Risiko mengalami sakit saat Buang Air Kecil (BAK) atau ayang-ayangan tentu saja bisa dialami siapa saja. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, kususnya para perempuan. Bahkan, ada pendapat yang mengatakan bahwa anyang anyangan tanda hamil, benarkah?
Perlu diketahui, perempuan yang sedang hamil memang sering kali buang air kecil. Kondisi ini memang merupakan salah satu keluhan umum yang menjadi tanda awal kehamilan. Penyebabnya, karena perubahan hormon dan membesarnya rahim yang menekan kandung kemih.
Benarkah anyang anyangan tanda hamil?
Nah, bila Bunda merasa anyang anyangan atau sakit saat buang air kecil, apakah hal ini menjadi pertanda kehamilan?
Sayangnya, jawabannya tidak. Pendapat yang mengatakan kalau ayang anyangan tanda hamil nyatanya tidak benar. Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri kalau ada beberapa ibu hamil pernah merasakannya di awal kehamilannya. Termasuk bagi perempuan yang sudah aktif melakukan hubungan seksual.
Kondisi ini justru merupakan pertanda adanya penyakit tertentu, misalnya bakterialis, klamidia, endometriosis, gonore, infeksi saluran kemih (ISK) atau penyakit yang berhubungan dengan kelamin lainnya.
Artikel terkait: Benarkah jerawat di dagu tanda hamil? Ini penjelasannya!
Penyebab anyang-anyangan saat buang air kecil
Kondisi paling umum yang menyebabkan anyang-anyangan adalah infeksi saluran kemih (ISK). Ibu hamil juga sangat rentan mengalami kondisi ini, karena dipengaruhi oleh hormon kehamilan dan perubahan ukuran rahim. Sehingga mengakibatkan kandung kemih tertekan, dan pengosongan urine menjadi terganggu.
Jika Anda memiliki infeksi saluran kemih, Anda mungkin mengalami satu atau lebih dari gejala berikut:
- Nyeri atau terbakar (tidak nyaman) saat buang air kecil
- Perasaan ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Perasaan urgensi saat Anda buang air kecil
- Darah atau lendir dalam urin
- Kram atau rasa sakit di perut bagian bawah
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Menggigil, demam, berkeringat, bocornya urin (inkontinensia)
- Bangun dari tidur untuk buang air kecil
- Perubahan jumlah urin, lebih atau kurang
- Air seni yang terlihat keruh, berbau busuk atau kuat luar biasa
- Nyeri, tekanan, atau nyeri di area kandung kemih
- Ketika bakteri menyebar ke ginjal Anda mungkin mengalami sakit punggung, menggigil, demam, mual, dan muntah.
Bila Anda merasakan gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal ini perlu segera dilakukan agar infeksi tidak menyebar dan menyebabkan komplikasi lain yang berbahaya.
Beberapa cara untuk meredakan anyang-anyangan
Anyang-anyangan atau dalam istilah medis disebut disuria, dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan terkadang membuat Anda lebih sering buang air kecil. Untuk meredakan gejalanya, perlu diketahui dulu apa yang menjadi penyebab anyang-anyangan. Beberapa obat ini mungkin akan diresepkan oleh dokter Anda:
1. Antibiotik
Bila anyang-anyangan disebabkan karena infeksi seperti uretritis atau vaginitis, minum obat antibiotik adalah pilihan yang terbaik. Tapi, pastikan dulu Anda telah berkonsultasi dengan dokter. Antibiotik ini tentu harus diresepkan oleh dokter.
2. Obat antijamur
Anyang-anyangan juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang abnormal di vagina atau saluran kencing. Mengonsumsi obat antijamur mungkin akan disarankan oleh dokter. Lagi-lagi, obat ini juga harus diresepkan langsung oleh dokter ya.
3. Obat pereda nyeri
Mengonsumsi obat pereda nyeri juga dapat membantu mengatasi anyang-anyangan. Obat pereda nyeri misalnya paracetamol dan ibuprofen. Obat pereda nyeri ini banyak dijual di apotek tanpa resep dokter. Namun tetap harus diperhatikan petunjuk pemakaiannya. Tetap harus mengikuti dosis yang tertera di petunjuknya.
Meredakan anyang-anyangan dengan cara alami
Ada beberapa cara meredakan anyang-anyangan dengan cara alami, yang mungkin bisa Anda coba di rumah, yaitu sebagai berikut:
- Berendam air hangat
- Banyak minum air putih
- Bersihkan organ intim dengan cara yang benar, yaitu dari arah depan ke belakang. Hal ini bertujuan agar bakteri tidak berpindah dari anus ke sauran kecing.
Bila cara alami ini tidak juga membuahkan hasil, sebaiknya segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter urologi. Pemeriksaan fisik atau laboratorium mungkin akan diperlukan. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah kewaspadaan Bunda, ya.
***
Referensi: Healthline, American Pregnancy, medical news today, mayoclinic
Baca juga
Vagina gatal, waspadai risiko infeksi jamur pada vagina
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.