Bila Anda dan pasangan sedang melakukan program hamil, memerhatikan kesuburan masing-masing pasangan sangat penting dilakukan. Karena masalah kesuburan yang dialami perempuan atau pun lelaki akan memengaruhi kesuksesan keinginan untuk memiliki keturunan.
Faktanya, berdasarkan laporan The National Infertility Association, 12 % perempuan mengalami masalah infertilitas (tidak subur). Atau bisa diartikan 1 dari 8 perempuan mengalami kesulitan untuk hamil.
Sementara data lain memperlihatkan kalau masalah kesuburan tidak hanya dirasakan kaum hawa saja. Di mana sekitar 40% masalah kesuburan didominasi oleh pria, dan 40% pada wanita. Sedangkan 20-30 % pasangan yang mengalami gangguan kesuburan, sebabnya sering kali tidak bisa diketahui dengan pasti.
Hal ini pun dipertegas oleh dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG, MSc. Dokter kandungan dari RS. Pondok Indah ini mengatakan bahwa suami istri sebenarnya memiliki punya peran yang sama dalam menyebabkan infertililas.
“Jadi memang equal. Umumnya 30% sampai 45% infertilitas justru disebabkan oleh laki-laki. Setelah itu penyebabnya dipengaruhi faktor ketidaksuburan perempuan dan terakhir faktor yang memang tidak diketahui penyebabnya. Unexplained, jadi sudah diperiksa dua-duanya tapi nggak ada apa-apa.”
Dikatakan dr. Yasin, jika gangguan atau masalah kesuburan pada perempuan kerap kali disebabkan karena adanya ‘kerusakan’ pada saluran tuba, menoupause dini, serta gaya hidup yang tidak sehat, faktor yang menyebabkan ketidaksuburan pada pria juga dipengaruhi oleh banyak hal.
Selain pola gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minuman alkhohol, menggunakan narkoba, faktor usia, dan organ vital yang sering terpapar panas juga bisa membuat kesuburan lelaki bermasalah.
Masalah kesuburan : Bahan kimia sehari-hari juga dapat memengaruhi hormon
Terkait dengan beragam faktor yang memengaruhi kesuburan seseorang, Dr. Mark Green, dosen Biologi Reproduksi di The University of Melbourne telah mempelajari dan meliat bahwa bahan kimia sehari-hari dapat memengaruhi hormon kita.
Apalagi sistem endokrin di dalam tubuh juga memainkan peran utama dalam mengatur sistem reproduksi, yaitu melalui pelepasan hormon seperti estrogen dan testosteron.
Akan tetapi, bahan kimia yang ditemukan dalam pestisida (dari sayuran atau buah), herbisida, kain, kemasan dan terutama plastik yang kita gunakan untuk wadah makanan telah membuat bahan kimia itu masuk ke dalam tubuh.
“Setiap orang akan memiliki sebagian besar (bahan kimia) ini dalam aliran darah mereka, pada tingkat yang kita tahu akan memiliki efek pada tubuh. Itulah masalahnya, selama 50-60 tahun terakhir kita telah merevolusi plastik,” kata Dr. Green.
Bahan kimia BPA (Bisphenol A), ftalat dan paraben mengganggu sistem endokrin kita dengan berbagai cara. Salah satunya dapat mengikat, atau mengganggu produksi hormon.
Bahkan, dapat memblokir hormon normal atau meniru efeknya. Seluruh tubuh dapat dipengaruhi oleh bahan kimia ini, tetapi jika Anda sedang merencanakan kehamilan, mereka dapat membuatnya lebih sulit untuk melakukannya.
Artikel terkait: Mitos Kesuburan Wanita dan Kebenarannya
Cara meningkatkan kesuburan : Melakukan perubahan gaya hidup
“Anda tidak akan pernah bisa melepaskan diri dari semua ini bahkan jika Anda tinggal di tempat yang jauh dari perkotaan,” kata Dr. Green. Tapi untungnya, hal ini bukan malapetaka besar. Dengan beberapa perubahan gaya hidup sederhana, kita dapat mengurangi paparan bahan kimia dan meningkatkan peluang konsepsi.
Misalnya, tidak memanaskan makanan di dalam kotak plastik
Melainkan gunakan mangkuk atau piring kramik dan tutup makanan dengan paper towel.
Plastik bisa larut ke dalam makanan yang kita makan. Lapisan cangkir kopi sekali pakai, lapisan kotak pizza dan bungkus popcorn microwave juga memiliki EDC yang dapat larut ke dalam makanan kita.
Jangan pernah meninggalkan botol air plastik sekali pakai di bawah sinar matahari sebelum meminumnya.
Gelas kaca menjadi yang terbaik untuk kemasan minuman. Makanan kaleng dan makanan olahan juga memiliki plastik di bagian dalam wadah yang larut ke dalam makanan. Sebaliknya, beli buah dan sayuran segar dan cuci bersih untuk menghilangkan pestisida atau herbisida.
Katakan tidak pada kwitansi penjualan, karena kwitansi tersebut dilapisi BPA.
Jika Anda menyentuh permukaan mengkilap dengan tangan basah, EDC ini dapat larut langsung ke aliran darah Anda.
Hindari menghirup bahan kimia baru
Bau ‘mobil baru’ mungkin terasa nikmat, tetapi jika Anda bisa mencium bau bahan kimia baru itu, Anda menghirup bahan kimianya langsung ke tubuh Anda. Jika Anda membeli sofa atau karpet baru, buka jendela dan beri ventilasi di rumah. Bahan kimia ini seringkali tahan api yang sulit dihilangkan dari tubuh.
Hindari produk mengandung paraben
Anda tidak perlu menjadi ahli kimia ketika menghindari produk ini. Carilah komposisi yang menunjukkan non-Paraben pada produk-produk perawatan pribadi seperti sampo dan kondisioner.
Dr Green berkata, “Ini bukan subjek yang ceria. Sayangnya, ini seperti yang besar seperti pemanasan global, apa yang bisa saya lakukan? Tetapi masih ada hal-hal kecil yang dapat Anda lakukan terutama untuk orang yang mencoba untuk hamil.
Penting juga bagi siapa pun yang menjaga kesehatan mereka. Hanya sedikit perbaikan cepat yang dapat Anda lakukan untuk membantu diri sendiri ”.
Nah, ternyata bahan kimia juga bisa menjadi pemicu masalah kesuburan pada laki-laki maupun perempuan. Jadi sebaiknya, lakukan perubahan gaya hidup seperti yang tertera di atas, supaya program hamil berhasil dilakukan.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca juga
9 Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan Kesuburan Laki-laki dan Perempuan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.