Seorang ibu melahirkan anak lelaki di penerbangan Batik Air dari bandara Cengkareng ke Denpasar. Syukurlah, ibu dan bayi di pesawat Batik Air ID 6500 itu selamat tanpa kurang suatu apapun.
Ibu tersebut adalah Nurul Samiah, warga Tangerang berusia 28 tahun. Sang bayi lahir dengan berat badan 2,4 kilogram dan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 08.40 WIT.
Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M Saladin dalam siaran persnya yang dikutip Detik News mengatakan bahwa saat persalinan itu berlangsung, kru kabin pesawat dibantu oleh seorang penumpang yang berprofesi sebagai dokter.
Pilot yang bertugas langsung menginformasikan ke pihak bandara Ngurah Rai agar segera menyiapkan ambulan begitu pesawat mendarat.
Andi M Saladin juga menegaskan bahwa penumpang harus jujur mengatakan kondisi kesehatannya kepada pihak maskapai penerbangan. Terutama saat check in.
Begitu sampai di Denpasar, ibu dan bayi lelaki tersebut langsung dibawa ke rumah sakit Kasih Ibu. Maskapai Batik Air beserta jajaran kru juga mengucapkan terima kasih kepada seorang dokter yang mau ikhlas membantu tepat pada saat ia dibutuhkan.
Usia berapa ibu hamil diizinkan naik pesawat udara?
Di Indonesia, masing-masing penerbangan punya batasan usia kandungan untuk seorang ibu diperbolehkan naik pesawat. Beda maskapai, beda batas usia kandungannya.
Dilansir dari Traveloka, usia kehamilan yang aman untuk bepergian dengan pesawat adalah 14-27 minggu. Karena, lewat 14 minggu tersebut, ibu hamil sudah keluar dari masa rentan kandungan.
Selebihnya, ibu yang akan naik pesawat juga harus tahu cara menanggulangi bengkak pada kaki jika sedang melakukan perjalanan di dalam pesawat dalam periode 3-4 jam. Misalnya dengan memakai alas kaki yang nyaman, maupun ‘olahraga’ di dalam pesawat dengan jalan dari kursi ke arah toilet tiap selang beberapa jam.
Pada ibu hamil yang pernah memiliki riwayat keguguran, diabetes, darah tinggi dan penyakit lainnya, biasanya tak diperbolehkan untuk terbang. Namun, pada beberapa kasus, penumpang ibu hamil tetap akan diizinkan terbang jika menyertakan keterangan resmi dari dokternya.
Ibu hamil di atas usia 36 minggu biasanya juga sudah tidak boleh naik pesawat. Namun, jika akan tetap naik, maka ibu tersebut harus menandatangani surat bahwa yang bersangkutan tidak akan menyalahkan pihak maskapai jika ada hal yang tidak diinginkan selama penerbangan.
Surat keterangan dari dokter pun tidak bisa tiba-tiba saja diberikan pada petugas saat check in. Melainkan harus diberikan seminggu sebelum keberangkatan.
Berikut batasan usia kehamilan yang diizinkan terbang:
- Kehamilan usia 27 minggu: Citilink dan Air Asia;
- Kehamilan usia 28 minggu: Lion Air, Wings Air, Malindo, Batik Air, dan Jetstar;
- Kehamilan usia 32 minggu: Sriwijaya Air, NAM Air,dan Garuda Indonesia.
Dalam kehamilan kembar pun, biasanya maskapai penerbangan menerapkan masa 32 minggu ini untuk ibu hamil disertai dengan surat keterangan dokter. Sedangkan, kehamilan usia 35 minggu ke atas sudah tidak diizinkan terbang.
Ada yang punya pengalaman naik pesawat saat hamil besar, Bun?
Tips Naik Pesawat untuk Ibu Hamil
Jika Bunda memiliki kehamilan yang sehat, naik pesawat kemungkinan besar akan aman. Namun, sebelum memesan tiket, kunjungi dokter dan jelaskan detail perjalanan. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum dan selama penerbangan Bunda, seperti dikutip dari WebMD.
- Diet sebelum penerbangan
Hindari makanan yang mengandung gas (kacang, kol, brokoli) dan minuman bersoda. Jenis makanan itu dapat membuat Anda lebih tidak nyaman dalam penerbangan.
- Sabuk pengaman
Di pesawat, jaga sabuk pengaman Bunda. Kencangkan di bawah perut, sedikit di bawah pinggul.
- Banyak minum.
Konsumsi banyak cairan selama penerbangan. Jika Bunda mengalami dehidrasi, itu dapat mengurangi aliran darah ke rahim.
- Latihan
Dokter mungkin menyarankan Bunda berjalan setiap setengah jam selama penerbangan yang lancar untuk membantu menjaga aliran darah. Di kursi, tekuk dan rentangkan pergelangan kaki untuk meningkatkan sirkulasi.
- Kursi pesawat terbaik
Kursi dekat lorong akan membuat Bunda lebih mudah untuk masuk dan keluar untuk berjalan-jalan dan ke kamar mandi. Kursi sekat adalah yang paling luas, tetapi kursi di atas sayap mungkin akan memberi Bunda tumpangan paling nyaman.
Baca juga:
Bayi Lahir di Udara; Para Kru Pesawat Membantu Persalinan di Ketinggian 42,000 Kaki
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.