Selama ini, perbedaan tinggi badan wanita saat hamil akan membuatnya terlihat lebih berisi dibandingkan wanita hamil yang lebih tinggi. Ternyata, tinggi badan wanita juga bisa memengaruhi seberapa lama usia kandungannya sebelum melahirkan.
Sebuah penelitian menemukan bahwa tinggi badan wanita secara langsung berpengaruh pada durasi kehamilan yang ia jalani. Hasil penelitian itu juga mengarah pada pernyataan jika wanita yang memiliki tubuh pendek berisiko lebih besar alami kelahiran prematur.
Menurut penelitian yang dilakukan pada Agustus 2015 dan diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine menemukan bahwa wanita yang bertubuh pendek tidak hanya memungkinkan memiliki bayi dengan berat rendah dan pendek. Tapi, berisiko juga mengalami kelahiran prematur.
Penelitian dilakukan oleh para ilmuwan dari March of Dimes Prematurity Research Center Ohio Collaborative kepada lebih dari 3.000 wanita. Mereka menemukan adanya hubungan yang menarik antara tinggi wanita dengan kelahiran prematur.
“Sebagai bagian dari penelitian genetik kami tentang faktor-faktor yang meningkatkan risiko kelahiran prematur, kami mengumpulkan informasi lain tentang pada ibu. Seperti tinggi badan wanita, berat badan wanita, dan usia mereka,” jelas penulis penelitian Dr. Louis Muglia, MD, Ph.D. yang juga co-director dari Perinatal Institute at Cincinnati Children’s Hospital Medical Center.
“Kami menemukan ketika kami melakukan analisis ternyata tinggi badan wanita adalah faktor risiko untuk kelahiran prematur. Jadi, kami memutuskan untuk menyelidiki ini lebih lanjut,” lanjut Muglia menjelaskan.
Tinggi badan wanita memengaruhi durasi kehamilan yang ia jalani
Hasil penelitian terkait hubungan antara tinggi badan wanita dengan risiko kelahiran prematur nyatanya cukup mengejutkan para peneliti. Pasalnya, yang selama ini diketahui kaitannya yaitu tentang wanita pendek memungkinkan memiliki bayi yang kecil, hal itu karena faktor genetik.
Sedangkan kaitan antara wanita pendek dengan waktu kehamilan yang lebih singkat pun baru saja diketahui oleh mereka. Yang mana risiko ini tidak hanya disebabkan oleh genetika ibu.
“Apapun yang memengaruhi tinggi badan wanita, seperti gen, nutrisi, dan kebiasaan kesehatan lainnya juga bisa memengaruhi berapa lama dia akan mengandung. Kami pikir hubungan ini mungkin ada karena tinggi ibu memengaruhi ukuran rahim atau ukuran panggul, atau tinggi badan terkait dengan metabolisme ibu dan berapa banyak energi yang dapat ia berikan pada janin,” ungkap Muglia yang dikutip dari situs Parents.
Dengan kata lain, faktor lingkungan berpengaruh pada tinggi badan wanita, yang pada ujungnya berpengaruh juga pada durasi kehamilan. Menurut Joe Leigh Simpson, M.D., wakil presiden senior March of Dimes untuk Program Riset dan Global, tinggi badan mencerminkan banyak hal dalam kehidupan sang ibu, misalnya status gizi.
Bisakah mencegah kelahiran prematur pada wanita pendek?
Tidak banyak yang dapat Anda lakukan untuk mengubah genetika memiliki tubuh yang pendek. Namun, masih ada kemungkinannya untuk mencegah kelahiran prematur.
“Saya pikir tinggi badan hanyalah salah satu dari beberapa faktor yang memengaruhi risiko kelahiran prematur. Untuk itu, untuk mencegah prematur harus mengoptimalkan faktor-faktor kesehatan lain, seperti menjaga berat badan yang sesuai pada awal kehamilan, lalu mengalami kenaikan berat badan yang sesuai dengan anjuran, tidak merokok, dan lainnya,” saran Muglia.
Oleh karena itu, meskipun tinggi badan wanita berpengaruh pada durasi kehamilan, tapi jangan pesimis dahulu jika Anda yang bertubuh pendek akan mengalami kelahiran prematur. Anda masih bisa mencegah kelahiran prematur dengan menerapkan gaya hidup sehat, dan menuruti semua anjuran dokter.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Baca juga :
Mencegah Kelahiran Prematur
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.