Cluster feeding adalah istilah untuk menggambarkan kebiasaan bayi yang sering sekali menyusu sehingga membuat Bunda kesulitan melakukan aktivitas lain. Apa sebenarnya yang menjadi penyebab dari kondisi ini dan bisakah diatasi?
Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini, Bun!
Artikel Terkait: Durasi Ideal Bayi Menyusu Setelah Lahir dan Tanda Mendapat Cukup ASI
Daftar isi
Apa Itu Cluster Feeding?
Cluster feeding adalah kondisi di mana bayi banyak menyusu, atau lebih sering menyusu dengan jeda waktu yang singkat.
Misalnya, setiap satu jam atau malah setiap setengah jam. Hal ini membuat Bunda sulit melakukan pekerjaan lain karena tuntutan dari si kecil untuk menyusu yang harus dipenuhi.
Kondisi ini biasanya terjadi dalam waktu-waktu tertentu, seperti siang hari saja, atau malam hari saja. Sementara di waktu yang lain, bayi bisa bertahan lebih lama tanpa menyusu.
Kondisi cluster feeding biasanya terjadi pada bayi baru lahir atau di awal-awal ia menyusui. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena hal tersebut merupakan perilaku yang normal.
Lagi pula, kebiasaan sering menyusu ini bukanlah pertanda bahwa suplai ASI Bunda kurang sehingga si kecil jadi mudah lapar atau haus. Hal ini biasa dan normal terjadi pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.
Jadi, alih-alih lelah menanggapi permintaan buah hati atau demi mencukupi kebutuhan makan si kecil, jangan dulu langsung untuk menggunakan susu formula (sufor) sebagai jalan pintas, ya.
Artikel terkait: Jadwal Pemberian Susu Formula pada Bayi 0-6 Bulan yang Disarankan
Gejala atau Tanda Bayi Mengalami Cluster Feeding
Untuk mengetahui apakah bayi Anda mengalami cluster feeding itu mudah. Ini tandanya:
1. Terjadi di Waktu Tertentu
Biasanya terjadi pada sore atau malam hari. Namun, tiap bayi bisa berbeda.
2. Terjadi Sekitar Minggu Ketiga hingga Keenam Setelah Lahir
Di waktu ini bayi mengalami fase lonjakan pertumbuhan (growth spurt). Akibatnya, mereka mungkin membutuhkan lebih banyak susu daripada biasanya.
Selama waktu ini juga, penting bagi Bunda untuk memastikan persediaan ASI cukup membuat bayi kenyang setiap kali menyusu.
Tanda Cluster Feeding Normal
Mengutip situs WebMD, cluster feeding tidak akan mengkhawatirkan bila bayi mengalami tanda-tanda di bawah ini:
- Berat badan bayi naik dengan wajar.
- Prosesnya terjadi dalam waktu yang terbatas, seperti 3-4 jam sehari.
- Bayi buang air kecil secara rutin, terlihat dari bekas popoknya.
- Terjadi setelah lahir ketika Bunda memiliki persediaan ASI yang cukup.
- Bayi memiliki waktu istirahat pendek atau tidur di antara waktu menyusuinya.
- Bayi menyusu selama beberapa menit, lalu beristirahat dan dan menyusu lagi.
- Serta bayi menangis dan rewel selama tidak diberi susu.
Jika Bunda khawatir suplai ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi, konsultasikan dengan dengan dokter anak atau konsultan laktasi mengenai cara meningkatkan produksi ASI.
Artikel Terkait: Cara Meningkatkan Produksi ASI Menurut Dokter, Penting!
Tanda Cluster Feeding Tidak Lagi Normal
Cluster feeding menjadi mengkhawatirkan jika bayi menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
- Si kecil menyusu tanpa henti
- Bayi menangis kecuali saat mereka sedang menyusu dan terus menunjukkan tanda-tanda lapar.
- Bayi tampak kuning (kulit dan bagian putih matanya), lesu (tampak lelah dan kusam), atau gemetar setelah lama menyusu tanpa henti.
- Berat badan bayi tidak bertambah.
- Popoknya tetap kering meski sudah banyak sekali menyusu.
Bila bayi Bunda mengalami hal di atas, segera bawa ke dokter anak untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Artikel Terkait: 10 Tanda Bayi Tidak Kenyang Minum ASI, Jangan Sampai Diabaikan!
Penyebab Terjadinya Cluster Feeding
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa bayi Anda bisa mengalami cluster feeding:
1. Growth Spurt
Leigh Anne O’Connor, seorang konsultan laktasi yang berbasis di New York mengungkapkan, “Banyak bayi akan mengalami cluster feeding saat dia sedang growth spurt.“
Saat si kecil mengalami lonjakan pertumbuhan dan membutuhkan lebih banyak kalori, sedangkan satu-satunya sumber energi si bayi adalah ASI, maka tak heran dia jadi lebih sering menyusu.
Pada bulan pertama saja, lonjakan pertumbuhan bisa terjadi setiap beberapa hari atau bahkan mingguan. Dalam tahap ini bayi menyusu setiap 30 menit hingga satu jam.
Growth spurt biasanya terjadi ketika bayi berusia sekitar 2 hingga 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan. Namun, lonjakan pertumbuhan bayi mungkin tidak terjadi pada waktu yang tepat karena setiap bayi berbeda.
2. Lompatan Tumbuh Kembang Bayi
Bayi juga mengalami perubahan tumbuh kembang yang cepat di enam bulan pertama kehidupannya. Ketika bayi mengalami perubahan fisik dan psikologis, mereka mungkin membutuhkan nutrisi yang lebih dari biasanya.
Saat bayi mengalami semua hal ini, menyusui adalah hal yang membuatnya tenang dan merasa aman, dan ini juga yang membuatnya jadi lebih sering menyusu.
3. Adaptasi Tubuh Ibu dalam Memproduksi ASI
Semakin sering bayi menyusui, maka ASI Bunda akan lebih banyak diproduksi. Hal ini juga berlaku ketika Bunda menggunakan pompa ASI, semakin sering pumping, maka ASI yang keluar akan lebih banyak.
Jadi tak perlu khawatir suplai ASI akan kurang selama bayi mengalami kondisi ini, karena produksi ASI menyesuaikan kebutuhan bayi.
Artikel terkait: 5 Manfaat Rajin Menyusui Bayi saat Malam Hari, Bunda Wajib Tahu!
Cara Mengatasi Cluster Feeding yang Perlu Bunda Perhatikan
Ketika bayi atau balita sedang mengalami hal ini, Bunda pastinya merasa kerepotan dalam memenuhi tuntutan menyusui pada bayi. Oleh karena itu, Bunda perlu melakukan hal-hal berikut ini.
1. Penerimaan
Biasanya hanya rutin terjadi di waktu tertentu, seperti malam hari atau siang hari saja.
Setelah mengetahui jadwal rutin ini, Bunda bisa menerimanya dan menyesuaikan jadwal harian (adaptasi) dengan kebutuhan bayi untuk menyusu, sehingga Bunda tidak lagi merasa stres karena rencana kegiatan harian yang berantakan.
2. Tetap Terhidrasi
Menyusui bisa membuat Bunda kehausan dan kehilangan banyak kalori. Untuk mengatasinya, selalu sedia air minum sebelum dan setelah menyusui.
Selama menyusui juga sama, Bunda bisa menyiapkan air putih di dekat Bunda untuk bisa diminum kapan saja.
Artikel Terkait: Busui, Perhatikan Kebutuhan Cairan Agar Tidak Dehidrasi Saat Menyusui
3. Buat Diri Anda Nyaman
Merasa nyaman sangat penting bagi Bunda selama menyusui. Oleh karena itu, sebelum menghadapi durasi menyusui yang panjang, siapkan segala sesuatu: seperti tempat, posisi, menyiapkan camilan/minuman atau menyalakan musik lembut, agar Bunda bisa menyusui dengan nyaman, antibosan, dan happy.
Artikel Terkait: 5 Perawatan Tubuh Ibu Menyusui yang Bikin Rileks, Yuk Coba!
4. Makan Lebih Dulu
Untuk membuat bayi kenyang, Anda harus kenyang terlebih dahulu, Bunda. Jadi sebelum masuk ke dalam sesi menyusui, pastikan perut Bunda kenyang.
5. Libatkan Suami
Durasi yang panjang saat menyusui akan menghambat Bunda melakukan hal yang diinginkan. Oleh karena itu, libatkan suami dalam hal ini.
Minta dia untuk menemani Anda mengobrol selama menyusui, mengambilkan camilan atau minuman atau melakukan hal lainnya.
6. Atasi Bayi Rewel
Saat bayi mulai rewel, segeralah bertindak cepat dan tawarkan payudara Anda untuk menyusuinya. Jangan tunggu sampai bayi menangis kencang baru Anda menyusuinya.
Bunda juga bisa menggunakan gendongan dan membawanya keluar saat menyusui, untuk mengatasi kerewelannya.
7. Prioritaskan Saat Menyusui Bayi
Selama menyusui, fokuslah hanya kepada buah hati, jangan sambil melakukan pekerjaan lain, seperti menelepon, mengobrol, atau memasak.
Meski terkadang melelahkan, ini waktu yang tepat bagi Bunda menjalin bonding dengan si kecil.
Momen ini hanya terjadi beberapa saat (praktis maksimal 2 tahun saja) dibandingkan usia anak yang masih sangat panjang. Jadi, dedikasikanlah waktu ini hanya untuknya.
Artikel terkait: 13 Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu dan Bayi, Bunda Wajib Tahu
Manfaat Cluster Feeding
Kondisi ini dapat membuat Bunda merasa terkuras secara emosional dan fisik. Studi menunjukkan, banyak ibu yang mengalami frustrasi atau kelelahan karena cluster feeding, bahkan beberapa juga kehilangan kepercayaan pada kemampuan mereka untuk menyusui.
Tantangan lainnya dari cluster feeding adalah kurang tidur karena bayi sering menyusu di malam hari.
Akan tetapi, di balik kelelahan yang mungkin Bunda hadapi selama memenuhi kebutuhan si kecil, ternyata cluster feeding memiliki banyak manfaat, lho, Bunda. Beberapa keuntungannya adalah:
- Memberikan bayi nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh.
- Membantu menenangkan bayi.
- Memastikan bayi cukup tidur setelah sesi menyusui yang memuaskan.
- Memberikan kenyamanan, keamanan, dan kepastian yang menopang kebutuhan emosional bayi.
- Meningkatkan suplai ASI Anda agar sesuai dengan kebutuhan bayi.
Artikel Terkait: 7 Posisi Menyusui yang Benar Agar Bayi Tidak Gumoh, Cek Bun!
Nah, jadi jangan terlalu khawatir apalagi stres memikirkan permintaan menyusu bayi yang tinggi atau cluster feeding. Hadapi saja dengan sukacita agar manfaat cluster feeding lebih terasa!
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Cluster Feeding: What Is It?
www.webmd.com/baby/cluster-feeding-what-is-it
How to bottle feed
www.nhs.uk/start4life/baby/feeding-your-baby/bottle-feeding/how-to-bottle-feed/cluster-feeding/
Cluster Feeding and Fussy Evenings
kellymom.com/parenting/parenting-faq/fussy-evening/
Cluster Feeding | 7 Tips To Survive Marathon Feeds
www.bellybelly.com.au/breastfeeding/cluster-feeding-tips/
What Is Cluster Feeding? | Causes & Why You Shouldn’t Worry
www.momtastic.com/parenting/173081-cluster-feeding/
Baca juga:
Penjelasan Lengkap tentang ASI: Proses Terbentuk, Jenis, Manfaat, hingga Kandungan Nutrisi
Bebas Drama di Awal Masa Menyusui, Ini yang Perlu Bunda Perhatikan
Cara dan Waktu yang Tepat Memompa ASI agar Hasilnya Berlimpah, Busui Wajib Simak!