Menggendong bayi baru lahir bisa jadi pengalaman yang mendebarkan, karena Anda takut posisi tangan salah hingga bisa melukainya. Otot dan tulang bayi baru lahir memang masih rapuh, karena itu orang dewasa harus mengetahui cara menggendong bayi baru lahir.
Cara memegang bayi dengan aman, harus diketahui oleh setiap orangtua. Biasanya kita akan belajar dari orang yang lebih dulu memiliki anak, atau dari para orang tua kita, tentang cara memegang bayi yang benar.
Bahkan, dengan trik tertentu. Cara memegang yang baik juga bisa menjadi sarana para orangtua untuk menenangkan bayi yang sedang menangis.
Artikel Terkait: Rahasia Menenangkan Bayi Menangis dalam Sekejap
Bagaimana Cara Memegang Bayi yang Benar dan Aman?
Sebelum menggendong bayi, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, sebagaimana dilansir dari laman Mom Junction, yakni sebagai berikut:
- Kulit bayi masih sangat sensitif dan sistem imunnya belum sempurna. Jadi, Anda harus selalu ingat untuk mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum memegangnya.
- Buat diri Anda senyaman mungkin. Ketakutan atau kecemasan berlebih bisa membuat Anda melakukan kesalahan fatal karena terlalu gugup.
- Otot di leher bayi baru lahir masih belum kuat. Karena itu, Anda harus selalu menopang lehernya saat mengangkatnya dari tempat tidur, atau saat menggendongnya.
- Hindari menekan bagian lunak di kepala bayi (fontanel)
- Saat mengangkatnya dari tempat tidur, letakkan satu tangan di belakang kepala bayi, dan tangan satu lagi di pantatnya. Lalu angkat tubuh bayi secara perlahan, dan letakkan di dada Anda
Berikut ini kami berikan 10 cara memegang bayi yang aman, agar si kecil tetap terjaga dan orangtua juga tidak khawatir akan keselamatannya.
1. Berlabuh di Bahu
Posisi ini termasuk ke dalam posisi alami yang disukai bayi. Dia bisa melihat ke belakang, dan Anda juga bisa menopang seluruh berat tubuhnya dengan aman. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
- Angkat bayi hingga setinggi bahu, kemudian letakkan kepalanya di bahu Anda, sehingga pandangannya akan berada di belakang kepala Anda.
- Letakkan satu tangan diantara leher dan kepala bayi, untuk mencegah kepalanya mendongak secara tiba-tiba yang bisa berpotensi bahaya.
- Letakkan tangan Anda yang lain di bagian bawah tubuh bayi untuk menopangnya.
- Posisi ini bisa membuat Anda memeluk bayi dengan baik, dan bayi juga bisa mendengar detak jantung Anda.
2. Seperti dalam Buaian
Posisi ini terlihat seperti bayi sedang tidur dalam buaian. Posisi ini cukup sederhana, dan biasanya digunakan untuk membuat bayi mengantuk kemudian tertidur, sebelum diletakkan di kasur. Cara melakukannya ialah:
- Angkat bayi dengan posisi satu tangan di kepala dan tangan lain di bagian pantat
- Secara perlahan, tempatkan kepala bayi di lekuk lengan Anda, sehingga sebagian tubuh bayi berada di sepanjang lengan Anda.
- Tangan yang satu tetap berada di bagian bawah tubuh bayi untuk menopang beratnya
- Dengan mengayunkan bayi dalam posisi ini, dia akan cepat tertidur.
Keuntungan posisi ini, Anda bisa menatap langsung ke dalam mata bayi. Bahkan, bercanda ria bersamanya.
3. Posisi seperti Tengkurap
Posisi ini mungkin terlihat tidak nyaman, namun si kecil justru menyukainya. Cara melakukannya:
- Tempatkan bayi dengan posisi tengkurap di lengan Anda.
- Posisikan kepala di bagian atas lengan Anda, dan biarkan tangan serta kakinya menggantung.
- Letakkan tangan di atas punggung bayi untuk membuatnya merasa aman.
- Posisi ini juga memudahkan orangtua saat berusaha membuat bayi sendawa, dengan menepuk punggungnya perlahan untuk membuat gas di perutnya keluar.
4. Duduk di Pinggang Ibu
Anda bisa mencoba posisi ini, jika bayi telah memiliki otot leher yang kuat. Jangan pernah mencoba melakukan posisi ini sebelum bayi berusia 3 bulan.
Angkat tubuh bayi, dan buat dia berada dalam posisi duduk di pinggang Anda. Tempatkan satu lengan di sekeliling tubuhnya. Posisi ini akan membuat bayi bisa melihat kondisi di sekitarnya dengan nyaman
5. Bertatap Muka
Letakkan satu tangan di bagian kepala dan leher untuk menopangnya. Lalu satu tangan di bagian bawah tubuhnya. Angkat dan letakkan dia sedikit di bawah dada.
Posisi ini bisa membuat Anda leluasa berinteraksi dengan bayi, mengobrol atau sekadar membuat wajah lucu untuk membuatnya tertawa.
6. Posisi Duduk di Kursi
Buat posisi bagian belakang tubuh bayi bersandar di tubuh Anda, letakkan kepalanya di bagian dada Anda sebagai penopang. Letakkan satu tangan di bagian tengah tubuhnya, dan satu tangan di bagian bawah.
Posisi ini hanya bisa dilakukan jika bayi sudah bisa berada dalam posisi duduk yang baik, sekitar usia 3 bulan. Jadi, sebelum bayi mencapai usia 3 bulan, sebaiknya hindari mencoba posisi ini.
7. Dekapan yang Erat
Sama seperti posisi buaian, hanya saja posisi bayi lebih didekatkan ke dada Anda. Posisi ini biasa digunakan saat ibu menyusui bayi. Bisa dilakukan saat Anda berdiri maupun duduk.
8. Bersantai di Pangkuan
Pastikan Anda berada dalam posisi duduk yang nyaman, kaki menjejak lantai atau tanah dengan baik. Lalu tempatkan tubuh bayi di pangkuan dengan posisi kaki mengarah ke perut Anda.
Letakkan kepala bayi di celah antara lutut, topang kepalanya dengan tangan Anda. Posisi ini membuat bayi memiliki fokus pandangan hanya pada Anda, manfaatkan untuk berkomunikasi dengannya.
Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Menggendong Bayi Baru Lahir
Setiap orang tua pasti pernah merasa takut atau gugup saat akan menggendong sang buah hati yang baru lahir. Kekhawatiran bahwa akan terjadi sesuatu pada bayi dalam gendongan Anda sebenarnya wajar saja, terlebih bagi para ibu baru. Namun, hal tersebut dapat dihindari jika Anda memerhatikan beberapa hal.
Kami telah mengumpulkan beberapa tips atau panduan tentang cara menggendong bayi baru lahir yang baik dan benar.
1. Cuci Tangan Sebelum Menyentuh Bayi
Pastikan tangan Anda telah bersih sebelum menyentuh bayi. Mengingat sistem kekebalan mereka belum terbentuk sepenuhnya, menjaga kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah adanya penyebaran infeksi. Gunakan sabun dan air hangat untuk membilas tangan Anda. Cairan pembersih tangan (hand sanitizer) juga dapat berguna sewaktu-waktu.
2. Buat Diri Anda Senyaman Mungkin
Kenyamanan yang dimaksud bukan sekadar kenyamanan fisik, namun juga rasa percaya diri Anda dalam menggendong sang buah hati. Pada awalnya Anda mungkin merasa takut dan gugup, tetapi seiring waktu Anda akan terbiasa dengan sendirinya.
3. Perhatikan Bagian Kepala dan Leher Bayi
Kekuatan otot leher dan kepala bayi yang baru lahir masih sangat lemah. Karena itu, saat menggendongnya Bunda perlu menopang kepala dan lehernya. Pastikan juga agar Anda tidak menekan titik-titik lunak di kepalanya (fontanel). Perhatikan leher dan kepala bayi sampai bayi Anda mencapai 4-6 bulan, yakni usia di mana ia bisa menopang kepalanya sendiri.
Cara Menggendong Bayi Baru Lahir Setelah Minum Susu
Saat memberikan susu dengan posisi bayi dalam buaian atau pangkuan, jaga agar kepalanya tetap terangkat. Seusai menyusu, pastikan untuk menepuk-nepuk punggungnya sampai dia bersendawa. Lakukan hal tersebut dengan cara menggendong si kecil di dada atau bahu Anda. Hindari mengguncang atau mengambung-ambungkan bayi yang baru saja menyusu karena hal ini dapat membuatnya muntah.
Perhatikan suasana hati si kecil saat menggendongnya. Jika dia rewel dan kesal, ubah posisinya hingga dia merasa nyaman. Berikut hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga bayi tetap nyaman dalam gendongan Anda:
- Beri ruang untuk bayi dalam dekapan Anda agar ia dapat berbalik dengan leluasa untuk bernapas.
- Lakukan kontak bayi dengan ibu (skin to skin) saat menggendong buah hati. Cara ini sangat baik untuk membuatnya tetap hangat dan juga dapat meningkatkan ikatan ibu dan anak.
- Jika Anda masih gugup, gendong bayi dalam posisi duduk. Menggendong dengan posisi ini juga cocok untuk Anda yang tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang berat badan bayi.
- Hindari menggendong bayi saat memasak atau saat membawa sesuatu yang panas.
- Gunakan bantal penyangga untuk kepala bayi saat Anda harus menggendongnya dalam waktu yang lebih lama. Cara ini juga sangat membantu saat Anda menyusui bayi.
- Saat menggendong bayi pertama kali, lakukanlah dengan sikap yang tenang. Jika Anda memperlihatkan rasa gugup atau frustasi padanya, ada kemungkinan Anda akan mengguncang bayi. Hal ini bisa berdampak serius.
- Jika Anda ingin membangunkannya dalam buaian Anda, sentuh pipinya atau gelitik kakinya dengan lembut.
- Gunakan kedua tangan untuk menggendong bayi saat Anda naik dan turun tangga demi keamanan ekstra.
Perhatikan tips di atas dan Anda akan dapat menggendong sang buah hati tanpa khawatir. Meski awalnya menakutkan, semakin sering Anda mempraktikkan hal di atas akan membuat Anda semakin terbiasa.
Cara Menggendong Bayi Baru Lahir Agar Berhenti Menangis
Terdapat teknik menggendong yang dikenal sebagai “The Hold”, yakni suatu cara menggendong untuk menenangkan bayi yang rewel. Teknik ini diperkenalkan oleh Dr. Robert Hamilton, seorang dokter spesialis anak sekaligus pendiri Pacific Ocean Pediatrics di Santa Monica, California. Cara menenangkan bayi ini ia bagikan melalui kanal Youtube-nya dengan menunjukkan empat langkah:
- Angkat bayi yang menangis dan lipat tangan kanan dan kirinya dengan lembut ke depan dadanya.
- Tahan kedua tangan dengan lembut menggunakan salah satu tangan Anda. Tangan tersebut juga harus dapat menopang dagunya.
- Kemudian, pegang pantat bayi dengan tangan Anda yang lain. Agar posisinya nyaman, gunakan telapak tangan Anda dalam menopang pantat bayi, bukan ujung jari.
- Pertahankan posisinya pada sudut 45 derajat atau dengan posisi miring, lalu ayunkan bayi dengan perlahan ke arah atas-bawah dan depan-belakang.
Teknik ini dapat dicoba untuk bayi di usia 2-3 bulan pertamanya. Lewat dari usia itu, teknik tersebut akan sulit diterapkan karena bayi sudah terlalu berat.
Itulah cara menggendong bayi yang perlu Parents ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat, Parents!
****
Artikel telah diupdate oleh: Ade Aisyah
Baca juga:
Alasan Menakjubkan Mengapa Ibu Cenderung Menggendong Anak di sebelah kiri
[Video] Penting! Begini cara tepat menggendong bayi baru lahir
6 Gendongan Kaos Bayi Pilihan di 2024, Nyaman dan Berkualitas
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.