Sudahkah Bunda mengetahui cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar? Meski kini pompa ASI yang manual maupun elektrik sangat mudah didapat, tak ada salahnya untuk belajar memerah ASI dengan tangan untuk keadaan darurat.
“Aduh, Dis … enggak sakit? Ngilu banget, deh, lihat cara memerah ASI dengan tangan seperti itu. Kenapa enggak pakai breast pump saja, sih?”
Meski proses mengASIhi sudah terlewat belasan tahun lalu, tetapi kalimat ini masih jelas dalam ingatan. Ketika salah satu sahabat main ke rumah, ia begitu terheran-heran melihat saya memompa ASI dengan tangan.
Padahal ketika itu saya sudah punya alat pompa ASI, baik yang manual dan elektrik. Namun, setelah mencoba semuanya, dan membandingkan teknik satu dengan teknik yang lainnya, kok, rasanya memerah ASI menggunakan tangan memang paling saya suka, ya.
Memerah ASI dengan Tangan, Hasil Lebih Maksimal
Suka di sini dalam artian hasilnya lebih maksimal. Kalau ditanya sakit atau tidak, ya, jelas saja sakit. Apalagi kalau payudara sedang penuh-penuhnya. Kesenggol saja sakit, bagaimana kalau ditekan? Hahaha, buat para Busui, saya yakin tahu bagaimana rasanya. Sedap!
Pada dasarnya, proses ibu menyusui mengumpulkan setetes demi tetes ASI untuk buah hatinya menyisakan sejuta cerita. Ya, senang, tetapi ada juga yang bikin sedih. Termasuk soal kenyamanan yang dirasakan. Semua akan berpulang pada preferensi masing-masing.
Ada yang nyaman mengumpulkan ASIP-nya dengan cara memerah ASI dengan tangan, tetapi ada juga yang lebih senang menggunakan breast pump elektrik. Soalnya, sambil memompa, kita bisa mengerjakan tugas lainnya.
Akan tetapi, buat para ibu menyusui yang sedang bertanya-tanya bagaimana cara memerah ASI dengan tangan, dan ingin mencobanya, lewat tulisan ini bisa disimak informasi terkait langkah-langkahnya.
Artikel terkait: 11 Alasan Mengapa Menyusui itu Sangat Luar Biasa
Kapan Waktu Terbaik untuk Memerah ASI dengan Tangan?
1. Saat Baru Melahirkan
Bunda dapat mengumpulkan kolostrum untuk bayi prematur atau bayi baru lahir dengan lebih efektif dengan memerah ASI menggunakan tangan.
Kolostrum bertekstur kental dan lengket, jumlahnya pun tidak banyak. Jika Bunda menggunakan pompa ASI untuk memerah kolostrum, bisa jadi kolostrum malah akan menempel di sisi botol pompa sehingga tidak bisa diberikan pada bayi. Jadi, memerah dengan tangan adalah pilihan yang terbaik.
2. Saat Bunda Membutuhkan Peningkatan Pasokan ASI
Jika Bunda memompa dengan pompa ASI, misalnya melakukan teknik power pumping dalam upaya untuk menghasilkan lebih banyak ASI, memerah dengan tangan selama beberapa menit di akhir sesi pemompaan biasanya dapat menghasilkan lebih banyak ASI sekitar 30 ml.
3. Ketika Bunda Kelebihan ASI
Memompa bisa menjadi cara yang baik untuk meningkatkan produksi ASI, tetapi melakukannya terlalu banyak atau terlalu lama dapat mendorong tubuh untuk menghasilkan lebih banyak ASI. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko saluran susu yang tersumbat atau mastitis.
Memerah menggunakan tangan saat Bunda mengalami kelebihan ASI dapat membantu. Dibandingkan menggunakan pompa, metode ini relatif mengeluarkan lebih sedikit susu sehingga tubuh pun tidak terpicu untuk menghasilkan lebih banyak lagi.
4. Saat Payudara Bengkak
Memerah ASI dengan tangan dapat berguna dalam berbagai situasi, misalnya jika payudara penuh dan membengkak. Metode ini adalah cara yang baik untuk meringankan pembengkakkan.
Memerah dengan tangan memungkinkan untuk mendorong ASI mengalir dari bagian payudara tertentu. Hal ini dapat membantu ketika ada saluran susu yang tersumbat di payudara.
5. Saat Payudara Penuh dan Saatnya Menyusui
Payudara akan menjadi penuh dan terasa tidak nyaman saat Bunda tidak menyusui dalam waktu yang lama. Jika sudah tiba saatnya menyusu, bayi akan sulit untuk menyusu jika payudaranya penuh dan keras.
Peras sedikit ASI dengan tangan untuk melunakkan payudara dan memudahkan bayi untuk menyusu.
6. Jika Tidak Ada Listrik
Tidak dapat disangkal bahwa penggunaan pompa ASI, terutama yang elektrik, sangat bergantung pada suplai listrik. Ketika Bunda tidak dapat menemukan listrik dan perlu memompa, Bunda dapat memeras ASI dengan tangan.
Situasi lain ketika memeras ASI dengan tangan diperlukan adalah ketika pompa tiba-tiba rusak di tempat kerja atau ketika Bunda berada di luar, atau baterainya habis.
Cara Memerah ASI dengan Tangan yang Baik dan Benar
Berikut ini tips atau cara memerah ASI dengan tangan yang diberikan dr. Fransisca Handy, SpA, IBCLC.
1. Mencari Tempat yang Nyaman dan Aman
Pertama, tentu saja harus mencari tempat yang paling nyaman dan aman untuk memerah ASI. Dan area pribadi! Jangan sampai saat proses memompa tahu-tahu ada yang ngintip.
Dulu, sih, saya sempat memerah ASI di toilet kantor karena memang tidak ada fasilitas untuk ibu menyusui memerah ASI-nya. Sedih, sih, karena ASI akan berpotensi tercampur dengan kuman yang ada di kamar mandi. Harapannya, sekarang ini semua kantor sudah memikirkan hak para ibu baru, ya, dengan menyediakan ruangan khusus untuk memerah ASI.
Artikel Terkait: Manajemen ASI Perah dan Jadwal Pompa ASI untuk Ibu Bekerja, Catat Bun!
2. Cuci Tangan Terlebih Dahulu
Sumber: Shutterstock
Sebelum memerah ASI, pastikan tangan bersih dulu, ya.
3. Lakukan Rangsangan Hormon Oksitosin agar ASI Lebih Lancar dan Deras
Kalau di rumah, coba deh sebelum melakukannya, main dengan bayi dulu. Atau saat di kantor, coba lakukan video call dan menyapa si kecil rumah.
4. Pijatan Ringan
Setelah itu, lanjutkan dengan melakukan pijatan ringan di area payudara terlebih dahulu.
5. Ambil Posisi yang Nyaman
Duduk dan tangan memegang wadah besar yang diletakan di bawah payudara untuk menampung ASIP.
6. Letakan Ibu Jari di Areola Sisi Atas
Jari telunjuk di bawah areola sisi bawah, bersebrangan dengan ibu jari. Sedangkan, jari telunjuk bersama 3 jari lainnya menyangga seperti mangkuk.
7. Mulai Keluarkan ASI
Dimulai dengan gerakan ibu jari dan telunjuk menuju dinding dada. Tidak perlu menekan terlalu dalam agar tidak menyumbut saluran ASI. Gerakan ini diikuti dengan memerah payudara ke arah puting.
8. Lakukan Gerakan Sama
Lakukan gerakan yang sama mengelilingi areola.
9. Hindari Menarik Puting
Patut Bunda perhatikan untuk tidak perlu menarik puting.
10. Perhatikan Durasi Memerah ASI dengan Tangan
Memerah satu payudara biasanya membutuhkan waktu 3 sampai 5 menit sampai akhirnya asupan ASI berkurang. Jika dirasakan sudah berkurang, bisa pindah ke payudara lainnya.
11. Perhatikan Kondisi Lobulus
Saat memijat atau melakukan cara memerah ASI dengan tangan, jangan lupa perhatikan kondisi lobulus, ya. Lobulus merupakan kelenjar yang menghasilkan ASI yang akan akan dialirkan melalui saluran ASI menuju puting.
Artikel Terkait: Cara Menyimpan dan Memanaskan ASIP, Busui Wajib Tahu!
Kelebihan Memerah ASI dengan Tangan
Ada beberapa kelebihan melakukan cara memerah ASI dengan tangan.
Pertama, tidak perlu repot membawa peralatan tempur atau breast pump saat mau pergi. Cukup dengan wadah ASIP dan jari, Bunda tetap bisa stok ASIP.
Kedua, dari segi biaya, ya, jelas saja jauh lebih hemat! Sebab, Bunda enggak perlu membeli pompa ASI lagi, kan? Malah, sebagian ibu justru breast pump yang dimilikinya jadi tidak terpakai.
Ketiga, memerah ASI dengan tangan juga enggak bikin khawatir kalau sedang ada pemadaman listrik. Proses memompa ASI tetap bisa dilakukan.
Keempat, hasil ASIP-nya lebih banyak! Sebab, memerah ASI dengan tangan membuat Bunda tahu kelenjar susu mana saja yang masih ada dan perlu dimaksimalkan!
Kekurangan Memerah ASI dengan Tangan
1. Kurang Nyaman
Ada beberapa orang yang mungkin kurang nyaman memerah ASI dengan tangan. Selain itu, jika tidak dilakukan dengan benar ada risiko, misalnya ASI tumpah atau terkontaminasi bakteri jika Bunda belum mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI.
2. Butuh Latihan
Teknik untuk memerah ASI menggunakan tangan perlu dipelajari terlebih dahulu. Bunda juga perlu melakukannya berkali-kali hingga akhirnya mahir memerah ASI dengan tangan. Ini berbeda dengan penggunaan pompa ASI yang umumnya lebih mudah.
3. Membutuhkan Waktu Lebih Lama daripada Pumping
Dibandingkan menggunakan pompa ASI, memerah ASI dengan tangan cenderung memerlukan waktu yang lebih lama, terutama jika Bunda masih belum mahir melakukannya.
ASI biasanya keluar dalam jumlah yang sedikit daripada menggunakan pompa ASI sehingga butuh waktu lama untuk mengumpulkan ASI dalam jumlah banyak.
***
Jadi, siapa di antara Bunda yang mau coba mempraktikkan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar ini?
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca Juga:
7 panduan membersihkan pompa ASI yang wajib Bunda tahu
5 Pompa ASI Pilihan Komunitas theAsianparent Indonesia
Memberikan ASI Langsung dengan Pompa ASI, Samakah Kualitasnya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.