Apakah normal jika bayi 9 bulan belum bisa duduk sendiri? Duduk merupakan kemampuan dasar bayi yang harus ia miliki untuk nantinya berkembang menjadi kemampuan lain seperti merangkak atau berdiri dan berjalan.
Akan tetapi, Parents mungkin merasa khawatir jika setelah menginjak usia 9 bulan bayi masih belum bisa duduk sendiri tanpa bantuan. Normalkah hal ini? Mari simak penjelasan berikut ini!
Artikel Terkait: Khawatir Bayi Belum Bisa Duduk? Ini 6 Cara untuk Melatihnya
Normalkah Bayi 9 Bulan Belum Bisa Duduk Sendiri?
Sumber: Freepik
Otot-otot yang dibutuhkan bayi untuk duduk berkembang secara bertahap sejak ia lahir hingga akhirnya cukup kuat untuk menopang tubuhnya dan duduk sendiri. Bayi akan belajar secara bertahap untuk duduk sendiri mulai dari usia tiga bulan hingga sembilan bulan.
Pada usia tiga hingga empat bulan, otot leher dan kepala bayi akan menguat dengan cepat. Ia akan belajar mengangkat dan menahan kepalanya saat ia berbaring tengkurap atau ketika melakukan tummy time.
Di usia ini bayi juga akan mencari cara untuk menopang diri di atas lantai dan menahan dadanya untuk naik, mirip seperti gerakan push up.
Kemudian di usia lima hingga enam bulan, bayi seharusnya sudah bisa duduk dengan bantuan sandaran dan mengangkat kepala. Punggungnya sudah lurus jika didudukkan.
Sebagian bayi bahkan sudah bisa duduk dalam posisi tripod yang kedua kaki keluar ke samping dan tangannya berada di antara kaki untuk menopang tubuhnya.
Selanjutnya saat ia telah menginjak usia tujuh hingga delapan bulan, bayi mungkin sudah bisa duduk tanpa sandaran atau ditopang. Tangannya sudah tak lagi menopang badan dan sudah bebas menjelajah. Bayi juga bisa belajar cara berputar saat duduk untuk meraih mainan.
Pada titik ini bayi mungkin bisa duduk dari posisi berbaring tengkurap dan mendorong tangannya ke atas. Mungkin juga ia masih belum seimbang sepenuhnya dan bisa jatuh jika ia bersandar ke satu sisi untuk meraih sesuatu.
Hampir semua bayi sudah bisa duduk sendiri pada saat mereka berusia sembilan bulan. Namun, bagaimana bayi 9 bulan masih belum bisa duduk sendiri?
Memang perkembangan anak berbeda-beda, tetapi ini mungkin merupakan tanda keterlambatan keterampilan motorik kasar.
Jika bayi Parents belum bisa duduk sendiri pada usia sembilan bulan, hubungi dokter spesialis anak. Akan lebih baik untuk bertindak lebih cepat terutama jika bayi mendekati usia 9 bulan dan tidak dapat duduk dengan penyangga atau sandaran.
Penyebab Bayi 9 Bulan Belum Bisa Duduk Sendiri
Sumber: Freepik
1. Otot yang Lemah
Untuk dapat duduk tegak, bayi membutuhkan otot-otot yang kuat. Mereka perlu membangun kekuatan pada otot di leher, batang tubuh, dan tulang belakang. Jika salah satu atau seluruh otot-otot yang diperlukan untuk duduk ini lemah, maka bayi tidak akan bisa menguasai kemampuan untuk duduk.
2. Kelahiran Prematur
Bayi prematur umum mengalami keterlambatan perkembangan dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Bayi prematur lahir sebelum mereka siap, oleh karena itu hampir semua bayi prematur membutuhkan perawatan ekstra.
Mereka cenderung memiliki masalah kesehatan dan keterlambatan perkembangan selama tahun-tahun awal kehidupan, dan terkadang setelahnya. Kelahiran prematur juga dapat mengakibatkan otot berkembang lebih lambat sehingga mereka kesusahan untuk mempelajari berbagai kemampuan motorik kasar seperti duduk.
3. Kelainan Genetik
Kelainan genetik tertentu seperti down syndrome memiliki karakteristik fisik tertentu di antaranya hypotonia (tonus otot rendah), kelemahan atau kelonggaran pada ligamen yang menyebabkan kurangnya fleksibilitas pada sendi, dan tenaga yang lemah.
Anak-anak dengan down syndrome tidak mengembangkan keterampilan motorik dengan cara yang sama seperti anak normal, bahkan beberapa tidak berkembang dengan sempurna.
Artikel Terkait: Waktu yang Tepat Bayi Menggunakan Bumbo Seat, Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
4. Gangguan Saraf dan Otot
Gangguan neuromuskular akan memengaruhi saraf yang mengontrol otot dan saraf yang menyampaikan informasi sensorik kembali ke otak. Sel saraf (neuron) mengirim dan menerima pesan listrik ke dan dari tubuh untuk membantu mengontrol otot.
Ketika neuron menjadi tidak sehat atau mati, komunikasi antara sistem saraf dan otot terputus. Akibatnya, otot melemah dan terbuang (atrofi).
Beberapa jenis gangguan neuromuskular meliputi:
- Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)
- Penyakit Charcot-Marie-Tooth
- Sklerosis ganda
- Distrofi otot
- Myasthenia gravis
- Miopati
- Myositis, termasuk polymyositis dan dermatomyositis
- Neuropati perifer
- Atrofi otot tulang belakang
5. Kelainan Perkembangan
Menurut penelitian, anak-anak yang mengalami kelainan perkembangan seperti autisme juga mungkin memiliki cacat genetik yang memengaruhi otot.
Dari sekelompok anak dengan gangguan spektrum autisme yang dievaluasi untuk penyakit mitokondria (mutasi genetik yang memengaruhi bagian sel yang melepaskan energi, yang menyebabkan kelemahan otot dan tidak bisa melakukan aktivitas fisik dan olahraga) 65% di antaranya memiliki cacat dalam proses di mana sel memproduksi dan mensintesis energi di otot, atau cacat fosforilasi oksidatif di otot rangka.
Cara Membantu Bayi 9 Bulan Agar Bisa Duduk Sendiri
Sumber: Freepik
1. Dudukkan Bayi Sesering Mungkin
Dudukkan bayi di kursi bayi, kereta dorong, atau di pangkuan. Duduk di stroller sambil berjalan-jalan bisa menjadi cara yang baik untuk mengembangkan minat bayi untuk duduk.
Selain itu, Parents juga bisa mencoba melatihnya duduk di kasur atau play mat menggunakan sandaran seperti bantal yang empuk. Semakin sering bayi berlatih duduk, maka semakin besar kemungkinan ia mencoba duduk sendiri tanpa bantal sandaran atau dipegangi. Ajak bayi bermain atau menyanyi agar ‘latihan’ duduknya tetap menyenangkan.
2. Biarkan Bayi Bermain di Lantai
Jika sering mendudukkan bayi tidak membuahkan hasil, maka cobalah alternatif lain yaitu meletakkan bayi di lantai. Lebih banyak waktu di lantai dibandingkan mendudukkan bayi di kursi diketahui dapat membantu menumbuhkan kemandirian untuk bayi mencoba belajar duduk sendiri.
Sediakan play mat atau alas seperti selimut di lantai sebagai tempat bermain bayi. Biarkan ia bermain di lantai dengan mainan-mainannya setidaknya 2 atau 3 kali sehari.
3. Berikan Bayi Sesuatu untuk Dipegang
Untuk melatih keseimbangannya, berikan bayi sesuatu untuk dipegang ketika ia didudukkan. Bayi bisa berlatih duduk sambil memegang bola atau mainan. Parents pun dapat memegang tangan bayi untuk membantunya menstabilkan tubuhnya sambil bernyanyi atau bergoyang mengikuti irama musik.
4. Latihan Duduk
Pilihan lain untuk latihan duduk adalah dengan membaringkan bayi di punggungnya, kemudian pegang lengannya dan tarik perlahan ke arah posisi duduk. Latihan ini menstimulasi kekuatan otot perut dan kekuatan inti perut.
5. Pancing dengan Mainan
Letakkan mainan di depan kaki bayi saat ia duduk. Ia mungkin akan berusaha meraihnya dengan cara bertumpu pada tangannya. Selain itu, mainan juga bisa ditaruh di bagian atas kaki bayi untuk menarik perhatiannya, lalu angkat mainan setinggi matanya. Bayi mungkin akan meraihnya sambil duduk, dan bahkan duduk sendiri sambil memegang mainan di tangannya.
6. Beri Anak Kesempatan untuk Memecahkan Masalahnya
Saat bayi berlatih untuk duduk, tetap berada di dekat mereka untuk siaga menangkap jika bayi goyah atau akan jatuh. Selebihnya, biarkan si kecil tetap bereksplorasi dan bereksperimen dengan gerakan tubuh mereka sendiri.
Artikel Terkait: Benarkah Duduk Posisi Huruf W Berbahaya bagi Anak? Ini Kata Ahli
Hal yang Harus Bunda Perhatikan
Sumber: Freepik
Saat bayi belajar duduk menggunakan bantuan benda seperti bantal, jangan tinggalkan bayi tanpa pengawasan saat ia duduk dengan disangga.
Setelah bayi sudah cukup mahir untuk duduk sendiri, kembangkanlah kemandirian mereka lebih jauh dengan melatih ia duduk dari posisi berbaring. Ini akan membantu memperkuat otot inti tubuhnya dan membuat ia lebih percaya diri.
Apabila bayi belum bisa duduk sendiri di usia 9 bulan, waspadai tanda-tanda lain dari keterlambatan motorik yaitu:
- Otot kaku atau tegang
- Bayi terlihat lemas, lelah, dan mudah oleng
- Hanya menggerakkan satu tangannya saja
- Tidak memiliki kontrol kepala yang kuat
- Tidak menjangkau dan membawa benda ke mulut
Jika Parents menduga anak mengalami keterlambatan perkembangan, segeralah berkonsultasi pada spesialis anak. Anak akan mendapatkan penanganan yang tepat misalnya terapi untuk menguatkan otot dan mengejar ketertinggalannya.
Kesimpulannya, Parents perlu khawatir jika bayi 9 bulan belum bisa duduk sendiri arena hal tersebut bisa jadi mengindikasikan adanya keterlambatan perkembangan. Tetap stimulasi bayi untuk dapat belajar duduk sendiri dengan sabar dan telaten, ya.
Baca Juga:
Penasaran Bayi 9 Bulan Bisa Apa? Simak Tumbuh Kembangnya Berikut Ini!
Panduan dan menu MPASI untuk bayi 9 bulan yang bisa Bunda contek
14 Ide Aktivitas dan Permainan Bayi Usia 9 Bulan, yang Penting Kreatif!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.