X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Salah Kaprah, 10 Mitos Migrain yang Masih Dipercaya Sebagian Masyarakat

Bacaan 5 menit
Salah Kaprah, 10 Mitos Migrain yang Masih Dipercaya Sebagian Masyarakat

Sebagian masyarakat masih mempercayai sejumlah mitos migrain. Simak penjelasan dan fakta sebeneranya dari mitos seputar sakit kepala sebelah ini

Migrain adalah kondisi umum yang memengaruhi lebih dari 148 juta di seluruh dunia. Beberapa bukti menunjukkan bahwa prevalensi migrain mungkin meningkat secara global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), migrain dua kali lebih umum dialami oleh wanita daripada pria. Informasi soal migrain banyak sekali bertebaran di literatur cetak maupun online. Namun, peredaran mitos migrain juga banyak di masyarakat.

Sering kali, gejala utama migrain adalah sakit kepala sedang hingga parah dan 85% orang dengan sakit kepala migrain mengalami rasa sakit yang berdenyut. Namun, sekitar 60% orang melaporkan bahwa rasa sakitnya hanya satu sisi dan sekitar 80% orang mengalami mual dan 30% muntah. 

Selain itu, hampir semua orang dengan migrain mengalami peningkatan kepekaan terhadap cahaya, yakni sebenar 90%, dan suara, yakni 80%. Kali ini, kami akan membagikan beberapa mitos seputar migrain yang banyak berkembang di masyarakat luas, seperti dihimpun dari Medical News Today berikut.

1. Migrain tidak serius

mitos migrain

Sebagian besar jenis migrain tidak serius. Namun, dalam beberapa kasus bisa menjadi kronis dan terkadang melemahkan dan melumpuhkan jika tidak diobati secara memadai. 

Sebuah ulasan berjudul “Impact of migraine and migraine therapy on productivity and quality of life” yang menyelidiki dampak migrain pada kualitas hidup melaporkan bahwa banyak orang dengan migrain juga mengalami penurunan produktivitas saat bekerja dan gangguan aktivitas keluarga, sosial, dan waktu luang mereka.

Perlu juga dicatat bahwa tidak semua jenis migrain sama. Ada jenis migrain yang disebut migrain hemiplegia yang cenderung bersifat familial yang dapat menyebabkan stroke. Namun, migrain hemiplegia yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan yang signifikan pada satu sisi tubuh jarang terjadi, yakni sekitar 0,01% dari populasi. 

Dalam kebanyakan kasus, kelumpuhan sembuh dalam beberapa jam atau hari. Namun, dalam beberapa kasus yang sangat jarang, migrain hemiplegia dapat menyebabkan kelumpuhan yang berlangsung lama.

Artikel terkait: 8 Jenis sakit kepala paling umum dirasakan, ketahui cara mengatasinya

2. Migrain hanyalah sakit kepala

Ini tidak benar dan perlu dicatat bahwa tidak semua migrain melibatkan sakit kepala. Migrain sebenarnya adalah gangguan sakit kepala primer dan lebih dari sekadar sakit kepala. Faktanya, sakit kepala hanyalah salah satu gejala migrain dan beberapa migrain tidak mengalami sakit kepala sama sekali. 

Migrain secara klinis didefinisikan sebagai jenis sakit kepala tertentu yang dirasakan oleh seseorang secara lebih intens, dan biasanya memiliki gejala lain yang menyertai selain rasa sakit yang dirasakan di kepala.

Seseorang dengan migrain daripada sakit kepala akan mengalami kombinasi gejala berikut:

  • Nyeri berdenyut atau berdenyut sedang hingga parah yang terasa seperti melanda seluruh kepala atau berpindah dari satu sisi kepala ke sisi lainnya.
  • Kepekaan yang meningkat terhadap suara, bau, atau cahaya.
  • Masalah penglihatan, termasuk buram, titik terang atau berkedip, atau garis bergelombang atau bergerigi.
  • Masalah perut, yang dapat mencakup kehilangan nafsu makan, mual, muntah, atau perut tidak nyaman.

3. Mitos Migrain: Kafein menyebabkan migrain

apakah kafein menyebabkan migrain?

Kafein menyebabkan migrain adalah mitos. Kafein tidak menyebabkan migrain, tetapi bisa menjadi pemicu bagi sebagian orang. Kopi dan migrain memiliki hubungan yang kompleks. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat memicu migrain. Namun, kafein secara umum dapat membantu meringankan sakit kepala, termasuk sakit kepala migrain. 

Berdasarkan tinjauan terhadap literatur saat ini, tidak ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan penghentian kafein kepada semua pasien migrain. Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa penggunaan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan kronifikasi migrain dan penghentian kafein secara tiba-tiba dapat memicu serangan migrain.

4. Obat sakit kepala akan menyembuhkan migrain

Saat ini, tidak ada obat untuk migrain, tetapi obat-obatan pasti dapat membantu. Namun, seseorang bisa melakukan pengendalian gejala dan pencegahan migrain. Obat migrain sebenarnya bertujuan untuk mencegah episode migrain dan penggunaan 'obat abortif'.

5. Tidak ada obat yang dapat mengatasi migrain

Tidak ada obat yang dapat membantu mengurangi migrain merupakan anggapan yang salah. Beberapa obat dapat membantu dan mengendalikan migrain secara signifikan.

Artikel terkait: Sakit kepala pasca melahirkan, ini penyebab yang perlu Bunda waspadai

6. Tidak dapat mendeteksi migrain tanpa pemeriksaan screening

Pernyataan bahwa mendeteksi migrain harus melakukan pemeriksaan screening adalah sebuah mitos. Migrain adalah diagnosis klinis dan tidak memerlukan screening apa pun untuk memastikannya. Screening hanya dilakukan jika gejalanya tidak jelas atau ada gejala neurologis sama sekali. 

7. Tidak boleh minum obat migrain ketika hamil

Obat migrain, seperti triptan, relatif aman selama kehamilan, terutama setelah trimester pertama. Selain itu, acetaminophen juga aman, tetapi beberapa obat anti kejang harus dihindari karena dapat menimbulkan risiko tertentu. Sebelum hamil, penting bagi orang untuk berbicara dengan dokter mereka tentang rencana perawatan migrain mereka karena tidak semua obat yang dijual bebas aman untuk wanita hamil.

8. Diet migrain dapat menyembuhkan migrain

Banyak orang percaya bahwa menjalani diet tertentu dapat menyembuhkan migrain. Memang beberapa orang merasakan khasiatnya, tetapi banyak pula yang tidak merasakan faedah akan diet tersebut. Migrain akan kembali pada episode tertentu.

9. Minum suplemen tertentu dapat menyembuhkan migrain

suplemen bisa sembuhkan migrain?

Suplemen dapat membantu sakit kepala migrain atau mencegah pemicunya, tetapi mereka tidak akan menyembuhkannya.Seperti disebutkan sebelumnya, tidak ada obat untuk migrain, tetapi suplemen tertentu dapat membantu mencegah migrain bagi sebagian orang. Suplemen, seperti magnesium, vitamin D, dan vitamin B2, merupakan tambahan penting untuk mengatasi migrain, tetapi tidak semua orang bisa merasakan manfaat yang sama.

Artikel terkait: Migrain bisa terjadi pada anak, ini gejala yang perlu Parents waspadai!

10. Peneliti berhenti meneliti migrain

Pernyataan ini bisa dibilang sangat salah. Para peneliti tidak pernah menyerah dan tidak akan pernah berhenti meneliti persoalan migrain. Ada beberapa upaya penelitian penting yang sedang berlangsung untuk mengatasi patofisiologi migrain dan pilihan pengobatan baru sampai saat ini. 

Baru-baru ini, perangkat neuromodulasi telah memasuki pasar. Perangkat baru dari Theranica bernama Nerivio telah memiliki izin dari Food and Drug Administration (FDA) untuk pengobatan migrain akut. Perangkat ini dikendalikan oleh smartphone dan tidak mencolok dikenakan di lengan atas. Seseorang bisa mengatasi migrain hanya dalam waktu 45 menit.

Baca juga:

id.theasianparent.com/seks-sembuhkan-migrain

id.theasianparent.com/makanan-pereda-sakit-kepala

id.theasianparent.com/pusing-saat-haid

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

theAsianparent

Diedit oleh:

Ruben Setiawan

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Salah Kaprah, 10 Mitos Migrain yang Masih Dipercaya Sebagian Masyarakat
Bagikan:
  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.