Orangtua pasti sering menebak-nebak akan seperti apa bayi mereka nantinya saat besar, misalnya bagaimana kepribadian mereka atau bakat apa yang mereka miliki. Kebanyakan orangtua lebih senang memprediksi sesuatu yang bisa terukur misalnya IQ, berat badan, dan tinggi badan bayi.
Artikel terkait: Rumus Sederhana untuk Prediksi Tinggi Anak Saat Dewasa
Di samping karena jenis kelamin (anak laki-laki cenderung lebih tinggi daripada anak perempuan), berikut tanda-tanda yang dapat membantu Parents memperkirakan tinggi badan bayi di masa depan.
Tinggi badan bayi #1: Anak tumbuh tinggi ketika badannya panjang saat dilahirkan
TInggi badan bayi saat dilahirkan bisa menjadi acuan berapa tinggi badannya di masa depan. Rata-rata tinggi badan bayi saat lahir adalah sekitar 50 cm. (Biasanya berkisar antara 44,2 cm hingga 55,6 cm). Setelah satu bulan pertama kehidupannya, panjang bayi akan bertambah lagi sekitar 4 – 5 cm.
Tinggi badan bayi #2: Lebih tinggi bila dibandingkan balita lain
Saat anak mencapai usia balita, perhatikan tinggi badannya bila dibandingkan teman sebayanya. Jika ia tampak lebih tinggi, maka kemungkinan besar anak tumbuh tinggi dibanding teman sekelasnya.
Bila anak tampak lebih pendek, Parents tak usah khawatir. Lonjakan pertumbuhan (growth spurt) terjadi sepanjang masa kanak-kanak dan berlanjut hingga ia puber.
Anak perempuan biasanya berhenti tumbuh pada usia 16 tahun, sementara anak laki-laki mencapai tinggi badan dewasa ketika berusia 18 tahun.
3. Anak tumbuh tinggi jika Anda dan pasangan bertubuh tinggi
Seperti banyak aspek tumbuh kembang lainnya, faktor genetis memainkan peran yang sangat besar. Bila Bunda dan suami atau hanya salah satunya saja yang secara alami bertubuh tinggi, maka anak Anda kemungkinan besar mewarisi tinggi badan Anda.
Namun ada beberapa kasus di mana anak yang memiliki orangtua dengan ukuran tubuh rata-rata atau bahkan bertubuh tinggi dapat berhenti tumbuh karena alasan yang tidak diketahui, atau disebut juga Idiopathic Short Stature (ISS).
Tinggi badan bayi #4: Bayi Anda mendapatkan nutrisi yang baik
Pastikan anak Anda mendapatkan makanan dan nutrisi yang dia butuhkan untuk meningkatkan potensi pertumbuhannya. Berikan ia nutrisi dan vitamin yang tepat selama tiga tahun pertama kehidupannya.
Contoh makanan yang tepat agar anak tumbuh tinggi adalah makanan-makanan yang kaya kalsium, seperti susu, yogurt, bayam. Selain itu makanan yang mengandung protein seperti telur, oatmeal, dan daging tanpa lemak juga dapat mendukung pertumbuhan tinggi badan anak.
5. Tak ada hal yang menghambat pertumbuhannya
Ada kondisi yang bisa menghambat pertumbuhan anak, seperti dwarfisme atau cebol. Dwarfisme merupakan kelainan genetis yang menyebabkan tinggi badan anak saat dewasa tidak lebih dari 147 cm.
Kondisi lain yang dapat menghentikan pertumbuhan di masa kanak-kanak adalah kekurangan hormon pertumbuhan. Kekurangan hormon ini dapat diketahui saat anak berusia 2 atau 3 tahun, dan dapat memperlambat pertumbuhan anak secara ekstrim.
Cara memprediksi tinggi badan bayi saat ia dewasa
Berikut ini 2 metode rumus untuk memprediksi tinggi anak Anda secara lebih akurat.
Metode tinggi badan saat usia balita
Bila Parents memiliki anak laki-laki, kalikan dua tinggi badannya saat usia 2 tahun. Untuk anak perempuan, kalikan dua tinggi badannya saat ia berusia 18 bulan.
Contoh: tinggi badan anak laki-laki Anda saat usia 2 tahun adalah 89 cm. Maka saat dewasa nanti tinggi badannya diperkirakan 2 x 89 = 178 cm.
Metode tinggi rata-rata Ayah dan Bunda
Tambahkan tinggi badan Anda dengan tinggi badan pasangan Anda. Untuk anak laki-laki, tambahkan hasilnya dengan 12 cm.
Untuk anak perempuan, kurangi hasilnya dengan 12 cm. Kemudian totalnya dibagi 2.
Contoh: tinggi badan Bunda 160 cm sedangkan tinggi badan Ayah 182 cm. Mereka ingin memprediksi tinggi anak perempuan mereka di masa depan.
- 160 + 182 = 342
- 342 – 12 (untuk anak perempuan) = 330
- 330 : 2 = 165 cm
Jadi, anak perempuan ini akan memiliki tinggi kurang lebih 165 cm saat ia tumbuh dewasa nantinya.
Kami harap artikel ini akan membantu Parents memprediksi apakah anak tumbuh tinggi saat ia besar nanti.
*Artikel ini disadur dari tulisan Bianchi Mendoza di theAsianparent Filipina.
Baca juga:
Penelitian: makan satu telur sehari, bantu anak tumbuh lebih tinggi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.