Air ketuban rembes atau bocor sebelum waktunya patut menjadi perhatian khusus ibu hamil. Sebab, kondisi ini bisa mengindikasikan adanya tanda bahaya pada kehamilan Bunda.
Seperti yang sudah diketahui, air ketuban adalah cairan pelindung janin selama di dalam rahim. Cairan ini berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu di dalam rahim agar janin merasa nyaman, serta menunjang perkembangan organ janin.
Air ketuban bisa saja merembas atau bocor. Sayangnya, beberapa ibu hamil merasa sulit membedakan cairan yang keluar dari vagina, apakah cairan tersebut merupakan air ketuban yang merembes atau cairan lainnya seperti urine.
Oleh karena itu, Bunda perlu mengenali ciri-ciri air ketuban rembas dan perbedaannya dengan urine yang keluar dari vagina.
Perbedaan Air Ketuban dan Cairan Vagina Lainnya
Gambar: Freepik
Ada beberapa ciri khusus yang membedakan antara air ketuban, urine, dan cairan vagina lainnya. Air ketuban berwarna bening atau terkadang terlihat kekuningan.
Jika air ketuban rembes, maka akan meninggalkan bercak bintik-bintik putih di pakaian dalam, bisa disertai lendir atau sedikit darah, tetapi tidak berbau. Sedangkan urine, memiliki bau yang khas.
Sementara itu, untuk cairan vagina lainnya, seperti keputihan, biasanya ditandai dengan cairan yang berwarna putih atau kekuningan. Teksturnya juga kental.
Tanda Air Ketuban Bocor
Gambar: iStockphoto
Mengutip dari situs Alodokter, usia kandungan dikatakan cukup bulan bila sudah mencapai 37-40 minggu. Pada masa seperti ini, air ketuban akan merembes dan ini adalah kondisi normal, karena sebagai tanda persalinan semakin dekat.
Akan tetapi, jika air ketuban merembes sebelum usia kehamilan 37 minggu, kondisi ini bisa jadi pertanda bahaya bagi kandungan Bunda. Apalagi, jika air ketuban yang keluar terasa banyak, serta terjadi secara terus-menerus.
Tidak hanya itu, jika cairan tersebut berwarna hijau atau kuning kecokelatan, memiliki tekstur yang kental, berbau busuk, serta diiringi dengan seringnya Bunda buang air kecil, juga demam, ini bisa menjadi tanda gawat janin.
Air ketuban rembes dengan gejala-gejala tersebut bisa menandakan adanya infeksi, gangguan pada janin di dalam kandungan, hingga ketuban pecah dini. Jika Bunda mengalaminya, segera temui dokter. Jangan menundanya agar tidak semakin berbahaya.
Bahaya Air Ketuban Rembes Sebelum Waktunya
Gambar: iStockphoto
Air ketuban yang merembes sebelum waktunya bersalin tidak bisa dianggap sepele, Bun. Meski sedikit, tapi jika dibiarkan saja, maka jumlah air ketuban yang melindungi si kecil di dalam kandungan Bunda bisa berkurang.
Adapun beberapa bahaya air ketuban rembes yang wajib bumil ketahui, yaitu:
- Jika Bunda mengalami kehilangan banyak air ketuban di trimester pertama dan kedua, maka risiko yang dapat terjadi, seperti keguguram, bayi lahir prematur, bayi mengalami cacat bawaan lahir, hingga kematian.
- Sementara itu, jika Bunda kehilangan air ketuban dalam jumlah besar di trimester ketiga, maka akan menyebabkan Bunda mengalami kesulitan selama proses persalinan. Sebab, saat kekurangan air ketuban, tali pusar bisa terjepit dan melilit leher janin, sehingga aliran oksigen ke janin bisa berkurang. Selain itu, air ketuban rembes dalam jumlah yang banyak juga bisa meningkatkan risiko operasi caesar.
7 Faktor Penyebabnya yang Patut Bumil Waspadai

Faktor penyebab air ketuban rembes dapat berbeda-beda untuk setiap ibu hamil, tergantung kondisinya. Namun, beberapa hal umum di bawah ini bisa meningkatkan risiko air ketuban rembes terlalu awal:
- Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan sebelumnya
- Pernah menjalani operasi atau tindakan medis pada leher rahim
- Adanya perdarahan vagina di trimester kedua dan ketiga
- Memiliki kelainan bentuk rahim atau leher rahim pendek
- Menderita infeksi seksual menular atau infeksi saluran kemih
- Mengandung janin kembar
- Memiliki gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, jarang berolahraga serta mengonsumsi makanan yang tak bergizi
Jika Bunda mengalami air ketuban yang rembes atau bocor, pastikan untuk memberitahukannya kepada dokter kandungan saat Bunda menjalani pemeriksaan kehamilan.
Apabila jumlah air ketuban rembes banyak, sehingga berpotensi mengancam kehamilan Bunda, dokter mungkin akan menyarankan Bunda untuk segera melakukan persalinan. Tujuannya adalah mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berbahaya lagi.
Baca Juga:
Waspada air ketuban pecah dini sebelum HPL, ini bahayanya!
Air ketuban Asri Welas masih sedikit jelang persalinan, apa penyebabnya?
Berisiko ancam jiwa ibu dan bayi, waspadai terjadinya emboli air ketuban
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.