Salah satu tantangan yang dihadapi ibu menyusui adalah ketika produksi ASI sedikit. Waspada, Bunda, bisa jadi itu karena dehidrasi. Yuk, perhatikan lagi kebutuhan kebutuhan cairan pada ibu menyusui agar terhindar dari dehidrasi!
Sekitar 87-90% ASI terdiri dari air. Itu sebabnya, minum air dalam jumlah yang cukup dapat mendukung kuantitas dan kualitas ASI. Kalau ibu menyusui dehidrasi, maka produksi ASI terhambat, bahkan dapat mengubah komposisi ASI. Lalu, bagaimana cara memenuhi kebutuhan cairan pada ibu menyusui sehingga bisa mencegah agar Bunda tak dehidrasi?
Pentingnya Penuhi Kebutuhan Cairan pada Ibu Menyusui
1. Minum Segelas Air Sebelum Menyusui Dapat Memenuhi Kebutuhan Cairan Pada Ibu Menyusui
Saat menyusui, Bunda akan lebih cepat kehilangan cairan tubuh. Tak heran jika selama menyusui Bunda jadi lebih mudah haus. AQUA DULU sebelum menyusui, tak hanya mencegah haus, tapi juga bisa membantu melancarkan produksi ASI selama proses menyusui. Jadi, pastikan Bunda minum segelas air mineral sesaat sebelum menyusui, ya.
2. Jika Merasa Haus Saat Menyusui, Segeralah Minum Air Putih
Menunda minum akan membuat Bunda mengalami dehidrasi yang lebih parah, yang dapat menimbulkan gejala di antaranya berupa sakit kepala, napas dan detak jantung cepat, serta bibir kering dan pecah-pecah.
Ingat lagi, yuk, kebutuhan cairan untuk ibu menyusui yang harus dipenuhi. Sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), ibu menyusui membutuhkan 3000 – 3150 mL air atau sekitar 12 gelas per hari.
Bagaimana cara memastikan agar Bunda dapat memenuhi kebutuhan cairan sesuai dengan yang disarankan? Gunakan botol minum atau gelas yang memiliki takaran yang jelas, misal 250 ml, 500 ml, atau 1 liter. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi Bunda untuk menghitung apakah konsumsi air minum hari ini sudah cukup dan sesuai kebutuhan atau belum.
3. Konsumsi Buah dan Sayuran Segar
Untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan ibu menyusui, Bunda juga bisa mengonsumsi buah dan sayuran segar yang memiliki kandungan air tinggi. Misalnya saja jeruk, stroberi, semangka, melon, selada, timun, dan bayam.
Makan sup sayuran atau minum jus buah juga bisa membantu mencukupi kebutuhan cairan sehari-hari, lho. Pilih buah dan sayur yang segar agar khasiat nutrisi di dalamnya tetap terjaga, ya.
4. Batasi Minuman Berkafein
Teh, kopi, dan cokelat adalah minuman berkafein yang bisa menarik air keluar dari dalam tubuh lewat urine. Jadi, selama Bunda masih menyusui, batasi minuman tersebut, ya. Percuma, kan, sudah minum banyak air tapi dikeluarkan lagi dari dalam tubuh lewat urine.
Memang, minuman terbaik saat menyusui adalah air mineral. Tapi jangan sembarang air mineral, ya, Bunda. Teliti kembali pilihan air minum di rumah, karena air yang keliatan bersih saja belum cukup. Pilih hanya AQUA, air mineral murni dari alam dengan proses yang tidak tersentuh tangan manusia.
Perhatikan juga sumber air minum, karena tidak semua sumber air bisa menjadi sumber air AQUA. Hanya sumber yang terpilih melalui 9 kriteria, 5 tahapan dan 1 tahun penelitian. Itu sebabnya, AQUA menghasilkan air mineral yang sehat dan berkualitas untuk konsumsi keluarga Bunda setiap hari.
Bagaimana, sudah tahu, kan, bahwa kunci produksi ASI lancar adalah dengan cukup minum air? Jadi, selalu ingat untuk #AQUADULU sebelum dan setelah menyusui, ya.
Sumber:
- hellosehat.com/sehat/gejala-umum/cara-mengatasi-dehidrasi-selain-minum/
- hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
- ihwg.or.id/info-hidrasi/artikel/hidrasi-sehat-ibu-hamil-dan-menyusui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.