X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

10 Alasan Dibalik Perilaku Anak yang Terlihat Nakal

Bacaan 5 menit

Pernahkah Anda mengalami, anak yang selama ini baik tiba-tiba terlihat berperilaku nakal? Anda mungkin marah karena sikapnya, namun sebaiknya pahami dulu alasan dibalik perilaku anak yang terlihat nakal.

Ada berbagai alasan mengapa anak baik terlihat berperilaku nakal, biasanya akibat dari kondisi psikologis anak yang belum stabil. Serta kemampuan anak dalam mengendalikan emosi masih belum matang seperti orang dewasa.

Ada alasan dibalik perilaku anak yang terlihat nakal

Melansir dari laman Psychology Today, berikut ini 10 alasan dibalik perilaku anak yang terlihat nakal.

1. Tidak bisa mengendalikan impuls

dibalik perilaku anak

Sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan, orangtua seringkali beranggapan bahwa anak-anak bisa melakukan hal-hal yang belum mampu dicapai oleh anak seusianya.

Penelitian tentang otak pada tahun 2009 menyebut, area otak yang berperan pada fungsi pengendalian diri masih belum matang saat bayi lahir. Kematangan area tersebut baru terjadi setelah akhir masa dewasa muda (sekitar usia 20 tahunan).

Oleh karena itu, kemampuan mengendalikan diri berkembang melalui proses yang panjang dan perlahan. Memahami fakta ini, bisa membantu orangtua untuk mampu bersikap lebih baik saat menghadapi perilaku anak yang terlihat nakal.

2. Stimulasi berlebihan

Jadwal harian yang terlalu sibuk, stimulasi berlebih, serta kelelahan bisa memicu perilaku anak yang terlihat hiperaktif atau nakal. Kim John Payne, seorang penulis buku Simplicity Parenting (Pola Pengasuhan Sederhana), menegaskan bahwa anak-anak memiliki tingkat stres kumulatif. Semua karena terlalu banyak aktifitas, pilihan, dan mainan.

Artikel Terkait: Manfaat Memiliki Sedikit Mainan Bagi Anak

Perilaku anak akan berkembang lebih baik, saat dia memiliki waktu lebih banyak untuk bermain, waktu tenang, dan waktu istirahat.

3. Kelelahan luar biasa atau marah karena lapar

dibalik perilaku anak

Orang dewasa bisa mengalami emosi yang meledak karena sangat lapar, atau karena kurang tidur. Hal ini juga memengaruhi perilaku anak berkali-kali lipat. Kemampuan anak mengatur emosi dan perilakunya menurun saat mereka kelelahan.

Anak-anak tidak selalu bisa berkomunikasi dengan orang lain tentang perasaannya,  atau membantu dirinya sendiri untuk mengatur emosi menjadi lebih baik. Karena itu, terkadang ia akan berteriak atau menangis, atau malah mengamuk.

Bila anak mengalami tantrum, cobalah untuk mencari tahu penyebabnya, apakah ia lapar atau kelelahan. Sehingga bisa mengetahui cara terbaik untuk menenangkannya.

Artikel Terkait: Tantrum, Mengapa Terjadi dan Bagaimana Mengatasinya

4. Ekspresi dari perasaan berat yang dialami

Orang dewasa telah belajar untuk menyembunyikan emosi, atau menaklukkan emosi negatif yang dia alami. Akan tetapi, anak-anak belum bisa melakukannya.

Janet Lansburry, seorang pengajar anak-anak usia dini menyarankan, "Jika anak-anak menunjukkan perasaannya yang kuat melalui teriakan, jeritan, atau menangis. Jangan menghukum mereka, justru biarkan ia mengeluarkan semua emosi kuat tersebut."

5. Kebutuhan untuk berkembang dan bergerak

dibalik perilaku anak

Anak-anak memiliki kebutuhan untuk banyak bergerak. Sehingga ia sering terlihat berlarian kesana kemari, atau tidak bisa diam. Mereka juga sangat membutuhkan waktu bermain di luar rumah yang menuntut aktifitas fisik.

Saat anak menunjukkan perilaku yang sangat aktif dan energik, jangan memarahinya. Justru orangtua harus mengakomodasi kebutuhannya tersebut dengan mengajaknya ke taman bermain, atau sekedar naik sepeda keliling komplek pun sudah cukup.

Artikel Terkait: Anak Tidak Bisa Diam Memiliki Kecerdasan Kinestetik Tinggi

6. Mulai mengembangkan kemandirian

Sejak dini, orangtua telah mengajarkan anak untuk menjadi pribadi yang mandiri. Ironisnya, seringkali orangtua tidak memercayai anak untuk mengambil keputusan sendiri dalam urusan sehari-hari. Karena standar yang dimiliki orangtua berbeda dengan anak-anak.

Meski Anda terganggu saat melihat anak membuat keputusan sendiri, biarkanlah mereka. Karena mereka melakukan apa yang selalu diajarkan, yakni menjadi pribadi yang mandiri.

7. Kesulitan beralih fokus

dibalik perilaku anak

Setiap orang memiliki kecenderungan, saat sedang berfokus pada satu hal, maka dia akan sulit untuk beralih perhatian ke hal lain. Hal demikian juga terjadi pada anak-anak.

Mereka bisa jadi sangat semangat di sekolah, namun kesulitan mengatasi masalah saat dia membuat kesalahan. Karena merasa sudah nyaman dengan apa yang dia lakukan, dia menolak untuk melakukan kegiatan baru.

Mengenali alasan dibalik perilaku anak yang kurang baik sebagai akibat dari kesulitannya beralih fokus, bisa membuat orangtua lebih sabar dan memaklumi tingkah laku anak.

8. Keinginan kuat untuk bermain

Ketika anak menolak untuk tidur, dan justru mengajak orangtua untuk bermain. Saat itu dia sedang memberi sinyal bahwa dirinya membutuhkan waktu bermain lebih.

Dibalik perilaku anak yang terlihat nakal dan konyol, yang sering membuat orangtuanya kesal. Sebenarnya dia sedang mengajak orangtua untuk bermain.

Anak merasa bahagia dengan ikatan yang terjalin, saat bisa berbagi tawa dan kesenangan bersama orangtua. Jika orangtua memiliki cukup waktu untuk bermain dengan anak, mereka tak perlu lagi bertindak konyol untuk menarik perhatian orangtuanya.

9. Reaksi terhadap mood orangtua

 

dibalik perilaku anakBerbagai penelitian tentang pengaruh emosi seseorang terhadap orang lain menunjukkan, bahwa hanya butuh waktu sebentar (milidetik) untuk sebuah emosi kuat menular dari satu orang ke orang lainnya. Bahkan jika orang yang terpengaruh emosi tersebut tidak menyadarinya.

Anak-anak seringkali terpengaruh pada mood orangtua. Emosi negatif seperti stres, tidak fokus, terpuruk atau frustasi sangat mudah ditiru oleh anak. Begitupun ketika orangtua merasa tenang dan damai, anak-anak juga akan ikut terpengaruh.

Cerita mitra kami
Berat Badan si Kecil Susah Naik? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Berat Badan si Kecil Susah Naik? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bingung Memilih Susu Formula yang Tepat untuk Pertumbuhan Anak? Perhatikan 4 Hal Penting Ini!
Bingung Memilih Susu Formula yang Tepat untuk Pertumbuhan Anak? Perhatikan 4 Hal Penting Ini!
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?
Pentingnya Penggunaan Sunscreen untuk Menjaga Kulit si Kecil
Pentingnya Penggunaan Sunscreen untuk Menjaga Kulit si Kecil

10. Respon terhadap aturan orangtua yang tidak konsisten

Orangtua yang tidak konsisten dalam menetapkan aturan, bisa membuat anak-anak menjadi frustasi. Saat orangtua mengucapkan janji kemudian tidak ditepati, atau menetapkan aturan yang berbeda setiap hari. Misal, hari ini anak boleh tidur telat tapi besoknya dia harus tidur lebih awal.

Seperti orang dewasa yang tidak menyukai hal-hal tak terduga, anak-anak juga ingin semua hal yang terjadi di dalam hidupnya bisa diprediksi. Bila hal terduga sering terjadi, mereka akan frustasi dan akhirnya mereka akan merengek, menangis, atau menjerit.

Berusahalah untuk selalu konsisten dalam bersikap di hadapan anak. Menerapkan aturan di rumah, serta batasan-batasan yang Anda berikan, serta rutinitas keluarga. Semua itu bisa meningkatkan perilaku anak menjadi lebih baik.

***

Itulah alasan-alasan dibalik perilaku anak yang selama ini sering disalahpahami oleh orangtua. Semoga bisa membantu Anda lebih memahami perilaku anak, dan menghadapinya dengan cara yang lebih baik.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/6-perilaku-anak-yang-tidak-boleh-diabaikan-oleh-orang-tua/

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Tumbuh Kembang
  • /
  • 10 Alasan Dibalik Perilaku Anak yang Terlihat Nakal
Bagikan:
  • 9 Alasan Mengapa Banyak Pasangan yang Menyukai Posisi Doggy Style

    9 Alasan Mengapa Banyak Pasangan yang Menyukai Posisi Doggy Style

  • Bunda, ini 14 cara jitu cara menghadapi anak nakal dan banyak ulah

    Bunda, ini 14 cara jitu cara menghadapi anak nakal dan banyak ulah

  • 35 Drama Korea Romantis Terbaik dan Populer, Ada Kisah Manis hingga Bikin Nangis

    35 Drama Korea Romantis Terbaik dan Populer, Ada Kisah Manis hingga Bikin Nangis

  • Bangkitkan Gairah, Ini 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual untuk Ditonton Bersama Pasangan

    Bangkitkan Gairah, Ini 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual untuk Ditonton Bersama Pasangan

  • 9 Alasan Mengapa Banyak Pasangan yang Menyukai Posisi Doggy Style

    9 Alasan Mengapa Banyak Pasangan yang Menyukai Posisi Doggy Style

  • Bunda, ini 14 cara jitu cara menghadapi anak nakal dan banyak ulah

    Bunda, ini 14 cara jitu cara menghadapi anak nakal dan banyak ulah

  • 35 Drama Korea Romantis Terbaik dan Populer, Ada Kisah Manis hingga Bikin Nangis

    35 Drama Korea Romantis Terbaik dan Populer, Ada Kisah Manis hingga Bikin Nangis

  • Bangkitkan Gairah, Ini 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual untuk Ditonton Bersama Pasangan

    Bangkitkan Gairah, Ini 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual untuk Ditonton Bersama Pasangan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.