“Menjalani peran ibu dalam keluarga tak kenal waktu, tidak ada hari libur, sering kali tanpa jeda.” Apakah Bunda termasuk yang merasa demikian? Jika ya, Bunda tak sendirian.
Tidak hanya dibutuhkan secara fisik, kehadiran ibu yang penuh perhatian juga menjadi sumber kekuatan. Bagi keluarga, Bunda adalah pilar penting untuk keutuhan dan seisi rumah.
Studi mengungkap bahwa ibu yang bahagia akan bisa membawa pengaruh baik dalam hal pengasuhan dan hubungan dengan suami.
Anak yang dibesarkan oleh ibu yang bahagia juga bisa lebih bahagia dan tumbuh kembangnya optimal. Selain itu, ibu yang bangga dengan perannya bisa membuat keluarga harmonis dan suasana rumah lebih nyaman serta menyenangkan.
Artikel Terkait: Mengatasi Kecemasan Ibu Saat Anak Sakit, Ternyata Peran Ayah Juga Penting!
Peran Ibu sebagai Penguat Keluarga
Setiap ibu memiliki perjuangan dan tantangannya sendiri ya, Bun. Namun satu hal yang pasti, setiap keputusan peran yang diambil ialah demi masa depan dan kebaikan keluarga.
Seperti halnya kisah hidup yang dialami oleh Bunda Ira dan Bunda Melia berikut ini.
Bunda Ira, 30 tahun
“Aku ibu 2 anak batita yang perbedaan usianya hanya 1 tahun. Anak sulungku berusia 2 tahun merupakan anak berkebutuhan khusus yang didiagnosa Down Syndrome. Anak keduaku baru saja genap berusia 1 tahun.
Setiap hari rasanya seperti pergulatan sama diri sendiri karena mengasuh anak yang sedang aktif-aktifnya hanya seorang diri… tanpa pengasuh dan ART.
Setiap hari rasanya waktu seperti berhenti berputar karena aku terus melakukan rutinitas yang sama. Kesabaran harus ekstra karena aku memiliki dua anak kecil dengan kondisi yang spesial. Saat sang kakak meminta perhatian lebih karena kondisinya, si adik juga ikut meronta. Melelahkan sekali…
Tapi, di balik rasa letih setiap hari, aku tak pernah menyesal menunda sementara mimpiku. Ya, meski aku sudah menginjak bangku S2 dan memiliki karir yang baik, aku bangga dengan peranku saat ini.
Momen dan waktu membersamai kedua buah hatiku tak akan kembali lagi, aku bahagia bisa selalu berada di sisi mereka.”
Bunda Melia, 25 tahun
“Menjadi ibu baru buatku sangat menantang. Terlebih saat ini aku juga masih aktif bekerja setiap hari, pergi pagi-pagi sekali dan pulang malam hari.
Sedih meninggalkan bayiku di pagi buta, terkadang dia masih terlelap… lalu pulang ke rumah ketika ia juga sudah tertidur pulas.
Aku baru 8 bulan menjadi seorang ibu. Ingin rasanya banyak membersamai buah hatiku di masa-masa tumbuh kembangnya…. Tetapi meski kini aku sudah memiliki keluarga kecil sendiri, aku masih menjadi sandwich generation yang harus berjuang membiayai orang tua dan adik-adikku.
Begitu pula dengan suamiku yang juga menjadi sandwich generation di keluarganya… kami tak punya banyak pilihan selain tetap sama-sama bekerja.
Seringkali banyak ketakutan saat meninggalkan buah hatiku dengan pengasuhnya. Aku pun merasa lelah fisik dan mental karena melakukan beberapa peran sekaligus.
Setiap hari aku hanya bisa mengetahui progres si kecil dari pengasuhnya saja. Rasanya sedih tidak bisa melihat langsung momen saat pertama ia tengkurap hingga belajar duduk sendiri.
Aku tahu masa kecilnya tak akan pernah terulang, tetapi aku pun tak punya banyak pilihan. Meski begitu, aku yakin anakku akan selalu tumbuh dengan baik. Kelak ia akan memahami perjuangan ibunya untuk selalu memberikan yang terbaik bagi dia dan keluarga.”
Ibu Selalu Menjadi Pilar Keluarga
Ibu, apa pun profesi dan rutinitasnya akan selalu menjadi pilar dalam sebuah keluarga.
Sebagaimana sebuah rumah, pilar memiliki peran penting agar rumah tersebut tetap berdiri tegak. Meski diterpa hujan hingga angin kencang, pilar bisa membantu menjaga keseimbangan rumah agar tetap kuat dan tidak mudah runtuh. Begitulah peran Bunda yang sangat krusial dalam keluarga.
Setiap keluarga memiliki cobaannya masing-masing. Ada yang diuji dengan kondisi kesehatan anak, kesehatan pasangan, masalah finansial, hingga berbagai kondisi tak terduga lainnya.
Sikap Bunda dalam menghadapi berbagai ujian tersebut akan memiliki pengaruh besar untuk suami dan buah hati. Saat Bunda bisa lebih tenang menghadapi masalah, suasana rumah pun akan terasa lebih kondusif. Akhirnya, keluarga bisa fokus dalam mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Bunda yang memiliki sifat optimis pun bisa menjadi sumber motivasi dan menularkan semangatnya. Sebab sosok Bunda bisa menjadi sumber ketenangan, kehangatan, dan kekuatan sekaligus.
Artikel Terkait: Reza Rahadian: Ibu adalah sosok penting yang berperan besar dalam kesuksesanku
Yuk, Berbangga karena Bunda Berharga
Di luar sana, mungkin ada lebih banyak sosok Bunda Ira dan Bunda Melia dengan lika-liku perjuangan dan kondisi yang beragam.
Sampai di titik saat ini, sudah banyak hal yang Bunda lakukan untuk keluarga. Jadi, pastikan Bunda lebih mencintai dan menghargai diri dan perjuangan yang sudah dilalui.
Meski terkadang bukan hal yang mudah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai pengingat bahwa Bunda merupakan sosok yang berharga.
1. Sempatkan Me Time, Bun
Baik ibu bekerja maupun ibu rumah tangga, ada banyak perjuangan yang sudah dan masih terus Bunda lakukan setiap harinya. Begitu banyak energi yang tercurahkan, hingga sering kali Bunda tidak memprioritaskan diri sendiri.
Bun, sesibuk apa pun rutinitas yang dilakukan, Bunda sangat berhak memiliki me time sendiri. Menyempatkan untuk me time sejenak akan bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental Bunda yang nantinya juga berdampak positif pada keluarga.
Berkebun, memasak kue, melukis, hingga merajut, lakukan apa pun yang Bunda sukai untuk menyegarkan otak kembali.
Jika masih terlalu sibuk, Bunda bisa me time sederhana dengan memberikan jeda beberapa saat, menyendiri dan menikmati kopi atau coklat hangat.
2. Tidak Terlarut dalam Rasa Bersalah
Perasaan ‘tidak cukup menjadi ibu yang baik’ bisa dialami siapa pun dan hal tersebut wajar dialami.
Namun, pastikan Bunda tidak terlarut dalam rasa bersalah ketika tidak melakukan pengasuhan yang sempurna di suatu momen.
Cobalah melihat hal baik yang sudah Bunda lakukan dan dampak positif pada buah hati dan keluarga.
3. Merayakan Pencapaian
Tidak ada definisi pencapaian kecil dan besar saat menjadi ibu. Setiap kemjauan saat menjadi ibu pun merupakan hal yang patut dirayakan.
Misalnya saat Bunda dan si Kecil berhasil bekerja sama membuat kue cokelat, pastikan untuk mengabadikan momen dan memakannya bersama-sama dengan bahagia.
4. Belajar Bilang “Tidak”
Tidak apa-apa lho, Bun jika menolak sesuatu yang sekiranya tak nyaman untuk Bunda. Dengan berbagai peran yang dijalani, Bunda tetap memiliki hak untuk menerima dan menolak sesuatu.
Misalnya saat baru melahirkan dan belum ingin dijenguk, Bunda bisa jelaskan pada tamu untuk menunda kunjungan.
5. Fokus pada Masa Sekarang
Menjadi ibu sering kali diliputi perasaan khawatir akan masa depan. Perasaan kangen masa saat single pun terkadang bisa dialami di tengah peran menjadi seorang ibu yang begitu penuh tekanan.
Kedua hal tersebut sangat wajar dirasakan, Bun. Namun, fokus pada hal yang dihadapi saat ini bisa menjadi cara untuk mengurangi beban mental dalam keseharian.
Melihat momen si Kecil tumbuh dan berkembang setiap harinya, saat ia menangis dan tersenyum akan kehadiran Bunda, momen tersebut nantinya tak akan terulang lagi.
“Kekuatan seorang ibu tercermin dalam ketenangannya. Ketika menghadapi kesulitan, seorang ibu berjuang mengelola emosi dengan segala keterbatasannya agar tetap dapat memberi rasa aman bagi keluarga, dan memberikan mereka tempat pulang yang penuh cinta serta dukungan.
Setiap langkah dan pengorbanan seorang ibu adalah kekuatan yang membuat keluarga tetap kuat dan lekat” – Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog.
Bangga Menjadi Bunda
Bangga menjadi Bunda, karena setiap langkah dan pengorbanan Bunda adalah kekuatan yang membuat keluarga tetap kuat dan bahagia.
Bangga jadi Bunda adalah perayaan dan penghargaan terhadap perjalanan penuh cinta, pengorbanan, dan kekuatan yang dimiliki oleh seorang ibu.
Sebagai ibu, kita bukan hanya merawat tubuh anak, tetapi juga membentuk masa depan mereka melalui tindakan kasih sayang yang tidak terhitung jumlahnya.
Inilah alasan mengapa Cussons Baby merayakan #BanggaJadiBunda karena ibu perlu merasa bangga dan bersyukur dengan peran mulia mereka.
Yuk, selalu berbangga atas berbagai peran ibu dalam keluarga yang Bunda jalani kini.
***
Baca Juga:
8 Ciri yang Harus Dimiliki untuk Menjadi Ibu Bijak
Bisa Jadi Tempat Curhat, Ini 15 Alasan Ibu Tetap Butuh Teman atau Sahabat
10 Pengingat Penting Betapa Hebatnya Peran Ibu untuk Anak dan Keluarga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.