Tidak semua penderita buta warna hanya bisa melihat hitam dan putih. Nyatanya, kebanyakan kasus justru adalah buta warna parsial atau tidak bisa melihat dan membedakan warna-warna tertentu saja. Maka itu, melakukan tes buta warna tidak ada salahnya dicoba.
Berikut ini penjelasan lengkapnya!
Apa Penyebab Buta Warna?

Buta warna merupakan kondisi berkurangnya penglihatan terhadap warna. Penyebab buta warna di antaranya adalah kelainan genetik, penyakit, mengonsumsi obat tertentu, hingga faktor usia.
Manusia memiliki saraf tertentu yang menyebabkan retina mata merespons cahaya untuk membedakan warna.
Sel tersebut memiliki tiga pigmen yang dapat menangkap gelombang cahaya.
Masing-masing pigmen tersebut bereaksi terhadap warna merah, hijau, atau biru.
Kemudian, sel tersebut mengirimkan informasi ke otak untuk membedakan warna.
Saat pigmen mengalami kerusakan, maka seseorang tidak bisa membedakan warna tertentu atau bahkan seluruhnya.
Umumnya, kerusakan pada saraf tersebut disebabkan oleh kelainan genetik yang diwariskan dari orang tua. Namun, ada juga faktor lainnya.
Melansir dari Healthline, berikut beberapa penyebab buta warna.
1. Faktor Genetik
Sebagian besar buta warna disebabkan oleh faktor keturunan.
Biasanya, kelainan tersebut ditularkan dari ibu ke anak.
Namun, buta warna turunan tidak menyebabkan kebutaan atau masalah penglihatan lainnya.
Artikel terkait: Mata tegang akibat terlalu sering bermain gadget? Ini cara mengatasinya
2. Penyakit
Buta warna juga bisa disebabkan oleh penyakit maupun cedera pada retina.
Misalnya pada penderita glaukoma, terkanan internal yang terlalu tinggi dapat merusak saraf optik yang membawa informasi dari mata ke otak.
Penyakit tersebut tidak menyebabkan kebutaan tetapi penderitanya kemingkinan sulit membedakan warna.
3. Konsumsi Obat Tertentu
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan perubahan penglihatan warna.
Misalnya obat antipsikotik chlorpromazine dan thioridazine.
Antibiotik etambutol untuk pengobakan tuberculosis juga dapat menyebabkan masalah saraf optik dan kesulitan melihat beberapa warna.
4. Penuaan
Penglihatan dan kepekaan terhadap warna dapat berkurang seiring bertambahnya usia.
Bahkan, beberapa orang mengalami rabun karena penuaan.
Apa Saja Jenis Gambar Tes Buta Warna?
Tes buta warna bisa dilakukan dengan beberapa metode gambar. Berikut ini contoh gambar tes buta warna yang sering digunakan beserta penjelasan masing-masing tes tersebut.
1. Tes Buta Warna Ishihara

Merupakan tes yang paling umum digunakan untuk mendeteksi buta warna.
Tes buta warna Ishihara terdiri dari 24 halaman yang berupa gambar dengan titik-titik warna yang membentuk pola angka.
Peserta tes diminta untuk menutup salah satu matanya kemudian dan diminta untuk menelusuri pola titik berwarna yang membentuk angka di dalam lingkaran.
Tujuannya untuk mengetahui apakah peserta dapat membaca angka-angka tersebut.
Penemu tes ini adalah Shinobu Ishihara, seorang optalmologis (dokter spesialis mata) asal Jepang.
Tes Ishihara dapat mendeteksi buta warna parsial terutama buta warna pada warna merah dan hijau.
2. Tes Warna Cambridge
image description
Tes ini sebenarnya sama dengan tes Ishihara. Namun, bedanya menggunakan komputer.
Peserta tes diminta untuk mengidentifikasi huruf C yang warnanya berbeda dengan warna latarnya.
Gambar tersebut kadang kala muncul secara acak dan peserta tes akan diminta menekan tombol untuk melihatnya.
3. Tes Penyusunan

Dalam tes tersebut, peserta diminta menyusun objek berdasarkan gradasi warna yang masih satu nuansa.
Misalnya, dengan kegiatan menyusun balok dengan gradasi warna biru tua-biru-biru muda.
4. Tes Buta Warna Menggunakan Anomaloskopi

Cek buta warna ini menggunakan alat yang disebut anomaloskop, yakni alat khusus yang berbentuk seperti mikroskop.
Pada anomaloskop, terdapat sebuah lingkaran yang terbagi menjadi dua warna, yakni merah, hijau, dan kuning.
Peserta akan diminta menyesuaikan warna-warna yang terdapat dalam alat dengan cara memutar tombol pada alat tersebut sampai seluruh warna dalam lingkaran menjadi sama.
Sama seperti tes Ishihara, tes menggunakan anomaloskopi juga hanya bisa mendeteksi kebutaan pada warna merah-hijau.
5. Tes Farnsworth-Munsell

Tes Farnsworth-Munsell kurang lebih sama dengan tes penyusunan.
Menggunakan banyak lingkaran yang menampilkan berbagai gradasi warna.
Hal tersebut untuk mengetahui apakah pasien bisa mengidentifikasi warna dengan perbedaan yang tipis.
Skor akan diperoleh dari jumlah kesalahan saat meletakkan warna dan seberapa fatal kesalahan penyusunan warna yang dilakukan.
Data yang ada akan diolah dan dihitung dengan software.
Jenis tes ini memang dapat mendeteksi buta warna secara akurat tetapi tidak dapat menentukan jenis buta warna.
6. Hardy-Rand-Rittler (HRR)

Tes buta warna ini pertama kali diperkenalkan pada 1945.
Tes tersebut cukup akurat karena dapat mendeteksi jenis buta warna parsial (merah, hijau, dan biru).
Terdapat empat bagian dalam tes yang masing-masing tes dapat menentukan jenis buta warna yang dimiliki.
Peserta diminta melihat sejumlah objek yang membentuk pola seperti segitiga maupun lingkaran.
Tes tersebut dapat juga mendeteksi berkurangnya kemampuan penglihatan mata yang disebabkan oleh beberapa penyakit tertentu.
Apa Saja yang Dites saat Tes Buta Warna?

Hal yang dilakukan saat tes buta warna adalah pasien dipinta untuk mengenali warna berbeda dengan satu mata secara bergantian. Melansir dari Halodoc, berikut ini adalah beberapa prosedur tes buta warna lengkapnya:
1. Wawancara Awal
Pasien yang memakai kacamata dan lensa kontak akan diminta untuk tetap memakainya saat tes buta warna dilakukan.
Dokter akan mengonfirmasi apakah Anda mengonsumsi obat atau suplemen tertentu, kondisi medis Anda dan riwayat medis keluarga, apakah ada keturunan penyakit mata karena buta warna bisa diturunkan secara genetik.
2. Pemeriksaan dengan Kartu
Pasien akan diarahkan ke sebuah ruangan yang terang.
Kemudian, di sana, dokter akan menutup satu mata pasien, dan dokter akan memperlihatkan kartu tes yang harus dilihat dengan satu mata saja.
3. Setiap Kartu Memiliki Angka, Titik, atau Simbol dengan Warna Berbeda
Anda akan diminta mengidentifikasi warna-warna dan simbol tersebut.
Jika penglihatan Anda normal, maka Anda akan bisa membedakan setiap simbol dan warna dengan mudah.
Namun, jika ada kondisi buta warna, bisa jadi Anda kesulitan membedakan warna dan simbol tertentu di kartu tes.
4. Tes untuk Mata Satunya
Ini dilakukan setelah satu mata selesai.
Rangakain tesnya sama, dan akan menentukan apakah kedua mata Anda normal, ataukah salah satunya atau malah keduanya yang buta warna.
Pertanyaan Populer Terkait Tes Buta Warna
Apa yang Dilihat Orang Buta Warna Sebagai Contoh?

Yang dilihat orang buta warna tidak berarti dia melihat dunia hitam putih.
Hanya saja, mereka mengalami kesulitan membedakan warna tertentu yang terlihat samar atau bahkan kerap kali tertukar.
Untuk kasus buta warna total, penderitanya biasanya melihat dunia dalam nuansa abu-abu.
Berapa Skor Tes Penglihatan Warna Normal?
Skor tes penglihatan warna yang dianggap normal tergantung jenis tes yang digunakan.
Untuk tes Ishihara yang umum digunakan, skor tes buta warna normal ada di 10-14 jawaban benar.
Tes Buta Warna Minimal Salah Berapa?
Pada dasarnya, tidak ada batas minimal salah berapa dalam tes buta warna. Jika Anda salah membaca satu, maka itu sudah mengindikasikan adanya buta warna. Meski begitu, tes buta warna dianggap normal apabila berhasil menjawab minimal 10-14 pertanyaan.
Artikel Terkait: Cek! Ternyata Ini yang Menyebabkan Seseorang Alami Buta Warna
Meski bisa melakukan berbagai tes menggunakan gambar tes buta warna, tetapi sampai saat ini tidak ada prosedur medis yang dapat menyembuhkan buta warna secara total.
Jadi, penderita akan mengalaminya seumur hidup.
Namun, penderita bisa beradaptasi dengan keadaannya agar dapat menjalankan kegiatan sehari-hari secara normal.
***
Baca Juga:
Tampak sepele tapi hal ini bisa menandakan gejala buta warna pada anak, Parents sudah tahu?
Sebelum Terlambat, Yuk Kenali Jenis Buta Warna pada Anak
Hindari Kerusakan Mata Anak Sejak Dini, Ikuti 6 Tips Kesehatan Mata Berikut
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.