 4 Fakta Sandiaga Uno Menteri Parekraf Baru, Sosok Penyayang Keluarga
Itulah cara menegur anak ala Sandiaga Uno ketika sang buah hati melakukan kesalahan. Kalau Parents punya cara unik lainnya?
****
Baca Juga:
Mengasuh Anak di Masa Pandemi yang Penuh Tantangan
10 Strategi Agar Bunda Bisa Belajar Sambil Mengasuh Anak
Apakah Cara Mengasuh Anak yang Saya Terapkan Sudah Benar?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.