Masih hangat dalam ingatan kita, berita tentang kasus pelajar SMP di Jakarta dengan aksi tindakan seks bebas. Tak lama kemudian nyaris hampir setiap hari kita disuguhi aneka berita seks bebas dengan kasus serupa. Sebagai orang tua, terlebih ibu, kita pasti memiliki kekhawatiran serupa kepada putra-putri kita.
Melepaskan anak-anak kita dengan perasaan was-was atau malah mengurungnya untuk menghindarkan dari hal-hal yang tak diiginkan tentu bukan hal yang bijaksana. Langkah yang paling tepat adalah mengadakan tindakan preventif agar anak kita siap dan terhindar dari perilaku seks bebas atau penyimpangan seks lainnya. Berikut saya merangkum beberapa tips dari para ahli parenting berkaitan dengan masalah tersebut
1. Mulailah dengan doa
Tujuannnya agar apa yang kita sampaikan ditanamkan oleh Tuhan ke dalam dada anak kita. Agar kita tak terpeleset saat memberi penjelasan, hingga menggelincirkan anak ke jalan yang tidak di kehendaki olehNya. MIsalkan ketika anak bertanya, “Kenapa kalo ada orang gede ditolak ama cewek mesti bilang, ntar gue pellet lu? Emangnya pellet itu apa”? Tentu tak mungkin bagi kita untuk mengatakan bahwa itu sejenis sihir atau sulap untuk membuat seorang wanita suka pada laki-laki bukan? Akan lebih baik bila kita katakan, “Suatu cara yang tidak disukai Tuhan untuk mempengaruhi perasaan orang lain.”
2. Perluas pemahaman pendidikan seks kita menjadi pendidikan seksualitas
Ada perbedaan antara pendidikan seks dan pendidikan seksualitas. Pendidikan seks hanya berisi tentang bagaimana antomi, dan fungsi organ reproduksi. Sementara pendidikan seksualitas, cakupannya lebih dari itu. Ia mencakup bagaimana seseorang harus menjaga diri dari perilaku seksual yang tidak sehat, dengan menjaga tata nilai sosial, agama, dan kepribadian.
Pendidikan inilah yang seharusnya kita berikan sedini mungkin. Perbanyak bacaan, hadiri seminar, mengikuti forum-forum parenting, akan membuat orang tua semakin banyak ilmu dan lebih mudah menjawab pelbagai pertanyaan anak. Tak ada waktu? Ajak anak untuk mengunjungi sekolah-sekolah atau LSM tumbuh kembang anak untuk membicarakan/ membimbing mereka pada permasalahan ini.
Atau saat ini Parents merasa bingung bagaimana memulainya? Gunakan buku sebagai sarana. Pada saat ini ada banyak buku yang mengajak anak untuk mengenali anatomi tubuhnya. Lebih lanjut tentang trik bicara seks pada anak ada pada artikel ini.
Artikel terkait: Tips bicara seks dengan anak
3. Ubah pola pengasuhan otorier kita
Banyak ahli berpendapat bahwa salah satu penyebab dari anak berkehendak mencoba seks bebas adalah karena rasa ingin tahunya yang tak terpuaskan. Hal ini dapat terjadi karena mereka enggan untuk terbuka kepada orang tua tentang seks (termasuk juga masalah lainnya). Hasilnya anak akan berlari ke internet, teman, atau rujukan lain yang belum tentu benar (film, DVD porno)
Untuk itu penting kiranya kita mengubah pola pengasuhan menjadi lebih terbuka kepada anak. Memang tidak mudah, tapi tidak berarti tidak dapat dilakukan. Luangkan waktu dengan anak. Jangan hanya tanyakan masalah sekolah dan lesnya; tanyakan juga tentang pemikirannya dengan isu-isu yang sedang tren saat ini. Dengan cara ini orang tua dapat mengetahui bagaimana pemikiran anak terhadap suatu masalah. Habiskan akhir pekan dengan anak. Untuk sementara hindarkan dulu aneka gadget, BB atau apapun yang dapat mengganggu kebersamaan dengan anak.
Cek di sini apakah pola pengasuhan kita sudah benar
4. Awasi, awasi, dan awasi
Mengutip perkataan Bill Cosby dalam salah satu acara Oprah winfrey, bahwa rumah kita adalah hak kita. Jadi jangan sampai kita tidak tahu dengan apa yang terjadi pada setiap sudut rumah kita. Berapa pun usianya, mari awasi anak-anak kita.
Dari sebuah seminar parenting bersama Bunda Elly Risman M.Psi, dari Yayasan Buah Hati Kita, diperoleh sebuah data yang mencengangkan bahwa anak sekarang sudah berani untuk mengajak melakukan hubungan seks bebas dengan teman atau pacarnya. Modusnya sangat unik, mereka menulis SMS dengan gaya alay, namun cara membacanya harus dengan membalikkan HP. Cara seperti ini tentu saja tidak akan dengan mudah kita ketahui. Belum lagi video porno dan gambar-gambar berbau seks bebas yang mudah sekali diunduh melalui telepon selular.
Ditambah pula aneka game (GTA San Anderson misalnya) ternyata juga mengandung pornografi di level akhir permainan (bonus tertinggi dari permainan adalah melakukan hubungan seks virtual bersama seorang WTS). Kondisi seperti ini sungguh sangat memprihatinkan. Penting bagi orang tua untuk selalu mengecek kamar anak, paling tidak seminggu sekali. Periksa kolong tempat tidurnya, buku bacaannya, meja belajar, dan almari pakaiannya. Tentu saja jangan sampai anak tahu kita melakukan hal ini.
Cek game, majalah dan buku non pelajaran seperti apa yang dia beli. Atur jam nonton TV. Beri pengaman pada internet dan pasang internet di tempat keluarga. Yang tak kalah penting lagi, jangan jadi gaptek. Sebelum memberikan gadget pahami dulu akses apa saja yang bisa anak lakukan dengan gadget tersebut.
Mungkin perlu juga kita tiru trik parenting Kaka Slank berikut ini. Ia hanya mengijinkan anak-anaknya nonton TV dan main game di akhir pekan. Sementara gadget diberikan setelah anak- anaknya menginjak usia SMA.
Sebagai penutup, jangan lupa iringi semua usaha dengan doa, agar Tuhan selalu menjaga setiap langkah dan gerak hati serta fikir putra-putri kita pada jalan yang Ia ridhoi. Mari Parents, jauhkan anak-anak kita dari seks bebas dan perilaku yang menyimpang lainnya.
Kutipan hasil seminar digunakan atas ijin pemilik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.