Parents sudah tahu belum sebentar lagi Hari Down Syndrome akan diperingati di seluruh sedunia. Lebih tepatnya, dirayakan pada tanggal 21 Maret setiap tahunnya.
Sebagai bentuk perayaan, mengutip laman Down Syndrome International, setiap masyarakat di seluruh dunia biasanya menyelenggarakan berbagai macam kegiatan dan acara pada hari tersebut.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai hak dan kesejahteraan para penderita down syndrome atau sindrom down. Dengan harapan bahwa orang dengan sindrom down juga bisa memiliki kebebasan serta peluang yang sama untuk menggapai impian seperti orang lainnya.
Penasaran mengenai perayaan Hari Down Syndrome Sedunia selengkapnya? Melansir berbagai sumber, yuk, simak fakta, sejarah, dan makna dari hari perayaan ini sebagai berikut!
Fakta, Sejarah, dan Makna Hari Down Syndrome Sedunia
1. Apa Itu Down Syndrome?
Down Syndrome atau Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya memiliki fisik yang khas.
Mengutip laman CDC, kelainan genetik pada sindrom down terjadi ketika seseorang memiliki kromosom yang berlebih. Ada pun kromosom sendiri merupakan sebagian kecil gen yang ada di dalam tubuh manusia. Biasanya berfungsi untuk menentukan bagaimana sekiranya bentuk tubuh janin dalam kandungan, serta fungsi tubuhnya di dalam rahim maupun setelah dilahirkan.
Dalam keadaan normal, seorang bayi umumnya dilahirkan dengan 46 salinan kromoson, 23 dari ayah dan 23 lainnya dari ibu. Dalam diri seseorang, ada terdapat dua kromosom ke-21.
Sedangkan pada bayi sindrom down, ditemukan perkembangan kromosom yang tidak normal, yaitu adanya salinan tambahan dari kromosom ke-21. Kasus ini bisa terjadi sebelum proses pembelahan sel, atau pun setelahnya.
Akibatnya, apa yang tercetak pada kromosom tersebut menghasilkan gambar atau bentuk tubuh bayi dalam kandungan tidak sesuai. Serta, ini juga menjadikan fungsi tubuh bayi di beberapa bagian seperti otak, organ, bentuk tubuh, mengalami gangguan.
Hal ini pun pada akhirnya membuat orang dengan sindrom down memiliki wajah dan karakteristik yang khas.
2. Sindrom Down Berbeda dengan Autisme
Masih banyak masyarakat yang mengira bahwa sindrom down dan autisme adalah kondisi yang sama. Padahal, dari segi penyebabnya pun kedua kondisi ini berbeda.
Sindrom down disebabkan oleh kelainan kromosom yang membuat penderitanya mengalami keterbelakangan mental dan fisik.
Kondisi ini berbeda dengan autisme atau autism spectrum disorders. Merupakan gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderitanya dalam berinteraksi dengan orang lain serta gangguan perilaku lainnya. Bukan disebabkan oleh kelainan kromosom.
3. Sejarah Hari Down Syndrome Sedunia
Sumber foto: Down Syndrome International
Worl Down Syndrome Day (WDSD) atau Hari Sindrom Down sedunia pertama kali digagas pada 2005. Awalnya, kemunculan WDSD dibentuk oleh Asosiasi Perancis bernama AFRT untuk mendukung penelitian tentang sindrom down.
Pertemuan pertama di tahun yang sama diselenggarakan pada 21 Maret di Paris dengan mengangkat tema, ‘dari pasien ke penelitian. Mencoba memahami dan membantu penyintas menjadi lebih baik’. Berlanjut ke pertemuan kedua di 2006.
Setelah dilakukan beberapa pertemuan, pada 19 Desember 2011, akhirnya Persatuan Bangsa-bangsa atau PBB menetapkan 21 Maret sebagai peringatan Hari Sindrom Down Sedunia. Yang kemudian dirayakan setiap tahunnya mulai 2012 silam.
4. Makna Pemilihan Tanggal 21 Maret
Parents, down syndrome dikenal juga dengan istilah Trisonomy 21, di mana penderita down syndrome memiliki 3 salinan dari kromosom ke-21. Sehingga kondisi kelebihan kromosom inilah yang akhirnya disebut sebagai sindrom down atau down syndrome.
Nah, inilah yang mendasari mengapa Hari Sindrom Down Sedunia diperingati pada tanggal 21 Maret setiap tahunnya. Angka 21 dan 3 (bulan Maret) melambangkan 3 salinan kromosom ke-21 yang menjadi penyebab terjadinya kondisi sindrom down.
5. Masih Banyak yang Salah Paham dengan Sindrom Down
Madeline Stuart, model dengan sindrom down asal Australia yang berprestasi
Dengan dirayakannya Hari Sindrom Down Sedunia, diharapkan banyak masyarakat yang lebih paham dan sadar akan kondisi sindrom down. Faktanya, masih banyak yang salah paham atau mitos mengenai sindrom down yang masih dipercaya di kalangan masyarakat umum.
Melansir laman Pijar Psikologi, beberapa salah paham atau mitos mengenai sindrom down yang masih ditemui di antaranya adalah:
- Banyak yang menganggap sindrom down termasuk gangguan mental. Padahal, faktanya tidak demikian. Sindrom down disebabkan oleh kelainan kromosom dan genetik yang terjadi sejak lahir. Serta, sindrom down digolongkan sebagai ketidakmampuan dalam intelektual dan perkembangan, bukan gangguan mental.
- Orang dengan sindrom down disebut tidak dapat berprestasi. Padahal, faktanya tidak demikian. Meski kelainan kromoson memengaruhi kondisi mental dan fisik penderita sindrom down, tetapi mereka masih tetap bisa berprestasi. Banyak penyintas sindrom down yang berbakat dan berprestasi.
- Seseorang dengan sindrom down disebut tidak bisa mandiri. Ini hanya mitos. Karena faktanya, kemandirian seseorang dengan sindrom down dipengaruhi oleh pola asuh orangtuanya masing-masing.
Nah, itulah beberapa fakta, sejarah, serta makna dari Hari Down Syndrome Sedunia. Dengan adanya peringatan ini, semoga semakin banyak yang paham dan ikut serta dalam meningkatkan kesadaran publik mengenai hak dan kesejahteraan penderita sindrom down, ya. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Selain Darah Tinggi, Ini 8 Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Garam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.