Tinggi badan anak sering menjadi perhatian tersendiri bagi orangtua. Melihat anak yang terus bertambah tinggi membuat orangtua merasa bahagia. Bahkan tak jarang ada anak yang justru lebih tinggi daripada kakaknya. Hal ini bisa terjadi karena tinggi badan anak dipengaruhi oleh banyak hal selama masa pertumbuhannya.
Lantas, apa saja faktor-faktor yang dapat memengaruhi tinggi badan anak? Simak penjelasannya berikut ini, yuk, Parents!
Faktor Penentu Tinggi Badan Anak
Setidaknya ada 6 faktor yang dapat memengaruhi tinggi badan anak. Apa saja?
1. Faktor Genetik
Image: Freepik
Faktor utama penentu tinggi badan anak adalah faktor genetik. Melansir dari laman Scientific American, sebuh penelitian menyebutkan bahwa faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 60 hingga 80 persen pada tinggi badan. Itulah mengapa orangtua yang memiliki postur tubuh tinggi, anak-anaknya juga bisa cenderung bertubuh tinggi.
Faktor genetik lain yang memengaruhi tinggi tubuh anak juga bisa berupa kelainan yang bersifat genetik, misalnya down syndrome atau marfan syndrome. Tinggi badan anak juga bisa berbeda di setiap negara karena adanya perbedaan latar belakang keturunan dan DNA.
2. Faktor Nutrisi
Image: Freepik
Nutrisi yang didapat anak, baik dari makanan ataupun minuman dapat memengaruhi tinggi badan anak. Peran penting dari nutrisi untuk perkembangan tubuh anak diperlukan sejak si kecil berada di dalam kandungan hingga tumbuh besar. Untuk itu, berikan nutrisi yang seimbang agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik, ya, Parents.
3. Faktor Hormon
Image: Freepik
Hormon-hormon yang ada di dalam tubuh juga memiliki peran dalam pertumbuhan anak, terutama untuk menstimulasi terbentuknya tulang baru. Beberapa hormon penentu tinggi badan anak, antara lain:
- Hormon pertumbuhan – hormon yang dibuat di kelenjar pituitari ini merupakan hormon yang paling penting untuk pertumbuhan. Namun, hormon ini dapat terhambat produksinya jika tubuh mengalami masalah kesehatan, seperti defisiensi hormon atau kelainan genetik yang dapat membatasi jumlah hormon pertumbuhan.
- Hormon tiroid – hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid, pun bisa memengaruhi pertumbuhan tubuh anak.
- Hormon seks – hormon seks seperti testosteron dan estrogen sangat penting untuk pertumbuhan selama masa pubertas.
4. Jenis Kelamin
Image: Freepik
Tak dipungkiri, anak laki-laki cenderung memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Faktanya, jenis kelamin memang menjadi faktor yang memengaruhi tinggi badan anak.
Menariknya, anak laki-laki bisa terus tumbuh lebih lama daripada anak perempuan. Walaupun demikian, faktor genetik tetap menjadi faktor yang utama dalam menentukan tinggi badan seseorang.
5. Aktivitas Fisik
Image: Freepik
Aktivitas fisik yang sehat seperti olahraga dapat membantu tubuh merangsang produksi sel-sel tulang. Sel-sel tersebut akan tumbuh menjadi tulang yang sehat serta kuat. Beberapa jenis olahraga juga bisa membantu anak tumbuh tinggi, misalnya bermain basket.
6. Kondisi Lingkungan
Image: Freepik
Kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi tinggi badan anak termasuk lingkungan geografis, keadaan saat berada di dalam kandungan, hingga asupan gizi.
Dari segi lingkungan secara geografis, orang-orang yang tinggal di daerah dataran tinggi cenderung memiliki postur tubuh yang lebih pendek. Lingkungan anak saat masih berada di dalam kandungan juga memengaruhi tinggi badannya. Jika anak terpapar zat berbahaya saat berada di dalam kandungan, pertumbuhan badannya pun bisa terhambat.
Selain itu, gizi yang baik dan sehat tentu akan membantu anak mendapatkan tubuh yang lebih tinggi saat tumbuh dewasa. Ini berbeda dengan anak yang memiliki gizi buruk, penyakit menular, atau masalah kesehatan yang buruk.
Tips agar Tinggi Badan Anak Optimal
Setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan tinggi badan pun akan berhenti. Oleh karena itu, manfaatkanlah masa kecil hingga remaja anak untuk mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badannya.
Image: Freepik
Beberapa hal berikut ini bisa Parents terapkan untuk membantu anak agar tinggi badannya tumbuh optimal.
- Memperbanyak asupan protein dan kalsium – protein dan kalsium adalah zat yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan tulang. Untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, anak bisa mengonsumsi telur, daging, seafood, kacang-kacangan. Sedangkan untuk kalsium bisa diperoleh dari susu, yogurt, keju, brokoli.
- Mengonsumsi nutrisi yang seimbang – di masa petumbuhan, anak harus mendapatkan nutrisi yang seimbang dari sayur, buah, protein, biji-bijian serta susu. Selain itu, batasi pula konsumsi gula dan lemak jahat.
- Mengonsumsi vitamin atau suplemen pertumbuhan – suplemen pertumbuhan juga dapat membantu anak agar tumbuh tinggi dengan optimal. Pilih suplemen yang sesuai untuk anak dengan dosis atau aturan yang tertera.
- Rajin berolahraga – aktivitas fisik seperti olahraga akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan hormon pertumbuhan, kualitas tulang, memperkuat otot, serta melatih kebugaran tubuh.
- Melatih postur tubuh – postur tubuh yang salah, seperti membungkuk atau memakai tas yang terlalu berat dapat merusak pertumbuhan anak. Untuk itu, perhatikan postur tubuh anak saat berdiri, duduk, ataupun tidur.
- Istirahat yang cukup – istirahat yang cukup, terutama tidur, dapat membantu produksi hormon pertumbuhan di dalam tubuh secara maksimal. Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup sesuai dengan kebutuhannya.
Demikianlah berbagai faktor yang dapat memengaruhi tinggi badan anak serta tips mengoptimalkan tinggi badannya. Parents harus pastikan agar tumbuh kembang buah hati tercinta berjalan dengan baik, ya.
Baca Juga:
5 Tanda bayi Anda akan tumbuh tinggi (disertai rumus prediksi tinggi anak saat dewasa)
Bisakah orangtua pendek punya anak tinggi? Bisa kok, ini caranya!
Bunda, Maksimalkan Tinggi Badan Anak dengan Asupan Kalsium yang Cukup
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.