Parents, pernahkah mendengar apa itu lidah berbulu?
Lidah berbulu atau hairy tongue adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagian permukaan atas pada lidah yang tidak normal. Ini adalah salah satu kondisi yang umum terjadi, berlangsung sementara, dan tidak berbahaya.
Definisi
Kendati bisa menimpa semua usia, lidah yang berbulu lebih sering ditemukan pada usia yang lebih tua. Uniknya, kondisi ini juga lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Pada lidah yang berbulu, terdapat kumpulan jaringan penutup lidah yang rusak. Biasanya, lidah ditutupi oleh tonjolan yang berbentuk kerucut yang biasa disebut filiform papillae. Umumnya, papillae ini memiliki panjang sekitar 1 milimeter.
Karena lidah berbulu, tonjolan yang harusnya kecil ini menjadi lebih besar dan wujudnya seperti rambut kecil. Rambut ini bisa tumbuh hingga 18 milimeter panjangnya. Adanya protein kulit yang menumpuk atau keratin membuat lidah berubah warna, seringnya menjadi coklat atau hitam tergantung faktor penyebabnya.
Menurut American Academy of Oral Medicine, hairy tongue diperkirakan memengaruhi sekitar 13 persen populasi, Di Amerika Serikat sendiri, prevalensi bervariasi dan umumnya terjadi pada individu yang mengalami kecanduan obat tertentu.
Artikel terkait: Tidak Bisa Sembarangan, Begini Aturan Minum Antibiotik yang Benar
Gejala
Adapun gejala lidah yang berbulu, antara lain sebagai berikut:
- Terjadi perubahan warna pada lidah, keseringannya menghitam
- Tekstur lidah terlihat berbulu
- Perubahan rasa atau ada rasa menyerupai logam di mulut
- Bau mulut
- Adanya sensasi tersedak atau menggelitik karena papila tumbuh berlebihan
- Mual
Mengapa Lidah Berbulu?
Adanya bakteri atau organisme lain yang berkumpul di papila menjadi penyebab kondisi lidah yang berbulu seperti ini bisa terjadi. Merujuk Mayo Clinic, beberapa faktor berikut juga bisa menjadi penyebabnya:
- Perubahan bakteri normal atau kandungan ragi di mulut setelah penggunaan antibiotik
- Kebersihan mulut yang buruk
- Mulut kering (xerostomia)
- Penggunaan obat kumur secara teratur yang mengandung zat pengoksidasi yang mengiritasi, seperti peroksida.
- Kebiasaan merokok
- Minum kopi atau teh hitam dalam jumlah berlebihan
- Konsumsi alkohol yang berlebihan
- Makan makanan lunak yang tidak membantu menggosok sel kulit mati dari lidah Anda
- Menjalani terapi radiasi di area kepala atau leher
- Penggunaan obat intravena
- Orang positif HIV
Seseorang yang menderita lidah berbulu sangat mungkin akan mengeluh tersedak saat menelan. Selain itu, dapat pula terjadi sensasi menggelitik pada atap mulut atau bagian belakang tenggorokan akibat filiformis papillae yang terlalu panjang. Bau mulut juga dapat timbul karena bakteri yang menempel.
Artikel terkait: Penyebab Orang Lebih Sering Digigit Nyamuk: Bukan Karena Darah Manis!
Mencegah dan Mengobati
Kabar baiknya, tidak diperlukan perawatan medis untuk kondisi satu ini mengingat hanya berlangsung sementara. Dengan catatan, lidah berbulu ini tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Pencegahan dan pengobatannya dilakukan melalui perubahan gaya hidup yang memicu timbulnya kondisi seperti ini.
Salah satunya lebih rajin merawat kebersihan mulut dengan baik yakni dengan menggosok gigi dan menyikat lidah menggunakan alat khusus pembersih lidah atau tongue scarper.
Lebih lanjut, berikut kiat yang bisa dilakukan:
- Hentikan penggunaan obat yang dapat menimbulkan lidah berbulu tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
- Hindari kebiasaan buruk seperti merokok atau mengisap tembakau untuk memulihkan kesehatan mulut.
- Sikat gigi dua kali sehari pada pagi hari dan malam sebelum tidur. Jangan lupa bersihkan permukaan atas lidah. Jika merasakan mual saat menggosok area bagian belakang, mulailah perlahan dari bagian tengah menuju depan kemudian ulangi lagi dari bagian yang lebih belakang.
- Gunakan dental floss untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi.
- Gunakan obat kumur antiseptik untuk membantu membunuh bakteri dan mengurangi risiko penumpukan protein pada lidah.
- Jangan mengonsumsi teh dan kopi secara berlebihan.
Bila cara ini tidak berhasil, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau obat antijamur untuk menghilangkan bakteri atau ragi seperti tretinoin (Retin-A). Pemotongan papila melalui pembedahan dengan laser atau bedah listrik menjadi jalan akhir bilamana kondisi lidah berbulu tidak kunjung membaik.
Parents, semoga informasi ini bermanfaat!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
7 Cara Mengobati Sakit Gigi dengan Bahan Alami di Rumah
3 Cara Membersihkan Lidah Bayi yang Perlu Parents Ketahui
Lidah Putih pada Bayi Tak Selalu Karena ASI, Begini Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.