Ibu menyusui dengan migrain mungkin khawatir mengonsumsi obat sakit kepala karena takut obat tidak aman untuk bayinya.
Namun, Bunda, ternyata ada banyak obat yang dapat dikonsumsi dan aman selama menyusui, lho.
Mau tahu apa saja obat sakit kepala untuk ibu menyusui? Simak ulasan berikut ini.
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Obat Hipertensi? Begini Penjelasannya
Daftar isi
Penyebab Sakit Kepala pada Ibu Menyusui
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan American Academy of Pediatrics (AAP) sangat merekomendasikan para ibu untuk memberikan ASI pada bayinya.
Namun, jika si ibu seorang penderita migrain, bolehkah ibu mengonsumsi obat sakit kepala dan amankan obat tersebut bagi bayi?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari simak mengenai penyebab dari migrain pada ibu menyusui berikut ini.
Mengutip Parenting Firstcry, penyebab sakit kepala ada banyak, bisa karena dehidrasi, stres, kelelahan, perubahan cuaca, dan alergi. Sakit kepala pada ibu menyusui ini disebut sakit kepala laktasi.
Medical News Today menjelaskan, sakit kepala pada ibu menyusui juga bisa disebabkan oleh preeklamsia.
Sakit kepala bisa terjadi di beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Dan bila ibu mengalami gejala seperti ini, ia harus segera mencari bantuan medis:
- Sakit tidak biasa
- Perubahan atau masalah penglihatan
- Wajah, lengan, dan kaki bengkak
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Buang air kecil berkurang
- Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
Biasanya, rasa sakit cenderung berkurang atau berhenti setelah menyusui selesai.
Beberapa ahli percaya bahwa hormon oksitosin (hormon yang berperan penting dalam menginduksi nyeri persalinan saat melahirkan) bertanggung jawab memicu sakit kepala ini.
Hormon ini dilepaskan selama menyusui dan bertanggung jawab untuk mengencangkan saluran susu dan memfasilitasi aliran ASI.
Saat bayi menyusu di payudara, lebih banyak oksitosin dilepaskan ke dalam tubuh dan beberapa ibu mungkin bereaksi terhadap lonjakan hormon ini dengan mengalami sakit pada kepalanya.
Artikel terkait: Catat, Bun! Ini 17 Obat Flu untuk Ibu Menyusui yang Aman
Migrain Meningkat Pascapersalinan Itu Normal
Sekata dengan pendapat di atas, Very Well Health juga menegaskan, sakit kepala selama periode postpartum itu normal terjadi pada ibu.
Disebutkan dalam lamannya, sekitar 30 sampai 40 persen perempuan mengalami masalah ini selama masa postpartum –meski sebelum hamil ia tidak pernah memiliki riwayat sakit kepala atau migrain.
Dijelaskan juga, bahwa perempuan yang mengalami migrain lebih mungkin mengalaminya selama kehamilan dan selama periode postpartum.
Sakit kepala ini biasanya dimulai di minggu pertama setelah melahirkan. Lalu, enam minggu berikutnya rasa sakit kepala itu cenderung terasa lebih menyakitkan dan berlangsung lebih lama dari biasanya.
Penelitian secara konsisten juga menunjukkan setengah hingga tiga perempat perempuan yang mengalami migrain sebelum kehamilan memiliki serangan yang lebih sedikit dan tidak terlalu parah saat mereka hamil.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh fluktuasi hormon oksitosin tadi setelah melahirkan.
Sebuah tinjauan studi di tahun 2017 menemukan, sekitar setengah dari ibu dengan migrain mengalami tingkat migrain yang sama seperti sebelum hamil dalam waktu satu bulan setelah melahirkan.
Pada penelitian lain, migrain ibu akan kembali 100 persen dalam waktu satu bulan bila tidak menyusui bayinya (memberikan bayinya susu formula) dan 43% pada ibu yang menyusui.
Dan apakah ini bisa dijadikan bukti bahwa menyusui dapat membantu mencegah migrain? Belum pasti juga.
Hal yang pasti adalah, migrain ibu bisa diatasi dengan mengonsumsi obat sakit kepala.
Pertanyaannya selanjutnya, apakah obat yang dikonsumsi ibu tersebut aman bagi pertumbuhan fisik bayi?
Artikel terkait: Lebih Sering Dialami oleh Wanita, Inilah 7 Fakta Migrain yang Wajib Diketahui
Jenis Obat Sakit Kepala untuk Ibu Menyusui
Ada banyak pilihan pengobatan untuk migrain yang bisa dipilih ibu menyusui dibandingkan saat si ibu masih hamil.
Saat menyusui, obat dianggap aman, dan bayi ternyata hanya mendapat kurang dari 10% dosis obat melalui ASI Anda
Sebuah studi 2013 pada jurnal Headache yang menulis penelitian mengenai migrain pada ibu hamil, disebutkan obat migrain dapat direkomendasikan penyedia layanan kesehatan dengan aman kepada pasien menyusui.
Jurnal ini juga menulis jenis obat migrain apa yang aman dan harus dihindari ibu hamil.
Pilihan Pertama
Jika Anda menderita migrain dan sedang menyusui, penyedia layanan kesehatan mungkin akan menyarankan salah satu dari obat ini:
1. Tylenol (acetaminophen)
Obat yang dikenal sebagai parasetamol ini dianggap sebagai obat pereda nyeri lini pertama untuk migrain saat Bunda hamil atau menyusui.
Jika obat ini tidak bekerja, dapat dikombinasikan dengan obat lain.
2. Advil, Motrin (ibuprofen)
Meskipun Bunda dapat mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya seperti Aleve (naproxen) dan Tivorbex (indomethacin) saat menyusui, ibuprofen lebih disukai karena ada lebih banyak penelitian tentang keamanannya dan memiliki efek samping waktu paruh pendek.
3. Beta-blocker
Sebagai pencegahan migrain, beta-blocker Inderal (propranolol) dan Lopressor (metoprolol) saat ini dianggap sebagai pilihan resep terbaik karena sangat sedikit yang bisa ditemukan bercampur dalam ASI.
Pilihan Kedua
Ketika perawatan lini pertama tidak berhasil atau Anda tidak dapat menggunakannya karena alasan tertentu, ini pilihan obat berikutnya:
4. Triptan
Data tentang triptan, obat pereda nyeri migrain yang umum, terbatas pada ibu menyusui.
Namun, Relpax (eletriptan) dan Imitrex (sumatriptan) saat ini dianggap sebagai pilihan teraman.
5. Antidepresan trisiklik
Pilihan lain saat Anda menyusui adalah Amitriptyline atau Pamelor (nortriptyline), yang merupakan antidepresan trisiklik yang membantu mengatasi sakit kepala.
Artikel terkait: 6 Tanda-tanda Ibu Menyusui Hamil Lagi, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Pilihan Ketiga
Pilihan lain yang dapat Bunda pertimbangkan untuk mengobati atau mencegah nyeri migrain pada ibu hamil, meliputi:
6. Anti-CGRP
Kelas obat ini mencakup opsi untuk membantu mencegah migrain dan yang dapat mengobati migrain mendadak.
Aimovig (erenumab), AJOVY (fremanezumab), dan Emgality (galcanezumab) merupakan obat suntikan yang bisa diberikan bulanan.
Dan sebagai pencegahan, sementara bisa diberikan NURTEC (rimegepant), yaitu pil yang diminum dua hari sekali. NURTEC juga merupakan satu-satunya obat yang disetujui untuk membantu mengobati migrain saat ini.
Lantaran anti-CGRP relatif baru, belum ada studi klinis tentang keamanan penggunaan selama kehamilan atau menyusui.
Pembuat keempat obat menyarankan untuk bekerja dengan penyedia layanan kesehatan untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat penggunaan anti-CGRP saat hamil atau menyusui.
7. Kodein dan Tramadol
Ada beberapa kekhawatiran tentang opioid yang lebih lemah seperti kodein dan tramadol yang menyebabkan sedasi pada bayi, kesulitan bernapas, konstipasi, atau respons menyusu yang buruk, terutama jika digunakan berulang kali atau pada dosis tinggi.
Namun, obat ini dapat dikonsumsi sesekali untuk sakit migrain saat Bunda sedang menyusui.
8. Lamictal (lamotrigine) dan Neurontin (gabapentin)
Adalah lini ketiga dalam pengobatan pencegahan dan aman dikonsumsi saat menyusui.
9. Prednison Oral dan Prednisolon
Dianggap relatif aman dikonsumsi saat BUnda menyusui karena bayi hanya mendapat 1% hingga 2% dari dosis.
10. Botox (Toksin Botulinum Tipe A)
Belum ada penelitian yang dilakukan tentang Botox (toksin botulinum tipe A) saat menyusui, tetapi tidak mungkin obat ini tertransfer ke ASI.
11. Suplemen
Suplemen pencegahan seperti vitamin D, magnesium, dan riboflavin dianggap aman dikonsumsi saat menyusui.
Diskusikan dengan ahli saraf atau spesialis sakit kepala Anda ketika diberikan alternatif pengobatan lain lini ketiga ini.
Artikel terkait: Apa Saja Obat Sakit Tenggorokan untuk Ibu Menyusui yang Aman Dikonsumsi?
Hindari Obat Ini!
Berikut ini obat-obatan yang harus Bunda hindari saat menyusui karena bisa menyebabkan kontraindikasi:
- Jangan mengonsumsi aspirin atau produk yang mengandung aspirin saat Bunda sedang menyusui karena obat tersebut dapat menyebabkan efek buruk pada bayi. Ingatlah bahwa sering ada aspirin dalam obat sakit kepala yang dijual bebas seperti Excedrin dan Excedrin Migraine.
- Ergotamine. Anda juga harus menghindari Ergotamine dan Alkaloid Ergot, jenis vasokonstriktor yang digunakan untuk mengobati migrain. Obat ini tidak hanya dapat menyebabkan muntah, diare, dan kejang pada bayi, tetapi juga memengaruhi produksi ASI. Contohnya termasuk Migranol, DHE-45, dan obat migrain yang mengandung kafein.
- Calcium channel blocker. Tidak ada cukup data apakah obat ini aman dikonsumsi ibu menyusui atau tidak. Jadi jenis ini harus dihindari.
Ingat, jangan pernah minum obat apa pun saat Anda menyusui tanpa berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda terlebih dahulu.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Obat
Ibu menyusui tidak boleh sembarangan memilih obat, karena obat yang Bunda pilih bisa saja berpengaruh pada kesehatan bayi dan produksi ASI.
Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih obat untuk busui:
- Pilih obat dengan waktu paruh terpendek dan kemampuan mengikat protein tertinggi.
- Pilih obat dengan penyerapan oral yang rendah.
- Pilihlah obat dengan kelarutan lipid terendah.
Beda Penyebab Beda Pengobatannya
Berikut ini cara mengatasi sakit kepala ibu menyusui yang tidak disebabkan episode postpartum:
1. Dehidrasi
Ibu menyusui umumnya membutukan cairan ekstra agar dapat memproduksi ASI (ASI hampir 90% air) lebih banyak.
Minumlah air putih minimal 3 liter sehari.
2. Mastitis
Yaitu infeksi pada kelenjar susu yang dapat terjadi ketika bakteri masuk ke payudara melalui kulit puting yang rusak atau pecah-pecah sehingga menyebabkan pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada payudara, dan ketidaknyamanan saat menyusui bayi.
Konsultasikan dokter untuk mempelajari tips cara menyusui yang benar, dan dalam kasus yang parah, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral untuk mengobati peradangan jaringan payudara.
3. Kelelahan
Sangat umum bagi Bunda mengalami kelelahan pascamelahirkan. Kekurangan nutrisi juga dapat menyebabkan kelemahan dan kelesuan pada ibu.
Beristirahatlah yang cukup. Caranya yang paling mudah, tidurlah setiap kali bayi tidur.
Bunda juga dapat menyusui bayi sambil berbaring miring alih-alih duduk untuk merilekskan tubuh.
4. Salah Postur
Saat menyusui mungkin ibu mengadopsi posisi duduk yang salah seperti terlalu membungkuk atau mengangkat bahu saat menggendong bayi, sehingga membuat otot stres dan tegang.
Benarkan posisi Bunda saat menyusui dan minta pasangan untuk melakukan pijatan lembut di area yang sakit.
Melakukan beberapa latihan peregangan juga bagus untuk membuat rileks bahu dan leher Anda.
5. Dampak Obat-obatan
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan sakit kepala, misalnya bila diminum dalam dosis berlebihan.
Seperti dosis tinggi pada vitamin B6 dapat memicu sakit kepala atau nyeri payudara pada beberapa ibu menyusui.
Minumlah obat dalam dosis yang disarankan, dan konsultasikan masalah ini dengan dokter Anda.
6. Efek Layar Biru
Ibu yang selalu menggunakan komputer, ponsel, atau tablet lebih rentan mengalami sakit kepala saat menyusui.
Cobalah untuk mengurangi atau membatasi waktu Anda di depan layar.
Istirahatkan mata Anda secara berkala dan mengonsumsi makanan sehat sepanjang hari.
7. Sinusitis dan Alergi
Infeksi sinus dan alergi juga dapat menyebabkan sakit kepala dan intensitasnya bisa memuncak saat ibu menyusui karena sudah kehilangan cairan yang sangat banyak.
Lakukan diet sehat yang teratur dan tingkatkan asupan cairan.
Namun, jika infeksi semakin parah, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Artikel terkait: Amankah Obat Maag Mylanta untuk Ibu Menyusui dan Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter
Cara Alami Redakan Sakit Kepala Ibu Menyusui
Penting untuk diingat agar ibu menyusui selalu mengonsumsi obat sakit kepala yang aman dan sesuai resep dokter untuk mencegah efek buruk pada bayi.
Jika Bunda memilih menyembuhkannya dengan pengobatan rumahan bisa juga, malah jauh lebih aman!
Berikut ini beberapa pengobatan rumahan untuk mengobati sakit kepala ringan bagi ibu menyusui:
1. Hidrasi Tubuh
Minum air yang cukup setiap hari untuk menjaga diri tetap terhidrasi.
2. Pijat
Pijatan lembut untuk mengendurkan otot yang sakit dan menghilangkan stres.
3. Istirahat
Istirahat yang cukup untuk meningkatkan energi dan melawan kelelahan.
4. Konsumsi Makanan Sehat
Diet dengan benar seperti yang banyak direkomendasikan banyak ahli.
Apel, selada, dan bayam (yang kaya akan riboflavin) dapat meredakan sakit kepala secara alami.
5. Hindari Kafein
Kurangi asupan kafein dapat mencegah sakit kepala, serta mengurangi efeknya jika sudah terlanjur merasa sakit kepala.
6. Mandi Air Hangat
Mandi air hangat dan bersantai di bathup jika untuk menenangkan dan menenangkan otot-otot yang stres.
7. Hindari Melewatkan Makan
Terkadang, rasa lapar bisa memicu sakit kepala jadi sangat penting untuk makan tepat waktu dan tidak melewatkan waktu makan.
8. Meditasi
Melakukan meditasi, pernapasan dalam, dan mendengarkan musik yang menenangkan untuk mengurangi stres.
***
Jadi, bila Anda ibu menyusui kerap mengalami sakit kepala, terutama di awal-awal pascapersalinan, itu wajar, ya, Bunda.
Jika khawatir dengan kondisi Anda dan bingung harus minum obat atau tidak untuk meredakan sakit kepala, ada baiknya segera mengonsultasikannya ke dokter.
Migraines While You’re Breastfeeding
www.verywellhealth.com/migraines-and-breastfeeding-1719863
Headache While Breastfeeding: Is It Normal?
parenting.firstcry.com/articles/headache-while-breastfeeding-is-it-normal/
Migraine headaches while breastfeeding: Causes
www.medicalnewstoday.com/articles/migraine-while-breastfeeding-causes
Medications in the Breast-Feeding Mother
www.aafp.org/afp/2001/0701/p119.html
Baca juga:
Amankah Minum Ibuprofen untuk Ibu Menyusui? Simak Penjelasan Ini!