Apakah berhubungan saat kehamilan tua itu aman dan adakah posisi berhubungan yang bagus saat hamil 9 bulan?
Pertanyaan satu ini kerap muncul sebab rasa khawatir dengan kondisi janin ketika berhubungan.
Faktanya, ibu hamil tetap boleh berhubungan dengan posisi tertentu.
Lantas bagaimana posisi dan kondisi ibu hamil yang diperbolehkan? Parents, yuk simak penjelasaannya bersama!
Artikel terkait: 9 Posisi bercinta tiap trimester agar ibu hamil mudah capai orgasme
Berhubungan Intim Saat Hamil 9 Bulan, Amankah?
Parents, sudah banyak penelitian yang mengungkap bahwa melakukan hubungan intim ketika ibu hamil sudah mengandung 9 bulan tetap aman, baik bagi sang ibu dan bayi jika dilakukan dengan benar.
Mengutip dari laman Vinmec, saat hamil, jika kehamilannya normal, hubungan intim aman dan ibu hamil tak perlu khawatir bakal mempengaruhi janin.
Kehamilan normal adalah mereka yang tidak masuk ke dalam kelompok berisiko kelahiran prematur atau keguguran.
Jika Anda termasuk ke dalamnya, dokter tidak akan menyarankan untuk melakukan seks.
Faktanya, jika kehamilannya normal, penis suami tak dapat mencapai janin.
Pasalnya, air mani tidak bisa masuk ke dalam rahim karena serviks memiliki sumbatan yang tebal dan kental, yang membantu mencegah bakteri dan air mani.
Selama orgasme, rahim akan kontraksi lebih kuat dan janin bergerak lebih banyak, namun hal tersebut tidak membahayakan.
Selain itu, hubungan intim di tiga bulan terakhir masa kehamilan justru membantu pasangan kian dekat, tidur lebih nyaman, dan juga baik untuk mempersiapkan kelahiran buah hati.
Posisi Berhubungan yang Bagus Saat Hamil 9 Bulan
Akan tetapi, ibu hamil tetap harus berhati-hati dengan perubahan tubuh selama kehamilan dan menyesuaikan postur tubuh agar hubungan intim tetap nyaman dan aman.
Berikut beberapa posisi berhubungan yang direkomendasikan oleh ahli:
1. Spooning
Mengutip New Kids Center, posisi pertama yang dianjurkan adalah spooning.
Cara ini dilakukan dengan posisi ibu berbaring menyamping, kemudian suami berada di belakang dengan gaya seperti menyendok dan melakukan penetrasi dari belakang.
Posisi tersebut memudahkan suami mengakses area yang diperlukan dan ibu hamil tak mengeluarkan banyak energi.
2. Woman on Top
Woman on top adalah posisi kedua yang terbilang lebih aman.
Sebab, tidak ada beban yang menekan area perut, selain itu ibu hamil juga dapat mengatur kecepatan dan kedalaman penetrasi.
Namun, hindari guncangan terlalu cepat dan gerakan terlalu kencang demi menjaga posisi bayi dalam rahim yang dapat membuatnya stres.
3. Side by Side
Dalam posisi ini, ibu hamil dan suami saling berhadapan.
Anda mungkin perlu menyesuaikan posisi untuk menekuk lutut dan mengistirahatkan kedua kaki di atas pinggulnya.
Karena saling berhadapan satu sama lain, posisi ini mampu menciptakan intimasi tanpa ada rasa kurang nyaman saat berbaring terlentang.
4. Modified Missionary
Dijelaskan oleh My Baby Manual, posisi klasik ini mungkin bukan yang terbaik untuk masa akhir kehamilan.
Pasalnya perut yang membesar lebih menyulitkan Anda dan pasangan, juga berisiko memberi tekanan pada rahim.
Akan tetapi, ibu hamil bisa mencoba posisi yang sedikit dimodifikasi dengan menggunakan bantal untuk mengganjal tubuh.
Pastikan suami dapat menopang dirinya, sehingga tidak bersandar pada area perut ibu.
Lebih mudahnya lagi, ibu hamil berbaring telungkup dengan bagian bawah tubuh berada di tepi tempat tidur dan lutut ditekuk.
Kemudian suami dapat berlutut atau berdiri (tergantung pada ketinggian tempat tidur) di antara kedua kaki Anda.
Artikel terkait: 6 Posisi Bercinta Saat Hamil yang Aman dan Menyenangkan
Pengalaman Bunda dari Komunitas theAsianparent
Pertanyaan serupa pernah ditanyakan oleh para Bunda dalam komunitas theAsianparent.
Beberapa Bunda lainnya pun membagikan pengalaman mereka berdasarkan anjuran dari dokter kandungannya, “Boleh banget. Malah dianjurkan rutin, dan dikeluarin di dalam buat membantu kontraksi dan jalan untuk bayi,” ungkap Suharyanti.
Selaras dengan pengalaman Bunda Suharyanti, pengguna akun Nadia Zariska juga menyebut jika dokter kandungan menganjurkannya sebagai induksi alami.
Pertanyaan Populer
1. Berapa kali sehari berhubungan saat hamil 9 bulan?
Tidak ada larangan frekuensi berhubungan selama kehamilan normal, dan berdasarkan anjuran dari dokter.
2. Kenapa berhubungan intim hamil 9 bulan terasa sakit?
Rasa sakit muncul bisa disebabkan oleh panggul yang mulai meregang dan melebar.
Ini menandakan Anda sudah siap untuk melahirkan, vagina mengering, aliran darah berubah, iritasi, hingga pendarahan.
***
Parents, itulah beberapa posisi berhubungan yang bagus saat hamil 9 bulan.
Semoga artikel ini dapat membantu dan pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum berhubungan.
Baca juga:
Berhubungan saat Hamil Bayi Sungsang Bisa Membuat Posisi Bayi Normal, Benarkah?
Ini Tips Berhubungan Seks Setelah Melahirkan, Dijamin Aman dan Nyaman
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.