X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Product Guide
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Cari nama bayi
  • Bumbu MPASI
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Mengenal Teknik Pelestarian Kesuburan yang Memungkinkan Anda Hamil di Masa Depan

Bacaan 5 menit
Mengenal Teknik Pelestarian Kesuburan yang Memungkinkan Anda Hamil di Masa Depan

Pelestarian kesuburan membantu peluang Anda memiliki anak di masa depan. Bagaimana prosesnya?

Beberapa orang harus berusaha lebih ekstra untuk memiliki keturunan karena kondisi medis tertentu yang dialaminya. Pelestarian kesuburan dapat membantu peluang Anda memiliki anak suatu hari nanti. Apa itu?

Table of Contents

  • Apa Itu Pelestarian Kesuburan?
  • Faktor
  • Jenis
  • Manfaat 
  • Risiko

Apa Itu Pelestarian Kesuburan?

pelestarian kesuburan

Metode fertility preservation atau berarti pelestarian kesuburan adalah metode pengawetan yang memungkinkan Anda menyimpan jaringan sel telur, sel sperma, atau embrio, sehingga Anda bisa memiliki anak di masa depan.

Biasanya, metode ini dipilih para pasien kanker yang melakukan pengobatan terapi radiasi, atau orang dengan kesuburan terganggu karena kondisi medis tertentu. Bahkan, perawatan ini juga bisa dilakukan oleh seseorang yang ingin menunda memiliki anak karena alasan pribadi. 

Banyak orang bisa memiliki bayi yang sehat setelah menjalani perawatan pelestarian kesuburan.

Artikel terkait: Infertilitas Adalah Gangguan Kesuburan pada Pria Maupun Wanita, Ketahui Cara Mengatasinya

Alasan Seseorang Melakukan Pelestarian Kesuburan

Beberapa orang dengan kondisi penyakit tertentu mungkin akan terganggu kesuburannya. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kondisi itu sendiri, atau bisa karena dampak pembedahan, atau pengobatan yang digunakan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Selain itu, seseorang yang ingin menunda memiliki anak hingga usia akhir 30 atau 40-an mungkin memilih untuk untuk melakukan perawatan ini karena penelitian menunjukkan usia bisa memengaruhi kesuburan.

Berikut beberapa alasan seseorang melakukan pengawetan kesuburan ini: 

  1. Menunda kehamilan: Jika Anda sedang menunda kehamilan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menjaga sel telur atau sperma pasangan Anda sebelum kesuburan menurun karena faktor usia. Alasan umum orang menunda memiliki anak antara lain keinginan untuk mencapai tujuan karier tertentu atau melanjutkan pendidikan.
  2. Kanker: Kemoterapi, terapi radiasi, dan pembedahan kanker dapat mempengaruhi kesuburan seseorang.
  3. Penyakit autoimun: Penyakit seperti lupus dan rheumatoid arthritis serta pengobatannya dapat menyebabkan masalah kesuburan.
  4. Kondisi kesehatan reproduksi: Endometriosis dan fibroid rahim dapat mempersulit kehamilan.

Anda bisa melakukan perawatan ini di klinik kesuburan atau rumah sakit yang memiliki laboratorium dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk mengawetkan spesimen beku dalam jangka waktu yang lama. 

Jenis Pelestarian Kesuburan

Mengenal Teknik Pelestarian Kesuburan yang Memungkinkan Anda Hamil di Masa Depan

Perawatan pelestarian kesuburan terbagi dalam dua kategori, yaitu:

  • Mengambil dan membekukan sel telur, embrio, sperma dan jaringan untuk digunakan di masa depan.
  • Meminimalkan dampak pengobatan kanker pada jaringan reproduksi.

Teknik pelestarian kesuburan bagi perempuan:  

  1. Pembekuan sel telur: Anda akan menerima pengobatan dengan hormon untuk merangsang produksi sel telur di ovarium. Petugas kesehatan akan mengeluarkan telur dan membekukannya serta menyimpannya. Proses ini dimulai dengan stimulasi ovarium. Anda akan menyuntik diri dengan hormon setiap hari selama sekitar 10 hari.
  2. Pembekuan embrio: Mirip dengan pembekuan sel telur, ini melibatkan pengangkatan sel telur dari indung telur Anda. Petugas kesehatan akan membuahi sel telur dengan sperma pasangan Anda, sehingga menghasilkan embrio. Prosedur ini disebut fertilisasi in vitro (IVF). Kemudian, petugas kesehatan mungkin akan langsung menanamkan embrio ke dalam tubuh Anda atau membekukannya dan menyimpannya untuk digunakan di masa mendatang (kriopreservasi embrio).
  3. Pembekuan jaringan ovarium: Jika Anda menerima pengobatan kanker, Anda mungkin tidak dapat menunggu dua hingga enam minggu untuk menerima pengobatan hormon. Sebagai gantinya, jaringan ovarium Anda dapat diangkat dan dibekukan. Setelah perawatan kanker Anda selesai dan dinyatakan sembuh secara medis, Anda pun siap untuk hamil, dokter bedah akan melakukan penanaman kembali jaringan yang telah dicairkan. Jika jaringan kembali berfungsi, Anda mungkin bisa hamil secara alami atau melalui IVF.
  4. Transposisi ovarium (oophoropexy): Prosedur ini dapat membantu melindungi ovarium Anda dari perawatan radiasi. Dokter bedah akan memindahkan ovarium Anda keluar dari panggul dan masuk ke perut, menjauhi area perawatan. Ini juga merupakan prosedur laparoskopi yang dilakukan dengan anestesi umum.
  5. Pelindung radiasi: Pelindung timbal dapat melindungi ovarium selama perawatan radiasi. Petugas kesehatan mungkin juga menggunakan teknologi radiasi tepat yang membatasi dosis radiasi yang diterima ovarium Anda. Terapi radiasi biasanya cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit, namun dapat menimbulkan efek samping seperti rambut rontok, diare, dan kelelahan.

Teknik pelestarian kesuburan bagi pria: 

  1. Pelindung radiasi: Teknik ini mirip dengan pelindung radiasi untuk wanita. Petugas  kesehatan akan membatasi paparan radiasi pada testis pria dengan melindunginya atau dengan menggunakan teknik radiasi yang lebih tepat.
  2. Pembekuan sperma: Sampel air mani pria akan dibekukan dan disimpan.
  3. Pembekuan jaringan testis: Beberapa pria tidak memiliki sperma di air maninya. Dalam kasus ini, penyedia layanan akan mengambil sampel jaringan testis yang mungkin mengandung sperma. Setiap sperma yang ditemukan diekstraksi dan dibekukan.

Artikel terkait: Kenali Gejala Azoospermia atau ‘Sperma Kosong’, Berapa Besar Peluang Kehamilannya?

Manfaat 

Manfaat utama dari pelestarian kesuburan adalah Anda mungkin tetap bisa hamil dan memiliki anak, apapun kondisi atau keadaan Anda di masa depan nanti.

Risiko dari Perawatan

Prosedur yang digunakan dalam pelestarian kesuburan mempunyai beberapa risiko, di antaranya:

  1. Beberapa prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan sel telur dan sperma dapat menyebabkan pendarahan atau infeksi.
  2. Fertilisasi in vitro (IVF) dapat meningkatkan risiko kelahiran kembar, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, keguguran, dan kehamilan ektopik.
  3. Prosedur laparoskopi dapat menyebabkan infeksi, pendarahan, dan cedera pada organ dan jaringan di sekitarnya. Anestesi yang digunakan dalam prosedur ini dapat menyebabkan efek pengobatan, kerusakan saraf, dan delirium pasca operasi.
  4. Stimulasi ovarium dapat menyebabkan peningkatan kadar estrogen. Hal ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan pertumbuhan kanker yang bergantung pada estrogen.
  5. Stimulasi ovarium dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium.
  6. Transposisi ovarium dapat menyebabkan rotasi ovarium yang direlokasi. Kista ovarium juga bisa berkembang. Kedua kondisi tersebut memerlukan pengangkatan ovarium (ooforektomi).

Meski prosedur pelestarian kesuburan ini tidak menjamin kehamilan, dan tingkat keberhasilannya sangat bervariasi, namun teknik ini dapat memengaruhi peluang kehamilan bagi Anda yang memiliki kondisi medis tertentu. Bagaimana pun, menjaga kesuburan sejak dini adalah hal yang ideal.

Jadi, selalu berkonsultasi dengan dokter ahli sesegera mungkin jika Anda mengalami masalah kesuburan tertentu untuk memilih perawatan kesuburan yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

Fertility Preservation

my.clevelandclinic.org/health/treatments/17000-fertility-preservation

 

Baca juga: 

Masalah kesuburan bisa dipengaruhi beragam faktor, apa saja?

Jenis Tes Kesuburan untuk Wanita dan Pria

13 Kiat Cara Meningkatkan Kesuburan Pria. Para Ayah Perlu Tahu

Cerita mitra kami
Skin Care Aman untuk Ibu Hamil, Kulit Wajah Tetap Sehat
Skin Care Aman untuk Ibu Hamil, Kulit Wajah Tetap Sehat
Hindari 6 Hal Ini untuk Mencegah Bayi Lahir Cacat, Bumil Wajib Tahu!
Hindari 6 Hal Ini untuk Mencegah Bayi Lahir Cacat, Bumil Wajib Tahu!
Berikut 4 Mitos Ibu Hamil Seputar Jenis Kelamin Bayi, Mana yang Benar ya?
Berikut 4 Mitos Ibu Hamil Seputar Jenis Kelamin Bayi, Mana yang Benar ya?
6 Ide Kado untuk Ibu Hamil yang Bermanfaat, Bunda Pasti Suka!
6 Ide Kado untuk Ibu Hamil yang Bermanfaat, Bunda Pasti Suka!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Tips Kehamilan
  • /
  • Mengenal Teknik Pelestarian Kesuburan yang Memungkinkan Anda Hamil di Masa Depan
Bagikan:
  • Bagaimana Cara Mudah Menghitung Usia Kehamilan Sudah Berapa Minggu? Ini Penjelasannya

    Bagaimana Cara Mudah Menghitung Usia Kehamilan Sudah Berapa Minggu? Ini Penjelasannya

  • Bolehkah Cumi Dikonsumsi untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter

    Bolehkah Cumi Dikonsumsi untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter

  • 11 Manfaat Buah Manggis untuk Ibu Hamil, Mencegah Stres hingga Risiko Cacat Janin

    11 Manfaat Buah Manggis untuk Ibu Hamil, Mencegah Stres hingga Risiko Cacat Janin

  • Bagaimana Cara Mudah Menghitung Usia Kehamilan Sudah Berapa Minggu? Ini Penjelasannya

    Bagaimana Cara Mudah Menghitung Usia Kehamilan Sudah Berapa Minggu? Ini Penjelasannya

  • Bolehkah Cumi Dikonsumsi untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter

    Bolehkah Cumi Dikonsumsi untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter

  • 11 Manfaat Buah Manggis untuk Ibu Hamil, Mencegah Stres hingga Risiko Cacat Janin

    11 Manfaat Buah Manggis untuk Ibu Hamil, Mencegah Stres hingga Risiko Cacat Janin

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti