Bunda sedang menanti persalinan buah hati? Masa ini adalah masa yang dinanti-nanti. Salah satu saran yang sering dilontarkan pada waktu ini adalah untuk melakukan hubungan seksual. Lalu apakah ada anjuran posisi berhubungan agar bayi cepat lahir?
Bagi bunda yang belum juga melahirkan padahal sudah melewati hari perkiraan lahir, mungkin mulai merasa gelisah dan khawatir. Banyak masukan dan tips yang Bunda lakukan agar mempercepat datangnya waktu persalinan. Namun, benarkah berhubungan badan merupakan salah satu caranya?
Dapatkah Hubungan Seks Merangsang Kontraksi?
Terdapat beberapa alasan yang mendasari berhubungan seks dapat merangsang kontraksi pada ibu hamil. Jika Bunda berada pada trimester kedua atau ketiga, Bunda mungkin sudah mulai akan merasakan rahim mengeras setelah berhubungan seks. Ini terjadi akibat kontraksi yang dialami setelah orgasme atau karena adanya peningkatan aktivitas fisik.
Kondisi tersebut dapat memicu kontraksi palsu atau dikenal dengan istilah Braxton-Hicks.
Ini biasanya akan hilang dengan beristirahat cukup atau ketika Anda mengubah posisi, jadi ini bukanlah masalah besar. Namun, Bunda harus tetap memerhatikan dengan seksama, karena pada waktu tertentu kontraksi tersebut merupakan sungguhan.
Berikut beberapa teori yang mendukung anggapan bahwa hubungan seks dapat merangsang kontraksi:
- Sperma mengandung senyawa lipid yang menghasilkan efek seperti hormon yang disebut prostaglandin. Faktanya, para ilmuwan mengatakan bahwa dari semua zat dengan kandungan prostaglandin yang diproduksi oleh tubuh, sperma merupakan memiliki bentuk paling pekat. Selama berhubungan seksual, ketika ejakulasi memasuki vagina, prostagladin ini akan disimpan di dekat serviks. Keberadaan senyawa ini dapat membantu melembutkan bagian tersebut untuk mempersiapkan pelebaran dan bahkan dapat menyebabkan rahim berkontraksi.
- Kontraksi rahim yang dihasilkan oleh orgasme pada perempuan juga dapat menyebabkan persalinan. Meskipun tetap ada kemungkinan Bunda hanya mengalami Braxton-Hicks, tetapi jika tekanan tersebut cukup kuat dengan ritme yang stabil, ini bisa jadi kontraksi sungguhan.
- Saat Bunda mengalami orgasme, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut dengan oksitosin. Ini juga disebut “hormon cinta” karena berperan dalam hubungan romantis, seks, reproduksi, dan bahkan ikatan antara pengasuh dan bayi. Hormon ini juga merupakan bentuk alami dari Pitocin yakni hormon sintetis yang mungkin Bunda terima melalui infus jika menjalani induksi formal di rumah sakit.
Artikel Terkait: Bolehkah Berhubungan Seks Saat Hamil 9 Bulan? Ini Faktanya!
Studi Mengenai Posisi Berhubungan Agar Bayi Cepat Lahir
Belum ada studi khusus yang menunjukkan bahwa posisi seks tertentu lebih cenderung berpengaruh dalam mendorong persalinan dibandingkan posisi lainnya. Hal penting yang dapat mendorong bayi cepat lahir adalah orgasme dari Anda dan pasangan. Namun terdapat beberapa studi tentang berhubungan seksual dapat mempercepat persalinan.
Dalam sebuah studi tahun 2006, peneliti meminta wanita untuk mencatat aktivitas seksual setelah mereka mencapai usia kehamilan 36 minggu. Sejumlah 200 wanita melengkapi catatan hariannya tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang aktif secara seksual cenderung melahirkan lebih cepat (sesuai dengan HPL) dibandingkan mereka yang tidak berhubungan seks. Kebutuhan akan induksi persalinan juga berkurang karenanya.
Selanjutnya, terdapat studi yang dilakukan pada tahun 2014. Sekelompok peneliti mengumpulkan data dari rumah sakit universitas. Lebih dari 120 wanita datang ke rumah sakit dengan tanda-tanda persalinan, seperti pendarahan atau ketuban pecah. Mereka pun ditanya perihal aktivitas seksual mereka pada minggu sebelumnya.
Para peneliti menemukan bahwa usia kehamilan bayi yang lahir dari pasangan yang aktif secara seksual lebih rendah dibanding bayi yang lahir dari pasangan yang tidak aktif berhubungan. Dari situ, peneliti kemudian menyimpulkan bahwa hubungan seksual memiliki hubungan dengan percepatan persalinan.
6 Posisi Berhubungan Agar Bayi Cepat Lahir
Poin penting yang perlu dicatat agar berhubungan seksual berpengaruh pada persalinan adalah karena orgasme. Karena tujuannya adalah agar Anda dan pasangan bisa mengalami orgasme, terdapat beberapa posisi seks yang dapat membuat Anda merasa nyaman.
Anda juga perlu menghindari berhubungan dengan posisi terlentang. Posisi ini bisa memberi tekanan lebih besar pada perut dan menyebabkan suplai darah ke bagian bahwa tubuh Anda terganggu.
Berikut 6 posisi berhubungan yang bisa Bunda coba bersama pasangan agar bayi cepat lahir:
1. Woman-On-Top, Posisi Berhubungan Agar Bayi Cepat Lahir
Beberapa perempuan cenderung merasa nyaman dengan posisi di atas. Ini dapat membantu Bunda mencapai orgasme yang berpotensi menginduksi persalinan. Posisi ini juga aman dilakukan karena Bunda bisa memperkirakan tekanan dan posisi yang nyaman dan tidak terlalu menekan area perut.
Dengan memposisikan diri di atas pasangan, payudara Anda juga tidak akan tertekan. Terlebih bagi ibu hamil, payudara sering terasa nyeri dan lebih sensitif. Selain itu, pasangan Anda juga dapat menstimulasi payudara Anda secara bebas.
2. Doggy Style
Salah satu posisi seks terbaik untuk menginduksi persalinan adalah dengan gaya doggy. Ada banyak cara untuk melakukannya, seperti bersandar di sofa atau kursi.
Penetrasi dari belakang lebih nyaman untuk sebagian besar ibu hamil karena perut besar Anda tidak akan menghalangi kedekatan Anda dan pasangan. Meski demikian, pasangan Anda tetap perlu mempertimbangkan dan memahami bahwa penetrasi yang dalam mungkin tidak nyaman.
3. Hovering Butterfly
Posisi “kupu-kupu melayang” ini bisa jadi opsi bagi Anda dan pasangan terutama jika Anda memiliki keseimbangan yang baik atau menopang diri Anda ke dinding. Ini juga merupakan posisi yang bagus untuk menerima seks oral karena perempuan harus menghindari posisi telentang.
4. Reverse Cowgirl
Ini merupakan posisi terbalik dari cowgirl yang serupa dengan women-on top.Posisi seks ini memberi Anda manfaat yang sama dan memiliki kendali penuh. Posisi ini juga cukup nyaman untuk ibu hamil bahkan di minggu-minggu terakhir kehamilan.
Manfaat dari posisi ini adalah dapat merangsang klitoris Anda lebih banyak dan membuat Anda lebih mungkin mengalami orgasme. Semakin baik orgasme yang Anda rasakan, semakin besar kemungkinan kontraksi rahim akan dimulai.
5. Spooning
Posisi ini merupakan salah satu posisi seks yang paling nyaman di akhir kehamilan. Anda dapat melakukannya dengan berbaring ke samping bersama pasangan dan pasangan Anda melakukan penetrasi dari samping.
Berbaring miring adalah salah satu posisi yang nyaman dan menghilangkan tekanan dari punggung dan rahim Anda. Satu-satunya kelemahan menggunakan posisi ini adalah tidak memungkinkan penetrasi yang dalam, tetapi untuk beberapa perempuan, itu lebih disukai pada akhir kehamilan.
6. Masturbasi Sebagai Alternatif Lain Posisi Berhubungan Agar Bayi Cepat Lahir
Selain sperma yang berfungsi membantu melembutkan leher rahim, oksitosin yang dihasilkan dari orgasme juga menjadi kunci utama untuk menginduksi persalinan. Karenanya, Anda bisa merasakannya dengan melakukan masturbasi berdampingan dengan pasangan Anda.
Seks bisa jadi aktivitas yang melelahkan di akhir kehamilan. Cara ini bisa Anda lakukan sebagai alternatif tanpa melakukan aktivitas fisik berlebih.
Artikel Terkait: 6 Aturan Berhubungan Seks Saat Hamil, Para Suami Perlu Tahu
Apakah Aman Berhubungan Saat Hamil Besar
Beberapa dari ibu hamil merasa khawatir terhadap keselamatan janin jika melakukan hubungan seks. Namun, sebenarnya berhubungan seks selama kehamilan aman untuk dilakukan.
Hal yang sering ditakutkan seperti penis pasangan akan menusuk kepala bayi tidak akan terjadi. Ini karena janin dilindungi oleh cairan ketuban dan otot-otot rahim.
Namun perlu dicatat bahwa hubungan seksual tidak masalah dilakukan selama kehamilan, asalkan Bunda tidak memiliki komplikasi tertentu, seperti plasenta previa, serviks yang tidak kompeten, atau persalinan prematur. Pada kondisi ini biasanya dokter atau bidan Anda akan menempatkan Anda pada “istirahat panggul .”
Berikut beberapa pertimbangan lainnya agar Bunda tetap aman berhubungan saat hamil besar:
- Tentukan posisi yang nyaman dan menyenangkan. Sebagian besar posisi seks yang Anda nikmati sebelum hamil masih aman dilakukan asal tidak menekan perut dan bukan dalam posisi terlentang. Jika Bunda merasa tidak nyaman, cobalah cari posisi lainnya.
- Lakukan hubungan seks yang aman, seperti menggunakan kondom. Meskipun sedang hamil, Bunda harus tetap berhati-hati dan menghindari infeksi menular seksual (IMS) yang bisa didapatkan dari seks vaginal, anal dan oral.
- Jangan biarkan pasangan Anda meniup ke arah dalam vagina saat seks oral. Melakukan hal tersebut dapat menyebabkan emboli udara. Ini dapat berpotensi menimbulkan gelembung udara dan menyumbat pembuluh darah, dan itu berbahaya bagi Anda dan bayi Anda.
- Hindari melakukan seks anal. Anus memiliki banyak bakteri, jika Anda melakukan penetrasi vagina setelah seks anal dapat menyebarkan bakteri ke dalam vagina. Ini membuat Anda berpotensi mengalami infeksi yang dapat menyebar ke bayi Anda yang sedang berkembang.
- Jangan berhubungan seks jika air ketuban pecah. Hubungan seksual dapat memasukkan bakteri ke dalam saluran vagina. Ketika selaput ketuban pecah, ini berarti bakteri/infeksi dapat lebih mudah mencapai bayi Anda.
- Hubungi dokter Anda atau pergi ke ruang gawat darurat jika Anda mengalami sesuatu seperti semburan cairan, nyeri atau kram parah, atau pendarahan hebat setelah berhubungan seks.
Artikel Terkait: Terlalu Sering Berhubungan Intim Bikin Sulit Hamil? Ini Faktanya!
Risiko Berhubungan Badan Menjelang Persalinan
Dari banyak studi yang tersedia menunjukkan bahwa tidak ada efek berbahaya dari berhubungan seks di akhir kehamilan, terutama bagi ibu dengan kehamilan yang sehat.
Ada banyak alasan mengapa ibu hamil tidak ingin berhubungan seksual. Namun, dengan sedikit kreativitas, kesabaran, dan komunikasi yang baik dengan pasangan aktivitas ini bisa kembali menyenangkan bagi Bunda dan pasangan
Meskipun berhubungan seks di akhir kehamilan tidak selalu efektif untuk mempercepat persalinan, banyak pasangan melaporkan bahwa berhubungan seks membuat pasangan merasa lebih dekat satu dengan lainnya. Berada dalam kondisi pikiran yang santai tentu dapat membantu kemajuan persalinan di saat yang tepat.
Selain itu, beberapa ibu hamil juga melaporkan bahwa berhubungan seks dapat memudahkan ibu untuk tidur di malam hari. Jika masih khawatir, coba konsultasikan dengan dokter Anda sebelum melakukan hubungan seksual.
Itulah beberapa hal penting yang perlu Bunda ketahui terkait posisi berhubungan agar bayi cepat lahir. Semoga bermanfaat.
***
Baca Juga:
Normalkah keluar bercak darah setelah berhubungan intim saat hamil?
Bukan Hanya Membahayakan Janin, Ini 5 Alasan Tidak Boleh Berhubungan saat Hamil Muda
4 Alasan Mengapa Berhubungan Seks Saat Hamil itu Menyenangkan, Mau Mencoba Malam Ini?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.