Seks adalah kebutuhan bagi sebagian orang, apalagi bagi suami istri. Namun, berhubungan saat hamil 9 bulan bolehkah?
Parents mungkin pernah bertanya-tanya tentang risiko dan keamanan berhubungan badan saat hamil tua.
Berikut ini akan diulas panduan berhubungan badan ketika istri sedang hamil tua. Simak, yuk, Parents.
Bolehkah Berhubungan Seks Saat Hamil 9 Bulan?
Sumber: iStockphoto
Selama kehamilan, pernahkah Parents bertanya-tanya aman tidak, ya, berhubungan intim dalam keadaan berbadan dua seperti ini?
Apalagi jika usia kandungan sudah memasuki trimester ketiga atau bahkan sudah mendekati Hari Perkiraan Lahir (HPL).
Sementara perut sudah makin membesar dan ruang gerak ibu hamil juga makin terbatas.
Mengutip dari Suara.com, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Siloam Hospital Semanggi, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, Mkes, justru menyarankan agar ibu hamil, apalagi jika usia kandungannya sudah 9 bulan, untuk rajin berhubungan badan dengan suami.
Pasalnya, berhubungan badan saat hamil tua justru dapat membantu tubuh meningkatkan produksi hormon oksitosin.
Hormon ini nantinya bertugas untuk merangsang kontraksi sehingga mempermudah proses persalinan.
“Karena sperma dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang berguna untuk membantu terjadinya kontraksi pada rahim untuk mempermudah proses persalinan,” kata dr. Ardi.
Selain itu, dr. Ardi juga menyarankan agar ibu hamil yang sudah menginjak usia kehamilan 9 bulan tetap aktif bergerak.
Gerakan-gerakan ringan seperti berjalan kaki akan mendorong pergerakan kepala bayi ke rongga panggul yang merupakan jalan kelahiran.
“Kondisi ini akan membantu mempermudah bumil dalam proses persalinan,” katanya.
Artikel terkait: Gairah seks menurun saat hamil? Kenali penyebab dan cara mengatasinya berikut ini
4 Kondisi yang Tidak Memungkinkan Ibu Hamil 9 Bulan Berhubungan Badan
Sumber: iStockphoto
Meskipun ibu hamil dengan usia kandungan 9 bulan boleh berhubungan badan, tetapi ada sejumlah kondisi yang membuatnya tak boleh melakukan hubungan intim.
Lalu, apa saja kondisi tersebut?
1. Air Ketuban Pecah Dini
Air ketuban yang melindungi janin di dalam kandungan bisa saja pecah sebelum waktunya atau pecah dini.
Jika ibu hamil mengalami hal ini, maka ia tak dapat melakukan hubungan seksual karena akan sangat berisiko bagi kesehatannya.
Hal ini karena saat air ketuban pecah sebelum waktunya, lendir yang melindungi leher rahim akan tersapu sehingga membuat janin terpapar oleh dunia di luar dirinya.
Risiko terjadinya infeksi pun meningkat dan akan semakin besar bila ibu hamil berhubungan badan pada kondisi ini.
Artikel terkait: Pendapat Dokter tentang Seks Saat Hamil
2. Riwayat Persalinan Prematur
Jika sebelumnya ibu hamil pernah melahirkan bayi secara prematur, maka sebaiknya tidak berhubungan badan ketika usia kandungan sudah menginjak 9 bulan.
Sebab, hormon yang dihasilkan saat berhubungan seks dapat memicu bayi lahir secara prematur seperti sebelumnya.
Itulah mengapa biasanya dokter akan melarang ibu hamil melakukan aktivitas seksual ketika usia kandungannya sudah menginjak 9 bulan.
Artikel terkait: Berhubungan Seks Saat Hamil, Ini 6 Aturan yang Wajib Calon Ayah Tahu
3. Mengandung Bayi Kembar
Aktivitas seksual juga dilarang apabila ibu hamil mengandung bayi kembar. Pasalnya, ibu hamil kembar sangat rentan mengalami kelahiran prematur.
Akibatnya, dokter mungkin tidak akan menyarankan berhubungan seks, terlebih apabila janin sudah sampai di rongga panggul.
Meski demikian, beberapa dokter mungkin masih mengizinkan, sehingga perlu konsultasi lebih lanjut untuk memastikan aman tidaknya berhubungan seks bagi ibu hamil kembar yang sudah memasuki trimester ketiga.
4. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah kondisi ketika posisi plasenta terbalik sehingga menghadap ke bagian depan janin.
Posisi ini sangat tidak aman bagi bayi, sehingga ibu hamil dengan kondisi ini tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan badan, terutama ketika sudah memasuki trimester akhir.
Hubungan seks pada kondisi ini akan memicu perdarahan pada plasenta, yang menyediakan nutrisi bagi bayi dan membahayakan keselamatan janin di dalam kandungan.
Sebagai tambahan informasi, di luar dari kondisi di atas, berhubungan seks ketika hamil tua pada dasarnya tidak akan menganggu keberadaan janin di dalam kandungan.
Penetrasi penis ke dalam vagina tidak akan mengusiknya karena bayi dilindungi oleh kantung ketuban.
***
Nah, Parents, itulah jawaban atas pertanyaan berhubungan saat hamil 9 bulan boleh atau tidak.
Meskipun dianjurkan, tetapi ada beberapa kondisi yang membuat aktivitas ini dilarang ya. Jadi, konsultasikan dengan dokter berdasarkan kondisi kesehatan ibu hamil dan janin Anda.
Baca juga:
4 Alasan Mengapa Berhubungan Seks Saat Hamil itu Menyenangkan Menurut Dokter
Ini 7 Fakta Seks Saat Hamil yang Paling Bikin Suami Penasaran
7 Masalah Seks Saat Hamil Ini Sering Muncul, Ini Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.