Tahukah Bunda bahwa 1 dari 3 orang perempuan mengalami inkontinensia urin atau sulit menahan buang air kecil setelah melahirkan? Terlebih bagi perempuan yang telah melahirkan secara normal.
Apakah Anda salah satunya, Bunda?
Apa Itu Inkontinensia Urin?
Dilansir dari Pregnancy Birth&Baby, inkontinensia urin adalah keluarnya urin dari kandung kemih secara tidak disengaja atau tidak tertahankan. Kondisi sulit menahan buang air kecil ini banyak dialami oleh ibu baru setelah melahirkan.
Tingkat keparahan inkontinensia dapat berkisar dari kebocoran kecil hingga hilangnya kendali kandung kemih sepenuhnya.
Fakta tentang kondisi sulit menahan buang air kecil juga dipaparkan oleh Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) saat ditemui theAsianparent Indonesia di RS. YPK Mandiri, Menteng. Ia memaparkan bahwa kondisi ini membuat ibu baru sering tidak bisa menahan keluarnya air kemih saat beraktivitas, terutama ketika sedang bersin, batuk atau tertawa.
Untungnya, ada cara untuk memperbaiki dan bahkan menyembuhkan inkontinensia urin, termasuk penanganan yang lebih awal.
Baca juga : Ini dia perubahan yang Bunda alami saat hamil
Penyebab Sulit Menahan Buang Air Kecil Setelah Melahirkan
Saat Anda hamil, Anda memproduksi hormon yang meregangkan otot dan jaringan yang menopang kandung kemih, usus, dan rahim. Kelompok otot dan jaringan ini disebut dasar panggul.
Saat posisi bayi Anda turun melalui vagina untuk dilahirkan, dasar panggul meregang selama beberapa waktu. Kombinasi hormon dan otot yang meregang membuat otot yang mengontrol kandung kemih melemah. Hal ini dapat menyebabkan keluarnya urin secara tidak sengaja.
“Satu dari tiga perempuan dalam kehidupan mengalami kondisi sulit menahan buang air kecil dan risiko meningkat pada usia manula,” tegas dr. Budi.
Ia juga menjelaskan, meskipun laki-laki bisa mengalaminya namun perempuan lebih berisiko mengalami sulit menahan buang air kecil karena otot dasar panggul perempuan mudah melemah.
Berdasarkan penelitian dr. Budi mengatakan bahwa berat janin lebih dari 3.200 gram dan saat Bunda mengejan lebih dari 60 menit akan kemungkinan 72% otot urinari terlepas. Ia menambahkan, sebanyak 50% perempuan pasca melahirkan mengalami inkontinensia urin dan 80%-90% dapat pulih sendiri pada rentang waktu 3-9 bulan.
“Biasanya tiga bulan setelah melahirkan keluhan ini akan hilang dengan sendirinya. Tapi, ada juga yang sampai sembilan bulan. Ini masih dianggap wajar, namun kalau sudah lebih dari 9 bulan setelah melahirkan masih mengalami keluhan inkontinensa urine, sebaiknya segera periksa ke dokter.”
Cara Mengatasi Sulit Menahan Buang Air Kecil Setelah Melahirkan
Kondisi sulit menahan buang air kecil setelah melahirkan ini tentu saja bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan, tidak sedikit akan mengganggu aktivitas seksual.
Untuk itulah, dr. Budi mengingatkan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mencegah terjadinya keluhan akibat adanya gangguan pada organ panggul ini. Karena itu, perlu dilakukan skrining dengan cepat, sederhana dan bukan diagnostik.
Perawatannya akan bergantung pada jenis inkontinensia yang Anda alami dan seberapa parahnya.
1. Kompres Air Es
Segera setelah melahirkan, Anda perlu memberikan waktu pada dasar panggul untuk pulih. Beri es pada area perineum selama beberapa hari pertama dan banyak istirahat.
2. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan sederhana pada gaya hidup Anda juga dapat membantu, seperti menurunkan berat badan saat hamil, makan lebih banyak serat, minum lebih banyak air, dan mengurangi aktivitas fisik.
3. Latihan Dasar Panggul
Anda bisa memulai latihan kontraksi dasar panggul yang lembut saat Anda berbaring. Otot-otot di sekitar kandung kemih, usus dan rahim dapat dilatih, dikencangkan dan dilatih seperti otot-otot lain di tubuh. Latihan ini sangat mudah dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Tahan selama 3 detik, istirahat selama 15 detik, dan ulangi sebanyak 3 kali. Cobalah untuk membuat penahan yang lebih lama jika Anda bisa. Latihan ini dapat membantu mencegah masalah kandung kemih jangka panjang.
Faktor Risiko Inkontinensia Urin
Anda lebih mungkin mengalami sulit menahan buang air kecil setelah melahirkan jika Anda:
- Memiliki masalah kandung kemih atau usus sebelum hamil – kemungkinan besar akan bertambah buruk setelah melahirkan.
- Masalah kandung kemih selama kehamilan.
- Melahirkan anak pertama.
- Melahirkan bayi yang besar.
- Mengalami persalinan yang lama, terutama persalinan kala II yang panjang.
- Mengalami kesulitan melahirkan, seperti perlu dijahit, robek, atau memerlukan alat bantu persalinan, seperti forcep atau vakum.
- Wanita yang menjalani operasi caesar juga bisa mengalami masalah kandung kemih, terutama setelah operasi caesar ketiga, wanita juga memiliki kemungkinan yang sama untuk mengalami masalah kandung kemih dibandingkan wanita yang melahirkan secara normal.
Kapan Harus ke Dokter?
Bagi sebagian wanita, hal ini bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan, sementara sebagian lainnya ada juga yang merasa keluhan ini tidak benar-benar pulih.
Jika Anda mengalaminya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter, perawat kesehatan, atau dokter ahli. Masalah ini harus ditangani sejak dini agar dapat mengurangi risiko yang lebih berat atau menjadi masalah seumur hidup.
Pencegahan
Ada cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah masalah kandung kemih setelah melahirkan, di antaranya:
- Minumlah 6 hingga 8 cangkir cairan sehari, sesuai dengan saran dokter.
- Hindari minuman yang mengandung gula atau kafein, karena dapat mengiritasi kandung kemih.
- Makan makanan tinggi serat dengan 2 potong buah, 5 porsi sayur, dan 5 porsi sereal/roti per hari.
- Pastikan Anda memiliki berat badan yang sehat.
- Berhenti merokok.
- Berolahragalah setidaknya selama 30 menit hampir setiap hari. Olahraga yang ideal adalah jalan kaki, aerobik low impact, bersepeda, berenang, latihan beban ringan atau kelas senam hamil.
- Lakukan latihan dasar panggul secara teratur.
- Pergi ke toilet segera ketika Anda ingin buang air kecil atau air besar, tidak menahannya.
- Duduklah dengan benar di toilet.
- Hindari sembelit, karena ini akan membebani otot dasar panggul Anda.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami infeksi saluran kemih.
- Tidak melakukan hal-hal berikut ini: mengangkat beban berat, gerakan melompat-lompat, latihan yang mengharuskan Anda menahan napas, latihan yang membuat Anda lebih banyak berdiri menggunakan satu kaki, atau mengangkat pinggul saat Anda bertumpu pada tangan atau lutut.
Itulah ulasan tentang kondisi sulit menahan buang air kecil setelah melahirkan. Semoga bermanfaat.
***
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.