Bunda pasti merasa tak tega dan panik jika melihat bayi terus-terusan menangis, khawatir ada yang membuat tidak nyaman di tubuhnya. Namun, di balik tangisan bayi, ada sejuta makna yang tersimpan, salah satunya tentang fase purple crying.
Fase purple crying seperti kolik, yaitu bayi menangis dengan durasi yang panjang akibat sulit ditenangkan, serta intensitasnya sering. Beberapa bayi mengalami fase atau periode ini pada usia 3 minggu, tapi ada juga yang 8 minggu.
Kemudian, durasi total tangisan yang dilakukan bayi dalam satu harinya yaitu sekitar 1 hingga 5 jam. Walau demikian, fase ini akan berakhir dengan sendirinya, umumnya ketika bayi sudah berusia 12 minggu.
Sementara itu, patut Parents ketahui jika purple crying merupakan kondisi normal bagi bayi. Oleh karenanya, Parents tidak perlu khawatir secara berlebihan.
Tahapan Purple Crying yang Terjadi pada Bayi
Sebenarnya purple crying merupakan sebuah singkatan. Menurut American Academy of Pediatric, berikut ini adalah penjelasan dari singkatan tersebut.
- P singkatan dari kata peak of crying, yaitu selama beberapa bulan bayi akan mengalami puncak tangisan di bulan kedua dan akan berkurang di bulan ketiga sampai kelima.
- U singkatan dari kata unexpected crying atau unpredictable crying, yaitu tangisan akan terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas, lalu akan berhenti sendiri.
- R singkatan dari kata resist soothing, yaitu orangtua mungkin akan sulit menenangkannya seperti biasa.
- P singkatan dari kata pain like-face, bayi akan terlihat kesakitan, padahal ia sedang tidak merasa sakit.
- L singkatan dari kata long lasting, yakni durasi tangisan bayi bisa berlangsung hingga beberapa jam.
- E singkatan dari kata evening, bayi akan lebih sering menangis pada sore hingga malam hari.
Bagaimana Menenangkan Bayi yang Berada di Fase Purple Crying?
Walaupun fase ini akan berhenti dengan sendirinya, tapi tetap saja rasa khawatir dan ingin menenangkan bayi menangis pasti terbesit dalam benak Bunda. Maka dari itu, ada baiknya untuk mengetahui tips dan teknik menenangkan bayi ketika tangisannya tak kunjung usai.
Akan tetapi, Bunda juga harus bersabar untuk menemukan metode yang tepat menenangkan bayi menangis, karena hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan kita. Meski begitu, teknik-teknik berikut ini bisa Bunda coba lakukan jika si kecil sedang berada di fase purple crying.
- Melakukan Kontak Antarkulit
Meletakkan bayi tepat di dada Bunda sembari memeluknya, sehingga memberi peluang adanya kontak dari kulit ke kulit antara Bunda dan buah hati. Cara ini dipercaya dapat membantu menenangkan tangisan dan meredakan stres yang mungkin dialami bayi.
Cara lain yang bisa Bunda lakukan yaitu menyelimuti bayi agar ia tetap merasa nyaman dan aman. Diharapkan tangisan si kecil bisa berkurang atau bahkan berhenti setelah diberikan selimut.
- Menggendong dan Mengajak Jalan Bayi
Ambil bayi dari tempat tidurnya, gendong ia sambil bergerak atau berjalan sedikit demi sedikit. Bisa juga menggoyang-goyangkan badan bayi secara perlahan.
Mandikan bayi dengan air hangat. Jika waktu mandi bisa memberikan pengalaman yang menenangkan bagi si kecil, cobalah memandikan mereka menggunakan air hangat ketika sedang menangis.
Keluarlah bersama bayi. Terkadang kombinasi perubahan pemandangan dan udara segar dapat membantu menenangkan bayi ketika mereka menangis. Tidak perlu jauh-jauh, keluar ke halaman rumah saja juga cukup.
Periksa semua kondisi fisik bayi, mulai dari suhu tubuhnya, popok yang sedang digunakan (perlu diganti atau tidak), sendawa, atau susui bayi jika memang ia lapar.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Tangisan Bayi Tidak Berhenti?
Apabila cara-cara tadi sudah dilakukan dan hasilnya nihil alias bayi masih tetap menangis, Bunda bisa meminta suami untuk turut menenangkan bayi, atau anggota keluarga lainnya. Namun, jika masih tetap saja menangis, segera bawa ke dokter dan tanyakan kondisi apa yang membuat bayi menangis berkepanjangan.
Demikian informasi tentang fase purple crying yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga :
Busui Waspada! 7 Makanan yang Bisa Memicu Penyakit Kolik pada Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.