X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

"Meski Mengidap PCOS, Aku Bisa Hamil dan Berhasil Jadi Seorang Ibu"

Bacaan 8 menit

Bismillah. Aku akan menceritakan pengalaman pertamaku menjadi seorang ibu. Lebih tepatnya, pengalaman sebagai seorang perempuan dengan PCOS yang bisa hamil dan berhasil memiliki buah hati. Dan inilah ceritaku. 

Pengalaman Aku yang Mengidap PCOS Tetapi Bisa Hamil dan Berhasil Jadi Ibu 

Awal cerita, aku menikah dengan suami saat berusia muda. Yakni, aku berusia 21 tahun sedangkan suami berusia 25.

Tak lama setelah menikah, aku dan suami memutuskan untuk merencanakan punya momongan, tanpa menunda-nuda. Alasannya, biar rumah tangga kami menjadi lebih lengkap. Rasanya enggak sabar, deh, pengen gendong bayi. Saat itu, pokoknya segala tentang bayi rasanya terlihat menyenangkan bagiku.

Satu bulan pernikahan, aku dan suami masih menikmati masa-masa indah berdua.

Hingga bulan ke-2… Bulan ke-3… Bulan ke 4… pun waktu berlalu.

Meski Mengidap PCOS, Aku Bisa Hamil dan Berhasil Jadi Seorang Ibu

Bahkan bulan ke-5 hingga ke-6, masih juga belum ada tanda-tanda kehamilan. Aku mulai khawatir. Terlebih, sudah mulai banyak omongan orang di sekitar mengenai aku yang juga belum berhasil punya momongan. Jangan-jangan mandul, kata mereka. Beban pikiranku jadi bertambah karena perkataan dan pertanyaannya itu. Perasaan takut kalau kami tak bisa punya keturunan juga menghampiri.

Akhirnya, di bulan ke-7,  aku dan suami sepakat untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Okelah, pemeriksaan di dokter pertama, hasilnya baik. Hanya saja, menurutnya aku memiliki masalah hormon dan dianjurkan untuk mengonsumsi obat hormonal terlebih dahulu.

Bismillah… dijalani. Setelah minum obat dari dokter, aku pun menstruasi. Tapi, berharap setelah haid ini, di bulan berikutnya bisa hamil.

Pemeriksaan berikutnya kami ganti dokter, karena dokter sebelumnya pindah tugas. Sepekan berikutnya, kami pun berkonsultasi dengan dokter lain yang cukup handal.

Didiagnosis PCOS dan Sulit Hamil

Meski Mengidap PCOS, Aku Bisa Hamil dan Berhasil Jadi Seorang Ibu

Pemeriksaan awal, USG perut terlihat aman. Setelahnya, aku mencoba USG transvaginal dan hasilnya mengejutkan. Di rahim, terdapat kista-kista kecil dan dari sana pun aku didiganosis PCOS atau policyctic ovarium syndrom. Terdapat kista atau benjolan-benjolan kecil di rahim yang mengakibatkan aku sulit hamil.

Kondisi ini ternyata ditandai dengan terganggunya siklus haid dan salah satu penyebabnya juga adalah obesitas. Memang, sih, sebelum menikah berat badanku 55 kg. Tapi pas menikah, naik jauh jadi 65 kg.

Alhasil, aku dianjurkan untuk terapi hormon dengan obat pil oral, ditambah diet, serta olahraga teratur. Olahraga yang dianjurkan ialah dengan berjalan perlahan, jalan santai, jalan cepat, hingga lari kecil dengan minimal capaian penurunan berat badan sekitar 2,5 persen .

Bismillah, aku dan suami berjuang bersama. 

Artikel terkait: “Perjuangan Hamil dan Melahirkan Versi Aku, Si Penderita Penyakit Takikardia”

pengalaman pcos bisa hamil

Kami rutin kontrol, dengan hasil yang terus membaik. Hanya saja, belum ada terlihat tanda kehamilan. Kami mencoba ke dokter kandungan lain, lalu menceritakan perjalanan program kehamilan yang dijalani. Hasilnya sama, aku harus terapi hormon kembali minimal selama 6 bulan.

Sempat nge-drop dan pengen nyerah. Namun, suami terus support. Kami menjalani program hamil sesuai anjuran dokter, dibarengi dengan ikhtiar melalui terapi herbal dengan rutin mengkonsumsi kurma segar bersama suami terus aku jalani.

Hingga suatu ketika, aku jatuh sakit infeksi saluran kemih (ISK) dan dispepsia. Disertai dengan gejala lesu, lemah, mual-muntah, anyang-anyangan, dan nyeri perut bagian bawah. Saat itu, suami lagi dinas diluar kota, aku berusaha menutupi sakit yang aku rasakan karena takut dia khawatir. Tapi entah kenapa, suami hari itu juga langsung pulang ke rumah walaupun sudah larut malam. Dia langsung sigap saat tahu aku sedang sakit. Pokoknya suami siaga. Luar biasa, terima kasih, ya, Pak Su. 

Pengalaman Pengidap PCOS Bisa Hamil: Akhirnya Muncul Dua Garis Biru

Meski Mengidap PCOS, Aku Bisa Hamil dan Berhasil Jadi Seorang Ibu

Malam harinya, aku bermimpi menggunakan testpack dan mendapati dua garis biru. Akhirnya, pas besok pagi aku pun memberanikan diri menggunakan testpack untuk kesekian kali dengan harapan mimpi itu jadi kenyataan.

Daan… 1 2 3,  jantungku berdegup kencang. Mimpi jadi nyata! Hasil testpack positif. Alhamdulillah… ini adalah keajaiban.

Saat suami mengetahui hal ini, dia langsung membawa aku kontrol kembali ke dokter. Di sana, dokter menganjurkan tes ulang dan hasilnya 2 garis biru. Dokter juga coba USG dan didapatkan dengan nyata kantung kehamilan. Alhamdulillah, syukur kami ucapkan.

Namun, dokter tetap mengingatkan adanya potensi kehamilan palsu pada penderita PCOS. Uhh… Rasanya campur aduk. Takut ini hanya kehamilan palsu. Dokter pun menganjurkan untuk kembali kontrol 2 minggu lagi. 

2 Minggu Kemudian…

Aku dan suami kontrol lagi dan langsung di-USG oleh dokter. Masya Allah… Alhamdulillah… ternyata sudah terlihat jelas bakal janin didalam kantung kehamilan di rahimku. Dengan hasil itu, sudah dapat dipastikan aku postif hamil.

Artikel terkait: 5 Alasan sulit hamil yang sering tidak disadari pasangan saat promil

Perjalanan Kehamilan yang Dilalui Pengidap PCOS

pengalaman pcos bisa hamil

Cerita mitra kami
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!

Trimester awal, aku mengalami mual muntah yang sangat parah hingga berat badan turun. Obat pereda mual dan vitamin sudah dikonsumsi tetapi perasaan mual yang sangat hebat tetap merajalela. Makan tak enak, tidur tak nyenyak. Hanya perasaan mual, pusing, dan lesu yang didapatkan. Meski begitu, aku tetap harus semangat dan bersyukur. Karena tidak semua perempuan bisa berkesempatan menjadi ibu.

Morning sickness sudah mulai berlalu saat usia kehamilan memasuki trimester 2. Alhamdulillah, makan-minum sudah bisa, aktivitas mulai normal kembali. Senang banget, yaa… Semoga semua terus baik-baik saja, pikirku.

pengalaman pcos bisa hamil

Saat kontrol pada trimester 2, senang liat perkembangan si bayi di rahim. Namun, ada berita buruk juga yang disampaikan dokter. Terlihat dari tekanan darahku yang melonjak di atas angka normal. Dokter selalu mengingatkan untuk terus menjaga kesehatan dan menghindari stres, istirahat cukup, dan makan teratur.

Memasuki trimester 3, didapatkan hasil yang mengejutkan lagi. Aku terdiagnosa HDK atau hipertensi dalam kehamilan. Hal ini terjadi karena adanya kelainan dalam kehamilan yang mengakibatkan adanya preeklamsia.

Ya Allah… bahagia melihat tumbuh kembang si bayi dalam kandungan ini, tetapi juga sedih dan cemas karena adanya hipertensi dalam kehamilan. Namun, suami tetap mengingatkan untuk terus semangat dan berdoa serta menghindari stres.

Satu hari, aku mengalami kontraksi dengan lendir dan air yang keluar. Aku pikir bakal melahirkan saat itu, tetapi ternyata hanya kontraksi palsu dan tidak ada pembukaan.

Persalinan dengan Induksi

Meski Mengidap PCOS, Aku Bisa Hamil dan Berhasil Jadi Seorang Ibu

Beberapa hari kemudian, aku dan suami memutuskan untuk kembali kontrol ke dokter. Di sana, aku dianjurkan untuk diberikan induksi di rumah sakit dengan surat pengantar dari dokter. Besok paginya, aku bersama suami langsung ke rumah sakit dengan bekal surat pengantar dari dokter. Di sana dijelaskan petugas tentang tindakan induksi dan surat persetujuan yang harus aku tanda tangani bersama suami.

Bismillah... semoga semua lancar. 

Cerita berlanjut, aku induksi oral sebanyak 4 kali dengan jangka waktu pemberian yang telah ditentukan dokter. Induksi pertama dan kedua, aku tidak merasakan kontraksi apa pun dan tidak ada pembukaan yang terjadi.

Pada induksi ketiga, mulai merasakan kontraksi ringan hingga memberat dan terjadi pembukaan 2. Induksi keempat, aku merasakan kontraksi yang luar biasa. Rasanya tulang seperti ditarik paksa. Ingin teriak, ingin menangis, tapi suami dengan sigap selalu menemaniku. Terimakasih, ya, Pak Su.

Artikel terkait: Induksi Persalinan: Cara Mempercepat Kelahiran Anak

pengalaman pcos bisa hamil

Hingga akhirnya, terlihat bercak darah dan lendir dan terjadi pembukaan 6. Aku kembali diberikan induksi secara intravena dan cairan infus. Rasa sakit, lemas, semua bercampur jadi satu, hingga aku diberikan oksigen karena kadar gula darahku yang rendah dan sudah terlihat lemas.

Saat pembukaan lengkap, ternyata air ketuban tak kunjung pecah hingga petugas dan dokter memutuskan untuk memecahkan secara manual. Dueerrr… air ketuban mengalir begitu derasnya. Namun, kepala bayi tak kunjung keluar. Semua sontak bingung. Akhirnya, diputuskan aku harus mengejan kuat sembari dibantu petugas untuk mendorong si bayi keluar. Ya Allah… rasanya bingung untuk diungkapkan.

Oke, 1 2 3… petugas memberi aba-aba dan aku mengejan sekuat tenaga. Akhirnya, kepala si bayi keluar dan didapati lilitan tali pusat di lehernya yang mengakitkan ia lahir dengan keadaan biru dan tidak menangis secara spontan. Dengan bantuan episiotomi, akhirnya bayi keluar seutuhnya.

Saat diberikan tindakan dan direbahkan di bagian dada, alhamdulillah si bayi menangis dengan kerasnya. Semua perasaan berbaur bercampur jadi satu. Ketegangan yang terjadi akhirnya luluh saat mendengar tangisan bayi. Alhamdulillah, ya Allah… suami juga langsung memeluk dan mencium keningku.

Tantangan Berikutnya: ASI Seret hingga Drama MPASI

Meski Mengidap PCOS, Aku Bisa Hamil dan Berhasil Jadi Seorang Ibu

Cerita dan tantangan berlanjut… aku mulai membiasakan IMD pada bayi, tetapi kendala kembali terjadi. ASI-ku tak kunjung keluar. Hingga 10 hari pasca melahirkan, akhirnya tetes demi tetes ASI keluar walaupun si bayi mulai bingung puting. Perlahan, semuanya dijalani walaupun ia lebih sering minum susu dengan botol.

Enam bulan berlalu. Akhirnya ASI-ku benar-benar seret. Entah apa yang terjadi. Rasanya ingin menangis. Namun, aku harus tetap tenang. Saat itu, suami tetap menenangkan dan memberikan support. Harus tetap semangat walaupun sulit, tak apa jika ASI tak keluar. Kami pun coba dengan pemberian sufor.

Suami juga selalu mengatakan, “ASI atau sufor, kamu tetap ibu yang hebat, kok!”

pengalaman pcos bisa hamil

Potret aku, anak, dan suami

Hingga si bayi mulai diperkenalkan MPASI, semuanya dibarengi dengan drama yang berlarut dan rumit. Tapi semua bisa terlalui dengan baik hingga sekarang si kecil sudah beranjak balita. Ia sudah berusia 18 bulan. Tingkah dan perilakunya selalu mengejutkan, memberi warna-warni yang indah dalam kehidupan kami.

Masya Allah… Alhamdulillah… semua begitu indah 

Itulah kisahku sebagai perempuan yang mengidap PCOS tapi tetap bisa hamil dan menjadi seorang ibu. Percaya dan yakinlah, semua ibu di dunia ini hebat. Mereka mampu memerankan setiap peran dengan sebaik-baiknya. #SemuaPerempuanHebat.

***

Artikel ini ditulis oleh Bunda Rinidha Riana.

Baca juga: 

5 Cerita haru menghadapi ujian awal pernikahan, Bunda juga mengalaminya?

Cerita persalinan Yasmine Wildblood, sempat nonton Joker saat kontraksi

Cerita Ramadan dari 5 artis Bollywood kesayangan Bunda

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
Semua opini & pendapat dalam artikel ini merupakan pandangan pribadi milik penulis, dan sama sekali tidak mewakilkan theAsianparent atau klien tertentu.
img
Penulis

Rinidha Riana

Jadilah Kontributor Kami

  • Halaman Depan
  • /
  • Melahirkan
  • /
  • "Meski Mengidap PCOS, Aku Bisa Hamil dan Berhasil Jadi Seorang Ibu"
Bagikan:
  • 5 Risiko Ini Mengintai Ibu Hamil dengan PCOS, Hati-hati!

    5 Risiko Ini Mengintai Ibu Hamil dengan PCOS, Hati-hati!

  • Program hamil untuk PCOS, ini 4 saran dokter yang perlu Anda perhatikan

    Program hamil untuk PCOS, ini 4 saran dokter yang perlu Anda perhatikan

  • 5 Risiko Ini Mengintai Ibu Hamil dengan PCOS, Hati-hati!

    5 Risiko Ini Mengintai Ibu Hamil dengan PCOS, Hati-hati!

  • Program hamil untuk PCOS, ini 4 saran dokter yang perlu Anda perhatikan

    Program hamil untuk PCOS, ini 4 saran dokter yang perlu Anda perhatikan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar kehamilan.