Busui, Kenali 9 Penyebab ASI Berkurang dan Cara Mengatasinya

ASI bisa saja berkurang karena kebiasaan yang kurang sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap ibu pasti ingin dapat memberikan ASI kepada bayinya tanpa banyak hambatan. Berbagai usaha pun akan dilakukan agar produksi ASI lancar. Mulai dari mengonsumsi makanan bernutrisi, menambah dengan suplemen, termasuk rutin melakukan pumping. Faktanya, tetap saja ada beberapa faktor yang menjadi penyebab ASI berkurang.

Penyebab produksi ASI menurun memang dipengaruhi berbagai faktor. Contohnya, kondisi kesehatan ibu, pola makan, dan juga gaya hidup. Dengan mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan ASI berkurang, Bunda bisa menghindari hal-hal tersebut guna menjaga ASI tetap lancar kembali.

9 Penyebab ASI Berkurang

Berikut adalah beberapa penyebab suplai ASI berkurang yang perlu Bunda perhatikan. Yuk, dicatat!

1. Pola Makan

Meskipun hanya makan sedikit, komposisi ASI tidak akan berubah. Mengutip dari Liputan6, ASI akan tetap mengandung DHA, Asam Lemak Omega 3, Lemak, Karbohidrat, Mineral, Vitamin, Zat Besi, dan juga Kalsium. ASI juga mengandung senyawa imunitas untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

Menurut Ariana Dewi Widodo, dokter spesialis anak, jika ibu kekurangan nutrisi, maka yang terkena dampaknya hanyalah tubuhnya sendiri.

“(Jika) Asupan makan kurang, ibu akan kekurangan zat gizi. Untuk produksi ASI, zat besi dan kalsium akan diambil dari tubuh ibu, ini demi memberikan ASI sempurna untuk bayi,” ungkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meskipun begitu, apa yang Bunda makan akan memengaruhi produksi ASI. Oleh sebab itu, menjaga pola makan yang sehat dan asupan cairan dapat membantu melancarkan produksi ASI sekaligus kesehatan ibu.

Bunda bisa mencoba untuk mengonsumsi makanan yang sudah terbukti dapat melancarkan produksi ASI seperti oat, kacang almond, kacang arab (chickpea), dan sayur-sayuran berwarna hijau gelap.

Ada beberapa herbal dan bumbu tertentu yang sebaiknya dihindari dalam jumlah berlebihan, seperti peppermint, daun sage, parsley, dan oregano. Konsumsi obat batuk dengan kandungan peppermint atau mentol juga dapat menyebabkan ASI berkurang.

2. Kesehatan Fisik dan Mental Ibu Menyusui

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kondisi kesehatan fisik dan mental ibu dapat memengaruhi produksi ASI. Jika Bunda sehat, cukup tidur, dan mempunyai lingkungan yang mendukung Bunda untuk memberikan ASI, tubuh bisa fokus untuk mengolah ASI dengan baik.

Menjadi ibu baru sudah sewajarnya jika kurang istirahat. Melewati proses persalinan, mengurus rumah dan keluarga, serta menyusui bayi baru lahir sesering mungkin akan sangat melelahkan. Jika tubuh kekurangan energi, kelelahan, dan stres, maka produksi ASI akan sangat mungkin berkurang.

Prioritaskan untuk istirahat di berbagai kondisi, misalnya ikut tidur saat bayi tidur atau menghindari begadang agar esok pagi bisa beraktivitas kembali dengan bugar.

Kondisi medis tertentu juga bisa berpengaruh. Penyakit seperti hypothyroid atau anemia bisa menjadi penyebab ASI seret.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: 5 Makanan yang Perlu Dihindari Ibu Menyusui Agar ASI Tetap Berkualitas

3. Beberapa Gaya Hidup yang Kurang Sehat Jadi Penyebab ASI Berkurang

Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi produksi ASI seperti merokok dan mengonsumsi kafein atau alkohol secara berlebihan.

Konsumsi kafein sebenarnya tidak dilarang, tetapi kafein dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan dehidrasi dan menyebabkan ASI berkurang. Sejumlah kafein yang dikonsumsi ibu dapat keluar melalui ASI yang diminum bayi sehingga ia akan sulit untuk tidur dan rewel.

Merokok dapat mengganggu produksi hormon oksitosin dalam tubuh yang dapat menstimulasi let down reflex. Let down reflex ini akan mengeluarkan ASI dari dalam payudara. Merokok di dekat bayi juga akan sangat buruk untuk kesehatannya.

Apabila Bunda merokok, hindari merokok setidaknya dua jam sebelum memberikan ASI, atau akan lebih baik jika berhenti sama sekali.

Sama dengan rokok dan kafein, alkohol juga bisa mengganggu produksi hormon serta dapat dikeluarkan melalui ASI. Bayi yang terpapar alkohol dari ASI bisa berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut penelitian, bayi yang terlahir dari ibu yang setidaknya sekali mengonsumsi alkohol dalam masa kehamilannya memiliki kemungkinan untuk tumbuh menjadi anak yang hiperaktif.

4. Konsumsi Obat Jenis Tertentu

Ada beberapa obat yang dapat memengaruhi produksi ASI pada ibu menyusui. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai konsumsi obat, termasuk obat yang dijual bebas di pasaran atau generik.

Pseudoephedrine, sejenis dekongestan yang terkandung dalam beberapa obat pilek, sinus, atau pengobatan alergi dapat menyebabkan ASI berkurang. Apabila Bunda mengalami pilek, sebaiknya menghindari kandungan ini dan bertanya kepada dokter mengenai rekomendasi obat yang aman dikonsumsi selama menyusui.

Penggunaan obat hormon seperti Pil KB untuk mencegah kehamilan juga bisa menyebabkan ASI berkurang. Beberapa di antaranya mengandung estrogen yang dapat menurunkan produksi ASI.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebaiknya, Bunda memilih pil KB khusus ibu menyusui atau menggunakan kontrasepsi non hormonal lainnya seperti IUD atau kondom untuk mencegah kehamilan di masa menyusui.

5. Masalah Hormonal atau Endokrin Bisa Jadi Penyebab ASI Berkurang

Sindrom ovarium polikistik (PCOS), tiroid rendah atau tinggi, diabetes, hipertensi, dan masalah kesehatan lainnya bisa menyebabkan suplai ASI rendah karena produksi ASI tergantung pada sinyal hormonal yang dikirim ke payudara.

Jika mengalami kondisi ini, pengobatan masalah kesehatan tertentu diperlukan terlebih dahulu untuk dapat meningkatkan produksi ASI. Berkonsultasilah kepada dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Masalah pada Jaringan Kelenjar Payudara

Lantaran berbagai faktor dan alasan, ada perempuan yang payudaranya tidak berkembang secara normal sehingga tak memiliki jaringan kelenjar yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi.

Prosedur operasi payudara seperti pengecilan payudara, pengangkatan kista, atau mastektomi dapat mengurangi jaringan kelenjar pada payudara. Dampaknya dapat menyebabkan produksi ASI berkurang atau bahkan merusak saraf yang terhubung dengan produksi ASI.

Saluran produksi ASI ini tumbuh selama kehamilan dan proses menyusui merangsang pertumbuhan lebih banyak saluran dan jaringan. Sedikit saja ASI dapat mendukung sistem kekebalan tubuh bayi, perkembangan otak, dan kebutuhan nutrisinya.

Agar dapat menyusui dengan lancar meskipun memiliki jaringan kelenjar yang tidak cukup, susuilah terus bayi agar jaringan tetap tumbuh.

7. Bayi Kesulitan Mengisap atau Memiliki Masalah Anatomi

Selain faktor-faktor yang berasal dari ibu, bayi juga memegang peran penting dalam keberhasilan menyusui. Apabila bayi mengalami kesulitan pelekatan atau mengisap karena masalah anatomi maka suplai ASI pun akan menurun.

Salah satu masalah anatomi yang sering terjadi adalah tongue-tie atau ikatan lidah, yaitu adanya selaput tipis jaringan di bagian bawah mulut bayi yang menahan lidah bayi sehingga tidak bisa menyedot ASI dengan baik.

Periksalah untuk melihat apakah bayi dapat menjulurkan lidah dengan baik atau menyentuhkan lidah ke langit-langit mulut saat menangis.

Segera konsultasi dengan dokter untuk mengatasi kondisi tongue-tie. Pada umumnya akan dilakukan insisi atau pemotongan pada selaput ini.

Selain itu, masalah lain misalnya bibir sumbing atau kelainan pada langit-langit mulut juga bisa menjadi penyebabnya.

Artikel Terkait: Amankah konsumsi micin (MSG) pada ibu menyusui? Ini penjelasannya

8. Bayi Tidak Menyusu di Malam Hari Bisa Jadi Penyebab ASI Berkurang

Beberapa bayi yang sudah terlatih untuk tidur sepanjang malam tidak lagi menyusu di malam hari, sehingga menyebabkan produksi ASI menurun.

Hal ini terjadi karena tingkat prolaktin atau hormon yang memberi sinyal pada payudara untuk memproduksi ASI cenderung lebih tinggi di malam hari. Penurunan prolaktin dapat berkontribusi pada penurunan ASI.

Pertimbangkan untuk memberikan ASI pada bayi sesekali di malam hari, bisa juga dilakukan ketika bayi terbangun dan disusui sambil berbaring agar tidak mengganggu siklus tidur bayi.

9. Penggunaan Empeng Termasuk Penyebab ASI Berkurang

Payudara akan terus-menerus memproduksi ASI, tetapi kecepatan produksinya tergantung pada seberapa kosong payudara. Produksi ASI akan meningkat jika payudara kosong.

Jika bayi jarang menyusu, misalnya karena penggunaan empeng, payudara pun akan lebih lama untuk memproduksi ASI. 

5 Cara Meningkatkan Produksi ASI

Sumber: Pexels

1. Menyusui Lebih Sering

Saat bayi menyusu pada payudara, hormon yang memicu produksi ASI akan bekerja. Oleh karena itu, semakin sering Bunda menyusui maka akan semakin banyak ASI yang dihasilkan.

Bayi baru lahir dapat disusui 8 hingga 12 kali sehari, setiap dua hingga tiga jam di bulan-bulan pertama, untuk membantu membangun dan mempertahankan produksi ASI.

Pastikan posisi dan pelekatan menyusui bayi benar, dan biarkan bayi yang memutuskan kapan harus berhenti menyusu. Hindari pemberian susu formula, kecuali disarankan oleh dokter dan batasi penggunaan empeng dan dot.

2. Menyusui dari Kedua Payudara

Stimulasi dari kedua payudara dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Memompa ASI atau pumping dari kedua payudara secara bersamaan juga telah terbukti dapat meningkatkan produksi dan menghasilkan kandungan lemak yang lebih tinggi.

Biarkan bayi menyusu dari payudara pertama sampai ia melambat atau berhenti, kemudian tawarkan untuk menyusu di payudara lainnya.

3. Pumping

Memompa di antara waktu menyusui adalah cara yang baik agar produksi ASI meningkat. Selain itu, Bunda juga bisa mencoba mengompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu sebelum memompa agar lebih nyaman dan lebih mudah.

Pastikan payudara dikosongkan dengan baik setiap selesai menyusu atau sesi pumping. Jangan biarkan ASI tidak keluar, baik disusui langsung atau dipompa, selama lebih dari 5 jam.

Bunda pun bisa mencoba teknik power pumping yang dapat meningkatkan suplai ASI. Pompa payudara sekitar satu jam sehari secara terus-menerus. 

Sebagai contoh, di sela-sela waktu menyusui pagi pompa ASI selama 20 menit, istirahat selama 10 menit, kemudian pompa lagi selama 10 menit, istirahat 10 menit, dan seterusnya.

Dalam waktu kurang lebih satu minggu hasilnya pun akan terlihat.

Artikel terkait: Bun, Ini Lho 10 Penyebab ASI Keluar Sedikit. Busui Wajib Baca!

4. Istirahat dan Makan Makanan Bergizi

Sumber: Pexels

Kelelahan dan kelaparan pada busui dapat menyebabkan berkurangnya produksi ASI. Pastikan untuk mendapatkan cukup asupan cairan air putih, makan makanan seimbang yang sehat, tidak melewatkan waktu makan, dan istirahat sebanyak mungkin di antara waktu makan.

5. Minum Suplemen

Ada beberapa makanan dan herbal tertentu yang dapat meningkatkan produksi ASI, di antaranya:

  • Bawang putih
  • Jahe
  • Fenugreek
  • Adas
  • Spirulina
  • Oat
  • Flaxseed

Bunda juga bisa mencoba suplemen ASI yang dijual bebas di apotek. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk minum suplemen penambah ASI, karena herbal juga bisa menimbulkan efek samping pada bayi.

Nah, itulah penyebab ASI berkurang yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui dan cara-cara mudah untuk meningkatkan produksi ASI. Semoga bermanfaat untuk Bunda yang tengah memberikan ASI untuk buah hati tercinta.

Baca Juga: