X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Anensefali: Penyebab, Gejala, hingga Penanganan

Bacaan 6 menit
Anensefali: Penyebab, Gejala, hingga Penanganan

Dapat mengakibatkan kematian, apa penyebab dan gejala anensefali pada bayi baru lahir?

Bayi anencephaly ibarat mimpi buruk bagi semua orangtua yang bisa menimpa siapa saja. Anensefali merupakan salah satu kelainan pembentukan tabung saraf janin pada bayi. Penyakit ini mengakibatkan otak, tengkorak, tulang belakang dan sumsum tulang belakang bayi tidak terbentuk sebagaimana mestinya.

Anencephaly terjadi ketika tengkorak, kulit kepala, dan otak tidak berkembang dengan baik di dalam rahim. Bagian otak dan tengkorak bayi hilang. Jaringan otak yang terbentuk biasanya terbuka karena tidak ada cukup kulit dan tulang untuk menutupinya.

Cacat lahir pada sistem saraf (otak, tulang belakang dan saraf), seperti anencephaly, adalah cacat tabung saraf atau neural tube defects (NTDs). Masalah tabung saraf berkembang sangat awal pada kehamilan. Bayi yang lahir dengan anencephaly hidup hanya beberapa jam atau hari setelah lahir.

Menjadi tugas orangtua untuk mengetahui bagaimana menurunkan risiko bayi anencephaly, mengingat belum ada metode pengobatan untuk menyelamatkan bayi dari kondisi ini.

Table of Contents

  • Penyebab
  • Faktor Risiko
  • Gejala
  • Seberapa Sering Terjadi?
  • Diagnosis
  • Pencegahan
  • Makanan untuk Mencegah Bayi Anencephaly

Penyebab Bayi Anencephaly

penyebab bayi cacat

Apa penyebab bayi anensefali saat lahir?

Anencephaly tampaknya tidak diwariskan (diturunkan dalam keluarga). Dalam kebanyakan kasus, itu terjadi tanpa riwayat keluarga dengan kondisi tersebut. Tetapi, jika Bunda pernah memiliki anak dengan cacat tabung saraf sebelumnya, Bunda memiliki peluang lebih tinggi untuk memiliki bayi dengan anensefali.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjabarkan, beberapa bayi mengalami anencephaly karena perubahan gen atau kromosom mereka. Anencephaly juga dapat disebabkan oleh kombinasi gen dan faktor lain, seperti hal-hal yang berhubungan dengan ibu di lingkungan atau apa yang ibu makan atau minum, atau obat-obatan tertentu yang digunakan selama kehamilan.

Faktor Risiko

Sayangnya, belum ditemukan apa penyebab pasti bayi anencephaly. Namun, sejumlah faktor berikut dapat meningkatkan risiko bayi mengalami kondisi ini saat baru lahir:

  • Kelainan genetik
  • Defisiensi (kekurangan) asam folat selama kehamilan
  • Paparan zat beracun dari lingkungan, obat atau makanan yang dikonsumsi ibu selama kehamilan
  • Terlahir dari ibu yang menderita obesitas atau diabetes
  • Ibu hamil yang gemar berendam air hangat, mandi uap atau demam berisiko melahirkan bayi dengan kondisi ini.

Gejala Bayi Anencephaly

Anensefali: Penyebab, Gejala, hingga Penanganan

Beragam diagnosis awal selama kehamilan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya anensefali pada bayi Anda. Pemeriksaan yang dilakukan yaitu melalui tes darah, USG prenatal dan amniocentesis bisa direkomendasikan dokter untuk mengecek jika ada sesuatu yang tidak normal pada calon bayi.

Setelah lahir, diagnosis akan terlihat pada penampakan fisik. Bayi anencephaly kepalanya akan terlihat rata karena pertumbuhan otak yang abnormal dan beberapa tulang tengkorak menghilang. Berikut gejala yang menunjukkan bayi anencephaly yang sebaiknya Bunda waspadai:

  • Tidak terlihat adanya tulang yang menonjol di belakang kepala
  • Tulang menghilang di depan dan sisi kepala
  • Area tulang yang menghilang membesar
  • Telinga bayi terlipat
  • Atap mulut bayi terbagi (mulut sumbing)
  • Kerusakan hati bawaan.

Seberapa Sering Terjadi?

Berdasarkan laman Medlineplus, anencephaly adalah salah satu jenis cacat tabung saraf yang paling umum, memengaruhi sekitar 1 dari 1.000 kehamilan. Namun, sebagian besar kehamilan ini berakhir dengan keguguran atau lahir mati, sehingga prevalensi kondisi ini pada bayi baru lahir jauh lebih rendah. Diperkirakan 1 dari 10.000 bayi di Amerika Serikat lahir dengan anencephaly.

Diagnosis

Anencephaly dapat didiagnosis selama kehamilan atau setelah bayi lahir.

Selama masa kehamilan

Selama kehamilan, ada tes skrining (tes prenatal) untuk memeriksa cacat lahir dan kondisi lainnya. Anencephaly akan menghasilkan hasil abnormal pada tes skrining darah atau serum atau mungkin terlihat selama USG (yang membuat gambar tubuh). 

Beberapa tes prenatal untuk anencephaly meliputi:

  • Tes darah penanda quad
  • Tes AFP
  • USG
  • Pencitraan resonansi magnetik janin (MRI)
  • Amniosentesis

Setelah bayi lahir

Dalam beberapa kasus, anencephaly mungkin tidak terdiagnosis sampai setelah bayi lahir. Anencephaly segera terlihat saat lahir. Dokter akan segera merekomendasikan penanganan khusus bagi bayi yang mengalami anensefali.

Bayi yang lahir dengan anensefali sudah tentu akan mengganggu tumbuh kembangnya, lantas apakah kondisi ini bisa diobati? Tak hanya penyebab, sampai sekarang belum ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan anensefali.

Dalam banyak kasus, bayi yang mengalami penyakit ini meninggal dunia beberapa hari, bahkan hitungan jam setelah lahir ke dunia.

Untuk itu, langkah preventif menjadi hal krusial untuk ibu hamil mencegah bayinya terkena anensefali. Kurangnya asam folat selama hamil ditengarai menjadi penyebab utama kondisi ini, karenanya ibu hamil harus mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan bergizi seimbang.

Wanita yang sedang merencanakan kehamilan dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram asam folat setiap harinya, sementara untuk ibu hamil perlu mengonsumsi 400-600 mikrogram per harinya.

Berbeda dengan wanita yang pernah melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf, maka direkomendasikan mengonsumsi 4.000 mikrogram asam folat per hari sebulan sebelum pembuahan.

Konsumsi asam folat mumpuni selama kehamilan dapat melindungi bayi dari risiko bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah, bayi tidak berkembang dalam kandungan dan keguguran. Asam folat juga akan menghindarkan bayi dari komplikasi kehamilan, gangguan jantung, stroke, kanker dan alzheimer.

Pencegahan

Tidak ada obat yang diketahui atau pengobatan standar untuk anencephaly. Akan tetapi, untuk menurunkan risiko, Bunda dapat melakukan:

  1. Memperbanyak asam folat. Ambil 400 mcg asam folat setiap hari, bahkan jika Anda tidak berencana untuk segera hamil. 
  2. Hindari obat-obatan tertentu, seperti obat untuk mengendalikan kejang dan mengobati migrain dan gangguan bipolar dapat menyebabkan NTD. Tanyakan dokter tentang obat yang diminum sebelum hamil. Jangan minum opioid jika sedang hamil.
  3. Jauhi sauna dan bak air panas yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
  4. Jika Bunda demam saat hamil, tanyakan kepada dokter tentang penggunaan paracetamol untuk menurunkan suhu tubuh.
  5. Kelola kesehatan. Cobalah untuk menurunkan berat badan sebelum hamil, jika memiliki kelebihan berat badan, dan pertahankan berat badan yang sehat selama kehamilan. Jika Bunda menderita diabetes, bicarakan dengan dokter tentang cara mengelola diabetes dengan aman selama kehamilan.

Makanan Kaya Asam Folat untuk Mencegah Bayi Anencephaly

makanan kaya asam folat selama hamil

Selain suplemen, beragam makanan berikut menjadi sumber bagus asam folat yang sebaiknya dikonsumsi:

  • Sarapan dengan sereal (400 mikrogram)
  • Hati sapi yang direbus (215 mikrogram)
  • Kacang-kacangan yang direbus (170 mikrogram)
  • Bayam yang direbus lalu diolah (115 mikrogram)
  • Buah asam seperti jeruk, stroberi
  • Nasi
  • Roti
  • Pasta

Rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter juga sebaiknya dilakukan untuk mengantisipasi bayi anensefali sejak dini. Selain suplemen, dokter akan merekomendasikan suplemen dan jenis makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari selama fase kehamilan.

***

Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz

Cerita mitra kami
17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita
17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya

Anencephaly
medlineplus.gov/genetics/condition/anencephaly/ 

Anencephaly
my.clevelandclinic.org/health/diseases/15032-anencephaly 

Facts about Anencephaly
www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/anencephaly.html#

Anencephaly
www.stlouischildrens.org/conditions-treatments/anencephaly

Folic Acid and Pregnancy
www.webmd.com/baby/folic-acid-and-pregnancy#1

Folic Acid in Pregnancy
americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/folic-acid/

 

Baca juga: 

Waspada Konginetal Anomali, Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir Terbesar

Penyebab Bayi Tanpa Tempurung Kepala dan Cara Pencegahan Anensefali

Ini alasan mengapa asam folat perlu dikonsumsi sejak masa promil

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Anensefali: Penyebab, Gejala, hingga Penanganan
Bagikan:
  • Waspada Konginetal Anomali, Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir Terbesar

    Waspada Konginetal Anomali, Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir Terbesar

  • Seorang ibu berbagi foto mengenang bayinya yang meninggal karena SIDS

    Seorang ibu berbagi foto mengenang bayinya yang meninggal karena SIDS

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Waspada Konginetal Anomali, Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir Terbesar

    Waspada Konginetal Anomali, Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir Terbesar

  • Seorang ibu berbagi foto mengenang bayinya yang meninggal karena SIDS

    Seorang ibu berbagi foto mengenang bayinya yang meninggal karena SIDS

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.