Sembelit pada Anak: Gejala, Penyebab, Pencegahan, Mengatasi

Jangan anggap sepele kondisi sembelit pada anak. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa membuat anak tidak nyaman.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sembelit umum sekali terjadi pada anak. Penyebabnya ada banyak, salah satunya sudah pasti karena kurang serat. Namun, biasanya sembelit pada anak ini hanya bersifat sementara.

Segera setelah Bunda mengubah pola makan dan asupan nutrisinya, masalah pencernaan anak berangsung pulih. Bila buah hati Anda juga sedang mengalami sembelit, ini cara mengatasi dan mencegahnya agar tidak terulang kembali, Bunda.

Kondisi Sembelit pada Anak

Sumber: Freepik

Bunda, apakah buah hati Anda pernah mengeluh sakit di bagian duburnya saat buang air besar? Setelah Anda tanya, ternyata rasa sakit itu diakibatkan dari fesesnya yang keras dan sulit dikeluarkan. 

Sedih rasanya melihat ekspresi si kecil ketika berjuang selama BAB. Serta, tidak sedikit anak yang merasa trauma setelah mengalaminya.

Sembelit atau konstipasi adalah kondisi di mana feses atau tinja terasa keras dan kering sehingga sangat sulit dikeluarkan dan bisa berakibat menyakitkan. Kondisi ini jika tidak segera diobati, gejalanya bisa bertambah parah. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Healthy Children, pola usus (kapan dan seberapa sering tinja dikeluarkan) bervariasi dari anak ke anak, seperti halnya pada orang dewasa. Apa yang normal untuk anak Anda mungkin berbeda dari apa yang normal untuk anak lain.

Akan tetapi, kebanyakan anak memiliki kebutuhan buang air besar atau bowel’s movement (BM) 1 atau 2 kali sehari. Sementara anak lainnya mungkin BM setiap 2 hingga 3 hari.

Artikel terkait: BAB Bayi Keras? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasi Sembelit!

Gejala Sembelit pada Anak

Sumber: Freepik

Ini tanda dan gejala sembelit pada anak:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Tidak BAB sampai dengan 2-3 hari atau BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu. 
  • Feses keras, kering, dan sulit dikeluarkan.
  • Sakit saat buang air besar.
  • Sakit perut.
  • Ada bekas tinja cair atau pucat di pakaian dalam anak –tanda tinja tertahan di rektum, disebut dengan istilah encopresis
  • Ada darah pada permukaan tinja yang keras.
  • Anak merasa takut BAB karena kemungkinan rasa sakit di rektumnya usai BAB. 
  • Anak mengejan kesakitan.

Terkadang, anak dengan konstipasi yang parah dapat mengeluarkan feses yang terlihat seperti diare. Ketika anak menahan tinja, tinja akan menumpuk dan volumenya menjadi lebih banyak dan besar sehingga rektumnya membentang. Feses yang cair seperti diare itulah yang disebut encopresis

Bila sulit bagi si kecil dan Anda menangani sembelit ini, periksakan kondisinya ke dokter.

Jumlah Serat Seimbang yang Dibutuhkan Anak

Apakah Bunda tahu berapa banyak serat yang dibutuhkan si kecil, terutama saat anak sedang mengalami sembelit? Tiap anak membutuhkan asupan serat yang berbeda menyesuaikan kebutuhan energi, usia, dan berat badannya. 

Berikut ini dua rumusan panduan serat yang disarankan untuk buah hati Anda: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Makan 5! 

Cara sederhana untuk memastikan anak mendapatkan cukup serat adalah dengan membuat pilihan makanan yang sehat. Jika anak makan setidaknya 5 porsi buah dan sayuran setiap hari bersama dengan makanan lain yang merupakan sumber serat yang baik, sebenarnya tidak perlu menghitung gram serat.

Tambahkan 5! 

Jika Anda merasa terbantu untuk melacak total gram serat yang dimakan anak, tambahkan 5 ke usia anak. Misalnya, anak berusia 5 tahun membutuhkan sekitar 10 gram serat setiap hari.

Beberapa makanan yang tinggi serat adalah kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.

Berikut ini contoh jenis dan jumlah serat yang dibutuhkan anak Anda:

Jenis Serat yang Baik untuk Anak

Jumlah yang Direkomendasikan

Apel dengan kulitnya

3,5 gram

Pir dengan kulitnya

4,6 gram

Peach dengan kulitnya

2,1 gram

Rasberry (1 cangkir)

5,1 gram

Brokoli (1 batang)

5 gram

Wortel (1 cangkir)

4,6 gram

Kol (1 cangkir)

2,1 gram

Kacang merah (1/2 cangkir)

7,4 gram

Kacang lima (1/2 cangkir)

2,6 gram

Kacang polong putih (1/2 cangkir)

3,1 gram

Sereal gandum utuh (1 cangkir)

4 gram

Roti gandum utuh (1 helai)

1,7 gram

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyebab Sembelit pada Anak 

Sumber: Freepik

Sembelit umumnya terjadi karena kotoran atau tinja bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan sehingga menyebabkan tinja menjadi keras dan kering.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan sembelit pada anak-anak. Di antaranya:

1. Pola Makan Kurang Sehat

Tidak cukup mengonsumsi buah dan sayuran atau kurang cairan dapat menyebabkan sembelit pada anak. Pada bayi biasanya terjadi di masa peralihan dari ASI eksklusif ke MPASI. Sementara pada anak yang lebih besar terjadi karena kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang rendah serat seperti burger, kentang goreng, atau makanan ringan.

2. Kurang Minum

Kebiasaan anak malas minum juga membuat kerja usus menjadi sulit dan menyebabkan sembelit pada anak.

3. Malas ke Toilet

Terlalu asyik bermain kerap membuat anak menunda-nunda BAB. Atau bisa jadi anak menunda BAB karena tidak nyaman menggunakan toilet umum –saat sedang bepergian. Hal ini akan membuat feses semakin keras dan sulit untuk dikeluarkan. 

4. Trauma Kesakitan

BAB yang menyakitkan yang disebabkan oleh tinja yang besar dan keras dapat menyebabkan anak merasa trauma. Ia merasa khawatir, BAB membuat ia kembali mengejan dan merasa kesakitan sehingga merasa perlu untuk menghindari kebutuhan yang satu ini. 

5. Toilet Training

Bila anak memulai pelatihan toilet terlalu cepat, ia mungkin akan memberontak dan menahan BAB dan ini bisa menjadi kebiasaan yang tidak disengaja yang sulit diubah di kemudian hari. 

6. Perubahan Rutinitas

Setiap perubahan dalam rutinitas anak yang menyebabkan stres, seperti perjalanan, cuaca panas atau stres, dapat memengaruhi fungsi usus. Anak-anak juga lebih mungkin mengalami sembelit ketika mereka pertama kali mulai sekolah di luar rumah. 

7. Obat-obatan

Obat antidepresan tertentu dan berbagai obat lain juga dapat menyebabkan sembelit pada anak.

8. Alergi Susu Sapi

Alergi terhadap susu sapi atau terlalu banyak mengonsumsi produk susu (keju dan susu sapi) terkadang bisa menyebabkan sembelit pada anak.

9. Faktor Genetik

Anak yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami konstipasi (entah itu ibu atau ayahnya) lebih mungkin mengalami konstipasi. Ini mungkin karena faktor genetik atau lingkungan yang sama.

10. Kondisi Medis

Memang ini kasus yang jarang, tetapi sembelit pada anak bisa menunjukkan malformasi anatomi, masalah metabolisme atau sistem pencernaan, atau kondisi lain yang mendasarinya.

Artikel terkait: Sembelit pada Bayi: Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Menanganinya

Langkah Pencegahan Sembelit

Sumber: Freepik

  1. Biasakan anak untuk banyak minum setiap pagi hari. Hal ini akan membantu feses bergerak lebih mudah melewati usus.
  2. Dukung anak untuk mengonsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan sereal gandum utuh serta roti. Serat dapat membantu tubuh anak Anda membentuk tinja yang lunak dan besar serta membantu membersihkan usus dengan menggerakkan usus keluar. Asupan yang direkomendasikan untuk serat adalah 14 gram untuk setiap 1.000 kalori dalam makanan si kecil. 
  3. Pastikan anak-anak mendapatkan cukup olahraga. Aktivitas fisik dapat membantu peristaltik usus untuk bergerak. Sekalipun hanya olahraga ringan seperti berlari, bermain sepeda, dan lain-lain.
  4. Bantu anak mengembangkan kebiasaan BAB secara rutin.
  5. Ajari anak untuk rutin ke toilet, terutama sesudah makan.
  6. Jadilah suportif. Bila Anda ingin memberikan reward atas keinginannya BAB, berikan reward berdasarkan usahanya bukan hasilnya. 
  7. Jika anak mengonsumsi obat yang menyebabkan konstipasi, tanyakan dokternya untuk meresepkan obat yang lain. 

Artikel terkait: Bayi Sembelit? Coba Atasi dengan 6 Tips Ini, Bunda!

Makanan untuk Mencegah/Mengatasi Sembelit

Sumber: Freepik

1. Labu

Labu mengandung kadar air yang tinggi. Kandungan serat dan air yang terdapat pada labu amat baik bagi pencernaan.

2. Sayuran Hijau

Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan brokoli dapat dicerna dengan mudah, selain kaya akan serat dan air.

3. Buah-buahan

Membiasakan anak mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan air, seperti semangka, pepaya, dan jeruk. Selain buah tersebut dapat memperlancar proses BAB, pun mampu meningkatkan gerakan usus.

4. Yoghurt

Anak yang terkena sembelit amat baik bila mengonsumsi yoghurt. Sebab, yoghurt banyak mengandung bakteri baik yang amat berperan dalam proses pencernaan. Selain itu, juga kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan bagi perkembangan anak.

5. Tepung Terigu dan Gandum

Berikan makanan yang terbuat dari tepung terigu atau gandum karena banyak mengandung serat dan berguna untuk meningkatkan kesehatan anak.

***

Jika anak sudah trauma dan tidak mau lagi mencoba BAB, ada baiknya Bunda berkonsultasi ke dokter atau menggunakan obat yang bisa membantu mempelancar proses BAB.

Akan tetapi, yang harus dihindari adalah memberikan obat pencahar kepada anak. Lebih baik menggunakan obat mengatasi sembelit pada anak yang tidak memengaruhi kerja usus secara ekstrem, melainkan melalui anal.

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang

Baca juga:

Anak sembelit? Ini yang perlu Parents lakukan untuk mencegah anak sembelit

Jangan Berlebihan! 7 Makanan Ini Bisa Bikin Sembelit

Ketika anak sembelit, apa yang harus dilakukan?