Siapa bilang bayi tidak butuh aktivitas fisik? Nyatanya, tubuh yang bergerak aktif, sesuai dengan usianya tentu saja, dapat memberikan sejumlah manfaat fisik hingga kognitif. Nah, kali ini theAsianparent akan mengulas secara lengkap berbagai gerakan senam bayi, olahraga untuk ibu dan bayi, serta manfaatnya untuk si kecil.
Setelah memiliki buah hati, Parents tetap bisa, kok, rutin berolahraga. Tanpa perlu meninggalkan si kecil, Parents justru bisa mengajak mereka untuk ikut berolahraga bersama.
Kedekatan yang terjalin dengan si kecil juga akan semakin erat. Untuk lebih lengkapnya, yuk, simak gerakan senam bayi dan beberapa latihan yang bisa Parents coba bersama dengan si kecil berikut ini.
Pengaruh Senam Bayi terhadap Perkembangannya
Dalam beberapa bulan pertama kehidupannya, bayi belajar berbagai keterampilan yang ia butuhkan. Mulai dari mengangkat kepala, berguling, lalu duduk secara mandiri.
Selanjutnya, antara usia 6-9 bayi mulai belajar merangkak. Meski terlihat sederhana, proses belajar merangkak sebenarnya cukup rumit. Bayi perlu mengoordinasikan gerakan lengan dan kaki, serta mengembangkan kekuatan otot di lengan, bahu, dan kaki untuk menopang berat badannya.
Semua tahapan perkembangan bayi dapat distimulasi dengan berbagai aktivitas sederhana, termasuk senam bayi. Gerakan senam membantu bayi mengembangkan keterampilan motorik kasar, motorik halus, serta koordinasi tubuh.
Artikel terkait: 7 Terapi Anak Belum Bisa Jalan, Latihan di Rumah hingga Perawatan Fisioterapi
10 Gerakan Senam Bayi dan Olahraga untuk Ibu serta Bayi
1. Tummy Time
Di masa awal kehidupannya, bayi menghabiskan waktu dengan berbaring telentang. Untuk itu, si kecil butuh latihan fisik sederhana lewat tummy time. Akvititas ini akan membantu menguatkan otot leher, lengan, bahu, punggung, dan perutnya.
Cara melakukan tummy time pun sangat sederhana. Pertama, tempatkan bayi di kasur atau permukaan lantai yang dialasi selimut. Kemudian, secara perlahan posisikan bayi tengkurap sambil ajak ia berinteraksi dengan bermain atau bercerita. Lakukan gerakan ini sebanyak 2-3 sehari dengan durasi 3 hingga 5 menit.
2. Gerakan Mengayuh Sepeda
Senam bayi berikutnya adalah gerakan mengayuh sepeda. Sama seperti tummy time, aktivitas ini bisa dilakukan beberapa hari setelah bayi lahir.
Gerakan mengayuh sepeda bermanfaat untuk melatih kaki, pinggul, lutut, dan perut bayi. Selain melatih fleksibilitas, gerakan ini juga membantu menyendawakan bayi dengan mendorong udara dari sistem pencernaannya.
Cara melakukannya juga mudah sekali, Parents. Baringkan bayi kemudian gerakkan kakinya dengan lembut seolah-olah ia sedang mengayuh sepeda.
3. Football Hold
Gerakan sederhana lainnya yang bisa dilakukan si kecil sejak usia dini yaitu football hold. Mirip dengan tummy time, aktivitas fisik ini juga membantu memperkuat otot leher bayi.
Caranya, pegang tubuh bayi menghadap lantai di bawah lengan Parents. Pastikan lengan Parents menopang perut dan dada bayi sepenuhnya. Saat bayi melihat ke bawah dan sekelilingnya, ia berlatih memperkuat otot lehernya.
4. Sit Up
Jangan bayangkan gerakan sit up ala orang dewasa yang cukup intens, ya, Parents. Sit up untuk bayi sesederhana menarik bayi yang telentang ke posisi duduk.
Senam bayi yang satu ini bertujuan memperkuat otot-otot di bahu, inti, lengan, dan punggung si kecil. Ini sekaligus melatih si kecil membangun keseimbangannya.
Cara melakukannya, baringkan bayi di kasur, kemudian pegang lengan bawahnya dan tarik perlahan ke arah Parents. Latihan ini bisa dilakukan saat bayi berusia sekitar 2 bulan atau saat ia sudah bisa menopang kepalanya.
Pada awalnya, Parents mungkin hanya dapat menarik bayi ke atas sejauh 3-5 cm. Namun, seiring bertambahnya usia, ia akan maju ke posisi duduk penuh.
5. Assisted Crawling
Sesuai namanya, latihan ini bertujuan untuk melatih bayi merangkak. Caranya, ambil handuk dan lipat beberapa kali memanjang kemudian baringkan bayi di atasnya.
Dengan kedua tangan, angkat kedua sisi handuk sehingga dada bayi berada di atas handuk, tetapi tidak menyentuh lantai, angkat dada dan perut bayi ke atas saat lengan dan kakinya sedikit menjuntai ke lantai. Ini akan membantu bayi terbiasa dengan gerakan merangkak.
Artikel terkait: 7 Cara agar Kaki Bayi Kuat Berdiri Melalui Latihan dan Pijatan Lembut
6. Gerakan Plank Walk untuk Ibu dan Bayi
Plank walk merupakan gerakan sederhana yang melibatkan ibu dan bayi. Gerakan ini dapat melatih otot lengan, punggung, dan perut dapat dengan mudah Parents lakukan.
Sebelum melakukannya persiapkan matras terlebih dahulu sebagai alas. Kemudian posisikan si kecil di atas matras dengan posisi tengkurap. Kemudian Parents juga bisa melakukan hal yang hampir sama dengan si kecil.
Akan tetapi, posisi tengkurap yang Parents lakukan hanya bagian kaki dan tangan yang menempel di matras. Setelah itu, posisikan tangan dengan siku tertekuk. Secara bergantian tekuk siku kiri dan kanan, kemudian luruskan kembali.
Untuk melatih pernapasan, Parents bisa menarik napas secara berulang saat mengubah posisi siku dan tangan pada gerakan plank walk ini.
7. Gerakan Russian Twist untuk Ibu dan Bayi
Beralih dari gerakan sebelumnya, selanjutnya adalah gerakan russian twist. Gerakan ini dapat melatih otot perut, lengan, dan juga punggung.
Ubah posisi Parents dengan posisi duduk, kemudian tekuk lutut Parents dengan sedikit terbuka. Setelah itu, angkat si kecil dengan kedua tangan Parents. Sambil bersiap melakukannya, Parents juga bisa mengajak bercanda dan bercengkerama si kecil.
Angkat si kecil dari kanan ke kiri secara bergantian. Hal ini tentu saja akan membuat si kecil merasa seperti sedang bermain, padahal hal tersebut merupakan salah satu gerakan untuk berolahraga.
Lakukan gerakan russian twist ini sambil menarik napas. Pastinya, suasana penuh keseruan akan membuat si kecil bergembira karena seakan sedang diajak bermain oleh ibunya.
8. Baby Weight Squats
Sambil menggendong si kecil, berdirilah dengan kepala menghadap ke depan dan dada tegak. Posisikan kaki selebar bahu atau sedikit lebih lebar, lalu dorong pinggul ke belakang dan ke bawah seolah-olah Anda sedang duduk di kursi imajiner. Pastikan paha sejajar dengan lantai dan lutut berada di atas pergelangan kaki.
Setelah menurunkan badan, angkat kembali badan dalam posisi berdiri tegak seperti semula. Lakukan sepuluh repetisi, istirahat, geser bayi ke sisi lain, lalu lakukan dua set lagi.
9. Walking Lunges
Ini merupakan gerakan senam yang pastinya sangat seru untuk si kecil. Parents akan berjalan sambil melakukan lunges dan di saat yang sama menggendong si kecil.
Langkah pertama, gendong bayi dalam posisi yang nyaman sambil berdiri tegak dan melihat lurus ke depan. Lalu ambil langkah besar ke depan dengan kaki kanan, tekuk kedua lutut 90 derajat.
Jaga lutut depan dan pergelangan kaki tetap stabil, sementara lutut belakang mendekati lantai, tumit terangkat. Dorong kaki belakang dan langkahkan kaki bersama-sama. Geser bayi ke sisi lain dan ulangi dengan kaki yang berlawanan.
10. Gerakan Crunch, Bermanfaat bagi Ibu dan Bayi
Untuk gerakan yang terakhir yang bisa Parents lakukan bersama si kecil adalah crunch. Gerakan ini dapat melatih badan bagian bawah Parents.
Posisikan tubuh Parents seperti sedang berbaring di atas matras, kemudian tekuk lutut Parents ke arah atas. Sambil melakukannya Parents bisa mengangkat si kecil dengan kedua tangan dan memosisikannya di atas kaki Parents. Tekuk lutut Parents secara berulang ulang sambil mengayun ayunkan si kecil.
Manfaat Senam Bayi dan Olahraga Bersama si Kecil
1. Merangsang Kecerdasan Bayi
Saat melakukan senam atau gerakan olahraga, kedua sisi otak bayi bekerja. Seluruh bagian otak dilatih sehingga mendorong kemampuan berpikir si kecil.
2. Senam Bayi Menguatkan Tulang
Gerakan senam memungkinkan tubuh bayi menahan beban dalam rentang yang tergolong aman. Ini kemudian mendorong tubuhnya menempatkan tekanan normal pada tulang dan merangsang pembentukan kepadatan tulang.
Artikel terkait: Normalkah Bayi 9 Bulan Belum Bisa Duduk Sendiri? Berikut Penjelasannya
3. Senam Bayi Dapat Meningkatkan Koordinasi Tubuh
Saat melakukan senam, telinga, mata, otot, dan persendian bayi bekerja sama untuk menciptakan sebuah gerakan. Dengan kata lain, gerakan senam bayi juga mendorong keterampilan motorik kasar dan halus, serta membangun koordinasi dan kesadaran tubuh.
4. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Sosialisasi
Saat bayi melakukan aktivitas fisik, baik bersama orang tua atau teman sebayanya, tentu ada komunikasi di dalamnya. Bayi juga didorong untuk berpartisipasi dan berinteraksi sosial dengan orang lain.
5. Senam Bayi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Sejak Dini
Dalam senam, anak-anak dihadapkan pada stimulus yang berbeda dan didorong untuk mencoba keterampilan baru setiap saat. Bayi sejak dini diajarkan tentang usaha, ketekunan, dan keberhasilan. Ini secara langsung mengajari mereka bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri.
6. Membangun Bonding antara Bayi dengan Orang Tua
Menghabiskan 15 hingga 45 menit dengan bayi saat berolahraga bersama membantu memperkuat ikatan Parents dengan si kecil. Di saat yang sama, ia juga mendapatkan energi positif yang mengalir dari Parents ketika berolahraga.
Nah, itulah beberapa gerakan senam bayi serta gerakan olahraga untuk ibu dan anak yang bisa Parents lakukan bersama si kecil. Gerakan-gerakan tersebut nyatanya juga memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang si kecil. Jadi, mau mulai dari gerakan yang mana dulu, nih, Parents?
Artikel diupdate oleh: Titin Hatma
Baca juga:
Inilah 12 Gerakan Baby Gym Bantu Tumbuh Kembang Bayi
Perkembangan Bayi 4 Bulan, Sudah Bisa Apa Saja? Simak Panduan Lengkapnya!
Panduan Lengkap Perkembangan Bayi 6 bulan: Fisik, Kognitif, Sosial, dan Bahasa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.