Apakah Bunda sudah pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, dan saat ini sedang hamil lagi? Nah, untuk kehamilan yang sekarang, kira-kira akan menjalani persalinan normal atau operasi caesar kedua saja?
Sebenarnya ada beberapa pertimbangan mengapa operasi caesar menjadi pilihan ibu saat melahirkan. Termasuk saat akan menjalani operasi caesar kedua. Mengutip dari situs Hellosehat, sampai saat ini belum ada riset yang mumpuni untuk menjawab apakah operasi caesar menjadi pilihan teraman setelah kelahiran caesar pertama.
Akan tetapi, melansir dari WebMD, sebagian tidak merekomendasikan kelahiran natural setelah melakukan operasi caesar pada kelahiran sebelumnya. Meski demikian, ini juga kembali lagi kepada kesepakatan dan rekomendasi dari dokter kepada ibu hamil.
Kalau begitu, apa saja keuntungan dan risiko dari operasi caesar kedua? Lalu bagaimana persiapannya? Mari disimak terlebih dahulu, yuk, Bun.
Mengapa Harus Melakukan Operasi Caesar Kedua?
Ada beberapa kondisi yang menjadi pertimbangan untuk melakukan operasi caesar, di antaranya adalah:
- Kehamilan yang memiliki masalah yang terkait dengan kondisi janin seperti plasenta letak rendah.
- Bunda pernah melakukan operasi caesar pertama, sehingga kemungkinan ada risiko jika melahirkan normal.
- Jarak kehamilan pertama dan kedua terlalu dekat, sehingga bisa menyebabkan rahim luka dan risiko perdarahan jika persalinan normal.
- Bunda memiliki risiko gangguan kehamilan dan ciri kehamilan bermasalah seperti preeklampsia.
- Kehamilan di atas usia 45 tahun, sehingga sangat berbahaya.
- Bayi dalam kandungan memiliki ukuran yang terlalu besar hingga berbahaya untuk rahim Bunda.
- Posisi bayi sungsang, sehingga ada bahaya melahirkan bayi sungsang.
- Kehamilan kembar, sehingga tidak mungkin untuk melakukan persalinan kembar secara normal.
Keuntungan Memilih Operasi Caesar Kedua
Operasi caesar diketahui memiliki keuntungan tersendiri. Terlebih bagi ibu yang sudah pernah melakukan sebelumnya atau memiliki kondisi kesehatan tertentu. Apa saja keuntungannya?
- Persalinan secara caesar dapat membantu Bunda merencanakan persalinan yang lebih baik. Hal ini berkaitan dengan masalah mental ibu hamil yang akan melahirkan. Termasuk jika ibu masih harus merawat anak pertama yang masih sangat muda.
- Operasi caesar kedua dianggap sebagai metode yang aman untuk ibu dan bayinya. Hal ini berhubungan dengan masalah kesehatan atau riwayat ibu selama hamil sebelumnya hingga saat persalinan.
- Risiko perdarahan yang sering muncul pada persalinan normal juga dapat dihindari dengan operasi caesar.
- Mengurangi risiko masalah robekan dinding rahim yang bisa menyebabkan perdarahan. Robekan dinding rahim ini menjadi kasus yang paling sering dialami oleh ibu hamil yang memilih persalinan normal setelah caesar.
- Operasi caesar juga sangat baik untuk ibu hamil yang memang menderita berbagai gangguan kehamilan.
Apa Saja Risikonya bagi Ibu dan Bayi?
Seperti halnya koin yang memiliki dua sisi, operasi caesar kedua juga memiliki risiko yang bisa menyebabkan dampak serius. Berikut ini adalah beberapa risiko yang terkait dengan operasi caesar kedua:
- Adhesi atau perlekatan yang terjadi akibat perkembangan jaringan parut, tapi terdapat di bagian dalam organ. Dampak serius dari adhesi adalah organ-organ pada bagian panggul bisa lengket dengan organ lain sehingga masuk ke dalam dinding perut. Kondisi ini bisa menyebabkan ibu merasa lebih sakit. Risiko adhesi akan semakin besar untuk ibu hamil yang pernah melakukan caesar lebih dari satu kali.
- Pembentukan jaringan parut. Jaringan parut yang berkembang pada bagian rahim bisa menyebabkan caesar yang kedua lebih sulit. Akibatnya operasi memerlukan waktu yang lebih lama dan terkadang bagian usus dan kandung kemih juga bisa terkena goresan.
- Bayi berisiko terluka. Pada operasi caesar kedua, prosedurnya lebih rumit dibandingkan operasi pertama. Dokter harus membuka jahitan rahim sebelumnya dan terkadang proses ini bisa menyebabkan luka pada bayi. Kondisi ini sangat umum untuk bayi, tapi biasanya luka tidak terlalu dalam sehingga perawatan yang baik setelah dilahirkan bisa menyembuhkan luka pada bayi.
- Plasenta previa. Ini adalah sebuah kondisi yang akan menyebabkan plasenta menutup leher rahim sehingga kemungkinan untuk persalinan selanjutnya juga akan dilakukan secara caesar.
- Plasenta akreta. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan akibat plasenta yang terlalu melekat pada bagian dinding rahim. Kondisi ini sangat berbahaya untuk ibu dan bayi sehingga prosedur sebaiknya dilakukan oleh ahli medis yang sudah berpengalaman.
- Gangguan pernapasan pada bayi. Kondisi ini sangat sering terjadi pada bayi yang dilahirkan dari operasi caesar sehingga bayi membutuhkan perawatan yang lebih intensif hingga ia bisa bernafas dengan baik.
- Infeksi akibat luka sayatan kedua baik pada rahim atau perut. Namun, infeksi ini dapat dicegah dengan berbagai obat yang diberikan selama masih di rumah sakit. Kemudian saat ibu sudah pulang maka obat anti infeksi juga harus tetap diminum.
- Anemia akibat perdarahan yang berat. Kondisi ini yang bisa menyebabkan ibu harus menerima transfusi darah setelah persalinan hingga menghambat ibu untuk memberikan ASI lebih cepat ke bayi.
- Waktu perawatan dan pemulihan yang lebih lama. Hal ini membuat ibu harus mendapatkan perawatan di rumah sakit lebih lama dibandingkan pada persalinan pertama. Proses pemulihan ini menyebabkan ibu tidak bisa merawat bayi dengan baik sehingga terkadang menyebabkan emosi ibu tidak stabil. Beberapa ibu juga bisa mengalami sindrom baby blues sebagai dampak emosi setelah persalinan.
Apa Saja yang Harus Disiapkan untuk Persalinan Operasi Caesar Kedua?
- Rencanakan operasi caesar kedua dengan dokter yang juga memeriksa Bunda selama kehamilan. Dengan begitu, dokter mengetahui status kesehatan ibu dan riwayat kehamilan ibu sebelumnya.
- Berpikir positif selama menjelang persalinan. Cobalah melakukan yoga dan senam hamil untuk mengurangi stres.
- Menjaga kesehatan tubuh selama menjelang persalinan untuk meningkatkan daya tahan tubuh menjelang operasi. Hindari banyak berpikir yang bisa menyebabkan Bunda kurang tidur sehingga tubuh menjadi lebih lemah.
- Ibu hamil dengan operasi caesar kedua biasanya akan tinggal di rumah sakit mulai dari 3 sampai 5 hari. Sebaiknya siapkan berbagai keperluan ibu dan bayi yang cukup untuk perawatan selama di rumah sakit.
- Lakukan pemeriksaan darah, urine dan lainnya. Hal ini penting untuk mengetahui kesehatan ibu.
- Biasanya, Bunda akan diminta berpuasa dalam waktu tertentu sebagai prosedur yang sangat penting untuk operasi. Pembicaraan mengenai anestesi akan dilakukan oleh dokter anestesi sehingga ibu hanya perlu mengikuti semua petunjuk dokter.
- Bunda bisa menyusui setelah operasi caesar dengan didampingi oleh perawat dan dokter khusus. Saat ini sudah banyak rumah sakit yang melakukan prosedur ini sehingga bayi bisa langsung menerima ASI setelah dilahirkan.
Demikian informasi tentang operasi caesar kedua. Semoga bermanfaat.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
Ibu Lahirkan Anak di Rumah Tanpa Bantuan Dokter karena Trauma, Bagaimana Kisahnya?
Ini 9 Kondisi yang Mengharuskan Bunda Melahirkan Caesar
id.theasianparent.com/penjelasan-tentang-operasi-caesar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.