Saat bayi pertama kali hadir di tengah keluarga, orang tua mungkin sempat dibuat stres karena tangisannya. Namun bagaimanapun, menangis adalah satu-satunya cara bayi mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya. Ini menjadi alasan mengapa penting bagi orang tua mengetahui arti tangisan bayi.
Sebenarnya, bayi mengeluarkan banyak suara yang berbeda, mulai dari cekikikan, dengusan, hingga ocehan. Di sebagian besar waktunya, bayi asyik mengamati dan mengeksplorasi dunia baru.
Namun ketika butuh sesuatu, maka si kecil merasa harus mengungkapkannya.
Dengan mengetahui suara tangisan bayi, Parents bisa menenangkan si kecil lebih cepat. Meski terkesan menantang, tangisan si kecil sangat menarik untuk dikulik artinya dan relatif mudah dipelajari.
Berikut ini beberapa hal yang berusaha dikatakan bayi lewat tangisan.
Beragam Arti Tangisan Bayi
1. Lapar
Nyatanya, semua orang menjadi sedikit rewel ketika mereka lapar, apalagi bayi.
Pada awalnya, tangisan si kecil mungkin terdengar seperti tangisan rewel, tetapi setelah beberapa saat, tangisannya terdengar menjadi lebih panik di mana suara si kecil lebih keras, lebih lama, dan lebih menuntut.
Jenis tangisan yang menandakan rasa lapar terdengar seperti sirene. Suara itu sering disertai dengan meletakkan tangan ke mulut, mengepalkan jari, dan mengarahkan kepalanya ke payudara.
2. Popok Basah atau Penuh
Popok yang basah atau kotor adalah salah satu alasan utama bayi merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, salah satu arti tangisan bayi yang perlu Parents ketahui yaitu saat si kecil merasa tidak nyaman karena popoknya basah atau penuh.
Biasanya, bayi mengekspresikan perasaannya tidak nyaman dengan tangisan yang merengek, sengau, terus-menerus dengan suara tangisan pendek, diikuti dengan tangisan yang lebih panjang.
Segera periksa popoknya, jika memang sudah penuh segera ganti dengan popok yang baru.
3. Mengantuk
Saat mengantuk dan lelah, bayi mengeluarkan suara tangisan bernada tinggi yang diikuti banyak napas di belakangnya. Biasanya, dimulai sebagai rengekan lembut dan pendek yang kemudian meningkat intensitasnya.
Bayi juga tampak menguap, menutup mata, membuat gerakan tersentak-sentak, atau meletakkan kepalan tangan ke mulut.
4. Bayi Perlu Bersendawa
Jika Parents melihat bayi menangis setelah menyusu, itu adalah tanda klasik mereka perlu bersendawa.
Selain itu, ada beberapa kondisi lain, seperti setelah cegukan atau menangis, di mana bayi merasa nyaman jika sudah bersendawa.
Jadi, ketika bayi yang menangis tanpa sebab, tidak ada salahnya untuk menepuk punggungnya. Gosok melingkar di sisi kiri dan punggungnya, mulai dari pinggulnya dan naik ke atas agar ia bersendawa.
5. Terlalu Banyak Stimulasi
Dalam situasi terlalu banyak cahaya, suara, atau pengalaman baru yang terjadi sekaligus, bayi bisa saja menangis. Si kecil merasa terlalu banyak stimulasi sehingga kondisi lingkungan perlu diubah.
Tangisan bayi terdengar naik, turun, dan meninggi, si kecil mungkin juga mencoba memalingkan kepala atau tubuhnya dari cahaya atau suara yang mengganggu.
Untuk mengatasinya, coba tutup gorden, redupkan lampu, tambahkan white noise seperti suara kipas angin atau rekaman suara alam untuk membantu menenangkannya.
6. Mulai Tumbuh Gigi
Bayi mulai tumbuh gigi sejak usia 4 bulan. Ketika rasa sakitnya muncul, tangisan bayi dijamin akan meningkat.
Tanda-tanda tumbuh gigi lainnya adalah air liur berlebihan dan bayi menggigit apa pun yang bisa ia jangkau.
Mengisap dot atau jemari dapat membantu menenangkan si kecil. Selain itu, cara mengatasi bayi rewel karena tumbuh gigi yaitu dengan memberikan teether dan mengusap gusi si kecil.
Artikel terkait: Mengapa bayi baru lahir selalu menangis kencang? Ini alasannya
7. Bayi Merasa Bosan
Tangisan si kecil juga bisa disebabkan oleh kebosanan. Bayi yang bosan perlu dihibur, ia pun mencari perhatian dengan menjadi rewel dan gelisah.
Saat berusaha mendapatkan perhatian, tangisan bayi terdengar seperti ‘ooh’ dan ‘ah’. Namun ketika tangisan tersebut tampak tidak berhasil, suaranya berubah menjadi tangisan rewel dan kemudian ia mengeluarkan tangisan marah yang bergantian dengan rengekan.
8. Bayi Sedang Sakit
Jika si kecil merasa sakit, Parents mungkin akan melihat bayi menangis lebih sering dari biasanya. Kebanyakan orang tua mengenali seperti apa tangisan bayi yang biasa.
Jadi, ketika bayi tidak berhenti menangis atau menangis lebih keras dan lebih lama dari biasanya, itu bisa menjadi tanda penyakit.
Terlebih jika disertai gejala seperti demam, muntah, berat badan kurang, atau jika bayi tidak dapat dihibur, segera bawa ke dokter. Patut dicurigai, arti tangisan bayi di kondisi tersebut karena ia merasakan sakit.
9. Kolik
Kolik adalah tangisan berlebihan dan perilaku rewel bayi. Ini biasanya memuncak sekitar 6 minggu setelah bayi lahir dan hilang pada usia 3 hingga 4 bulan.
Bayi menangis dalam waktu lama dengan ratapan atau jeritan yang intens di mana ia lekas marah, merengek, dan gelisah.
Bayi dengan kolik akan lebih banyak menangis, bisa lebih dari 3 jam sehari dan biasanya menjelang sore atau malam hari.
10. Bayi Merasa Tidak Nyaman
Tangisan jenis ini bisa terjadi kapan saja, terutama pada bayi yang lebih besar yang memiliki mobilitas lebih.
Misalnya, saat si kecil berada di tempat yang mereka tidak inginkan. Si kecil mungkin banyak menggeliat di lengan atau memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain.
Di situasi tidak nyaman, tangisan si kecil yang lebih seperti kombinasi dari semua tangisan yang disatukan. Ini bisa terdengar terus-menerus sampai bayi mendapatkan apa yang diinginkannya.
Artikel terkait: Bayi jarang menangis, haruskah merasa khawatir? Ini penjelasannya
Jenis Suara Tangisan Bayi Beserta Artinya
1. Suara “Nèh”
Seolah ingin menyusu, lidah bayi menempel di langit-langit mulutnya dan suara yang keluar adalah “neh”. Itu artinya, bayi merasa lapar dan perlu makan.
2. Suara “Èh”
Suara tangisan bayi terdengar singkat dan tersentak-sentak. Artinya, bayi perlu bersendawa. Bantu si kecil mengeluarkan sendawa dan beri dia makan hanya jika si kecil tidak lagi mengeluarkan suara ini.
3. Suara “Aoh”
Dengan menguap, mulut terbuka lebar, lidah mendatar dan surut. Ini adalah sinyal bahwa bayi butuh tidur.
4. Suara “Héh”
Suara H terdengar lembut dan khas, ini menjadi isyarat bahwa bayi merasa tidak nyaman. Mungkin ia merasa kepanasan, posisinya tidak nyaman, atau muncul ruam popok.
5. Suara “Guèn”
Suara ini disertai dengan peningkatan air liur dan tampaknya bayi menggosok gusinya satu sama lain. Itu artinya si kecil sedang tumbuh gigi sehingga Parents dapat menawarkan teether untuknya.
Artikel terkait: Bayi menangis terus selama 3 jam? Mungkin ini penyebabnya
Yang Harus Parents Lakukan Saat Bayi Menangis
Ada sejumlah tips untuk menenangkan bayi yang menangis. Beberapa di antaranya dijabarkan oleh dokter anak Harvey Karp, MD, dalam bukunya Happiest Baby on the Block.
- Pastikan bayi tidak demam. Jika suhu tubuh si kecil mencapai 38°C, segera hubungi dokter.
- Pastikan bayi merasa kenyang dan popoknya bersih, bayi rewel biasanya karena ia merasa lapar dan tidak nyaman.
- Membedong bayi, ini memberi si kecil rasa aman dan mengingatkannya saat berada di dalam rahim.
- Posisikan menyamping atau tengkurap, kedua posisi ini nyaman untuk bayi dan dapat membantu mengatasi gas dan masalah perut lainnya.
- Buat suara bisikan lembut langsung ke telinga bayi, yang mirip dengan suara yang mereka dengar di dalam rahim.
- Timang-timang si kecil, bila perlu iringi dengan nyanyian. Bayi terbiasa dengan jenis gerakan ini sejak dalam kandungan.
- Susui atau biarkan bayi mengisap sesuatu seperti dot, banyak bayi yang rewel sangat rileks ketika mereka mengisap sesuatu.
- Ajak bayi jalan-jalan menggunakan stroller atau car seat jika memilih menaiki mobil.
Jika bayi tak kunjung berhenti menangis, tidak apa-apa untuk meletakkannya sebentar di tempat yang aman, seperti di buaian atau tempat bermain, luangkan beberapa menit untuk menenangkan diri.
Akan tetapi, jika Parents mulai merasa frustrasi dan marah dalam proses belajar memahami arti tangisan bayi, temukan seseorang untuk membantu, entah itu pasangan, anggota keluarga, atau teman.
Baca juga:
Seorang Dokter Membagi Rahasia Menenangkan Bayi yang Menangis Dalam Sekejap
6 Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Membiarkan Bayi Menangis Sampai Ia Kelelahan
Tips agar Bunda tetap tenang ketika menghadapi bayi menangis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.