Masyarakat Indonesia acap kali masih percaya mitos yang secara turun temurun dikatakan dan membuat hati sedikit cemas. Misalnya pantangan ibu hamil adat Jawa yang membuat para perempuan merasa ruang geraknya terbatas. Kendati begitu, aturan ini masih diikuti sampai saat ini.
Lantas, apa saja mitos dan pantangan bagi ibu hamil berdasarkan adat Jawa? Apakah semuanya benar dan dapat memengaruhi kondisi ibu dan janin? Simak ulasan berikut!
Daftar Pantangan Ibu Hamil Adat Jawa
Berdasarkan penelitian yang terbit dalam EduLite Journal of English Education Literature and Culture dan International Conference on Social and Political Issues, ada beberapa pantangan yang harus dipatuhi ibu hamil menurut kepercayaan adat Jawa.
1. Dilarang Menutup Lubang Kecil Seperti Lubang Pintu, Lubang Semut, dan Ventilasi
Ini adalah mitos kiasan. Artinya lubang disamakan dengan tenaga kerja. Jika ibu hamil menutup lubang seperti lubang pintu, lubang semut, lalu melampiaskan artinya ada konsekuensi yang akan ditanggung ibu hamil, yang diyakini akan mempersulit proses kelahiran karena jalannya tertutup.
2. Dilarang Makan Pisang Dhempet
Dhempet memiliki arti ‘dua hal atau lebih melekat’ dan arti lainnya ‘tumbuh bersama dan melekat’. Pisang dhempet menjadi sindiran agar janin yang dikandung bisa jadi kembar siam.
3. Harus Membawa Benda Tajam atau Senjata
Di beberapa daerah ada yang berupa gunting, silet, atau peniti. Bahkan, di daerah lain berupa bawang yang dijepit pada peniti kemudian ditempelkan pada pakaian.
Tujuannya agar terhindar dari makhluk halus. Berdasarkan konteks tersebut dapat disimpulkan bahwa ibu hamil membawa senjata adalah sebagai bentuk perlindungan terhadap bahaya yang mungkin timbul sewaktu-waktu. Misalnya, ketika tiba-tiba harus melindungi diri dari binatang buas atau binatang berbisa.
Artikel terkait: Beberapa Mitos Ibu Hamil Ziarah ke Makam yang Banyak Dipercaya
4. Ibu dan Ayah Dilarang Membunuh Hewan, Meskipun untuk Dikonsumsi
Ini adalah mitos dengan makna kiasan. Hewan yang terluka itu akan menyebabkan janin menjadi cacat.
5. Disarankan untuk Minum Air Kelapa Muda
Ini bertujuan agar kulit bayi bersih dan putih.
6. Disarankan untuk Banyak Mengonsumsi Air Rebusan Kedelai
Konon, mengonsumsi air rebusan kedelai akan membuat rambut si jabang bayi tebal ketika lahir. Walau belum ada riset ilmiah yang bisa membuktikannya, Anda tertarik mencoba?
7. Minum Minyak Kelapa atau Minyak Klentik
Banyak yang percaya bahwa minyak kelapa dapat memperlancar persalinan.
8. Dilarang Menjahit
Jika ibu hamil melakukan aktivitas menjahit, maka dikhawatirkan dapat melukai perut ibu hamil saat dalam kondisi lelah dan tidak konsentrasi.
9. Dilarang Menggaruk Perut Salah Satu Pantangan Ibu Hamil Adat Jawa
Beberapa ibu hamil akan merasakan perutnya gatal. Hal ini dipercaya karena janin sedang tumbuh rambut. Jadi, tidak untuk digaruk. Jika digaruk akan meninggalkan bekas luka dan ditakutkan akan berdampak buruk pada janin.
10. Ibu Hamil dengan Usia Kandungan 7 Bulan Dilarang Membeli Perlengkapan Bayi
Ini adalah mitos kiasan. Aktivitas membeli perlengkapan bayi sebelum waktu kelahiran bayi diyakini dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
11. Harus Masuk ke Ruang Bawah Tempat Tidur dan Menggosok Perut dengan Bedak Pembersih Hangat Saat Gempa
Jika terjadi gempa atau lindhu (sedikit sering terjadi gempa), ibu hamil harus masuk ke ruang bawah tempat tidur dan menggosok perut dengan bedak pembersih hangat. Ini bertujuan agar bayi di dalam perut tidak bingung dan tetap hangat.
12. Dilarang Makan Udang dan Cumi-cumi
Takutnya sengatnya tersangkut dan susah melahirkan. Ada juga yang beranggapan agar anaknya tidak memiliki kulit hitam.
Artikel terkait: 15 Pantangan Ibu Hamil saat Memasuki Trimester Akhir, Catat Bun!
13. Dilarang Makan Pedas
Ini dikhawatirkan akan membuat ovum sakit.
14. Tidak Boleh Makan Ikan Laut dan Lele
Bukan tanpa sebab, dikhawatirkan karena ikan tersebut memiliki sengat.
15. Tidak Boleh Makan Nanas, Singkong Fermentasi, Beras Fermentasi, atau Durian
Selama awal kehamilan kita tidak makan nanas, singkong fermentasi (tape singkong), beras fermentasi, atau durian karena dapat menyebabkan keguguran.
16. Tidak Boleh Makan Pepaya
Selama fase kehamilan selanjutnya, kami tidak makan pepaya karena bayi akan menggantung dan bayi tidak akan mudah dilahirkan.
17. Dilarang Makan Ikan Sembilang
Karena takut bayinya hilang.
18. Tidak Boleh Makan Nasi Bungkus Langsung dari Bungkusnya
Ketika makan nasi bungkus, ibu hamil harus meletakkannya di piring.
19. Makan Buah Harus Diiris, Tidak Boleh Digigit Langsung
Ketika kita makan apel atau pir, mereka harus diiris. Ibu hamil tidak menggigit mereka.
20. Makan Jambu Biji Merah
Untuk memiliki bayi yang tampan atau cantik, seorang ibu hamil harus mengonsumsi jambu biji merah. Hmmm, boleh dicoba nih!
21. Tidak Boleh Duduk di Depan Pintu
Berikutnya, jangan coba-coba duduk di depan atau bagian tengah pintu. Mitos satu ini erat kaitannya dengan kepercayaan bahwa akan membuat calon ibu kesulitan dan merasa sakit saat bersalin nanti. Walau tidak ada hubungannya, hal ini masih diyakini banyak orang Jawa.
22. Tidak Boleh Keluar Malam Termasuk dalam Pantangan Ibu Hamil Adat Jawa
Dalam adat Jawa, ibu hamil tidak boleh keluar rumah di malam hari karena dikhawatirkan adanya pengaruh roh jahat yang memengaruhi kondisi psikis janin di perut.
23. Tidak Boleh Mandi Selepas Maghrib
Pantangan ibu hamil adat Jawa berikutnya adalah melarang mandi selepas maghrib. Konon, ini dapat menimbulkan efek tidak baik bagi ibu dan janin.
24. Tidak Boleh Minum Es
Dipercaya dapat memengaruhi berat badan janin, ukuran janin membesar, atau janin membeku sehingga sulit keluar dari rahim.
25. Tidak Boleh Membatin Tentang Suatu Hal yang Buruk
Karena ini dipercaya bayi akan mengalami hal serupa dengan apa yang digumamkan atau dibatin sang ibu. Pun ibu hamil sejatinya menghindari membatin ketika tidak menyukai seseorang. Konon, sifat buruk orang yang dibenci nantinya akan menurun pada bayi.
26. Tidak Boleh Membakar Peralatan Bayi atau Peralatan Pembersih Tubuh
Orang Jawa zaman dahulu percaya bahwa membakar barang saat hamil dapat menyebabkan kulit bayi ruam atau terbakar.
27. Mengecat Rambut dan Kuku
Mengecat rambut dan kuku juga masuk dalam daftar hal pantang menurut kepercayaan adat Jawa. Jika ditelaah, pantangan ini sebenarnya masuk logika.
Cat rambut memiliki bahan dasar kimia yang nantinya akan masuk ke dalam kulit. Dikhawatirkan bahan kimia tersebut akan mengganggu kesehatan janin. Mengecat kuku juga dipercaya dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan janin.
28. Merendam Cucian Terlalu Lama
Hal ini dipercaya bisa membuat kaki ibu hamil bengkak dan terasa berat. Dahulu, orang mencuci dengan berjongkok. Jika terlalu lama tentu kaki bisa bengkak dibuatnya.
29. Pantang Makan Daging dan Ikan Gabus
Ibu hamil tidak dianjurkan untuk makan daging yang bersifat panas seperti daging kuda dan rusa karena dapat mengakibatkan perdarahan. Secara medis, terlalu banyak makan daging dikhawatirkan akan memicu hipertensi.
Sementara itu, ikan gabus merupakan jenis ikan air tawar yang secara simbolik adalah ikan yang biasa memakan jenisnya sendiri.
30. Melilitkan Handuk di Leher
Konon, melilitkan handuk di leher berkaitan dengan bayi yang dikandung tidak terlilit tali pusar. Faktanya, tidak ada kaitannya antara handuk di leher dengan bayi yang ada di rahim. Secara medis, lilitan tali pusar hanya dapat bereaksi jika gerakan bayi cenderung hiperaktif.
Penjelasan dari Sisi Medis Mengenai Pantangan Ibu Hamil Adat Jawa
Sebagian dari pantangan pantangan tersebut terdengar tidak masuk akal dan tidak memiliki landasan medis yang kuat. Namun, beberapa di antaranya juga wajar dilakukan karena memiliki alasan tersendiri. Beberapa ahli menyebutkan ada makanan yang dilarang dikonsumsi secara berlebihan. Misalnya:
- Makanan fermentasi. Menurut Ahli Diet Terdaftar Selandia Baru, Katrina Pace, MSc, makanan fermentasi dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri berbahaya secara tidak sengaja di samping bakteri baik jauh lebih tinggi.
- Makanan pedas. Ini dapat memperparah mual di pagi hari, mulas, dan gangguan pencernaan.
- Ikan dan makanan laut. Karena ada beberapa jenis dengan kandungan merkuri tinggi yang dapat merusak kesehatan perkembangan janin. Selain itu, dikhawatirkan ibu hamil mengalami alergi.
- Buah masam. Buah dengan kandungan vitamin C tinggi dapat menyebabkan Bunda sakit perut atau diare yang berujung pada kehilangan cairan tubuh.
Beberapa makanan yang diperbolehkan, seperti air es, air kelapa, air rebusan kedelai, dan buah-buahan lainnya memiliki tujuan agar Bunda tidak dehidrasi, serta terpenuhi asupan serat dan mineral. Bunda masih boleh makan dan minum apa saja, asal dalam batas normal. Selain itu, Bunda tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau minuman tersebut.
Secara medis, ibu hamil memang tidak boleh keluar malam, apalagi sampai larut malam. Hal ini dikhawatirkan, karena udara malam hari lebih banyak karbondioksida yang tidak baik bagi tubuh. Selain itu, mandi selepas maghrib juga sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan suhu tubuh, mengganggu sinyal tidur malam dalam prosesnya. Namun, jika Bunda terpaksa harus keluar rumah dan mandi malam hari, usahakan untuk mengenakan mantel/pakaian tebal, serta menggunakan air hangat untuk membersihkan diri.
Lain halnya pantangan ibu hamil adat Jawa yang menyebutkan bahwa ukuran janin dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi, seperti air es. Jawabannya adalah yang menyebabkan janin berukuran besar adalah makanan dan minuman manis yang berlebihan.
Bayi Sulit Lahir Bukan Karena Melanggar Pantangan Adat Jawa
Sementara, dilansir dari laman Parents, hal-hal yang menyebabkan bayi sulit lahir bukanlah dari makanan atau tindakan yang dilakukan Bunda saat hamil, melainkan:
- Posisi bayi
- Stres emosional
- Ukuran bayi
- Ukuran jalan lahir.
Pantangan ibu hamil adat Jawa lainnya yaitu tidak boleh menggaruk perut. Pasalnya, menggosok kulit hanya akan menyebabkan lebih banyak iritas dan juga stretch mark. Segera gunakan pelembap atau periksa ke dokter jika gatal tak kunjung hilang. Gatal menjadi parah itu bisa menjadi tanda kondisi hati yang serius yang disebut kolestasis obstetrik.
Ibu hamil bukan dilarang membakar peralatan bayi. Namun, asap dari pembakaran yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. CDC menjelaskan, menghirup asap dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan komplikasi kehamilan lainnya.
Terlepas dari itu, sebelum mengikuti pantangan ibu hamil adat Jawa, ada baiknya Bunda mencari kebenaran dan saran dari dokter kandungan atau bidan yang merawat selama kehamilan.
***
Baca Juga:
10 Pantangan Ibu Melahirkan Sebelum 40 Hari, Bukan Sekadar Mitos!
16 Ciri Hamil Anak Perempuan, Mitos atau Fakta?
13 Pantangan Ibu Hamil 6 Bulan yang Harus Dihindari
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.