Penyakit lidah pada dasarnya ada beberapa macam, seperti sariawan, lidah pecah-pecah, hingga radang lidah yang dalam istilah medis dikenal dengan sebutan glositis. Kondisi radang lidah sendiri dapat dikenali dari gejalanya yang khas. Yuk, cari tahu lebih lanjut apa saja gejala, penyebab, faktor risiko, hingga cara pengobatannya.
Radang Lidah atau Glositis: Jenis Hingga Pengobatannya
Apa itu Radang Lidah?
Lidah yang mengalami glositis atrofi. Gambar: The New England Journal of Medicine
Lidah merupakan organ kecil di dalam mulut yang memiliki peranan vital. Selain sebagai indera pengecap, lidah membantu mengunyah, menelan makanan, bahkan berkomunikasi. Namun, fungsi lidah bisa terganggu jika terjadi peradangan.
Glositis atau radang lidah adalah kondisi yang menyebabkan lidah membengkak, berubah warna, dan terjadi perubahan tekstur pada permukaannya. Glositis dapat menyebabkan papila (tonjolan kecil di permukaan lidah) menghilang. Papila sendiri mengandung ribuan sensor kecil yang berperan saat kita makan.
Peradangan lidah tidak bisa diabaikan begitu saja, ya, Parents. Sebab, radang parah yang mengakibatkan pembengkakan dan kemerahan dapat menimbulkan rasa sakit dan bisa mengubah cara kita makan dan berbicara.
Artikel terkait: Lidah Putih pada Bayi Tak Selalu Disebabkan ASI, Begini Cara Mengatasinya
Jenis Glositis
Radang lidah atau glositis tidak hanya ada satu jenis, melainkan ada beberapa, di antaranya:
1. Glositis akut
Glositis akut adalah peradangan pada lidah yang muncul secara tiba-tiba dan seringkali memiliki gejala yang parah. Jenis glositis ini biasanya berkembang selama reaksi alergi.
2. Glositis kronis
Radang lidah kronis adalah peradangan pada lidah yang terus berulang. Jenis radang ini mungkin mulai muncul sebagai gejala dari kondisi kesehatan lainnya.
3. Glositis atrofi
Glositis atrofi, juga dikenal sebagai glositis Hunter, terjadi ketika banyak papila hilang. Hal ini menyebabkan perubahan warna dan tekstur lidah. Jenis glositis ini biasanya membuat lidah tampak mengkilap.
4. Glositis Romboid Median
Jenis radang lidah lainnya adalah glositis romboid median. Glositis yang satu ini disebabkan oleh infeksi jamur Candida.
Gejala Radang Lidah
Gejala glositis dapat berbeda pada masing-masing individu. Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh faktor penyebab munculnya glositis itu sendiri. Adapun gejala umum atau ciri-ciri radang lidah meliputi:
- Lidah bengkak
- Sakit di lidah
- Rasa terbakar atau gatal di lidah
- Perubahan tekstur permukaan lidah akibat perubahan ukuran dan bentuk papila
- Warna permukaan lidah yang berbeda
- Kehilangan kemampuan untuk berbicara atau makan dengan benar
- Kesulitan menelan
Penyebab Radang Lidah
Lidah yang mengalami peradangan. Gambar: Canva
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan radang lidah, berikut beberapa di antaranya.
1. Reaksi Alergi
Reaksi alergi terhadap obat-obatan, makanan, dan iritasi potensial lainnya dapat memperburuk papila dan jaringan otot lidah. Adapun yang termasuk iritan adalah pasta gigi dan jenis obat tertentu, seperti obat hipertensi.
2. Penyakit
Jenis penyakit tertentu yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh juga dapat menyerang otot dan papila lidah. Terutama, jenis penyakit yang terjadi akibat defisiensi gizi, seperti penyakit celiac, kekurangan energi protein, dan anemia pernisiosa.
Penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh seperti Sjögren’s Syndrome juga dapat menyebabkan perubahan pada mulut yang berujung pada glositis.
Artikel terkait: Mengenal ‘Tongue Tied’ yang Menyebabkan Bayi Susah Menyusu
3. Infeksi
Infeksi bakteri, virus, dan jamur semuanya dapat menyebabkan glositis. Namun, herpes oral dan infeksi jamur adalah infeksi yang paling mungkin menyebabkan glositis.
Herpes simpleks, virus yang menyebabkan luka dingin dan lecet di sekitar mulut misalnya, dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri di lidah.
4. Kekurangan Zat Gizi Tertentu
Asupan gizi yang tidak tercukupi juga ternyata bisa menjadi pemicu terjadinya peradangan pada lidah. Tubuh yang kekurangan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 mungkin akan mengembangkan glositis.
Zat besi berfungsi mengatur pertumbuhan sel dengan membantu tubuh membuat sel darah merah yang membawa oksigen ke organ, jaringan, dan otot. Rendahnya kadar zat besi dalam darah dapat menyebabkan rendahnya kadar mioglobin.
Mioglobin sendiri adalah protein dalam sel darah merah yang penting untuk kesehatan otot, termasuk jaringan otot lidah. Itulah alasan rendahnya kadar zat besi dalam darah dapat memicu glositis.
5. Cedera pada Mulut
Kondisi lidah juga dipengaruhi oleh trauma akibat luka pada mulut. Cedera di area mulut, seperti luka kecil akibat kawat gigi atau luka bakar karena makanan panas, dapat menyebabkan lidah meradang dan membengkak.
Ketika kawat gigi menyebabkan glositis, seseorang akan lebih berisiko mengalami glositis kronis. Hal itu lantaran risiko cedera berulang pada mulut dan lidah.
Selain itu, kebiasaan menggertakkan gigi atau bruxism juga dapat menyebabkan peradangan lidah. Permukaan gigi yang kasar atau tajam dan pemasangan gigi palsu yang kurang pas pun bisa jadi pemicu.
Faktor Risiko
Seseorang lebih mungkin berisiko mengalami radang lidah jika:
- Mengalami luka mulut
- Suka mengonsumsi makanan pedas
- Memakai kawat gigi atau gigi palsu yang mengiritasi lidah
- Menderita herpes
- Kadar zat besi yang rendah
- Memiliki alergi makanan
- Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
Diagnosis
Jika mengalami gejala glositis, Parents dapat mengunjungi dokter gigi maupun dokter umum. Pada saat pemeriksaan, profesional medis akan mengambil riwayat medis dan menilai gejala yang dilaporkan.
Dokter kemudian akan memeriksa mulut dan lidah pasien secara menyeluruh. Mereka akan mencatat kelainan pada permukaan lidah dan mencari adanya lecet atau benjolan di lidah atau gusi.
Mungkin dokter juga akan mengambil sampel air liur untuk pengujian lebih lanjut. Selain itu, pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk memastikan adanya kekurangan gizi tertentu atau penyakit lain yang memicu glositis.
Artikel terkait: Geographic tounge pada anak, kenali gejalanya sebelum jadi bahaya
Terapi Pengobatan
Perawatan untuk glositis biasanya mencakup kombinasi obat-obatan dan perawatan di rumahan.
1. Obat Radang Lidah
Antibiotik dan obat lain yang menghilangkan infeksi dapat diresepkan jika radang dipicu oleh infeksi. Dokter mungkin juga meresepkan kortikosteroid topikal untuk mengurangi kemerahan dan nyeri.
2. Menjaga Kebersihan Rongga Mulut
Menyikat gigi dua kali sehari dengan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi berfluoride dapat meningkatkan kesehatan lidah, gusi, dan gigi. Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi secara lebih maksimal. Ini dapat membantu meringankan gejala yang terkait dengan glositis dan mencegah kondisi tersebut terjadi lagi.
3. Hindari Makanan dan Minuman yang Memperparah Glositis
Saat terjadi radang, hindari semua jenis makanan pedas dan makanan panas yang dapat menciptakan sensasi terbakar di lidah. Hindari pula jenis makanan dan minuman asam seperti tomat dan jus jeruk. Minuman bersoda, kopi, minuman beralkohol, serta rokok juga yang dapat membuat radang menjadi lebih parah.
4. Perbanyak Minum Air Putih
Mencukupi kebutuhan cairan setiap hari tidak hanya akan menghilangkan rasa haus, tetapi juga dapat mempercepat proses penyembuhan. Air putih memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh, termasuk meningkatkan kelembapan lidah dan membantu penyerapan zat gizi.
5. Berkumur dengan Air Garam Hangat
Rutin berkumur dapat meningkatkan kesehatan rongga mulut. Hanya saja, penggunaan obat kumur yang terlalu keras dan mengandung alkohol tidak dianjurkan saat terjadi radang lidah.
Sebagai gantinya, Parents dapat berkumur dengan air garam hangat setiap beberapa jam untuk mengurangi rasa tidak nyaman di lidah.
Caranya, campurkan satu sendok makan garam dengan segelas air hangat, kemudian aduk hingga larut. Berkumurlah menggunakan air garam ini sekitar 30 detik.
Jika gejala radang lidah tidak hilang setelah beberapa waktu, segera cari bantuan medis. Dalam kasus di mana lidah bengkak parah dan mulai menghalangi saluran udara, Parents harus segera mencari pertolongan medis darurat karena pembengkakan tersebut dapat mengindikasikan kondisi medis yang serius.
****
Baca juga:
3 Cara Membersihkan Lidah Bayi yang Perlu Parents Ketahui
Intai Kaum Pria, Ketahui Gejala dan Faktor Risiko Pemicu Lidah Berbulu
Bayi terlahir dengan sindrom langka lidah besar menjulur ini akhirnya bisa tersenyum
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.