Mengajak anak tidur cepat tidak mudah bagi seorang ibu yang juga pekerja seperti saya. Di satu sisi, saya ingin mengurus keluarga secara full time, namun di sisi lain seringkali kebutuhan hidup menjadi alasan seorang wanita yang telah memiliki keluarga memutuskan untuk kembali bekerja.
Tidak sedikit pula perusahaan yang menerapkan kerja shift kepada pegawainya. Tak terkecuali kepada pegawai wanita. Terlebih ketika bekerja di industri media yang memang menerapkan sistem seperti itu.
Meskipun bekerja dari rumah, tak ayal banyaknya pekerjaan membuat kita bekerja hingga larut. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini yang mengharuskan beberapa perusahaan harus menerapkan sistem Work From Home alias bekerja dari rumah dimana waktu terasa kurang.
Bagaimana tidak, kita para ibu pekerja harus tetap profesional di mata perusahaan. Padahal, saat WFH seringkali kita dihadapkan dengan rengekan anak, atau pekerjaan rumah yang tidak kunjung selesai. Akhirnya pekerjaan jadi tertunda dan tak kunjung selesai. Tak jarang, kita bahkan membutuhkan banyak waktu hingga larut.
Yang kemudian menjadi masalah adalah hal ini mengganggu pola tidur si kecil. Apalagi jika ia masih balita seperti anak saya yang butuh ditemani untuk bisa pergi tidur. Sudah seharusnya, ia tidak tidur larut. Penelitian menyebutkan, waktu tidur ideal untuk anak usia 3 hingga 5 tahun adalah 10 sampai 13 jam per hari.
Hal ini tentu sering sulit terwujud, lantaran tugas pekerjaan yang kerap belum terselesaikan pada saat anak saya sudah waktunya tidur. Dengan ketidakhadiran saya di ranjang bersamanya, si kecil belum mau untuk pergi tidur.
Mengatasi hal tersebut, berikut ini tips mengajak anak tidur cepat ketika kita ingin kembali bekerja hingga larut malam.
1. Mengajak Anak Tidur Cepat dengan Mengajaknya Masuk Kamar
Jika anak sudah tidur terpisah dengan orangtua, ada baiknya setengah jam sebelum waktu tidur kita mengajaknya ke kamar. Tujuannya agar kita memiliki banyak waktu tatkala dia belum ingin tidur. Selama itu, kita bisa melakukan berbagai hal di kamar. Coba ajak berbicara tentang aktifitasnya seharian penuh. Berlama-lama di ranjang membuat anak mengantuk.
Bagaimana dengan pekerjaan yang belum selesai? Mau tidak mau kita harus pandai-pandai me-manage waktu. Buatlah skala prioritas tugas, agar kita tahu mana pekerjaan yang harus lebih dulu diselesaikan. Kemudian, buat perkiraan waktu kapan harus memulai mengerjakan tugas tersebut, sehingga di jam tidur si kecil, tugas prioritas tersebut sudah beres.
Dengan demikian, kita bisa punya waktu untuk mengajaknya ke kamar. Lalu, setelah dia tidur, kita bisa kembali lagi mengerjakan tugas yang belum selesai.
Artikel terkait: Cara unik agar bayi cepat tidur, dijamin langsung lelap!
2. Bacakan Buku Cerita
Jika anak masih enggan untuk terlelap, Anda bisa membacakan sebuah cerita sambil memperhatikan gerak geriknya. Jika si kecil merasa mulai mengantuk silahkan teruskan sampai dia tertidur. Namun jika dia terlihat masih segar, jangan diteruskan, karena hanya akan membuang-buang waktu.
Biasanya, saya akan membacakannya sambil duduk di sampingnya dan membiarkan dia berbaring. Membacakan cerita sambil membelai-belai rambutnya biasanya saya rasakan lebih efektif membuatnya cepat ngantuk, ketimbang tidak menyentuhnya sama sekali. Bunda juga bisa membacakan cerita sambil menepuk-nepuk lembut lengan maupun punggungnya.
Artikel terkait: 5 Cara agar anak tidur siang dengan nyenyak, Bunda harus coba!
3. Nyanyikan Lagu
Jika membacakan dongeng tidak membuat si kecil merasa ngantuk, Anda bisa lho menyanyikan lagu sambil mengusap kepalanya. Nyanyikan lagu dengan tempo yg melambat, karena kalau Anda menyanyikan lagu ceria yang ada si kecil malah bersemangat.
Jika anak saya mulai susah untuk tidur, menyanyikan lagu adalah pilihan yang bijak. Biasanya saya akan nyanyikan dia twinkle little star sampai terlelap.
Artikel terkait: 8 Hal yang terjadi pada tubuh dan otak anak saat tidur
4. Memberikan Pemahaman Padanya Mengenai Pentingnya Tidur Lebih Awal
Dari berbagai literatur kesehatan yang saya baca, pada sekitar pukul 21:00 malam hingga pukul 03:00 tubuh manusia memproduksi hormon melatonin yang membuat orang mengantuk. Kemudian, otak mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk melakukan detoksifikasi guna membersihkan zat-zat beracun yang diserap tubuh selama seharian.
Saya juga mencoba memberikan pemahaman ini kepada si kecil dengan cara yang sederhana. Biasanya saya akan mengatakan, “Yuk sayang, sudah waktunya bobo, sudah waktunya badan kamu dibersihkan. Jangan bobo kemalaman, karena saat bobo, badan kamu akan menghancurkan zat-zat jahat yang masuk ke dalam tubuh. Biar besok bangun tidur segar dan bisa main lagi.”
Itulah beberapa cara yang saya lakukan untuk mengajak anak tidur cepat.
Ditulis oleh Gemini Sagita, UGC Contributor theAsianparent.com
Artikel UGC Contributor lainnya:
Kisahku Menjalani Kehamilan yang Tak Disadari, Penuh Kekhawatiran!
6 Tips Mengasuh Batita di Tengah Pandemi Covid-19
Ini Ceritaku Jadi Ibu dari Lima Anak di Usia 33 Tahun
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.