Berapa Tinggi Badan Anak 2 Tahun yang Ideal? Initip Juga Tips Anak Tumbuh Tinggi dan Sehat

Berikut adalah penjelasan berapa tinggi badan anak 2 tahun yang ideal, beserta tips sehat untuk menambah tinggi badan si kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berapa tinggi badan anak 2 tahun yang ideal? Parents mungkin bertanya-tanya perihal ini untuk memastikan si kecil tumbuh sehat dan normal sebagaimana mestinya.

Sebagaimana kita ketahui, pertumbuhan tinggi badan memang secara signifikan terjadi pada usia anak-anak. Tinggi badan anak bisa bertambah sekitar 5-6 sentimeter per tahun sejak ia berusia dua tahun sampai masa pubertas.

Tinggi badan anak tak sekadar masalah genetik. Ada peran nutrisi dan lingkungan yang turut berperan penting dalam urusan tinggi badan anak. Apa saja yang bisa Parents ketahui mengenai tinggi badan anak 2 tahun? Yuk simak di konten ini.

Artikel Terkait : Berat serta Tinggi Badan Ideal Anak dan Bayi, Ini Rumus Menghitungnya!

Tinggi Badan Anak 2 Tahun yang Ideal

Tinggi tubuh dan berat badan anak Anda semakin berkembang seiring dengan bertambahnya usia mereka. Untuk itu, diperlukan suatu patokan untuk memantau berat badan ideal anak dan bayi Anda.

Rata-rata bayi, selama empat bulan pertama tumbuh dengan cepat baik tingginya juga beratnya. Setelah itu, pertumbuhannya sedikit melambat, dilansir dari laman Mom Loves Best.

Pedoman dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menetapkan standar panjang badan bayi dan anak menurut usia sebagai berikut:

Usia

Anak Laki-Laki

Anak 

Perempuan

0 bulan

49,9 cm

49,1 cm

1 bulan

54,7 cm

53,7 cm

2 bulan

58,4 cm

57,1 cm

3 bulan

61,4 cm

59,8 cm

4 bulan

63,9 cm

62,1 cm

5 bulan

65,9 cm

64,0 cm

6 bulan

67,6 cm

65,7 cm

7 bulan

69,2 cm

67,3 cm

8 bulan

70,6 cm

68,7 cm

9 bulan

72,0 cm

70,1 cm

10 bulan

73,3 cm

71,5 cm

11 bulan

74,5 cm

72,8 cm

12 bulan

75,7 cm

74,0 cm

2 tahun

87,8 cm

86,4 cm

3 tahun

96,1 cm

95,1 cm

4 tahun

103,3 cm

102,7 cm

5 tahun

110 cm

109,4 cm

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents bisa mengukur tinggi atau panjang badan anak usia kurang dari 2 tahun dengan cara terlentang. Sedangkan untuk anak di atas 2 tahun, tinggi badan bisa diukur dengan meteran berdiri.

Bagaimana Jika Tinggi Anak Saya Kurang Atau Melebihi Tinggi Ideal?

Seorang anak dengan berat badan kurang belum tentu mengalami gizi kurang atau gizi buruk jika mengalami pendek (stunted) atau sangat pendek (severely stunted) maka status gizinya dapat cukup bahkan gizi lebih, sehingga penentuan status gizi perlu melihat seluruh indeks yang ada, dikutip dari pedoman dari Kemenkes RI.

Anak-anak yang tergolong tinggi menurut umurnya juga dapat diidentifikasi. Pada kartu menuju sehat (KMS), Parents bisa mengetahuinya saat pertumbuhan mereka masih berada di dekat garis median pada grafik pertumbuhan anak. Anak-anak dengan tinggi badan di atas normal (tinggi sekali) biasanya disebabkan oleh gangguan endokrin, namun hal ini jarang terjadi di Indonesia. 

Tren pertumbuhan anak mengindikasikan apakah seorang anak tumbuh normal atau mempunyai risiko pertumbuhan yang harus dinilai ulang. Anak dikatakan tumbuh normal bila grafik panjang/tinggi badan sejajar dengan garis median. 

Namun jika terlihat pertumbuhan si kecil agak menjauh dari garis median pada grafik pertumbuhan, Parents bisa berkonsultasi kepada dokter, dan penyedia jasa kesehatan lainnya. Parents juga bisa mengikuti program posyandu terdekat jika ada.

Artikel Terkait : 6 Faktor Pengaruh Tinggi Badan Anak dan Tipsnya agar Tumbuh Optimal

Faktor yang Memengaruhi Tinggi Badan 

Setidaknya ada 6 faktor penentu tinggi badan anak 2 tahun yang dapat memengaruhi tinggi badan anak. 

Faktor Genetik

Faktor utama penentu tinggi badan anak adalah faktor genetik. Faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 60 hingga 80 persen pada tinggi badan. Itulah mengapa orangtua yang memiliki postur tubuh tinggi, anak-anaknya juga bisa cenderung bertubuh tinggi, dilansir dari laman web Healthline.

Faktor genetik lain yang memengaruhi tinggi tubuh anak juga bisa berupa kelainan yang bersifat genetik, misalnya down syndrome atau marfan syndrome. Tinggi badan anak juga bisa berbeda di setiap negara karena adanya perbedaan latar belakang keturunan dan DNA.

Faktor Nutrisi 

Pertambahan tinggi badan dan tingkat pertumbuhan yang lainnya juga dapat bergantung pada apakah bayi mengonsumsi ASI atau susu formula. Bayi yang diberi ASI bertambah berat badan dan tumbuh lebih cepat daripada bayi yang diberi susu formula selama 6 bulan pertama, dilansir dari laman kesehatan CDC.

Namun, tingkat itu bisa berubah selama 6 bulan ke depan. Bayi yang diberi ASI dapat menambah berat badan dan tumbuh lebih lambat daripada bayi yang diberi susu formula ketika mereka berusia 6 bulan hingga 1 tahun.

Parents bisa memberikan nutrisi yang seimbang agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik, sumber nutrisi bisa dari makanan ataupun minuman. Peran penting nutrisi untuk perkembangan tubuh anak diperlukan sejak si kecil berada dalam kandungan hingga tumbuh besar. 

Faktor Hormon

Faktor penentu tinggi badan anak 2 tahun lainnya adalah faktor hormon. Hormon-hormon yang ada di dalam tubuh juga memiliki peran dalam pertumbuhan anak, terutama untuk menstimulasi terbentuknya tulang baru. Beberapa hormon penentu tinggi badan anak, antara lain: 

  • Hormon pertumbuhanhormon yang dibuat di kelenjar pituitari ini merupakan hormon yang paling penting untuk pertumbuhan. Namun, hormon ini dapat terhambat produksinya jika tubuh mengalami masalah kesehatan, seperti defisiensi hormon atau kelainan genetik yang dapat membatasi jumlah hormon pertumbuhan.
  • Hormon tiroid – hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid, pun bisa memengaruhi pertumbuhan tubuh anak.
  • Hormon seks – hormon seks seperti testosteron dan estrogen sangat penting untuk pertumbuhan selama masa pubertas.

Jenis Kelamin

Bayi laki-laki yang baru lahir cenderung lebih besar daripada bayi perempuan yang baru lahir, dan mereka biasanya bertambah berat badan sedikit lebih cepat selama masa bayi.

Biasanya, tinggi badan anak 2 tahun pada anak laki-laki cenderung memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Faktanya, jenis kelamin memang menjadi faktor yang memengaruhi tinggi badan anak.

Menariknya, anak laki-laki bisa terus tumbuh lebih lama daripada anak perempuan. Walaupun demikian, faktor genetik tetap menjadi faktor yang utama dalam menentukan tinggi badan seseorang.

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang sehat seperti olahraga dapat membantu tubuh merangsang produksi sel-sel tulang. Sel-sel tersebut akan tumbuh menjadi tulang yang sehat serta kuat. Beberapa jenis olahraga juga bisa membantu anak tumbuh tinggi, misalnya bermain basket.

Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi tinggi badan anak termasuk lingkungan geografis, keadaan saat berada di dalam kandungan, hingga asupan gizi.

Dari segi lingkungan secara geografis, orang-orang yang tinggal di daerah dataran tinggi cenderung memiliki postur tubuh yang lebih pendek. Lingkungan anak saat masih berada di dalam kandungan juga memengaruhi tinggi badannya. Jika anak terpapar zat berbahaya saat berada di dalam kandungan, pertumbuhan badannya pun bisa terhambat.

Selain itu, gizi yang baik dan sehat tentu akan membantu anak mendapatkan tubuh yang lebih tinggi saat tumbuh dewasa. Ini berbeda dengan anak yang memiliki gizi buruk, penyakit menular, atau masalah kesehatan yang buruk. 

Kondisi Medis

Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi tinggi badan anak 2 tahun berkaitan dengan masalah kesehatan.

Masalah kesehatan yang sedang dialami si kecil dapat menyebabkan pertumbuhan badannya menjadi lebih lambat. Misalnya, bayi dengan kelainan jantung bawaan bisa menurunkan tingkat pertumbuhan yang lebih lambat daripada bayi tanpa kondisi ini.

Juga masalah kesehatan yang memengaruhi penyerapan nutrisi atau pencernaan, seperti penyakit celiac, juga dapat menyebabkan pertumbuhan tubuh si kecil menjadi semakin lambat.

Prematuritas

Dilansir dari laman Medical News Today, bayi yang lahir prematur dapat tumbuh dan menambah berat badan lebih lambat selama tahun pertama mereka daripada bayi yang lahir cukup bulan.

Namun, banyak bayi yang lahir prematur menambah berat badan dengan cepat dan tumbuh dengan pesat setelah ulang tahun pertama mereka.

Cara Menambah Tinggi Badan

Setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan tinggi badan anak akan berhenti. Oleh karena itu, masa kecil hingga remaja adalah waktu yang optimal sebagai pertumbuhan tinggi badan anak.

Beberapa hal berikut ini bisa Parents terapkan untuk membantu anak agar tinggi badannya tumbuh optimal.

  • Memperbanyak asupan protein dan kalsium – protein dan kalsium adalah zat yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan tulang. Untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, anak bisa mengonsumsi telur, daging, seafood, kacang-kacangan. Sedangkan untuk kalsium bisa diperoleh dari susu, yogurt, keju, brokoli.
  • Mengonsumsi nutrisi yang seimbang – di masa pertumbuhan, anak harus mendapatkan nutrisi yang seimbang dari sayur, buah, protein, biji-bijian serta susu. Selain itu, batasi pula konsumsi gula dan lemak jahat.
  • Mengonsumsi vitamin atau suplemen pertumbuhan – suplemen pertumbuhan juga dapat membantu anak agar tumbuh tinggi dengan optimal. Pilih suplemen yang sesuai untuk anak dengan dosis atau aturan yang tertera.
  • Rajin berolahraga – aktivitas fisik seperti olahraga akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan hormon pertumbuhan, kualitas tulang, memperkuat otot, serta melatih kebugaran tubuh.
  • Melatih postur tubuh – postur tubuh yang salah, seperti membungkuk atau memakai tas yang terlalu berat dapat memengaruhi pertumbuhan anak. Untuk itu, perhatikan postur tubuh anak saat berdiri, duduk, ataupun tidur.
  • Istirahat yang cukup – istirahat yang cukup, terutama tidur, dapat membantu produksi hormon pertumbuhan di dalam tubuh secara maksimal. Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup sesuai dengan kebutuhannya.

Artikel Terkait : Tinggi dan Berat Badan Anak Belum Ideal? Lakukan 3 Cara Ini!

Tinggi badan anak 2 tahun dapat dicatat perkembangannya melalui kartu menuju sehat atau KMS. Grafik tinggi badan bayi dapat membantu tim kesehatan melacak perkembangan fisik bayi. Itulah beberapa informasi mengenai tinggi badan anak 2 tahun. Semoga bermanfaat!

***

 

Baca Juga:

id.theasianparent.com/batuk-dan-pilek-pada-bayi

id.theasianparent.com/cara-agar-tidur-berkualitas

id.theasianparent.com/tips-tumbuh-kembang-anak-periode-golden-age