X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Waspadai gejala Glaukoma Kongenital, penyebab kebutaan pada anak

Bacaan 4 menit

Tak hanya pada orang dewasa atau lansia, gangguan penglihatan pun bisa terjadi pada anak. Salah satu gangguan yang berdampak vital pada penglihatan anak ialah glaukoma konginetal.

Glaukoma kongenital atau glaukoma pada anak juga seringkali disebut glaukoma pediatrik atau infantil. Ini biasanya dapat menyebabkan penglihatan yang terganggu hingga kebutaan permanen pada si kecil, Parents.

Kehilangan penglihatan karena kondisi ini memang tidak bisa dipulihkan sepenuhnya, namun Anda tetap bisa mengoptimalkan penglihatan si kecil yang masih tersisa. Kuncinya, tentu peka terhadap gejala serta melakukan penanganan yang tepat.

Tanda Glaukoma Konginetal pada anak

Glaukoma Konginetal

Waspadai berbagai Glaukoma Konginetal pada si kecil yang bisa berisiko kebutaan dini.

Ada beberapa gejala penyakit ini yang sebaiknya diwaspadai setiap orangtua, seperti:

  • Mata yang membesar, dibandingkan kondisi normal.
  • Mata berawan atau kornea mengeruh.
  • Sensitivitas cahaya.

Selain beberapa tanda di atas, ada juga gejala lain yang menandakan glaukoma sudah parah. Waspadai bila berbagai gejala di atas diikuti juga dengan tanda lainnya, seperti:

  • Sering sakit kepala parah.
  • Perasaan sakit parah pada mata.
  • Penglihatan sudah kabur.

Artikel Terkait : Mata merah pada bayi, kenali penyebab, gejala dan cara mengatasinya berikut ini

Adapun kondisi glaukoma ini bisa menyerang salah satu atau kedua mata si kecil. Bergantung pada jenisnya, biasanya jika terjadi pada kedua mata pun kondisinya bisa beragam. Salah satu mata si kecil bisa lebih parah kondisinya dibandingkan matanya yang lain

Penyebab gangguan 

Waspadai gejala Glaukoma Kongenital, penyebab kebutaan pada anak

Ketahui berbagai penyebab gangguan mata satu ini pada bayi, jangan disepelekan!

Kondisi ini bisa terjadi karena adanya kerusakan pada saraf optik si kecil. Kondisi kerusakan yang terjadi terus menerus membuat bintik-bintik buta berkembang. Kerusakan ini pun biasanya juga terjadi akibat adanya tekanan pada mata.

Tekanan mata yang meningkat disebabkan oleh penumpukan cairan (aqueous humor) yang mengalir ke seluruh bagian dalam mata Anda. Pada anak, ini adalah kondisi langka yang bisa saja diwariskan.

Ini bisa menjadi kondisi yang disebabkan oleh perkembangan sistem drainase mata yang salah sebelum kelahiran. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan intraokular, sehingga merusak saraf optik.

Artikel Terkait : Mata tegang akibat terlalu sering bermain gadget? Ini cara mengatasinya

Cara-cara diagnosis Glaukoma Kongenital

Waspadai gejala Glaukoma Kongenital, penyebab kebutaan pada anak

Dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan mata si kecil.

Parents ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis glaukoma pada si kecil. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh untuk kasus bayi dan anak dibawah usia 3 tahun. Pemeriksaan ini terdiri dari :

Pemeriksaan bagian depan mata

Pemeriksaan mata ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kornea mata dan sudutnya. Hal ini dilakukan untuk menentukan prosedur yang tepat sesuai kondisi

Pemeriksaan fundus

Dokter akan melebarkan pupil dengan memberikan obat tetes mata tertentu. Lalu, dokter biasanya akan memeriksanya untuk mengetahui kondisi kerusakan pada retina maupun saraf optik.

Tanometri

Pemeriksaan yang selanjut kan dilakukan ialah mengukur tekanan mata. Dokter biasanya akan menggunakan alat untuk mengukur kenormalan tekanan okular mata.

Penanganan Glaukoma Konginetal anak

Waspadai gejala Glaukoma Kongenital, penyebab kebutaan pada anak

Ada beberapa upaya penanganan glaukoma pada anak, sebaiknya segera konsultasikan bila si kecil mengalaminya.

Dalam menangani kondisi ini, bentuk penanganan bisa berbeda bergantung pada keparahan kondisi si kecil. Dalam kondisi yang ringan, pembedahan sering dapat memperbaiki cacat struktural.

Cerita mitra kami
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa

Pemberian obat hingga pembedahan diperlukan dalam beberapa kasus. Ada juga kasus anak yang membutuhkan perawatan medis berupa penggunaan tetes mata topikal dan obat-obatan oral.

Perawatan ini membantu meningkatkan keluarnya cairan dari mata atau mengurangi produksi cairan di dalam mata. Selain itu, pembedahan berupa penyaringan atau operasi laser.

Operasi penyaringan juga dikenal sebagai bedah mikro yang melibatkan penggunaan alat bedah kecil untuk membuat saluran drainase di mata. Sebaliknya, operasi laser menggunakan berkas cahaya kecil tapi kuat untuk membuat lubang kecil di jaringan mata.

Jadi, jangan sepelekan juga kesehatan mata si kecil ya, Bun. Amati jika si kecil menunjukkan tanda-tanda gangguan pada penglihatannya. Segera konsultasikan bila ia mengalami berbagai gejala di atas.

Sumber : Glaucoma.org, Mayo Clinic, imo.es

 

Baca Juga :

Tampak sepele tapi hal ini bisa menandakan gejala buta warna pada anak, Parents sudah tahu?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Anisyah Kusumawati

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Waspadai gejala Glaukoma Kongenital, penyebab kebutaan pada anak
Bagikan:
  • Balita di Semarang alami gangguan mata dan telinga akibat virus rubella

    Balita di Semarang alami gangguan mata dan telinga akibat virus rubella

  • Jangan abaikan! Gangguan psikis ini bisa dipicu rasa stres

    Jangan abaikan! Gangguan psikis ini bisa dipicu rasa stres

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Balita di Semarang alami gangguan mata dan telinga akibat virus rubella

    Balita di Semarang alami gangguan mata dan telinga akibat virus rubella

  • Jangan abaikan! Gangguan psikis ini bisa dipicu rasa stres

    Jangan abaikan! Gangguan psikis ini bisa dipicu rasa stres

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.