Tahukah Parents kalau suhu tubuh normal bayi berbeda dengan suhu tubuh orang dewasa?
Mungkin Parents mengetahui kalau suhu tubuh normal adalah 37°C. Namun, sesungguhnya, angka ini hanyalah rata-rata.
Suhu tubuh Anda mungkin sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dalam keadaan normal atau tidak sakit.
Meski suhu tubuh sedikit lebih tinggi atau lebih rendah, ini bukan selalu berarti Anda sakit.
Beberapa faktor bisa memengaruhi suhu tubuh seseorang, termasuk usia, jenis kelamin, waktu, dan tingkat aktivitas.
Itulah mengapa suhu tubuh normal bayi juga berbeda dengan orang dewasa.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai suhu normal bayi dan cara mengukurnya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Rata-rata Suhu Normal Bayi dan Balita
Suhu normal bayi menurut WHO adalah sekitar 36,4 derajat Celcius, tetapi ini bisa sedikit berbeda bagi setiap bayi maupun balita, mengutip dari NHS.
Bayi cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi daripada anak balita dan orang dewasa. Yakni, suhu tubuh rata-rata untuk bayi yang baru lahir adalah sekitar 37,5°C.
Suhu bayi lebih tinggi karena mereka memiliki luas permukaan tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan berat badannya.
Tubuh mereka juga lebih aktif secara metabolik, sehingga menghasilkan panas.
Sebagai informasi, tubuh bayi tidak mengatur suhu sebaik tubuh orang dewasa.
Mereka lebih sedikit berkeringat saat hangat, yang berarti tubuh mereka menahan lebih banyak panas. Mungkin juga lebih sulit bagi mereka untuk menenangkan diri selama demam.
Sedangkan, dianggap demam atau suhu tubuh tinggi biasanya ketika suhu 38 derajat Celcius atau lebih. Hal ini ditandai bila:
- Merasa lebih panas dari biasanya ketika menyentuh dahi, punggung, atau perut mereka,
- Kulit berkeringat atau lembap,
- Pipinya memerah atau merona.
Jenis Termometer untuk Bayi
Ada beberapa jenis termometer yang bisa Parents gunakan ketika bayi sedang demam. Parents bisa memilihnya sesuai dengan yang keakuratannya.
1. Termometer Air Raksa
Zaman dahulu, termometer air raksa kaca pernah digunakan di sebagian besar rumah sakit dan tempat kesehatan lainnya.
Saat ini, termometer air raksa tidak direkomendasikan karena dapat pecah dan memungkinkan air raksa menguap dan terhirup.
2. Termometer Digital
Jenis termometer ini menggunakan sensor panas elektronik untuk merekam suhu tubuh.
Termometer ini dapat digunakan di rektum (rektal), mulut (oral) atau ketiak (aksila). Dari ketiganya, pengukuran dari ketiak yang paling tidak akurat dari ketiganya.
3. Termometer Telinga Digital (Membran Timpani)
Termometer ini menggunakan pemindai inframerah untuk mengukur suhu di dalam saluran telinga.
Perlu diingat bahwa kotoran telinga atau saluran telinga yang kecil dan melengkung dapat mengganggu keakuratan suhu termometer telinga.
4. Termometer Arteri Temporal
Termometer ini menggunakan pemindai inframerah untuk mengukur suhu arteri temporal di dahi. Jenis ini dapat digunakan bahkan saat anak sedang tidur.
Cara Mengukur Suhu Bayi yang Benar Menggunakan Termometer
Berikut ini beberapa cara mengukur suhu bayi yang benar dengan menggunakan termometer sesuai dengan jenisnya:
1. Suhu Rektal
Nyalakan termometer digital dan lumasi ujung termometer dengan petroleum jelly.
Baringkan bayi atau anak dengan posisi telentang, angkat pahanya, dan masukkan termometer yang dilumasi 1,3 hingga 2,5 sentimeter ke dalam rektum.
Sebagai alternatif, Bunda dapat memangkunya dengan posisi tengkurap di atas pangkuan Anda atau permukaan keras lainnya.
Saat memasukkan termometer, pastikan lurus dan jangan miring. Masukkanlah termometer dengan pelan dan hati-hati sekitar 1,5-2,5 cm ke dalam anus.
Pastikan juga bayi tidak bergerak-gerak untuk mencegah terjadinya cedera.
Jika Bunda ingin membalikkan posisi si Kecil, letakkan tangan Anda di punggung bawahnya untuk menahan agar si Kecil tdak jatuh.
Pegang termometer di tempatnya sampai termometer memberi sinyal bahwa itu sudah selesai. Lepaskan termometer dan baca nomornya.
Satu hal yang perlu diingat: jangan pernah memaksa termometer rektal masuk ke dalam rektum.
2. Suhu Mulut
Nyalakan termometer digital. Tempatkan ujung termometer di bawah lidah si Kecil ke arah belakang mulut dan minta anak untuk menutup mulutnya.
Lepaskan termometer ketika menandakan termometer sudah selesai dan baca nomornya.
Jika anak sudah makan atau minum, tunggu 15 menit untuk mengukur suhunya melalui mulut.
3. Suhu Ketiak
Nyalakan termometer digital.
Saat Bunda meletakkan termometer di bawah ketiak anak, pastikan termometer terjepit menyentuh kulit, bukan pakaian.
Ketika termometer membaca suhu tubuh, peluk si Kecil, pertahankan sisi yang memegang termometer di dada Anda.
Pertahankan termometer dengan erat di tempatnya sampai termometer memberi sinyal bahwa itu sudah selesai. Lepaskan termometer dan baca nomornya.
4. Suhu Telinga
Nyalakan termometer. Tempatkan termometer dengan lembut di telinga anak.
Ikuti petunjuk yang disertakan dengan termometer untuk memastikan Anda memasukkan termometer dengan jarak yang tepat ke dalam saluran telinga.
Pegang termometer dengan erat di tempatnya sampai termometer memberi sinyal suhu sudah selesai terukur. Lepaskan termometer dan baca nomornya.
5. Suhu Arteri Temporal
Nyalakan termometer. Sapukan termometer dengan lembut ke dahi anak Anda.
Lepaskan termometer dan baca nomornya.
Saat melaporkan suhu ke dokter anak Anda, perlihatkan hasilnya dan jelaskan bagaimana suhu diukur.
Artikel terkait: Mengenal Cafe Au Lait Spot, Tanda Lahir Bayi yang Mirip Noda Kopi
Kapan Bayi Dikatakan Demam?
Demam adalah tanda bahwa tubuh merasakan sakit, mengalami infeksi, atau demam bisa terjadi setelah vaksin.
Bisa diartikan, demam merupakan respons tubuh untuk membantu membunuh infeksi, bakteri, dan virus di dalam tubuh.
Bayi atau anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya lebih tinggi dari biasanya. Suhu biasa ini adalah 36 – 37°C saat memeriksanya melalui mulut atau oral.
Beberapa dokter mungkin akan memeriksa suhu bayi atau anak secara rektal (di bagian bawah). Dengan cara ini, suhu normal bayi adalah 37,5°C .
Umumnya, suhu berikut menunjukkan bahwa seseorang mengalami demam:
Demam juga dapat disertai dengan tanda dan gejala lain, antara lain:
- Berkeringat atau pipi memerah
- Panas dingin
- Sakit dan nyeri
- Sakit kepala
- Kurang nafsu makan
- Dehidrasi
- Kelemahan atau kekurangan energi
Tubuh kita memiliki sistem kontrol suhu bawaan. Meningkatnya suhu tubuh sebagai respons terhadap penyakit dan infeksi, terkadang bisa diatasi tanpa pengobatan apa pun.
Dengan waktu dan istirahat, suhu tubuh kemungkinan akan kembali normal, meskipun mungkin demam bisa naik turun.
Namun, pada bayi Bunda perlu memperhatikan gejala yang menyertai demamnya.
Suhu Tubuh yang Menandakan Bayi Terserang Hiportemia
Hipotermia adalah kondisi serius yang terjadi ketika seseorang kehilangan terlalu banyak panas tubuh. Untuk orang dewasa, suhu tubuh yang turun di bawah 35°C adalah tanda hipotermia.
Kebanyakan orang mengartikan hipotermia bila sudah berada di cuaca dingin untuk jangka waktu yang lama. Tapi hipotermia juga bisa terjadi di dalam ruangan.
Bayi dan orang dewasa yang lebih tua lebih rentan. Sedangkan, hipotermia pada bayi dapat terjadi ketika suhu tubuhnya mencapai 36,1°C atau lebih rendah.
Hipotermia juga dapat menjadi perhatian di rumah dengan pemanas yang buruk di musim dingin atau ruangan ber-AC di musim panas.
Tanda dan gejala hipotermia lainnya, meliputi:
- Gemetaran
- Nafas lambat dan dangkal
- Bicara cadel atau bergumam
- Nadi lemah
- Koordinasi atau kecanggungan yang buruk
- Energi rendah atau kantuk
- Kebingungan atau kehilangan ingatan
- Penurunan kesadaran
- Kulit merah cerah yang dingin saat disentuh (pada bayi)
Temui dokter jika si Kecil memiliki suhu tubuh rendah dengan salah satu gejala di atas.
Artikel terkait: Normalkah Bayi Sering Muntah? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Sharing Para Bunda Tentang Suhu Tubuh Normal Bayi
Suhu tubuh normal adalah salah satu hal yang membuat para orang tua penasaran. Sehingga tak heran kalau banyak yang bertanya dan sharing pengalamannya.
Terlebih, dengan mengetahui bagaimana suhu tubuh bayi yang normal, Bunda akan lebih mengetahui kebutuhan si Kecil.
Dalam forum diskusi theAsianparent, banyak Bunda yang bertanya tentang hal ini. Seperti pertanyaan Bunda yang satu ini.
“Bun suhu bayi 1 bulan segini (37,3 derajat Celcius) normal gak bun? Atau demam? Pengukuran di ketiak bun. Kalo suhu segini demam, suhu normal bayi 1 bulan berapa ya bun?”
Dari pertanyaan tersebut, ternyata banyak Bunda yang memberi jawaban ataupun menceritakan pengalamannya.
“Suhu normal bayi berkisar dari 36,5 hingga 37 derajat Celsius. Bayi dapat dianggap mengalami demam ketika suhu tubuhnya meningkat hingga lebih dari 38 derajat Celsius bila diukur dari dubur (suhu rektal), 37,5 derajat Celsius bila suhu diukur dari mulut (suhu oral), atau 37,2 derajat Celsius bila diukur dari ketiak (suhu aksila),” jawaban dari Bunda Mrs. SM.
“Bayi sampai 37,5 masih dikatakan normal bukan demam, kata DSA anakku dulu gitu Bun pas anakku d RS,” jawab Bunda Ika Kristiana.
“Kalo lebih dr 37.5 baru di bisa dikatakan demam bunda,” sahut Bunda Stik-Popon.
“Normal bun. Kadang lagi imunisasi anak saya suhu nya segitu kata suster normal,” kata Bunda Ika Kartika.
“Suhu bayi sama dewasa sama ajah kok bun kalo masih di bawah 37,5 masih aman tapi kalo diatas 37,5 sedikit demam cuma belum perlu minum obat. Sering disusui saja bun nah kalo sdh 38 biasanya saya kasih obat penurun panas krn kejadiannya anak saya sudah makan,” kata Bunda Hye Dee.
“Suhu normal 36,5-37,5. Cuma di bagian kepala aja biasanya karena bayi suka pake penutup kepala atau bayinya aktif bgt. Jadi ga usah khawatir. Baiknya jangan dikasih obat, kecuali kalo dedenya meler atau batuknya sering bgt dan jgn coba2 beli obat di apotek, langsung ke dokter aja mam. Sekarang pake baby balsem aja. Maaf nyebutin merk Transpulmin. Insya Allah ikhtiar pk itu dan ASI lalu jemur2 pagi hari bay bay deh bapil. Soalnya bayi saya dulu ketularan saya batuk-batuk, ya pake itu aja. alhamdulillah sehat lagi,” jawab Bunda Ketiesalmah Ginarti.
Pertanyaan Populer yang Sering Ditanyakan Terkait Suhu Normal Bayi
Suhu tubuh si Kecil memang bisa mengindikasikan apakah ada kondisi kesehatan yang terganggu atau tidak.
Karena itu, banyak pertanyaan populer yang sering ditanyakan sebelum Bunda membawa si Kecil ke dokter.
Berikut ini beberapa pertanyaan paling populer seputar suhu tubuh normal bayi, Simak yuk, Bun!
Apakah normal kepala bayi panas?
Meskipun terkadang membuat Bunda panik, kepala bayi panas tidak selalu menandakan bahwa bayi sakit atau ada gangguan kesehatan.
Namun, Bunda perlu memastikan kondisi tersebut bukan demam dengan mengukur suhu tubuh si Kecil dengan termometer.
Kapan harus ke dokter jika demam?
Bila Bunda merasa demam si kecil tak kunjung mereda, atau bahkan semakin tinggi, Bunda disarankan untuk memeriksakan si kecil ke dokter.
Beberapa gejala lain kapan si kecil harus ke dokter, jika:
- Suhu tubuh bayi usia 3-36 bulan yang demamnya mencapai ≥39°c.
- Tidak mereda setelah lebih dari 3 hari atau bila si kecil merasakan tanda bahaya lain.
- Suhu mencapai >40°c untuk semua usia anak.
- Usia si kecil di bawah 3 bulan dengan suhu ≥39°c, meskipun tanpa gejala.
Bagaimana cara menurunkan panas pada bayi?
Ada beberapa cara menurunkan demam pada bayi, yaitu:
- Pakaikan si Kecil baju yang longgar dan nyaman.
- Mandikan si Kecil dengan air hangat.
- Sebaiknya gunakan air conditioner atau penyejuk udara agar si Kecil nyaman.
- Berikan si Kecil ASI atau air minum agar tidak dehidrasi.
- Kompres dahi si Kecil dengan kompres hangat/dingin saat tidur.
Itulah informasi mengenai suhu normal bayi yang perlu Parents ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat.
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Baca juga:
Kondisi Separation Anxiety pada Bayi, Saat si Kecil Rewel Ditinggal Bunda
Jam tidur normal pada bayi sesuai usianya, Parents wajib tahu!
6 Tanda Bayi Alergi Susu Formula dan Tips Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.