Tidur bersama bayi memang sudah menjadi bagian dari budaya di beberapa negara. Namun, dalam banyak budaya lain, hal itu tidak bisa diterima. Banyak orang tua yang menidurkan bayinya di ranjang terpisah demi kenyamanan tidur sang buah hati.
Bunda yang memilih tidur terpisah dengan bayi, biasanya memiliki alasan keselamatan. Misalnya mereka takut si bayi tertindih saat tidur, atau tercekik benda atau sesuatu yang bisa membuat si bayi menjadi lemas. Bahkan di beberapa negara, beberapa bayi dilaporkan meninggal karena lemas saat tidur. Contohnya di Inggris dan Wales, lebih dari 200 bayi meninggal tanpa terduga setiap tahun.
Berikut selengkapnya terkait tidur bersama bayi, baik manfaatnya sampai dengan hal-hal yang perlu Parents waspadai.
Alasan Mengapa Harus Tidur Bersama Bayi & Pro-Kontra Tidur Bersama Bayi
Orang tua terkadang memilih tidur dengan bayi karena si kecil sering terbangun atau gelisah di malam hari dan lebih memungkinkan untuk menyusui lebih lama ketika di tempat tidur yang sama.
Pada akhir tahun 2014, Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan Excellence atau NICE menyatakan bahwa Departemen Kesehatan menyarankan cara terbaik untuk membuat bayi tertidur. Misalnya saja di punggung dan di ranjang atau boks bayi.
Sarah Ockwell-Smith, dari Gentle Parenting, memiliki pendekatan yang berbeda. Dia melakukan penelitian terhadap 600 orangtua, sebanyak 46 persen dari orang tua tersebut mengaku tidur bersama bayi yang baru lahir di ranjang yang sama. Mereka menyembunyikan hal itu karena takut disalahkan.
Penelitian ini telah dibukukan oleh Sarah dengan judul “Why Your Baby’s Sleep Matters.” Saat buku ini terbit, sempat menimbulkan perdebatan karena alasan mengapa membiarkan bayi tidur dengan orang tua dan bukannya meletakkannya di ranjangnya sendiri.
Sarah mengatakan, sebagian besar orang tua lainnya tidak mengakui bahwa mereka tidur bersama bayi karena dianggap tabu. Mereka bahkan tidak akan memberi tahu teman atau keluarga karena takut disalahkan. Tapi, Sarah menekankan bahwa tidur bersama bayi sebetulnya itu aman selama mengikuti beberapa pedoman.
Sarah juga mengatakan jika NICE tidak pernah melarang orang tua tidur satu ranjang dengan bayi. Tetapi, sebaiknya para orang tua perlu tahu cara menidurkan bayi di sebelahnya.
Keuntungan lain dari berbagi tempat tidur dengan bayi didukung oleh penelitian bahwa bayi yang tidur bersama orang tuanya dua kali lebih mungkin untuk disusui setidaknya selama enam bulan pertama kehidupannya. Dibandingkan dengan bayi yang menyusu, tetapi tidak berbagi tempat tidur dengan orang tua mereka.
Apa yang perlu diperhatikan? Nah, penelitian menunjukkan ibu yang merupakan perokok sebelum, selama kehamilan, atau memiliki pasangan yang merokok harus menghindari tidur bersama bayi, karena bisa berbahaya. Bersih dari asap rokok dan alkohol adalah kunci untuk tetap aman tidur di samping bayi Anda. Faktor lain yang perlu Parents pikirkan juga adalah penggunaan obat seperti analgesik pasca melahirkan untuk menghilangkan rasa sakit.
Selain itu, bayi yang tidur di dalam boks diketahui tidak tidur lebih nyenyak ketimbang ketika ibu tidur bersama bayinya, sehingga langsung berhubungan dekat dengan ibu di tempat tidurnya. Banyak ibu memberi kesaksian yang sama mengenai hal ini.
Risiko Orang Tua Tidur Satu Ranjang Bersama Bayi
Sebaliknya, banyak profesional kesehatan yang salah mengartikan petunjuk, dan menghalangi orang tua untuk tidur bersama bayi mereka. Karena hal itu bisa membuat lebih banyak bayi berisiko.
Sarah menyarankan orang tua sebaiknya meletakkan bantal dan selimutnya di luar tempat tidur. Dan bayi harus berada di samping ibunya dan terpisah dari ayah atau saudara-saudaranya. Anda juga bisa Memposisikan bayi di tengah tempat tidur, sehingga dia tidak terdesak apa pun yang dapat meningkatkan risiko terguling atau memicu risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak atau SIDS.
Bunda juga perlu memastikan untuk mengikat rambut dan tidak membiarkan tali apapun menjuntai dari pakaian tidurnya.
Beberapa ahli merasa hanya bayi yang disusui saja yang harus tidur di samping ibu mereka. Ternyata, ibu yang memberi bayi botol susu, meningkatkan kemungkinan untuk menempatkan bayi di dekat wajah mereka, dan meningkatkan risiko mati lemas.
Padahal, ibu menyusui memiliki pola tidur yang berbeda. Sarah menambahkan bahwa ibu menyusui tidur sambil berjaga dan cenderung membuat ‘pelindung’ di sekitar bayi.
Laman Raising Children menulis, tidur bersama bayi memang akan meningkatkan risiko terjadinya sudden unexpected death in infancy (SUDI), sudden infant death syndrome (SIDS) dan kecelakaan tidur yang fatal.
Tidur bersama meningkatkan risiko SUDI dalam situasi berikut:
- Anda sangat lelah atau tidak sehat.
- Anda atau pasangan menggunakan obat-obatan, alkohol atau obat penenang jenis apa pun yang menyebabkan tidur nyenyak atau membuat Anda merasa kurang sadar. Ini termasuk obat resep dari dokter.
- Anda atau pasangan Anda merokok.
- Bayi Anda tidak sehat.
- Bayi Anda berusia kurang dari 3 bulan atau prematur, atau lebih kecil dari kebanyakan bayi saat lahir.
Manfaat Tidur Bersama Bayi
Memperlancar Produksi ASI
Sarah Ockwell-Smith, dari Gentle Parenting, sebagaimana dikutip dari Mom Junction mengatakan tidur dengan bayi akan memperlancar produksi ASI. Manfaat terbesar, menurutnya, adalah bayi yang tidur bersama ibunya bisa tidur nyenyak dalam posisi menyusui, karena naluri mamalia alami mereka.
Penelitian: IQ Bayi Lebih Tinggi
Selain itu, penelitian menyimpulkan bahwa bayi yang berbagi tempat tidur dengan ibu cenderung tidak akan mengalami obesitas. Selain itu, juga memiliki IQ yang sedikit lebih tinggi daripada bayi lainnya yang tidur di boks bayi, demikian ditulis Mom Junction.
Bayi Tidur Lebih Pulas
Selain itu, dilansir Very Well Family, bayi yang tidur bersama orang tuanya dapat tertidur lebih cepat dan durasi tidur lebih lama. Hal ini dikarenakan si kecil mempunyai akses menyusui yang lebih baik.
Menciptakan Keterikatan Emosional, Baik antara Ibu dan Bayi
Lebih banyak ibu yang tidur bersama melaporkan merasa lebih baik secara emosional. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidur bersama orang tuanya mengembangkan hubungan emosional yang lebih kuat dengan orang tua mereka dan dengan orang lain.
Pertumbuhan Fisiologis Bayi Lebih Baik
Studi juga menunjukkan bahwa tidur bersama (dan terutama berbagi tempat tidur) memiliki manfaat fisiologis bagi bayi. Misalnya dengan menyelaraskan pernapasan bayi dengan pernapasan orang dewasa ternyata dapat membantu mengatur suhu tubuh si kecil.
Tingkat Stres Bayi Menurun
Manfaat psikologis dari tidur bersama mungkin termasuk peningkatan regulasi emosional antara orangtua dan si kecil. Hal ini berpengaruh pada tingkat stres yang lebih rendah untuk bayi yang tidur bersama ibu.
Tips Aman Tidur Bersama Bayi
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko SUDI, SIDS dan kecelakaan tidur yang fatal jika Anda memilih untuk tidur bersama dengan bayi Anda, berikut beberapa saran yang direkomendasikan laman Raising Children.
- Posisikan bayi Anda telentang saat tidur (jangan pernah tengkurap atau menyamping).
- Jika Anda memiliki rambut panjang, ikat ke belakang. Singkirkan juga hal lain yang bisa menyebabkan risiko si kecil mencekik, termasuk semua perhiasan.
- Letakkan bayi di samping Anda. Jangan pernah menempatkan bayi di antara 2 orang dewasa atau di samping anak-anak atau hewan peliharaan lain. Bayi Anda mungkin terguling atau kepanasan.
- Pindahkan tempat tidur menjauh dari dinding, agar bayi tidak terjebak di antara tempat tidur dan dinding.
- Pastikan jangan ada apa pun yang menutupi wajah dan kepala bayi, termasuk barang lainnya seperti seprai, selimut. Pertimbangkan untuk menggunakan tempat tidur bayi yang aman agar bayi Anda tidak berbagi tempat tidur dengan orang dewasa.
- Pastikan kasur kokoh dan rata. Jangan gunakan kasur air atau apa pun yang lembut di bawahnya – misalnya, kain selimut yang dilipat atau bantal.
- Jangan pernah membedung bayi jika Anda tidur bersama.
- Pastikan si kecil tidak jatuh dari tempat tidur. Tempat paling aman adalah di sisi tempat tidur, yang jauh dari tepi.
- Pastikan lingkungan kamar bersih, aman, dan nyaman, juga bebas dari asap rokok.
Pertanyaan Populer Tekait Tidur Bersama Bayi
Kenapa seorang Ibu tidak boleh tidur membelakangi bayi?
Tidur membelakangi bayi memiliki mitos akan membuat bayi rewel dan ingin berhenti menyusu. Namun, hal ini ternyata sama sekali tidak benar. Kepercayaan ini kemungkinan besar muncul dari fakta bahwa bayi harus bisa melihat wajah ibunya agar merasa aman dan tenang. Jadi, para ibu harus tetap memastikan bahwa bayi mereka dapat dengan mudah melihat saat keduanya tidur berdekatan. Hal ini membantu bayi merasa aman dan juga membuat menyusui lebih mudah. Selain itu, anjuran tidak tidur membelakangi bayi juga dikarenakan alasan keamanan, untuk mencegah bayi tertindih.
Kenapa bayi lebih nyaman tidur di pangkuan ibunya?
Ketika bayi lahir, ia masih perlu beradaptasi untuk mendapatkan kenyamanan dari sosok ibunya. Tak heran, ia baru akan tertidur ketika digendong sang ibu. Apalagi, ibu dapat memberi kehangatan seperti ketika masih berada di dalam rahim.
Demikian hal-hal yang sebaiknya Parents pahami sebelum memutuskan tidur bersama si kecil. Semoga bermanfaat.
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
Baca juga :
Manfaat membiarkan bayi tidur di boks, setujukah Bunda?
12 Hal yang Dapat Membuat Bayi Tidur Nyenyak
Aturan Anak Tidur Terpisah dengan Orangtua, Kapan Seharusnya Anak Tidur Sendiri?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.