X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Product Guide
Masuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Cari nama bayi
  • Bumbu MPASI
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Kenalan Lebih Jauh dengan Tes Ishihara, Huruf 'Tokek' Pendeteksi Buta Warna

Bacaan 4 menit
Kenalan Lebih Jauh dengan Tes Ishihara, Huruf 'Tokek' Pendeteksi Buta Warna

Hayo, Parents pasti sudah pernah coba tes ini, bukan?

Anda pasti pernah dengar istilah tes huruf tokek, bukan? Meski nama populernya ‘huruf tokek’, sebenarnya tes ini disebut tes Ishihara, sebuah metode yang digunakan untuk mendeteksi kelainan buta warna.

Jika mendaftar sekolah atau pekerjaan tertentu, Anda mungkin diminta untuk melakukan tes Ishihara untuk memastikan Anda tidak buta warna. 

Sejarah Tes Ishihara

tes ishihara

Sumber: Wikipedia

Dari namanya, pasti bisa ditebak, kan, kalau penemu tes ini adalah orang Jepang? Yup, benar sekali. Tes Ishihara ditemukan oleh dr. Shinobu Ishihara pada tahun 1917. Wah, sudah lama sekali, ya? Hebatnya, tes Ishihara masih relevan dan banyak digunakan saat ini, lebih dari seratus tahun setelah penemuannya. 

Dr. Shinobu Ishihara lahir pada tahun 1879 di Tokyo. Ia adalah seorang dokter mata yang sempat belajar di Eropa pada saat Perang Dunia I meletus. Di tengah tugas militernya, dr. Ishihara diminta mengembangkan tes buta warna yang akurat. Dari situ lahirlah tes Ishihara. 

Artikel Terkait: Seorang Perempuan Tak Sengaja Menelan Alat Tes SWAB saat Lakukan Tes Mandiri

Piringan Ishihara

tes ishihara

Sumber: Unsplash

Saat melakukan tes Ishihara, subjek yang dites melihat piringan-piringan Ishihara yang berbentuk lingkaran, di dalamnya terdapat titik-titik berbagai ukuran dengan warna berbeda. Perbedaan warna dan titik-titik ini membentuk angka atau bentuk tertentu. 

Bagi Anda yang tidak memiliki kelainan buta warna, mudah untuk membaca angka atau sil pada piringan Ishihara. Namun, jika Anda menderita kelainan buta warna merah-hijau, angka dan simbol tersebut sulit atau justru tak terbaca sama sekali.

Piringan Ishihara memang sengaja didesain untuk mendeteksi buta warna merah-hijau. 

Tes lengkap Ishihara terdiri dari 38 piringan. Tapi, biasanya, tak perlu melihat 38 piringan, buta warna bisa langsung terdeteksi karena subjek tidak dapat membaca piringan-piringan yang ditunjukkan di awal. 

Selain itu, ada juga tes Ishihara yang terdiri dari 14 atau 24 piringan tes. Beberapa piringan juga lebih sulit. Anda harus menggambar atau memvisualisasikan garis pada piringan, jadi tak semudah membaca angka. 

Jenis-Jenis Piringan Ishihara

Kenalan Lebih Jauh dengan Tes Ishihara, Huruf Tokek Pendeteksi Buta Warna

Sumber: Unsplash

Ada enam jenis piringan Ishihara. Pertama, piringan demonstrasi. Piringan demonstrasi sangat mudah, sehingga bisa dibaca oleh siapapun, buta warna atau tidak. Piringan demonstrasi tidak dimasukkan skor final untuk diagnosis buta warna. 

Kedua, piringan transformasi. Orang dengan kelainan warna akan melihat simbol yang berbeda dengan orang bermata normal. 

Ketiga, piringan vanish. Hanya orang dengan penglihatan warna normal yang dapat membaca nomor atau simbol pada piringan ini. Seperti namanya, ‘vanish’ (menghilang), bagi orang dengan kelainan, maka seolah-olah tidak ada simbol atau angka pada piringan tersebut. 

Keempat, piringan angka tersembunyi. Orang dengan kelainan warna akan melihat angka pada piringan. Padahal, orang yang penglihatan warnanya normal tidak. 

Kelima, piringan diagnostik. Piringan ini didesain untuk mendeteksi buta warna jenis apa yang diderita, dan separah apa kelainannya. Ada dua jenis buta warna yang dapat didiagnosis piringan ini, yaitu protanopia dan deuteranopia. 

Keenam, piringan pelacak. Pada piringan ini, subjek tidak diminta membaca nomor atau simbol, melainkan diminta untuk menggambar garis sesuai pola pada piringan. 

Artikel Terkait: Cek! Ternyata Ini yang Menyebabkan Seseorang Alami Buta Warna

Apa itu protanopia dan deuteranopia?

Keduanya adalah jenis buta warna merah-hijau. Penderita protanopia kesulitan melihat atau mendeteksi warna merah. Sebaliknya, penderita deuteranopia kesulitan melihat atau mendeteksi warna hijau

Perlukah Melakukan Tes Ishihara?

Kenalan Lebih Jauh dengan Tes Ishihara, Huruf Tokek Pendeteksi Buta Warna

Sumber: Unsplash

Tahukah Anda, mayoritas penderita kelainan buta warna tidak tahu jika mereka buta warna? Umumnya, mereka baru tahu bahwa mereka buta warna saat melakukan tes Ishihara. Itu pun biasanya karena diharuskan sebagai syarat pendidikan atau pekerjaan tertentu. 

Cerita mitra kami
5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda
5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda
Lambung dan Liver Sehat, Daya Tahan Tubuh Kuat dengan Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus
Lambung dan Liver Sehat, Daya Tahan Tubuh Kuat dengan Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus
5 Rekomendasi Suplemen yang Mengandung Kunyit untuk Lindungi Kesehatan Lambung dan Jaga Daya Tahan Tubuh
5 Rekomendasi Suplemen yang Mengandung Kunyit untuk Lindungi Kesehatan Lambung dan Jaga Daya Tahan Tubuh
Khasiat Kunyit dan Lada Hitam untuk Kesehatan serta Daya Tahan Tubuh
Khasiat Kunyit dan Lada Hitam untuk Kesehatan serta Daya Tahan Tubuh

Sebenarnya, perlu tidaknya melakukan tes buta warna tergantung pada Anda sendiri. Namun, sebaiknya Anda melakukan tes Ishihara setidaknya sekali dalam hidup Anda. 

Artikel Terkait: Sebelum Terlambat, Yuk Kenali Jenis Buta Warna pada Anak

Lalu, Bagaimana kalau Hasilnya Ternyata Anda Buta Warna?

Kenalan Lebih Jauh dengan Tes Ishihara, Huruf Tokek Pendeteksi Buta Warna

Sumber: Unsplash

Tenang, tidak perlu khawatir. Pada umumnya, buta warna bukanlah kelainan medis yang dianggap parah. Artinya, kebanyakan orang tidak terganggu kehidupannya karena buta warna.

Buktinya, orang yang buta warna bisa hidup bertahun-tahun tanpa mengalami masalah serius akibat kelainan penglihatan warnanya.

Namun, pada keadaan tertentu, kelainan buta warna bisa mengganggu atau bahkan bahaya. Misalnya, seorang yang buta warna akan kesulitan memilih pakaian atau warna lipstik yang tepat.

Orang buta warna juga tidak bisa menjalani beberapa profesi seperti pilot atau electric engineer karena berbahaya untuk keamanan.

***

Baca Juga:

Penyakit Buta Warna Sering Tidak Disadari, Ini 6 Tes untuk Memastikannya

Lidah Bengkak dan Berubah Warna, Kenali Gejala dan Pengobatan Glositis

Anak Usia 10 Tahun ini Ajari Ibunya yang Buta Huruf dan Berprofesi Pemulung untuk Membaca

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adismara Putri

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Kenalan Lebih Jauh dengan Tes Ishihara, Huruf 'Tokek' Pendeteksi Buta Warna
Bagikan:
  • Bronkitis pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mencegah

    Bronkitis pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mencegah

  • 10 Penyakit Kulit Karena Polusi yang Mayoritas Penderitanya Gen Z

    10 Penyakit Kulit Karena Polusi yang Mayoritas Penderitanya Gen Z

  • 5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda
    Cerita mitra kami

    5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda

  • Bronkitis pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mencegah

    Bronkitis pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mencegah

  • 10 Penyakit Kulit Karena Polusi yang Mayoritas Penderitanya Gen Z

    10 Penyakit Kulit Karena Polusi yang Mayoritas Penderitanya Gen Z

  • 5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda
    Cerita mitra kami

    5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti