Si Kecil Terlihat Kurus, Parents? Awas, Mungkin Terkena Wasting!

Selain stunting, wasting juga merupakan masalah gizi anak yang perlu dicegah sejak dini. Berikut upaya yang bisa Parents lakukan!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain stunting, masalah seputar gizi pada anak yang perlu diwaspadai lainnya adalah wasting. Dan mencegah wasting pada anak perlu dilakukan sejak dini ya, Parents.

Kenapa? Karena, wasting yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan anak mengalami gizi buruk yang bisa berdampak pada tumbuh kembangnya. Seorang ahli memaparkan dampak wasting dan cara mencegahnya di bawah ini.

Apa Itu Wasting pada Anak?

Mengutip laman Kemenkes, wasting merupakan kondisi anak yang berat badannya menurun seiring waktu atau secara terus-menerus. Hal ini kemudian menyebabkan total berat badan anak jauh di bawah standar kurva pertumbuhan WHO, sehingga si Kecil terlihat sangat kurus. 

Kondisi ini tentunya berbeda dengan stunting ya, Parents. Wasting umumnya adalah masalah gizi anak yang berkaitan dengan berat badan, sementara stunting lebih menyorot pada tinggi badan

Meski begitu, keduanya merupakan masalah gizi yang sangat rentan terjadi pada anak-anak. Seperti dilaporkan dalam hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, sebanyak 21,6 persen balita mengalami stunting, sementara 7,7 persen lainnya mengalami wasting

Artikel Terkait: Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk yang Wajib Parents Tahu!

Penyebab dan Gejala

Penyebab utama wasting pada anak adalah kekurangan gizi yang membuat berat badannya turun secara drastis.

Tidak hanya itu, kebersihan lingkungan yang buruk juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab wasting. Kondisi lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya membuat anak berisiko terkena penyakit akibat infeksi sehingga membuat berat badannya turun drastis.  

Wasting juga bisa terjadi pada anak secara tiba-tiba. Hal ini dijelaskan oleh dokter spesialis anak, dr. Miza Afrizal, SpA. 

“Tidak seperti stunting, wasting juga biasanya terjadi secara lebih singkat (secara tiba-tiba). Misalnya, disebabkan karena anak sakit, diare, muntah-muntah, atau bisa juga karena asupan kalori anak jauh di bawah kebutuhan,” tutur Miza dikutip dari press release Sakatonik ABC. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala wasting pada anak bisa dilihat dari proporsi tubuhnya.

Seperti yang telah dijelaskan, anak yang mengalami wasting biasanya akan terlihat sangat kurus, berat badannya tidak sebanding dengan tinggi badan. Bahkan, tulang badannya mungkin akan terlihat menembus kulit saking kurusnya badan anak. 

Anak yang mengalami wasting juga biasanya terlihat sangat lemas sehingga dia tidak bisa beraktivitas secara aktif seperti anak lainnya. 

Artikel Terkait: Parents Jangan Lengah! Inilah Ciri Anak yang Kekurangan Gizi

Upaya Mencegah Wasting pada Anak Sejak Dini

Mengutip laman UNICEF, wasting yang tidak ditangani secara cepat dapat berakibat fatal, seperti anak mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan berisiko lebih tinggi mengalami stunting.

Kondisi wasting akut yang tidak ditangani dengan baik juga bisa berisiko menyebabkan anak mengalami gangguan perkembangan otak, imunitas rendah, hingga kematian.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Agar dampak negatif wasting tidak terjadi, Parents perlu melakukan upaya pencegahan sejak dini. Dokter Miza menjelaskan, salah satu upaya mencegah wasting pada anak bisa dilakukan melalui metode ABC lho, Parents. Metode ABC ini meliputi:

  • A: Asupan yang cukup. Parents perlu memberikan asupan nutrisi sesuai kebutuhan kalori harian si Kecil. Ingat, utamakan memberikan protein hewani seperti daging, ayam, dan ikan kepadanya, ya. 
  • B: Berikan makanan yang berkualitas. Maksud berkualitas di sini adalah makanan yang terjaga kebersihannya, serta nutrisinya pun lengkap. Jika diperlukan, Parents juga bisa memberikan suplemen vitamin tambahan pada anak. 
  • C: Cek berkala berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak. Idealnya, pengecekan ini dilakukan satu bulan sekali hingga anak berusia dua tahun. Parents bisa melakukan pengecekan minimal tiga bulan sekali saat anak sudah berusia di atas dua tahun. Jangan lupa juga untuk mengecek apakah status imunisasi anak sudah lengkap sesuai usianya atau belum, ya. 

“Selain itu, orang tua juga bisa memberikan multivitamin tambahan secara rutin apabila diperlukan. Ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan anak yang nantinya bisa membantu meningkatkan sistem imun mereka. Dengan daya tahan tubuh yang baik, tentunya anak juga memiliki kesempatan untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal,” pungkas Miza. 

Artikel Terkait: Bayi Kurang Gizi Tidak Hanya Kurus, Ketahui Gejala dan Jenis Malnutrisi Berikut

Parents, itulah penjelasan singkat seputar wasting dan upaya pencegahannya yang bisa dilakukan sejak dini. Apabila si Kecil mengalami berat badan berkurang secara tiba-tiba dan drastis, segera periksakan dia ke dokter spesialis anak agar kondisinya bisa ditangani secara tepat dan cepat, ya.

Semoga bermanfaat, Parents!

Wasting dan Dampaknya pada Anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

www.unicef.org/indonesia/id/gizi/artikel/dampak-wasting-pada-anak

Masalah Gizi Berisiko Anak Jadi Stunting

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

***

Baca Juga:

Benarkah Kandungan Bromat di Air Mineral Melebihi Batas Aman? Ini Faktanya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Daftar Rumah Sakit Ibu dan Anak di Surabaya, Cek Rekomendasinya

TBC pada Anak: Penyebab, Gejala, Pencegahan, Penanganan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan