X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Korea Update
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Vaksin Polio Tetes (OPV): Dosis, Jadwal Pemberian, Efek Samping, dan Bedanya dengan IPV

Bacaan 5 menit
Vaksin Polio Tetes (OPV): Dosis, Jadwal Pemberian, Efek Samping, dan Bedanya dengan IPVVaksin Polio Tetes (OPV): Dosis, Jadwal Pemberian, Efek Samping, dan Bedanya dengan IPV

Termasuk vaksinasi dasar yang wajib diberikan kepada anak.

Vaksin polio tetes dan suntik termasuk salah satu imunisasi dasar yang diwajibkan untuk anak Indonesia. Virus polio merupakan virus berbahaya yang rentan menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Orang yang terinfeksi polio dapat menderita kelumpuhan permanen bahkan meninggal ketika otot-otot pernapasan mereka dilumpuhkan oleh virus.

Sampai saat ini tidak ada obat untuk penyakit polio. Oleh sebab itu, satu-satunya cara untuk mencegahnya dengan vaksinasi. Ada dua vaksin yang aman dan efektif, yakni vaksin polio oral (OPV) dan suntik (IPV). Di Indonesia lebih banyak digunakan vaksin polio tetes yang diberikan empat kali. 

Artikel Terkait: Imunisasi Polio Tambahan Gratis untuk Seluruh Balita pada Pekan Imunisasi Nasional 2016

Apa Itu Vaksin Polio Tetes?

Vaksin Polio Tetes (OPV): Dosis, Jadwal Pemberian, Efek Samping, dan Bedanya dengan IPV

Sumber: science.org

Vaksin polio tetes atau OPV (Oral Poliomyelitis Vaccine) merupakan vaksin yang diberikan secara oral atau diteteskan ke mulut untuk mencegah penyakit Poliomielitis (polio). Poliomielitis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus tersebut dapat menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

Vaksin polio tetes termasuk vaksin yang direkomendasikan oleh WHO untuk pemberantasan polio secara global. Di Indonesia, vaksin polio termasuk vaksin wajib yang diberikan kepada anak terutama sebelum usia satu tahun.

Vaksin tersebut diberikan empat kali secara bertahap dengan jadwal tertentu. OPV terbukti aman dan efektif dalam memberikan perlindungan terhadap virus polio. Sudah lebih dari dua miliar anak di seluruh dunia yang telah menerima vaksin ini. 

Komposisi OPV meliputi air, media kultur, zat penstabil, jejak antibiotik, dan strain virus polio yang dilemahkan. Lantaran diteteskan ke mulut, virus ini berbentuk cair dan rasanya manis. Vaksin jenis tetes tidak lagi digunakan di Amerika Serikat. Namun, masih digunakan di beberapa negara termasuk Indonesia. 

Artikel Terkait: Jadwal Imunisasi Anak, Pastikan Tidak Ada yang Terlambat, Parents

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Polio Tetes

Vaksin Polio Tetes (OPV): Dosis, Jadwal Pemberian, Efek Samping, dan Bedanya dengan IPV

Sumber: biofarma

Vaksin polio tetes diberikan sebanyak 4 kali sebelum bayi berusia 6 bulan, yakni saat lahir, serta bertahap pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Vaksin diberikan beberapa kali untuk memastikan mampu memberikan perlindungan optimal untuk anak.

OPV aman diberikan kepada anak yang sedang sakit bahkan aman diberikan pada bayi yang baru lahir. Sebagai imunisasi primer, dosisnya adalah 0,5 ml.

Dosis penguat (booster) diberikan saat anak berusia 18 bulan. Dosis pertama diberikan sesaat setelah bayi lahir, kemudian untuk vaksinasi polio berikutnya dapat diberikan IPV maupun OPV. Hanya saja, setiap anak setidaknya harus mendapat satu dosis IPV. 

Artikel Terkait: Bagaimana Jika Pemberian Imunisasi Dasar Terlambat ?

Adakah Efek Samping yang Muncul? 

vaksin polio tetes

Sumber: unicef.org

OPV sangat efektif dalam mencegah poliomyelitis. Vaksin virus polio oral merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi anti-virus polio terhadap virus polio tipe 1, 2, dan 3. Virus hidup bertahan di usus anak-anak penerima selama 4-6 minggu, menginduksi antibodi anti-poliovirus mukosa dan serum yang mampu menetralisasi virus polio ganas. 

Umumnya tidak ada efek samping yang muncul setelah pemberian vaksin OPV. Bila ada mungkin hanya demam ringan dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

Berbeda dengan vaksin polio jenis injeksi yang dapat menimbulkan demam dan nyeri di area suntikan. Namun, efek yang berbeda dapat timbul pada anak yang memiliki alergi terhadap kandungan vaksin. 

Artikel Terkait: 5 Imunisasi Dasar Lengkap yang Perlu Bunda Ketahui

Perbedaan Vaksin Polio Tetes dan Suntik 

vaksin polio tetes

Sumber: unsplash

Sebenarnya terdapat dua jenis vaksin polio, yaitu oral polio vaccine (OPV) dan inactivated polio vaccine (IPV). Lantas apa perbedaan keduanya? Berikut penjelasannya.

  • Kandungan: OPV mengandung virus polio hidup yang dilemahkan, sedangkan IPV menggunakan virus yang sudah tidak aktif.
  • Pemberian: OPV diberikan dengan cara diteteskan ke mulut sementar IPV diberikan melalui injeksi.
  • Harga: Vaksin polio tetes harganya relatif lebih murah dibanding vaksin polio suntik. Sebab, vaksin polio tetes digunakan sejak lama dan telah diproduksi secara langsung di Indonesia. Sementara vaksin polio suntik diimpor sehingga harganya lebih mahal.
  • Cara Kerja: Vaksin polio tetes bekerja langsung ke saluran cerna untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi. Sementara pada vaksin polio suntik, terbentuk kekebalan tubuh secara langsung dalam darah.
  • Keamanan: OPV relatif aman diberikan kepada anak yang sedang sakit. Lain halnya dengan IPV. Bagi anak yang mengalami sakit seperti batuk, pilek, dan demam disarankan untuk menunda pemberian IPV. 

Polio tetes (OPV) diberikan kepada bayi sesaat setelah lahir. Selanjutnya, bisa diberikan OPV lanjutan atau IPV melalui injeksi. Di Indonesia jadwal pemberian vaksin polio bisa dilakukan bersama jadwal pemberian vaksin lain, seperti DPT.

Baik OPV maupun IPV sama-sama menjadi vaksin yang direkomendasikan oleh WHO. Sebagian besar negara-negara di dunia sudah beralih ke IPV, misalnya Amerika Serikat. 

Vaksin polio tetes (OPV) maupun yang suntik (IPV) termasuk dalam program imunisasi wajib pemerintah. Cek kembali buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Segera konsultasikan ke dokter atau bidan bila melewatkan imunisasi ini. 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca Juga: 

Serba-Serbi Imunisasi Campak yang Perlu Mam Ketahui

Kaki Bayi Bengkak Usai Imunisasi DPT, Apakah Karena Alergi Vaksin?

Cerita mitra kami
Parents Perlu Tahu! Ini 8 Serba Serbi Pekan Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022
Parents Perlu Tahu! Ini 8 Serba Serbi Pekan Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022
Vaksinasi di Saat Pandemi, Ini yang Harus Parents Ketahui
Vaksinasi di Saat Pandemi, Ini yang Harus Parents Ketahui
Serba-Serbi Imunisasi Campak yang Perlu Mam Ketahui
Serba-Serbi Imunisasi Campak yang Perlu Mam Ketahui
Tak Hanya Anak, Vaksin Flu Juga Penting Diberikan Kepada Orangtua
Tak Hanya Anak, Vaksin Flu Juga Penting Diberikan Kepada Orangtua

8 Tips Menenangkan Anak Saat Imunisasi yang Bisa Parents Lakukan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Faizah Pratama

Diedit oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Vaksinasi
  • /
  • Vaksin Polio Tetes (OPV): Dosis, Jadwal Pemberian, Efek Samping, dan Bedanya dengan IPV
Bagikan:
  • 5 Vaksin untuk Orang Dewasa, Parents Sudah Mendapatkannya?

    5 Vaksin untuk Orang Dewasa, Parents Sudah Mendapatkannya?

  • Bayi Demam Setelah Vaksin, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Bayi Demam Setelah Vaksin, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, Kontraindikasi, hingga Biaya

    Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, Kontraindikasi, hingga Biaya

app info
get app banner
  • 5 Vaksin untuk Orang Dewasa, Parents Sudah Mendapatkannya?

    5 Vaksin untuk Orang Dewasa, Parents Sudah Mendapatkannya?

  • Bayi Demam Setelah Vaksin, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Bayi Demam Setelah Vaksin, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, Kontraindikasi, hingga Biaya

    Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, Kontraindikasi, hingga Biaya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.