Setiap ibu pastinya berharap bayinya bisa mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. Selain agar tumbuh kembangnya optimal, Bunda pun butuh rehat sejenak dari rutinitas mengasuh si kecil. Namun, apa jadinya jika si kecil malah sulit tidur? Apa saja, sih, penyebab bayi tidur sebentar bangun?
Pastinya, ada banyak faktor yang memengaruhi pola tidur bayi yang berubah. Nah, kali ini theAsianparent akan mengulas apa saja penyebab bayi tidur sebentar bangun serta bagaimana mengatasi masalah tersebut. Simak sampai tuntas, ya, Bun!
8 Penyebab Bayi Tidur Sebentar Bangun
Kualitas tidur yang buruk biasanya akan membuat bayi semakin rewel. Di sisi lain, Bunda butuh usaha ekstra untuk membuat si kecil merasa lebih nyaman yang pada gilirannya juga akan membuat Bunda lebih lelah dari biasanya.
Demi kebaikan si kecil dan Bunda, tentu saja kondisi ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Pertama-tama, Bunda perlu mencari tahu faktor apa yang mungkin memicu terjadinya gangguan tidur pada si kecil.
1. Terlalu Sering Menyusu di Malam Hari
Di masa-masa awal kehidupannya, bayi memang butuh sering menyusu sekitar 2-3 jam sekali, termasuk saat malam hari. Rutinitas ini biasanya berlaku hingga bayi berusia 3 bulan.
Hanya saja, terlalu sering bangun pada malam hari terkadang membuat bayi merasa tidak nyaman. Belum lagi jika terlalu banyak stimulasi yang ia peroleh di saat yang sama, misalnya suara bising atau lampu kamar yang terlalu silau. Ini bisa mengakibatkan bayi tidak mendapatkan kualitas tidak yang baik.
2. Mengalami Perkembangan yang Pesat
Memasuki usia 4 bulan, bayi biasanya mengalami regresi tidur di mana pola tidurnya berubah. Bayi sering terbangun di malam hari dan biasanya menolak untuk kembali tidur.
Regresi tidur pada bayi bukanlah sesuatu yang berbahaya, sehingga Bunda tidak perlu cemas berlebihan. Fenomena ini terjadi karena saat itu tumbuh kembangnya sedang pesat-pesatnya, terutama berkaitan dengan aktivitas otak. Regresi tidur pun berlangsung hanya sementara.
3. Bayi Tumbuh Gigi
Penyebab lain bayi mengalami gangguan tidur adalah karena tumbuh gigi, ini cukup umum dialami bayi antara usia 6 hingga 12 bulan. Beberapa tanda tumbuh gigi seperti bayi terus meneteskan air liur, menggigit, rewel saat menyusu, lekas marah, dan sakit pada gusi yang bisa membuat si kecil terbangun di malam hari.
Beberapa bayi tumbuh gigi pertamanya pada saat usia 6 bulan dengan gejala-gejala sakit di area gusi yang sudah dimulai sejak usia 3 atau 4 bulan. Faktanya, masalah tidur terkait tumbuh gigi ini dapat dimulai hampir setiap saat selama tahun pertama kehidupan si kecil.
4. Perubahan Rutinitas Harian
Perubahan rutinitas harian juga bisa menjadi penyebab bayi tidur sebentar bangun. Meski memang, di bulan-bulan pertama kehidupannya sangat wajar jika rutinitas bayi berubah-ubah karena ia masih menyesuaikan diri dengan lingkungan serta tumbuh kembangnya sendiri.
Oleh karena itu, Bunda perlu membantu si kecil membangun rutinitas yang lebih konsisten melalui latihan yang teratur. Terutama, fokuslah terkait waktu bangun pagi, waktu makan, waktu bermain, kapan waktunya tidur serta aktivitas apa yang perlu dilakukan sebelum tidur.
Artikel terkait: Jadwal menyusui dapat memengaruhi kualitas tidur bayi, ini penjelasannya!
5. Bayi Kelelahan
Kelelahan yang dialami si kecil bisa jadi merupakan penyebab ia tidur sebentar bangun. Ini biasanya terjadi jika bayi terlalu banyak beraktivitas di siang hari dan ia terlambat tidur.
Saat mengalami kelelahan, biasanya bayi akan menunjukkan sejumlah tanda, seperti menjadi rewel, menguapkan dan menggosok mata, atau menarik-narik rambutnya. Rasa lelah yang berlebihan bisa membuat tubuh sulit mengenali rasa kantuk karena ritme sirkadian tidak berfungsi dengan baik.
6. Terlalu Cepat Bangun Pagi
Faktor lain yang bisa jadi penyebab bayi tidur sebentar bangun adalah bayi terlalu cepat bagun pagi. Hal ini biasanya masih berkaitan dengan kondisi sebelumnya di mana bayi mengalami kelelahan. Saat bayi cepat bangun, ia tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik yang ia butuhkan.
Artikel terkait: Jadwal Tidur Bayi Usia 6 Bulan, Sebenarnya Berapa Lama Bayi Butuh Tidur?
7. Bayi Tidak Nyaman
Lingkungan dan kondisi yang tidak nyaman bagi bayi juga bisa mengganggu pola tidurnya. Misalnya karena suara bising di luar kamar, cahaya lampu yang terlalu terang, atau ruangan yang terlalu dingin atau panas.
Juga sangat mungkin bayi merasa tidak nyaman karena pakaian yang ia kenakan. Tempat tidur yang tidak dibersihkan juga bisa terasa mengganggu bagi si kecil.
Tak jarang, bayi tidak merasa nyaman saat berada di lingkungan baru yang asing baginya. Itulah sebabnya, si kecil kesulitan tidur saat sedang bepergian atau ketika mengunjungi tempat baru.
8. Bayi Sakit
Tidak hanya pada bayi, kondisi sakit atau fisik yang tidak prima bahkan membuat orang dewasa sekalipun merasa sulit tidur. Pilek, hidung tersumbat, atau infeksi telinga dapat merusak pola tidur bayi.
Batuk, tenggorokan yang sakit atau gatal, dan demam juga dapat menyebabkan bayi merasa tidak nyaman. Akibatnya, ia semakin sulit untuk tidur nyenyak.
Tips agar Bayi Tidur Nyenyak
Tetapkan Rutinitas Sebelum Tidur
Sangat penting untuk menciptakan rutinitas sebelum tidur, dengan begitu bayi akan mengenali kapan waktunya tidur dan terbiasa dengan jadwal yang ditetapkan. Mulailah rutinitas sebelum tidur dengan mandi atau berganti pakaian, menyusui, membaca dongeng, menyanyikan lagu pengantar tidur, dan memberikan pelukan.
Perlu Bunda ingat juga bahwa regresi tidur hanya bersifat sementara. Itu artinya, setelah si kecil menyesuaikan diri dengan kemampuan perkembangan barunya, pola tidurnya harus kembali seperti sebelumnya.
Segera Tidurkan Bayi jika Tampak Mengantuk
Jangan menunda, segera tidurkan bayi untuk tidur siang atau tidur malam saat dia lelah dan tampak mengantuk, tetapi tidak terlalu lelah. Ketika Bunda mulai melihat tanda-tanda bahwa si kecil perlu istirahat seperti menggosok matanya, menguap, memalingkan muka, atau rewel, itu adalah isyarat untuk meletakkan ia di buaian atau tempat tidurnya.
Hindari membiarkan anak begadang. Pasalnya, kemungkinan besar hal itu akan menyebabkan si kecil menjadi terlalu lelah dan akhirnya membuatnya lebih sulit untuk tertidur.
Pastikan Kebutuhan Tidur Harian Bayi Terpenuhi
Setiap anak membutuhkan waktu tidur yang berbeda sesuai tahapan usianya. Bayi usia 0-3 bulan umumnya perlu tidur sekitar 14-17 jam dalam sehari. Sementara itu, Bayi usia 4-11 bulan membutuhkan tidur sekitar 12-15 jam per hari.
Nah, tugas Bunda adalah mencoba untuk memastikan bahwa kebutuhan tidur harian si kecil dapat terpenuhi. Jika bayi bangun pagi-pagi sekali dari tidur siangnya masih kurang misalnya, pertimbangkan untuk menidurkannya sedikit lebih awal saat malam hari.
Sebaliknya, jika si kecil kesulitan tidur di malam hari dan bangun lebih awal di pagi hari, usahakan ia bisa mendapat lebih banyak waktu tidur siang hari itu.
Pastikan juga bayi cukup tidur di siang hari untuk menggantikan tidur yang tidak tercukupi di malam hari, karena bayi yang terlalu lelah akan lebih sulit untuk tenang di malam hari.
Artikel terkait: Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur si Kecil?
Ciptakan Lingkungan yang Nyaman bagi Bayi
Lingkungan yang nyaman tentunya akan membantu si kecil bisa tidur lebih nyenyak. Jadi, pastikan suasana tempat tidur bayi dapat mendukungnya terlelap.
Usahakan bersihkan kasur atau tempat tidur bayi sebelum dipakai tidur. Selanjutnya, ciptakan ruangan yang sejuk, redup, dan tenang. Bila perlu gunakan white noise untuk meminimalisir suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu tidur bayi.
Susui Lebih Lama Saat Siang Hari atau Sebelum Tidur
Jika bangun terlalu sering untuk menyusu di malam hari tampak menggganggu kualitas tidur si kecil, pertimbangkan untuk menyusuinya lebih lama saat siang hari atau ketika sebelum tidur.
Akan tetapi, pertama-tama bicarakan terlebih dahulu dengan dokter anak tentang seberapa sering bayi harus menyusu dalam semalam. Jika Bunda mendapat lampu hijau untuk mengurangi frekuensi menyusu di malam hari, pastikan bayi mendapat cukup ASI di siang hari dengan menawarkannya menyusu setiap 2 hingga 3 jam.
Kenali Kebiasaan Tidur Bayi
Pada dasarnya, setiap bayi memiliki kebiasaan tidur berbeda-beda. Beberapa bayi bisa tidur siang dengan durasi panjang sekitar 1 jam atau lebih dalam sehari, sementara yang lain lebih suka tidur siang yang lebih pendek sekitar 45 menit, tetapi dengan frekuensi lebih sering, misalnya hingga 2-3 kali sehari.
Dua kondisi di atas terbilang normal. Namun, jika si kecil secara teratur bangun setelah 20 menit atau 30 menit, Bunda mungkin perlu membantunya mendapatkan istirahat siang yang ia butuhkan dengan menciptakan rutinitas yang teratur.
Nah, itu dia beberapa penyebab bayi tidur sebentar bangun serta tips membuat si kecil tidur lebih nyenyak. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Agar Bayi Tidur Terus di Malam Hari Tanpa Menyusu
Ranjang Bayi atau Tidur Bersama Orang Tua? Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Benarkah Bayi Perempuan Tidur Lebih Nyenyak Daripada Bayi Laki-laki?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.