ISK pada ibu hamil atau infeksi saluran kemih merupakan salah satu risiko yang tidak bisa diabaikan dan dianggap remeh.
Pasalnya, ISK pada ibu hamil memiliki beragam risiko yang membahayakan pada kesehatan janin.
Bagaimana cara mencegahnya? Cek di bawah ini ya, Bunda.
Artikel terkait: Waspada! Puluhan Ibu Hamil Terinfeksi Hepatitis B, Apa Saja Bahayanya?
Apa Itu ISK pada Ibu Hamil?
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi pada sistem kemih. ISK adalah infeksi bakteri paling umum yang dialami bumil selama kehamilan.
ISK dapat terjadi di berbagai bagian saluran kemih, termasuk kandung kemih (sistitis), uretra (uretritis) atau ginjal (pielonefritis).
Terkadang ketika ISK berkembang dan bakteri terdeteksi di saluran kemih, Anda mungkin tidak memiliki gejala infeksi. Ini dikenal sebagai bakteriuria asimtomatik.
Siapa pun bisa mendapatkan ISK.
Infeksi bakteri ini jauh lebih umum pada perempuan daripada pria dan juga lebih mungkin terjadi pada orang yang sangat muda dan orang tua, demikian dikutip laman Pregnancy Birth Baby.
Artikel terkait: Ibu hamil terinfeksi cacing kremi, bahayakah bagi janin?
Bagaimana Cara Diagnosis Infeksi Salurah Kemih pada Bumi?
WebMD menulis, tes ISK dapat dilakukan dengan menjalani tes urine.
Dokter Anda akan mengujinya untuk bakteri dan sel darah merah dan putih.
Kultur urine juga dapat diperiksa. Ini menunjukkan jenis bakteri apa yang ada di urine.
Sementara itu, laman Pregnancy Birth Baby menjelaskan, kebanyakan ibu hamil ditawarkan tes urine, biasanya pada kunjungan antenatal pertama mereka atau segera setelahnya.
Bunda mungkin perlu mengulangi tes urine jika Anda memiliki riwayat ISK, memiliki gejala ISK, memiliki sampel yang terkontaminasi atau jika dokter Anda berpikir Anda berisiko tinggi terkena ISK.
Jika Anda sering mengalami ISK, Bunda mungkin juga memerlukan tes tambahan seperti USG ginjal Anda.
Artikel terkait: USG 4 Dimensi, Apa Kelebihan dan Kekurangannya Dibanding 2D dan 3D?
Apa Komplikasi yang Mungkin Terjadi?
Dalam kasus yang jarang terjadi, kemungkinan komplikasi ISK adalah mengalami Pielonefritis, yaitu ISK yang menyerang ginjal.
WebMD menulis, jika bumil mendapat Pielonefritis saat hamil dapat menyebabkan:
- Persalinan prematur
- Infeksi parah
- Sindrom gangguan pernapasan dewasa
- Anemia
- Infeksi jangka panjang.
Artikel terkait: Berbahaya bagi Ibu dan Janin, Kenali Risiko dan Gejala Anemia Saat Hamil!
Apa Bahaya Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil?
Terkait dengan infeksi saluran kemih pada ibu hamil, dr. Neni Anggraeni Sp.OG menegaskan bahwa infeksi saluran kemih atau yang kerap disingkat dengan sebutan ISK ini memang berbahaya.
Perlu diketahui bahwa infeksi saluran kencing merupakan sebuah kondisi yang bisa terjadi akibat bakteri yang berasal dari luar tubuh masuk melalui saluran kencing yang mencapai bagian uretra.
Infeksi saluran kencing terjadi ketika bakteri menyerang bagian tertentu dari sistem saluran kencing yang terdiri atas ginjal, ureter, kandung kencing, dan uretra.
Artikel Terkait : 5 Cara Menjaga Kesehatan Ibu Hamil
Dokter Neni mengatakan bahwa selama masa kehamilan, ibu hamil memang lebih rentan menderita infeksi saluran kemih.
Hal ini dikarenakan adanya tekanan rahim pada sistem kemih saat kehamilan dapat mengganggu aliran alami urine yang dapat memicu munculnya infeksi saluran kemih.
Bahkan, sekitar 10% ibu hamil memang berisiko mengalami infeksi saluran kencing.
Oleh karena itulah ibu hamil perlu lebih waspada dan tidak menganggap sepele jika mengalami ISK.
Seperti yang dijelaskan dr. Neni, “Memang kalau tidak segera diatasi, infeksi saluran kemih pada ibu hamil ini bisa berbahaya. Risikonya, infeksi tersebut bisa menimbulkan infeksi pada ginjal dan berujung dengan menyebabkan bayi lahir prematur,” tegasnya.
Artikel terkait: 8 Penyebab Warna Urine Kuning Pekat Saat Hamil, Bahayakah Kondisi Ini?
Apa Saja Gejala ISK pada Ibu Hamil?
Bunda, ada beberapa gelaja ISK yang perlu diwaspadai, yaitu timbulnya rasa nyeri, rasa tidak nyaman, hingga muncul rasa panas seperti terbakar saat sedang berkemih.
Namun sayangnya, tidak semua ISK menunjukkan gejala, sehingga penting bagi Bunda untuk lebih hati-hati.
Beberapa gejala lain yang berkaitan, di antaranya:
- Selalu merasa ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Mengalami adanya tekanan maupun nyeri di area kandung kemih.
- Merasakan nyeri saat berhubungan seksual.
- Sering bangun tidur pada malam hari untuk buang air kecil.
- Terdaoat darah maupun lendir dalam urin.
- Jumlah urin menjadi sangat banyak atau sangat sedikit.
- Aroma air seni yang sangat menyengat atau busuk.
- Tak jarang merasakan demam dan berkeringat.
- Tubuh merasa menggigil dibandingkan biasanya.
- Mengalami inkontinensia atau tidak bisa menahan urine.
Selain gejala-gejala di atas, bakteri pada saluran kemih pun bisa menyebar ke area ginjal.
Bila ini terjadi, biasanya Bunda akan merasakan beberapa gejala tambahan berikut ini.
- Mengalami demam tinggi
- Mual dan muntah
- Menggigil secara tiba-tiba
- Mengalami sakit punggung
Artikel Terkait : Irish Bella didiagnosis ISK saat hamil, ini gejala dan risiko yang perlu diwaspadai
Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih pada Bumil?
Untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih pada bumil, dr. Neni menegaskan agar Bunda lebih menjaga kesehatan dan kebersihan saluran kencing.
“Ya, yang paling utama area vagina memang harus dibersihkan dengan benar. Dengam begitu bisa mencegah terjadinya infeksi pada saluran kencing dan tersebarnya kuman,” tegasnya.
Cara lain untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih ini, tentu saja dengan memenuhi asupan gizi serta perbanyak minum.
Bunda pun tentu sudah cukup memahami bahwa kebutuhan cairan selama hamil akan berbeda.
Untuk itu, ibu hamil memang disarankan untuk minum air putih lebih banyak, setidaknya 8 sampai 10 gelas per harinya. Dengan begitu, bisa mencegah dehidrasi dan terjadinya ISK.
“Jadi, jika memang sudah timbul keinginan untuk berkemih, jangan ditahan-tahan ya, Bun,” tambah dr. Neni.
Sementara itu laman Pregnancy Birth Baby menerangkan, mencegah kemungkinan ISK dapat dengan melakukan hal berikut:
- Minumlah 6-8 gelas air setiap hari dan jus cranberry tanpa pemanis secara teratur.
- Hilangkan makanan olahan, jus buah, kafein, alkohol, dan gula.
- Konsumsi Vitamin C (250 hingga 500 mg), Beta-karoten (25.000 hingga 50.000 IU per hari) dan Seng (30-50 mg per hari) untuk membantu melawan infeksi.
- Jangan menunda buang air kecil dan kosongkan kandung kemih Anda sepenuhnya saat Anda buang air kecil.
- Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan.
- Hindari hubungan seksual saat Anda sedang dirawat karena ISK.
- Setelah buang air kecil, keringkan (jangan digosok), dan jaga kebersihan area genital Anda. Pastikan Anda menyeka dari depan ke belakang.
- Hindari menggunakan sabun yang kuat, douche, krim antiseptik, semprotan kebersihan kewanitaan, dan bedak.
- Ganti pakaian dalam dan celana dalam setiap hari.
- Hindari memakai celana ketat.
- Kenakan pakaian dalam berbahan katun atau katun yang nyaman
- Jangan berendam di bak mandi lebih dari 30 menit atau lebih dari dua kali sehari.
Artikel terkait: Dehidrasi pada Ibu Hamil Sangat Berbahaya, Ini Tanda dan Cara Mencegahnya!
Bagaimana Perawatan dan Penanganan ISK pada Ibu Hamil?
Apa saja pilihan pengobatannya?
Sebagian besar ISK selama kehamilan diobati dengan antibiotik.
Dokter Anda akan meresepkan antibiotik yang aman untuk kehamilan tetapi tetap efektif membunuh bakteri di tubuh Anda.
Jika ISK Anda telah berkembang menjadi infeksi ginjal, Anda mungkin perlu minum antibiotik yang lebih kuat atau diberikan versi intravena (IV), demikian sebagaimana dikutip dari Healthline.
Nah, Bun, bila mengalami gejala ISK pada ibu hamil di atas, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter ya untuk penanganan yang lebih cepat dan tepat.
***
Baca Juga:
Ketahui Pentingnya Air Putih untuk Ibu Hamil, Ini Manfaat dan Dampak Dehidrasi
Perjuangan Memiliki Anak Ketiga, Didiagnosis ISK hingga Sakit Ginjal saat Hamil
7 Hal Ini Penting Dilakukan Setelah Berhubungan Badan Agar Vagina Sehat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.