Salah satu hal yang patut Parents waspadai pada bayi adalah sembelit. Meskipun merupakan hal yang umum, sembelit pada bayi seringnya sulit dikenali, terutama jika si Kecil masih berusia kurang dari tiga tahun.
Apa sih, ciri-ciri si Kecil sembelit?
- Rewel tanpa penyebab yang jelas (bukan karena lapar, ngompol, terluka, atau demam)
- Muntah lebih sering daripada biasanya.
- BAB lebih jarang dari biasanya (minimal tiga kali dalam seminggu)
- Si kecil harus ngeden lebih dari 10 menit dan kesakitan sebelum dapat BAB.
- Fesesnya kering dan keras.
- Terdapat darah pada fesesnya
Jangan dulu panik, si Kecil kemungkinan tidak mengalami sembelit jika ia tetap banyak buang air kecil, dan mengalami kenaikan berat badan yang normal.
Sebagian besar penyebab bayi sembelit berkaitan dengan pola makannya, namun pola makan tersebut juga dipengaruhi hal-hal lain seperti:
1. Peralihan dari ASI ke MPASI
Sistem pencernaan bayi akan mengalami penyesuaian terlebih dahulu karna belum terbiasa dengan makanan padat yang harus dicerna dalam lambung, apalagi jika makanan padatnya minim serat.
2. Kekurangan cairan
Bayi yang tidak cukup terhidrasi, BAB-nya akan menjadi kering atau keras sehingga susah dikeluarkan.
3. Susu formula
Komposisi nutrisi susu formula berbeda dengan ASI, sehingga lebih sulit dicerna, dan tinja bayi lebih keras sehingga sulit untuk dikeluarkan.
Parents yang memiliki bayi yang lahir secara Caesar juga harus mewaspadai sembelit
Selain pola makan, sembelit pada bayi juga dapat disebabkan kondisi medis tertentu, misalnya saja bayi yang lahir secara Caesar.
Bayi yang lahir melalui persalinan normal terpapar bakteri usus ibu yang penting dalam pertumbuhan awal bakteri baik. Sedangkan bayi yang lahir melalui proses caesar, tidak mengalami kontak tersebut sehingga tidak ada yang memicu pertumbuhan awal bakteri baik bayi yang mampu menjaga keseimbangan pertumbuhan mikroflora dalam saluran pencernaan.
Karena kandungan bakteri baik di bayi yang dilahirkan cesar lebih sedikit dibandingkan dengan yang lahir normal, biasanya bayi yang lahir cesar rentan dengan masalah di saluran cernanya, seperti diare, sembelit, kolik dan lain-lain.
Lantas bagaimana mengatasi sembelit bayi?
1. Memberi minum air
Selain ASI, setelah bayi berusia 6 bulan, Parents boleh kok, memberi air putih sebagai tambahan cairan untuk si Kecil. Namun berikan secukupnya untuk mengatasi sembelit bayi.
2. Memberi jus buah
Jika setelah diberi air putih, gejala sembelit tetap ada, coba berikan jus apel, pum, atau pir dalam porsi kecil. Namun untuk mengatasi sembelit bayi, pastikan jus buah yang diberikan asli tanpa bahan tambahan (pemanis buatan, dsb)
3. Berikan MPASI yang tinggi serat secukupnya
Makanan berserat dapat membantu mengatasi sembelit pada anak. Namun, kebutuhan serat pada anak, khususnya usia bayi, berbeda dari orang dewasa. Hal ini karena sistem pencernaan bayi masih berkembang dan belum sempurna.
Maka itu, berikan anak asupan serat sesuai kebutuhannya. Pada anak usia 1-2 tahun kebutuhan serat sekitar 14 g atau 1000 kkal per hari.
Tambahkan serat dari sayuran dan buah setiap hari. Utamakan asupan serat dari buah-buahan berkulit yang bisa langsung dikonsumsi, seperti plum, aprikot, atau persik.
Namun, hindari memberikan asupan serat berlebihan ya, Parents. Bila kebanyakan serat, justru bisa menyebabkan bayi sembelit. Hindari juga sereal siap saji yang sudah diproses, dan buah yang menyebabkan konstipasi seperti pisang.
4. Batasi pemberian susu sapi
Jika si Kecil berusia lebih dari 18 bulan, Parents mungkin sudah memberinya susu sapi, namun batasi agar tidak lebih dari 500 mililiter (ml) per hari.
5. Mengubah atau mengganti susu formula
Hentikan atau ganti pemberian susu formula jika ada gejala si Kecil sembelit. Lalu perhatikan reaksinya apakah ada perubahan terhadap BAB-nya.
6. Konsumsi probiotik
Untuk Parents yang masih khawatir dengan bayi sembelit, beri bayi asupan cairan cukup, dan makanan berserat secukupnya. Selain itu, dalam hal mengatasi bayi sembelit, Parents dapat memberikan suplemen probiotik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan si Kecil.
Pilih suplemen probiotik yang aman untuk si Kecil, seperti Interlac yang mengandung Lactobacillus Reuteri Protectis sudah teruji klinis ampuh untuk mengatasi masalah saluran cerna pada bayi seperti sembelit, diare, kolik dan juga gumoh. Interlac juga satu-satunya probiotik dalam bentuk drop yang mudah diberikan pada bayi yang baru lahir. Cukup 1x kali sehari 5 tetes, maka kesehatan saluran cerna menjadi terjaga. Masalah kesehatan saluran cerna seperti diare, sembelit dan juga kolik menjadi teratasi.
Selain drop, Interlac juga tersedia dalam kemasan bubuk dan juga tablet yang bisa dikonsumsi untuk semua usia. Jangan lupa untuk selalu menyimpan Interlac di rumah untuk #temanbaikususmu, Parents!
7. Konsultasi pada dokter
Jika cara-cara tadi belum berhasil menghilangkan sembelit, segera konsultasikan dengan dokter, kalau-kalau ia membutuhkan pelembut tinja, dan terutama untuk bayi yang memiliki kondisi medis khusus.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.