Memberikan ASI secara langsung adalah yang terbaik. Namun, sebaiknya Bunda juga harus mengetahui cara memompa ASI yang baik agar ASI tetap berlimpah.
Memerah ASI mungkin tampak menakutkan pada awalnya, tetapi memompa tidak serumit yang Anda pikirkan, apalagi kalau Anda sudah menguasai cara memompa ASI.
Bagi Bunda yang merupakan ibu bekerja, memompa dan menyetok persediaan ASI di rumah sangat disarankan, terutama di saat Anda masih dalam masa cuti persalinan.
Dan ketika Anda kembali bekerja, aktivitas ini harus terus dilakukan untuk membantu meredakan pembengkakan pada payudara dan meningkatkan produktivitas ASI.
Lantas, bagaimanakah caranya memompa ASI yang tepat? Yuk, cari tahu di sini!
Artikel terkait: Ciri-Ciri ASI Basi yang Berbahaya Bagi Bayi, Ini Pendapat Ahli Laktasi
Kapan Ibu Harus Memompa asi agar Produksinya Bisa Berlimpah?
Bunda bisa memompa ASI di waktu yang tepat yang disesuaikan dengan situasi khusus Anda saat itu, biasanya setiap ibu punya pengalaman yang berbeda-beda.
Ada ibu yang memulainya segera setelah bayi lahir (di rumah sakit atau klinik bersalin) sekaligus untuk membantu memulai menyusui atau untuk mendorong suplai ASI meningkat. Ada juga ibu yang menunggu beberapa minggu setelahnya.
Semakin cepat Bunda memulai proses pemompaan, akan ada lebih banyak manfaat yang Anda dapatkan. Inilah manfaat memompa ASI di waktu yang tepat:
- Merangsang ASI keluar lebih deras.
- Meningkatkan produksi prolaktin, hormon yang merangsang produksi ASI.
- Meningkatkan suplai ASI hingga mengumpulkan ASI untuk disusui saat Anda jauh dari si kecil (seperti saat Anda kembali bekerja).
- Bagi bayi lahir prematur yang tidak bisa segera rooming ini dengan ibunya, kebutuhan ASI-nya bisa tercukupi secara optimal.
- Meredakan pembengkakan payudara.
- Jika Anda memompa dan menyimpan ASI, Anda dapat terus memberi bayi Anda manfaat yang berasal dari ASI, lama setelah Anda berhenti menyusui. Dan bagi para ibu yang ingin menyusui bayinya tetapi tidak dapat menyusui karena alasan tertentu (pelekatan yang buruk, misalnya, atau pasokan yang sedikit), memompa memastikan mereka masih dapat menawarkan cairan emas itu kepada bayinya.
- Anda akan dapat kembali bekerja (atau keluar malam, berlibur atau bepergian untuk bisnis) dan tetap memberikan ASI kepada bayi Anda.
- Anda tidak harus menjadi satu-satunya yang bertanggung jawab untuk memberi makan si kecil —pasangan atau pengasuh juga dapat membantu.
- Pemompaan memungkinkan Anda untuk membangun pasokan susu Anda bahkan sebelum bayi membutuhkan lebih banyak susu, sehingga memungkinkan Anda untuk menyimpan ekstra untuk nanti di kemudian hari.
- Memompa memberi Anda kesempatan untuk menyumbangkan ASI ekstra Anda kepada ibu yang tidak dapat menyusui bayinya sendiri tetapi ingin memberikan manfaat ASI kepada si kecil.
Ada baiknya ASI yang berhasil Bunda pompa disimpan di freezer untuk bisa digunakan di waktu-waktu tertentu ketika Bunda tidak dapat menyusui secara langsung.
Jangan langsung memberikannya kepada bayi baru lahir (menggunakan botol). Sebab, para ahli laktasi menyarankan untuk menunda pemberian botol sampai bayi menyusui secara baik melalui payudara. Nah, kapankah kira-kira bayi bisa menyusu dengan baik melalui payudara? Yakni pada saat bayi berusia 4 hingga 6 minggu.
Pompa ASI Saat Payudara Terasa Penuh
Beberapa bulan selanjutnya, waktu terbaik dalam memompa adalah ketika payudara Bunda terasa penuh, setiap 3 jam sekali. Jika Bunda memompa di rumah untuk menimbun atau untuk menambah persediaan atau stok ASI, pompalah setiap selesai menyusui bayi.
Bila bayi sudah mulai membagi jam menyusuinya menjadi setiap empat jam sekali, Bunda bisa memompa setiap dua jam di antara waktu menyusui. Melakukan hal ini juga akan meningkatkan suplai ASI dan memberi Bunda banyak ASI untuk disimpan.
Memompa rutin pada malam hari akan meningkatkan produksi ASI. Sebab, hormon prolaktin paling banyak diproduksi pada malam hari. Daripada Bunda bangun dengan baju basah karena ASI merembes, lebih baik Bunda bangun untuk memompa ASI.
Artikel terkait: 8 Pompa Asi Elektrik Terbaik 2022, Praktis untuk Bunda yang Sibuk
Baiknya Memompa ASI Dilakukan Seberapa Sering?
Jika Bunda mencoba menambah suplai ASI, pompa di antara sesi menyusui saat Anda bersama bayi. Jika Anda memompa di tempat kerja untuk menggantikan ASI yang Anda lewatkan, cobalah untuk memompa pada jadwal yang sama dengan menyusui bayi di rumah. Dengan begitu Anda menjaga suplai ASI tetap kuat dan selaras dengan permintaan bayi, biasanya setiap dua sampai tiga jam sekali.
Durasi yang biasanya dihabiskan untuk memompa adalah 15 hingga 20 menit. Namun, beberapa ibu membutuhkan 30 menit atau lebih dengan pompa, terutama di hari-hari awal. Tahapan durasinya sebagai berikut:
- Memompa selama 20 menit
- Istirahat 10 menit
- Pompa lagi selama 10 menit
- Istirahat 10 menit
Saat beristirahat, pijatlah payudara Anda dengan meremasnya secara lembut. Selain itu, pompalah ASI hingga alirannya mulai melambat dan payudara terasa terkuras dengan baik. Pastikan untuk membersihkan pompa ASI setelah setiap kali habis digunakan.
Artikel terkait: Mengenal Night Weaning, Metode Menyapih Anak pada Malam Hari
Tantangan Saat Memompa ASI
1. Bayi Lebih Nyaman Menyusu Langsung
Terkadang Bunda merasa si kecil lebih nyaman menyusu secara langsung dari payudara, bukan melalui botol. Jika Bunda merasa seperti itu, ingatlah menyusu itu bukan hanya tentang ‘menghibur’ bayi, tetapi pemberian asupan nutrisi untuk bayi.
‘Mengisap non-nutrisi’ (di mana bayi hanya mengisap payudara tanpa minum susu) memang dapat membantu menenangkan dan merilekskannya. Namun, sadarilah bahwa sesi menyusui yang lebih sering atau lebih lama secara tiba-tiba dapat menandakan suplai ASI yang rendah.
2. Bayi Enggan Menyusu Langsung
Tantangan lainnya adalah ketika tiba-tiba saja bayi ‘mogok menyusu’. Terbiasa memberikan ASI menggunakan botol kepada bayi tak menutup kemungkinan ia akan menolak menyusu langsung dari payudara Bunda.
Jika buah hati Bunda mengalami kondisi ini, Bunda tetap harus bersabar. Coba untuk tetap menyusui bayi secara bertahap, pastikan juga posisi menyusuinya sudah tepat. Sebab, jika bayi menolak saat disusui secara langsung, bisa jadi ia merasa tidak nyaman karena posisinya tidak tepat.
Cara Memompa ASI
Cara Memompa ASI dengan Tangan agar Hasilnya Berlimpah
Bekerja di luar rumah bukanlah penghalang untuk memberikan ASI eksklusif untuk si kecil. Ketika masa cuti melahirkan sudah hampir selesai, banyak ibu mencari cara memompa ASI yang baik, karena ingin membuat persediaan ASI perah (ASIP) untuk si buah hati.
ASI perah dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu memerah dengan tangan atau menggunakan pompa ASI. Pompa ASI pun ada 2 macam, yaitu pompa manual dan elektrik.
Bagi ibu baru, cara memompa ASI merupakan hal baru pula. Memompa ASI dapat dilakukan bersama-sama dengan suami, sehingga ia pun dapat turut merasakan ikatan ibu dan anak.
Sebelum memompa ASI dengan tangan, lakukanlah beberapa hal penting berikut ini:
- Cucilah tangan sampai benar-benar bersih menggunakan sabun.
- Kompres payudara dengan handuk lembut yang hangat. Ayah juga dapat turut membantu mengompres.
- Siapkan wadah (mangkuk atau gelas) dan kain lap bersih di bawah payudara.
- Mulai memerah dengan arah usapan ke puting, terus berulang-ulang sampai ASI keluar dari ujung puting dan arahkan ke wadah yang telah disediakan.
Cara Memompa ASI dengan Alat Pompa Manual atau Elektrik
- Cucilah tangan dengan air dan sabun hingga bersih dan keringkan
- Cucilah botol penyimpanan ASI dan bagian-bagian dari pompa ASI dengan menggunakan air panas dan sabun, bilas bersih dan sterilkan. Ayah juga dapat membantu langkah ini.
- Kompres payudara dengan handuk hangat sambil dipijat dengan arah menuju ke puting.
- Bawalah pompa ASI dan botol ASI yang telah disteril atau dicuci bersih ke tempat kerja, dan sediakan es atau gel pendingin untuk membawa ASI saat pulang kerja.
Artikel terkait: 4 Posisi Menyusui Setelah Operasi Caesar yang Perlu Bunda Ketahui
Tips Jitu agar ASI Berlimpah Saat Dipompa
Beberapa langkah tepat di awal sesi pemompaan dapat membantu memastikan ASI Anda melimpah ruah. Begini caranya:
1. Santai
Pilih tempat yang nyaman dan tenang untuk duduk dan bersantai. Ambil napas dalam-dalam, lakukan meditasi sekitar 5 menit, lakukan peregangan yoga sederhana.
2. Perah ASI Lebih Cepat
Caranya adalah dengan menggunakan pompa ASI elektrik di satu payudara sambil tangan yang satu lagi memeras payudara yang lain secara bersamaan. Atau, saat Anda menyusui si kecil, pompa ASI pada payudara sebelah. Ketika ASI keluar di satu payudara, dengan adanya LDR (let down refleks) biasanya payudara yang lainnya akan merespons juga. Jadi, selain mengefisienkan waktu, persediaan ASI Anda juga bisa lebih cepat terpenuhi.
3. Pijat Payudara
Memijat payudara dengan lembut atau mengompresnya dengan air hangat juga dapat membuat payudara lebih siap untuk dikosongkan.
4. Memompa ASI Saat Cuti Hamil
Mulailah memompa ASI di waktu masa cuti persalinan Anda belum usai. Ini akan membantu Anda bersiap-siap dan membangun cadangan ASI. Pompa ASI sekali sehari di antara waktu menyusui. Pilih waktu yang paling nyaman bagi Anda –beberapa ibu merasa dapat memeras lebih banyak ASI di pagi hari. Setelah Anda menemukan waktu yang paling cocok untuk Anda, cobalah untuk memompa sekitar waktu yang sama setiap hari.
5. Konsisten Menjaga Jadwal
Ketika Anda kembali bekerja, perahlah ASI di waktu Anda biasanya memberi makan bayi Anda. Beri tahu atasan Anda tentang pentingnya menjaga jadwal yang sama. Memompa di tempat kerja akan membantu Anda menyusui bayi lebih lama karena memberi tahu tubuh untuk terus memproduksi ASI. Ini juga akan membuat tubuh Anda tetap nyaman sehingga Anda bisa fokus bekerja.
6. Pikiran tentang Bayi Dapat Membantu Bunda Rileks
Jika Anda merasa rileks, tentu produksi dan aliran ASI akan semakin lancar. Melihat-lihat foto atau video bayi selalu membuat hati ibu manapun merasa rileks.
7. Buat Segel yang Bagus
Sebelum menempelkan alat pompa pada payudara, basahi bagian flenge-nya (bagian melingkar) dan pusatkan puting tepat di bagian tengah flenge. Ini dimaksudkan untuk membantu memastikan segel yang baik antara alat dengan payudara.
8. Atur Kecepatan Pompa
Mulailah kecepatan pompa pada level terendah untuk merangsang puting terbuka dan ASI pertama keluar –ini akan memakan waktu beberapa menit. Setelah itu, alihkan kecepatannya ke mode normal dan meningkat ke level yang lebih tinggi.
9. Memompa Seharusnya Tidak Sakit
Memompa seharusnya tidak menyakitkan. Jika Anda mengalami rasa sakit atau kesulitan memompa, mintalah bantuan konsultan laktasi.
Sebelum melakukannya, jangan lupa untuk mencuci tangan terlebih dahulu, ya, Bunda.
Strategi Memompa ASI agar ASI Tetap Berlimpah
- Ketika bersama bayi, selalu susui dulu 15 menit pada setiap payudara, baru dilanjutkan dengan memompa ASI bila Bunda ingin memompanya.
- Mulailah mempelajari cara memompa ASI dan menyimpannya 2-4 minggu sebelum kembali masuk bekerja.
- Kebanyakan ibu menggunakan ASI yang mereka pompa sebelumnya di tempat kerja untuk diberikan pada bayinya keesokan harinya. Sedangkan ASI yang diperah pada hari Jumat akan disimpan dalam lemari pendingin untuk diberikan ke bayinya di hari Senin ketika ia mulai bekerja kembali.
- Saat tidak bersama bayi, pompalah ASI 3 jam sekali, agar ritme produksi ASI tetap terjaga.
Jika Warna ASI Berubah di Lemari Es
Banyak ibu yang memperhatikan ASI di lemari esnya terlihat biru, kuning, atau cokelat dan bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan ASI tersebut? Warna-warna itu normal, Bunda, karena warna ASI bisa berbeda tergantung makanan yang Anda makan. Begitu juga dengan ASI yang susunannya terpisah di mana lemak susu pada ASI naik ke atas –itu normal.
Coba saja miringkan botol atau kantong ASI dengan lembut ke depan dan ke belakang (jangan dikocok, ya), nanti lemak akan kembali ke dalam susu.
Sekarang Bunda pasti sudah tidak bingung lagi cara memompa ASI yang baik dan benar, bukan? Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Bunda!
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Baca juga:
Penjelasan Lengkap tentang ASI: Proses Terbentuk, Jenis, Manfaat, hingga Kandungan Nutrisi
Kolostrum: Kandungan dan Manfaatnya untuk Bayi Baru Lahir
Ibu Menyusui Minum Alkohol, Ini Dampaknya bagi Ibu dan Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.