Ketika Bunda kekurangan suplai ASI atau tidak dapat mengeluarkan ASI, Anda mungkin harus memijat payudara. Tetapi sebenarnya apa itu memijat payudara saat menyusui dan bagaimana caranya?
Manfaat memijat payudara untuk ibu menyusui
Memijat payudara adalah metode di mana Bunda menekan payudara dengan lembut untuk memberi tekanan ekstra pada kelenjar susu.
Hasil yang dapat dirasakan langsung berupa peningkatan aliran atau pelepasan lebih banyak ASI. Memijat payudara pada dasarnya merangsang ASI yang mudah dilepaskan atau refluks ejeksi (ASI keluar menyemprot ke segala arah).
Manfaat terbesar dari metode ini adalah mendorong bayi untuk terus menyusu secara aktif. Dengan cara ini si kecil bisa mengonsumsi lebih banyak susu.
Memijat payudara merupakan salah satu cara yang bisa Anda lakukan saat mengalami masalah ASI sedikit atau kurang lancar.
Manfaat memijat payudara memiliki antara lain;
- Memijat payudara meningkatkan produksi ASI. Semakin sering dipijat, semakin banyak ASI yang keluar. Semakin banyak ASI yang keluar, semakin banyak ASI yang diproduksi oleh kelenjar susu.
- Ini akan membantu si kecil menambah berat badan karena ia mengkonsumsi lebih banyak ASI.
- Minum ASI akan menenangkan masalah kolik.
- Memijat payudara mengurangi masalah mastitis atau penyumbatan saluran ASI.
- Ini mendorong bayi untuk terus mengisap dan tidak tidur selama menyusu.
- Lebih banyak ASI juga akan membantu menenangkan bayi yang rewel.
Perlu diingat, memijat payudara bukanlah keharusan. Bunda hanya perlu menggunakan metode ini jika memiliki masalah menyusui. Sekarang pertanyaan berikutnya yang mungkin Bunda tanyakan adalah, “bagaimana cara memijat payudara saat menyusui?”
Bagaimana cara memijat payudara saat menyusui?
Teknik memijat payudara cukup sederhana. Jika Bunda bertanya-tanya bagaimana cara memijat payudara saat menyusui, berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Hati-hati saat bayi berhenti menyusu.
Setelah si kecil mengisap puting dan mulai menyusu lagi (membuka mulut lebar – jeda – kemudian menutup mulut), berikan jeda beberapa menit. Amati apakah si kecil berhenti tiba-tiba di tengah waktu menyusu dan hanya mengisap payudara.
Jika Bunda akan mendengar suara mengisap cepat tanpa jeda, ini berarti si kecil tidak lagi menyusu.
2. Remas dan pijat payudara.
Sekarang perlahan-lahan cuping dan remas payudara di antara jari telunjuk dan ibu jari. Ibu jari harus di atas payudara dan jari telunjuk harus di bawahnya. Atau, Bunda juga bisa menekan payudara ke dada dengan keempat jari di atas dan ibu jari di bawahnya.
3. Penempatan tangan.
Pada titik ini Bunda harus berhati-hati untuk tidak mengganggu proses menyusui si kecil. Jadi jauhkan jari dan ibu jari dari puting susu saat Bunda meremas payudara. Cukup tekan kelenjar susu dengan lembut.
4. Lepaskan tekanan.
Pusat Menyusui Internasional menyarankan, “Pertahankan tekanan sampai bayi menyusu tanpa minum walaupun dengan pijatan, lalu kemudian lepaskan tekanan. Lepaskan tekanan jika bayi berhenti mengisap atau jika bayi kembali mengisap tanpa minum. Seringkali bayi akan berhenti mengisap sama sekali ketika tekanan dilepaskan, tetapi akan mulai lagi segera setelah ASI mulai mengalir lagi. Jika bayi tidak berhenti menyusu dengan tekanan, tunggu sebentar sebelum memijat lagi.”
5. Hati-hati ketika menekan.
Latihan ini termasuk latihan mendorong dengan lembut. Jadi, jangan meremas payudara dengan keras dan sekuat tenaga. Bunda tidak harus melukai diri sendiri. Dorongan lembut akan cukup untuk mendorong keluar susu. Ingat, memijat payudara seharusnya bukan proses yang menyakitkan.
6. Apa yang harus dilakukan ketika ASI mulai mengalir dengan cepat?
Begitu ASI Anda mulai mengalir deras, bayi Anda akan mulai menelan lagi. Anda dapat terus mengompres sampai bayi Anda menyusu dan kemudian istirahat ketika dia berhenti. Ulangi proses ini sampai bayi Anda berhenti menelan aktif. Ulangi proses ini pada payudara yang lain juga.
Kadang-kadang Bunda akan menyadari bahwa mengubah posisi menyusui bayi juga membantu dalam memijat payudara dan aliran ASI yang lebih baik.
Posisi yang untuk memijat payudara dengan mudah
Untuk mengetahui posisi mana yang paling cocok untuk memijat payudara, mari kita lihat dulu posisi menyusui.
Dr Sangeeta Saha, Fisioterapis Senior, Rumah Sakit Ibu, Bengaluru, India menjelaskan secara singkat empat posisi menyusui yang dapat dicoba oleh semua ibu baru.
- Posisi menyilang: Ini adalah posisi yang nyaman untuk bayi dan ibu. Dalam posisi ini, ibu dapat menggunakan salah satu lengannya untuk menopang bayi. Bayi yang baru lahir merasa aman dalam posisi ini.
- Posisi dudukan: Ini adalah posisi umum yang diikuti banyak ibu. Di sini, ibu memegang bayi sehingga sikunya menopang kepala dan tangan menopang bagian bawah bayi. Dengan sisi lain, ibu dapat menopang payudaranya. Sang ibu harus berhati-hati sambil menggendong bayi dalam posisi ini. Sulit untuk memberi makan bayi yang baru lahir dalam posisi ini karena otot leher mereka tidak kuat.
- Posisi football atau rugby: Posisi ini baik untuk ibu jika dia telah menjalani operasi caesar. Sang ibu harus memposisikan bayi di sampingnya, di bawah lengan seperti tas tangan. Ibu dapat menopang bahu, leher, dan kepala bayi dengan lengannya. Posisi ini membantu ibu untuk menghindari meletakkan berat bayi di perutnya saat menyusui.
- Posisi berbaring: Setelah melahirkan sesar, beberapa ibu mungkin merasa tidak nyaman duduk untuk waktu yang lama. Jika demikian, ibu dapat menyusui sambil berbaring miring. Tetapi pastikan ada cukup bantal untuk menopang punggung, kepala, dan lututnya. Dalam posisi ini, seorang ibu berbaring dengan bayi di sisinya dan menutupi punggung dan pantatnya dengan tangannya.
Tantangan fisik ketika menyusui yang dialami ibu
Dr Saha memperingatkan bahwa jika posisi yang tepat tidak dilakukan selama menyusui, ibu baru dapat mengalami rasa sakit saat menyusui. Beberapa tantangan fisik yang umum termasuk:
- Nyeri payudara
- Ketegangan leher
- Nyeri punggung bagian atas dan bahu
- Postur membungkuk dari bahu
- Nyeri tangan dan pergelangan tangan
- Nyeri punggung bagian bawah dan tulang ekor
- Apakah Bunda mencoba satu posisi atau keempat, ingatlah untuk membuat tubuh Anda nyaman. Pilih kursi yang nyaman dengan sandaran tangan.
Bunda juga dapat menggunakan bantal penyangga punggung dan bantal menyusui di bawah bayi, di bawah bantal menyusui. Menambahkan satu bantal lagi akan membuat posisi Bunda nyaman.
Apa yang harus diingat saat mencoba memijat payudara?
Juga ingat bahwa selama menyusui, payudara menjadi lebih besar. Jadi penting untuk menyokong payudara saat menyusui. Inilah yang direkomendasikan oleh Dr Saha:
- Posisikan diri Bunda dan si kecil dengan benar (di posisi manapun yang dibahas di atas) untuk menghindari sakit punggung dan leher.
- Gendong bayi dengan lembut dan buat dia merasa nyaman saat menyusu. Jika postur tidak nyaman untuk bayi, ia mungkin tidak minum susu.
- Memberi makan bayi dengan ASIP dan dalam posisi alternatif. Jika tidak, Anda mungkin menderita masalah puting yang sakit dan nyeri muskuloskeletal.
- Gunakan bra yang pas. Aliran ASI dapat dibatasi oleh bra yang tidak pas.
- Sekarang, sejauh menyangkut kompresi payudara, Anda dapat mencoba salah satu dari posisi ini kecuali untuk posisi berbaring. Tiga posisi lainnya lebih mudah untuk melakukan kompresi payudara karena Anda duduk dengan nyaman.
Bagaimana cara menemukan tekanan yang tepat?
Trik untuk mengidentifikasi tekanan yang tepat adalah latihan rutin. Dengan hanya beberapa hari berlatih kompresi payudara, Anda akan tahu berapa banyak tekanan yang harus diterapkan untuk mendapatkan jumlah ASI yang Anda inginkan.
Ingatlah bahwa selama kekuatan itu tidak melukai payudara dan bayi, memijat payudara akan berhasil.
Kuncinya adalah tidak menekan payudara secara konstan. Sebagai gantinya, Bunda harus mencoba teknik ‘memeras dan melepaskan pada interval’.
Memijat payudara adalah teknik yang efektif ketika Bunda ingin persediaan ASI Anda naik, atau jika Bunda ingin mendorong si kecil untuk tetap berada di payudara. Tetapi seperti yang disebutkan, ada banyak manfaat lainnya juga.
Namun, memijat payudara sebaiknya tidak dilakukan kecuali Bunda menghadapi masalah dengan menyusui. Karena si kecil terbiasa menyusu, Bunda mungkin tidak perlu mempraktikkan teknik ini sama sekali.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda!
Sumber: sg.theasianparent.com
Baca juga:
Beginilah Linimasa Menyusui, Mulai Hari Pertama Hingga 2 Tahun
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.